Felix berjalan ke ruang interogasi yang sudah tidak terasa asing baginya. Dia juga tidak basa-basi dengan petugas keamanan, dan langsung duduk di bangku.“Ternyata kamu sudah familier dengan prosedur di sini!” Seorang petugas keamanan langsung memborgol pergelangan tangan Felix, lalu berjalan keluar.Seketika beberapa petugas keamanan bersenjatakan tongkat listrik berjalan masuk. Salah satu di antaranya memasang kamera. Sementara petugas keamanan yang lain menatap Felix dengan tatapan meremehkan.“Kali ini kita akan interogasi bocah ini? Dia cukup tinggi, tapi kurus sekali. Apa perlu kita berlima ambil tongkat listrik?” tanya seorang petugas keamanan dengan nada meremehkan.“Itu artinya atasan ingin kita membunuhnya. Ayo semuanya, dimulai!”Selesai berkata, petugas keamanan langsung mengambil tongkat listrik untuk menyerang Felix.Saat tongkat listrik hampir mengenai Felix, muncul tenaga yang tidak berwujud mengadang tongkat si petugas keamanan.Suara setrum tongkat listrik terdengar
Tampak keenam petugas keamanan sedang terkapar di atas lantai. Salah satu di antaranya terlihat masih sedang kesetrum.“Kamu … berani-beraninya kamu menyerang petugas keamanan?!” jerit Kepala Biro Keamanan Publik.Felix tidak berbicara, dia mengangkat kedua tangannya seolah-olah sedang berkata, tangannya sedang diborgol, bagaimana cara dia menyerang mereka?“Kamu … pokoknya di dalam ruangan ini hanya ada kalian bertujuh saja. Keenam orang lainnya sudah terluka. Jadi siapa pelakunya kalau bukan kamu?”“Apa jabatan kamu itu dibeli? Bukannya ada rekaman? Apa kamu tidak bisa lihat sendiri?” ucap Felix dengan nada meremehkan.Setelah Wyatt menonton isi rekaman, dia spontan melayangkan tatapan membunuh ke sisi Kepala Cabang Biro Keamanan Publik, Marley. Dia bertanya, “Ini hasil dari kerjaanmu? Anak buahmu saling melukai satu sama lain. Sementara bocah itu tidak terluka sama sekali. Apa kamu masih ingin menjabat sebagai Kepala Cabang?”Belum sempat Marley menjawab, Felix pun berkata dengan na
Di dalam Kediaman Tanson ….“Dasar bocah! Apa yang sudah kamu perbuat? Apa kamu tidak tahu siapa si Felix itu?” tanya ayahnya Wyatt, Pedro Tanson, dengan ketus.“Memangnya dia itu siapa? Bukannya dia hanya seorang kepala staf pelindung yang berasal dari kampung? Ayah, jangan-jangan dia itu anak harammu? Kalau tidak, kenapa kamu membela sampah itu?”“Sampah? Apa kamu tidak tahu dia adalah orang terkaya di dunia? Ketika dia ditangkap, petinggi Zhongzhou sudah mulai turun tangan!” jerit Pedro dengan emosi tinggi.Orang terkaya di dunia?Tapi dari data yang diberikan pengawalnya, bukannya Felix hanya seorang staf pelindung biasa ….Jangan-jangan ….“Sudah mengerti? Data Felix yang kamu dapatkan itu palsu. Sekarang kamu sudah tahu identitasnya, ‘kan? Sekarang para petinggi sudah turun tangan untuk mencabut jabatan Marley. Kamu sudah mencelakai Keluarga Tanson!”Wyatt terdiam. Maksudnya, dia sudah tidak punya kesempatan untuk balas dendam lagi?Si*lan! Jelas-jelas Felix turun tangan duluan!
