Si wanita terbengong. Kenapa lelaki Negara Xia ini tidak terpikat dengannya?“Siapa kamu? Kamu pasti bukan orang biasa!”“Sejak kapan aku bilang aku itu orang biasa. Siapa kamu?”Setelah berpikir sejenak, raut wajahnya berubah muram. Si wanita bertanya, “Kamu Felix, ya?”Felix terbengong. Cewek ini malah mengenal dirinya?Anggota tim negara Colomas sudah mati semuanya. Jadi orang di hadapannya ini adalah ….“Kamu Hasrat dari Hukum Tujuh Sekte?”“Ketahuan! Tapi memangnya kenapa? Aku memang tidak bisa menelanmu, tapi aku bisa membunuhmu!”Pergelangan tangan Hasrat gemetar. Dia lekas menyingkirkan tangan Felix, dan langsung mengarahkan tinjuan ke sisi Felix.Saat ini Hasrat tidak menyembunyikan auranya lagi. Dia memancarkan Grandmaster Elemen Semesta yang dikuasainya.Apa ini adalah kekuatan dari Hukum Tujuh Sekte?Felix juga tidak berani lengah. Dia segera mengepalkan tangannya untuk menangkis tinjuan.Jelas sekali Hasrat tidak menyangka Felix akan memiliki kekuatan sekuat ini. Hasrat su
“Jangan sok hebat! Kamu bukan tandingannya!” sindir si Serakah.“Apa kamu lagi meremehkanku? Aku bisa bunuh dia sekarang!” Arogan mengerutkan keningnya, dan berbicara terhadap Serakah dengan tidak puas.“Kalian berdua jangan omong kosong lagi. Kekuatan dia bukan segitu saja. Kondisi Cemburu lagi tidak bagus sekarang, kita pergi dulu!”“Jangan harap kalian bisa kabur!”Felix segera maju hendak merebut Grace, tapi langkahnya malah dihalangi oleh Arogan dan Serakah.“Hei bocah, selama ada kami berdua, apa kamu rasa kamu bisa menang?” Arogan sama seperti namanya, bersikap sangat sombong.“Si*lan! Aku tidak ada waktu omong kosong sama kalian!” jerit Felix, lalu langsung mengeluarkan Pedang Ilahi untuk menebas Arogan.Arogan segera mengelak, tapi saat dia sedang menarik perhatian Felix, Serakah pun sudah berhasil meraih kesempatan untuk menyerang Felix.Felix lekas mengelak, kemudian langsung melewati Arogan, berlari ke sisi Grace.“Hei, mau ke mana kamu? Pedangmu ini bagus juga. Sekarang di
Keesokan harinya, berita mengenai Negara Colomas diserang teroris dari Negara Xia sudah tersebar luas. Dalam serangan itu, petugas keamanan dan staf pelindung mengalami luka parah dan bahkan banyak yang gugur. Begitu berita ini disiarkan, warga Negara Colomas semakin membenci warga Negara Xia.Felix dan yang lainnya tidak bisa mengekspos diri, mereka hanya bisa bersembunyi di dalam selokan sambil menunggu kesempatan.“Pak Felix, apa yang sudah terjadi? Kenapa kita bisa diserang seperti ini? Bagaimana dengan misi kita?” tanya Sukma.“Semuanya sudah terbongkar. Musuh kita adalah Vatikan. Dua hari kemudian mereka berencana melakukan pemilihan pengganti Dewa Rakus dan Malas. Kemudian, mereka juga akan menghabisi semua pengikut yang ikut persembahan. Hanya saja, aku masih tidak mengerti kenapa Mama Grace bisa menjadi Cemburu dari Hukuman Tujuh Sekte ….”“Uhuk, uhuk … waktu itu kami terlalu lemah. Demi menyelamatkan kami, Bu Grace bersedia berkorban untuk melakukan pemurnian darah. Mengenai
