Felix mengikuti Merry kembali ke rumah, kemudian dia menemukan seorang wanita tua sedang berbaring di atas ranjang.Wanita itu sepertinya berumur 60 tahunan. Dia sudah tidak bisa bergerak, dan hanya berbaring di atas ranjang saja. Penyakit si ibu mungkin bisa disembuhkan dengan pengobatan, tapi dengan kondisi ekonomi keluarganya, si ibu hanya sanggup diberi makan suplemen saja.Apalagi setelah mereka mendengar kabar kematian Damien, sepertinya mereka merasa semakin terpukul lagi!“Ibu, teman Kak Damien datang untuk jenguk Ibu!” Merry meletakkan tas, lalu bergegas berlari ke dalam kamar.“Ada tamu, ya? Papah aku!”Merry mengangguk. Saat Merry hendak memapah ibunya, Priska, Felix tiba-tiba menggenggam pergelangan tangan Merry.Merry mengerutkan keningnya. Dia menatap Felix dengan tatapan tidak puas. Kondisi rumah mereka memang tidak begitu memadai, tapi Felix seharusnya dapat melihat kalau ini adalah ruang kamar, ‘kan? Kenapa seorang tamu masuk ke dalam kamar?“Apa yang sedang kamu laku
Setengah jam kemudian ….Setelah Felix melakukan pengobatan akupunktur dan menyalurkan energi sejati, kondisi tubuh Priska sekarang sudah membaik. Seterusnya, Priska hanya butuh mengonsumsi obat secara teratur saja. Sepertinya tak sampai satu bulan, kondisi Priska akan pulih seperti semula.Saat melihat Ibu dan Felix berjalan keluar kamar, Merry sangat terkejut hingga meneteskan air mata.“Ibu, kamu sudah baikan? Bagus sekali!” Merry langsung memeluk Priska.“Sudah lama aku tidak merasa senyaman ini. Semua ini berkat Kak Felix-mu.”“Terima kasih, Kak Felix!” Merry sungguh berterima kasih.Saat ini tatapan Merry ketika melihat Felix pun sudah berbeda. Felix juga tidak menyangka gadis yang baru puber ini malah bisa memiliki perasaan istimewa terhadapnya.“Kalian berdua sudah terlalu sungkan. Hubunganku dengan Damien sangat dekat. Jadi sudah seharusnya aku membantunya. Oh ya, para petinggi sudah memperjuangkan uang penghargaan untuk kalian, totalnya 2 miliar. Kalian diskusikan dulu, apa k
Begitu ucapan dilontarkan, seorang wanita langsung menerobos ke dalam kamar pasien. Dia langsung berlari ke sisi Wyatt.“Nak, bagaimana kondisimu? Bagaimana kalian menjaga putraku?” Si wanita memelototi para pengawal di sekitar.“Ibu, tanganku dipatahkan lelaki itu. Aku ingin balas dendam. Aku ingin membunuhnya!” ucap Wyatt dengan galak.Mendengar ucapan Wyatt, si wanita tidak merasa ada yang kelewatan. Dia pun mengangguk. “Tenang saja, Ibu tidak akan membiarkan masalah ini berlalu begitu saja. Ibu akan membantumu untuk beri pelajaran kepada dia. Terserah kamu ingin menghukumnya seperti apa!”Saat ini Felix tidak tahu bahwa dirinya sudah mulai menjadi bahan incaran. Dia masih makan malam bersama Priska dan Merry.Di dalam ruang makan, Priska bertanya panjang lebar mengenai latar belakang Felix.“Felix, apa pekerjaan orang tuamu?”“Felix, tadi katamu, kamu adalah atasan Damien. Sekarang jabatanmu itu apa?”“Felix, kamu sudah punya pacar belum? Kamu suka wanita yang bagaimana?”Setelah m
Felix berjalan ke ruang interogasi yang sudah tidak terasa asing baginya. Dia juga tidak basa-basi dengan petugas keamanan, dan langsung duduk di bangku.“Ternyata kamu sudah familier dengan prosedur di sini!” Seorang petugas keamanan langsung memborgol pergelangan tangan Felix, lalu berjalan keluar.Seketika beberapa petugas keamanan bersenjatakan tongkat listrik berjalan masuk. Salah satu di antaranya memasang kamera. Sementara petugas keamanan yang lain menatap Felix dengan tatapan meremehkan.“Kali ini kita akan interogasi bocah ini? Dia cukup tinggi, tapi kurus sekali. Apa perlu kita berlima ambil tongkat listrik?” tanya seorang petugas keamanan dengan nada meremehkan.“Itu artinya atasan ingin kita membunuhnya. Ayo semuanya, dimulai!”Selesai berkata, petugas keamanan langsung mengambil tongkat listrik untuk menyerang Felix.Saat tongkat listrik hampir mengenai Felix, muncul tenaga yang tidak berwujud mengadang tongkat si petugas keamanan.Suara setrum tongkat listrik terdengar