Saat Felix meninggalkan Biro Keamanan Publik, matahari pun sudah terbit.Marley membujuk Felix semalaman, dan akhirnya dia baru berhasil mengantar kepergian Felix.Tentu saja, Felix juga bukan sedang minta dibujuk. Dia hanya sedang menunggu saja.Dengan karakter Winfield, sepertinya masalah ini masih ada kelanjutannya. Felix merasa dirinya bisa diutus ke kota Diarku pasti ada hubungannya dengan Keluarga Tanson.Namun setelah menunggu semalaman, Felix pun tidak menemukan petunjuk apa-apa. Felix pun kehilangan kesabarannya, langsung meninggalkan biro. Baru saja Felix berjalan keluar, Merry pun menelepon.“Kenapa Merry? Ada masalah apa?”“Kak Felix, aku dan ibuku sudah berpikir semalaman. Pada akhirnya kami memutuskan untuk menyumbang uang penghargaan kakakku!”Menyumbang?Dua miliar? Disumbang semuanya?Uang dua miliar tidaklah besar bagi Felix. Tapi nominal itu sangatlah besar bagi ibu dan anak itu!“Semuanya disumbangkan? Kalian tidak sisakan sedikit?”“Tidak. Kata ibuku, kakakku meni
Setelah menghela napas panjang, Felix pun mengangkat-angkat tangannya, lalu berkata, “Ponselku sudah tidak ada baterai lagi. Tidak bisa bayar!”“Tidak masalah, zaman sekarang semua orang menghabiskan waktu mereka dengan bermain ponsel. Jadi kuil kami menyediakan baterai cadangan.”“Ponsel … ponselku tidak ada uang. Tidak ada gunanya aku memindai barcode!”Biksu gendut itu terbengong. Jangan-jangan Felix bukan orang kaya, melainkan adalah orang miskin?Jangan-jangan uang 2 miliar itu adalah harta warisan? Makanya semuanya langsung disumbangkan?Biksu gendut paham, ada beberapa orang tua memilih untuk menyumbangkan semua kekayaannya daripada menimbulkan pertengkaran di antara anak-anaknya. Sepertinya kondisi mereka seperti ini.Lalai ….Meskipun demikian, biksu sudah menghabiskan begitu banyak waktu di diri Felix, masa dia tidak mendapatkan apa-apa?“Tidak masalah, cari uang memang tidaklah gampang. Kuil kami juga menyediakan fasilitas pinjaman tanpa agunan. Pinjaman yang bisa didapatkan
Felix menghela napas tanda tidak berdaya. Dia lalu berkata, “Sepertinya sudah saatnya menyuruh petinggi untuk mengatasi masalah korupsi di kuil. Buka tutup mulut bilangnya meminta sumbangan untuk membeli dupa dan minyak. Kenyataannya mereka malah menggelapkannya!”“Ada apa?” tanya Merry dengan penasaran.Felix menceritakan masalah biksu tadi kepada Merry. Alhasil si Merry pun tertawa terbahak-bahak.Kring, kring, kring ….Saat Merry sedang tertawa, ponselnya pun berdering.“Halo? Ibu, kamu tenang saja. Aku sudah ke kuil, ini kami sedang perjalanan pulang …. Apa katamu?” Kedua mata Merry terbelalak. Sepertinya dia tidak bisa percaya dengan apa yang didengarnya. Saking terkejutnya, ponsel di tangannya pun terjatuh.Felix melirik Merry dengan kebingungan. Dia bertanya, “Ada apa?”“Ibuku … sudah terjadi sesuatu sama ibuku. Cepat ke rumah sakit!”Felix mengangguk, segera mengendarai mobil ke rumah sakit!Sayangnya saat Felix dan Merry berjalan masuk ke rumah sakit, tampak suster sedang mend
“Kamu jangan emosi dulu. Kami pasti tidak akan membiarkan masalah itu begitu saja!” Winfield berusaha untuk menenangkan Felix.Winfield tahu kalau dia tidak menenangkan Felix, sepertinya Felix akan membuat keonaran.Tidak masalah apabila Felix membuat keonaran di kota Diarku. Tapi bagaimana kalau Felix membuat keonaran di Zhongzhou?Sekarang Keempat Dewa Perang berutang budi terhadap Felix. Bahkan cedera mereka juga masih belum pulih. Jika Felix melakukan keonaran, tidak ada yang berani menghalanginya!“Tidak akan membiarkan masalah ini begitu saja? Apa kamu bisa mengembalikan nyawanya? Kalau tidak bisa, jangan bicara panjang lebar!”“Emm … kamu dengar penjelasanku. Di dunia ini ada banyak orang yang mati karena dijebak oleh orang lain, makanya baru ada hukum yang berlaku. Kami akan menghukum orang-orang yang melanggar aturan. Kita juga tidak bisa menjamin semua orang bisa panjang umur, ‘kan? Kita hanya bisa menegakkan keadilan untuk orang yang mati karena difitnah!”“Bagus, sekarang b
Ucapan Felix mengagetkan Merry. Dia segera berkata, “Jangan, kamu tidak akan sanggup untuk mengalahkan Wyatt. Kamu pergi saja, tinggalkan tempat ini. Setelah kamu meninggalkan kota Diarku, Wyatt juga tidak berani macam-macam lagi!”Felix mengusap kepala Merry, lalu berkata, “Tenang saja, aku tidak takut. Bukannya hanya Keluarga Tanson saja? Dalam tiga hari, aku akan suruh seluruh anggota Keluarga Wyatt berlutut di hadapanmu!”Awalnya Merry merasa Felix tidak mungkin bisa melakukannya, tapi entah kenapa, setelah melihat tatapan teguh Felix, Merry pun bersedia memercayai masalah yang tidak masuk akal itu.“Kalau begitu … kalau begitu kamu harus hati-hati, ya ….”Felix kembali mengusap kepala Merry. Kemudian dia menyelimuti Merry, baru meninggalkan ruangan.Malam harinya, di dalam hotel di kota Diarku ….Seorang lelaki berbadan tinggi dan kekar dengan berjas hitam sedang memeluk seorang wanita sambil meneguk alkohol.Sebagai kepala dari organisasi pembunuh milik Eva, Fulton, mendapat fasi