Share

Bab 822

Felix menghela napas tanda tidak berdaya. Dia lalu berkata, “Sepertinya sudah saatnya menyuruh petinggi untuk mengatasi masalah korupsi di kuil. Buka tutup mulut bilangnya meminta sumbangan untuk membeli dupa dan minyak. Kenyataannya mereka malah menggelapkannya!”

“Ada apa?” tanya Merry dengan penasaran.

Felix menceritakan masalah biksu tadi kepada Merry. Alhasil si Merry pun tertawa terbahak-bahak.

Kring, kring, kring ….

Saat Merry sedang tertawa, ponselnya pun berdering.

“Halo? Ibu, kamu tenang saja. Aku sudah ke kuil, ini kami sedang perjalanan pulang …. Apa katamu?” Kedua mata Merry terbelalak. Sepertinya dia tidak bisa percaya dengan apa yang didengarnya. Saking terkejutnya, ponsel di tangannya pun terjatuh.

Felix melirik Merry dengan kebingungan. Dia bertanya, “Ada apa?”

“Ibuku … sudah terjadi sesuatu sama ibuku. Cepat ke rumah sakit!”

Felix mengangguk, segera mengendarai mobil ke rumah sakit!

Sayangnya saat Felix dan Merry berjalan masuk ke rumah sakit, tampak suster sedang mend
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status