Tampak keenam petugas keamanan sedang terkapar di atas lantai. Salah satu di antaranya terlihat masih sedang kesetrum.“Kamu … berani-beraninya kamu menyerang petugas keamanan?!” jerit Kepala Biro Keamanan Publik.Felix tidak berbicara, dia mengangkat kedua tangannya seolah-olah sedang berkata, tangannya sedang diborgol, bagaimana cara dia menyerang mereka?“Kamu … pokoknya di dalam ruangan ini hanya ada kalian bertujuh saja. Keenam orang lainnya sudah terluka. Jadi siapa pelakunya kalau bukan kamu?”“Apa jabatan kamu itu dibeli? Bukannya ada rekaman? Apa kamu tidak bisa lihat sendiri?” ucap Felix dengan nada meremehkan.Setelah Wyatt menonton isi rekaman, dia spontan melayangkan tatapan membunuh ke sisi Kepala Cabang Biro Keamanan Publik, Marley. Dia bertanya, “Ini hasil dari kerjaanmu? Anak buahmu saling melukai satu sama lain. Sementara bocah itu tidak terluka sama sekali. Apa kamu masih ingin menjabat sebagai Kepala Cabang?”Belum sempat Marley menjawab, Felix pun berkata dengan na
Di dalam Kediaman Tanson ….“Dasar bocah! Apa yang sudah kamu perbuat? Apa kamu tidak tahu siapa si Felix itu?” tanya ayahnya Wyatt, Pedro Tanson, dengan ketus.“Memangnya dia itu siapa? Bukannya dia hanya seorang kepala staf pelindung yang berasal dari kampung? Ayah, jangan-jangan dia itu anak harammu? Kalau tidak, kenapa kamu membela sampah itu?”“Sampah? Apa kamu tidak tahu dia adalah orang terkaya di dunia? Ketika dia ditangkap, petinggi Zhongzhou sudah mulai turun tangan!” jerit Pedro dengan emosi tinggi.Orang terkaya di dunia?Tapi dari data yang diberikan pengawalnya, bukannya Felix hanya seorang staf pelindung biasa ….Jangan-jangan ….“Sudah mengerti? Data Felix yang kamu dapatkan itu palsu. Sekarang kamu sudah tahu identitasnya, ‘kan? Sekarang para petinggi sudah turun tangan untuk mencabut jabatan Marley. Kamu sudah mencelakai Keluarga Tanson!”Wyatt terdiam. Maksudnya, dia sudah tidak punya kesempatan untuk balas dendam lagi?Si*lan! Jelas-jelas Felix turun tangan duluan!
Saat Felix meninggalkan Biro Keamanan Publik, matahari pun sudah terbit.Marley membujuk Felix semalaman, dan akhirnya dia baru berhasil mengantar kepergian Felix.Tentu saja, Felix juga bukan sedang minta dibujuk. Dia hanya sedang menunggu saja.Dengan karakter Winfield, sepertinya masalah ini masih ada kelanjutannya. Felix merasa dirinya bisa diutus ke kota Diarku pasti ada hubungannya dengan Keluarga Tanson.Namun setelah menunggu semalaman, Felix pun tidak menemukan petunjuk apa-apa. Felix pun kehilangan kesabarannya, langsung meninggalkan biro. Baru saja Felix berjalan keluar, Merry pun menelepon.“Kenapa Merry? Ada masalah apa?”“Kak Felix, aku dan ibuku sudah berpikir semalaman. Pada akhirnya kami memutuskan untuk menyumbang uang penghargaan kakakku!”Menyumbang?Dua miliar? Disumbang semuanya?Uang dua miliar tidaklah besar bagi Felix. Tapi nominal itu sangatlah besar bagi ibu dan anak itu!“Semuanya disumbangkan? Kalian tidak sisakan sedikit?”“Tidak. Kata ibuku, kakakku meni
Setelah menghela napas panjang, Felix pun mengangkat-angkat tangannya, lalu berkata, “Ponselku sudah tidak ada baterai lagi. Tidak bisa bayar!”“Tidak masalah, zaman sekarang semua orang menghabiskan waktu mereka dengan bermain ponsel. Jadi kuil kami menyediakan baterai cadangan.”“Ponsel … ponselku tidak ada uang. Tidak ada gunanya aku memindai barcode!”Biksu gendut itu terbengong. Jangan-jangan Felix bukan orang kaya, melainkan adalah orang miskin?Jangan-jangan uang 2 miliar itu adalah harta warisan? Makanya semuanya langsung disumbangkan?Biksu gendut paham, ada beberapa orang tua memilih untuk menyumbangkan semua kekayaannya daripada menimbulkan pertengkaran di antara anak-anaknya. Sepertinya kondisi mereka seperti ini.Lalai ….Meskipun demikian, biksu sudah menghabiskan begitu banyak waktu di diri Felix, masa dia tidak mendapatkan apa-apa?“Tidak masalah, cari uang memang tidaklah gampang. Kuil kami juga menyediakan fasilitas pinjaman tanpa agunan. Pinjaman yang bisa didapatkan