Namun saat energi yang dipancarkan Felix mengenai gumpalan hitam yang dibentuk oleh Sheerma, gumpalan itu malah langsung menghilang. Felix pun langsung merinding ketika melihat fenomena ini.“Kenapa bisa begini? Ini adalah lautan memoriku. Kenapa aku tidak bisa mengusirmu?”“Hehe, aku sudah pernah bilang. Aku tidak pernah kepikiran untuk mengendalikanmu. Aku hanya ingin menggantikanmu saja. Kamu kira kenapa aku berbicara panjang lebar sama kamu?”Felix terbengong. Belum sempat dia mencerna maksud dari ucapan itu, tubuh Felix pun terpaku. Tidak peduli bagaimana Felix berusaha, dia tetap tidak bisa bergerak, dan hanya bisa terlihat ada energi iblis perlahan mulai melilit tubuhnya.Perlahan-lahan, kesadaran Felix mulai buyar, dan sekeliling berubah menjadi gelap.Apa dirinya akan mati begitu saja ….Felix sungguh tidak menyangka Sheerma akan menyerangnya di saat dirinya sedang terluka ….Saat Felix merasa riwayatnya sudah hampir berakhir, Pagoda Langit tiba-tiba merasakan bahaya pada diri
Di belakang pintu Vatikan, tampak ada seorang lelaki sedang menghubungi seseorang.“Benar, benar, sekarang baru jam 10.58, acara akan dimulai 2 menit lagi. Aku dipilih sebagai wakil. Benar, aku ….”“Hai, Bang!”Saat si lelaki Colomas sedang berbicara, sebuah tangan langsung menepuk pundaknya.“Siapa kamu? Apa kamu tidak tahu aku itu wakil yang dipilih oleh Cemburu? Singkirkan tangan kotormu ….”Bamm!Felix tidak berbasa-basi dan langsung menumbuk perut lawan.Belum sempat si lelaki merespons, dia pun sudah kehilangan kesadarannya, jatuh pingsan di atas lantai.Felix melepaskan topeng si lelaki, langsung menyamar sebagai wakil dewa, dan bergerak menuju ke Sanctuary.Tak lama kemudian, Felix berhasil menyeludup ke dalam pusat Vatika. Namun Felix masih belum menurunkan kewaspadaannya, melainkan merasa sangat gugup.Semua ini berjalan terlalu lancar. Saking lancarnya, Felix bahkan merasa semuanya sangat tidak masuk akal.Seketika muncul aura asing di sekitar Felix. Akhirnya Felix mengerti
Tanpa berbasa-basi, Felix langsung mengayunkan Pedang Ilahi untuk membelah Arogan menjadi dua bagian.Dalam sekejap mata, Emosi dan Arogan pun sudah kehilangan nyawa mereka. Fenomena ini membuat Hasrat dan Serakah mulai ketakutan.Sementara itu, Cemburu juga tidak merasa takut. Dia tahu Felix takut untuk melukai tubuh ini. Itu berarti dia masih aman!Pokoknya Cemburu ingin membunuh Felix. Kalau tidak, Cemburu tidak akan bisa mengendalikan tubuh ini dengan sepenuhnya! Ketika kepikiran hal ini, Cemburu kembali menyerang Felix.Sepertinya Felix bisa membaca apa yang ada di benak Cemburu. Dia tidak meladeni Cemburu, melainkan langsung berlari ke hadapan Serakah dan Hasrat.“Jurus Pedang Sera Pertama, Tebasan Imperial!”Swoosh!Kedua orang bahkan masih belum sempat merespons, mereka merasa sepertinya ada tebasan di tubuh mereka. Kesadaran mereka juga hampir buyar, kemudian jatuh lemas di lantai.Setelah berhasil menghabisi keempat orang pengganggu itu, Felix menyimpan Pedang Ilahi-nya, kem
Di luar Vatikan ….Para pengikut sedang bersiap-siap untuk menjemput Dewa Amara. Saat mereka berjalan ke dalam aula, satu per satu ponsel mereka mulai berdering.Hal yang aneh adalah raut wajah semua orang berubah muram ketika menerima panggilan itu. Kemudian tidak peduli agama apa yang dianut mereka, mereka pun bagai orang gila langsung berlari pulang ke rumah mereka masing-masing.Perwakilan dari acara penjemputan Amara ini berusaha untuk mencegat mereka semua, tapi telah terjadi musibah di rumah mereka semua. Jadi mana mungkin mereka akan memilih untuk tinggal?Jangankan orang-orang yang sudah dipersiapkan untuk dikorbankan, bahkan kandidat dari Malas dan Rakus juga sudah pergi. Semua rencana Vatikan hancur dalam seketika.“Cepat beri tahu Raja Vatikan dan para tetua. Acara kita tidak boleh ….”Belum sempat si lelaki menyelesaikan ucapannya, ponselnya pun berdering.“Ada masalah apa? Aku lagi sibuk!” ucap si lelaki dengan kesal.“Rumahmu sudah tidak ada lagi, kamu malah sibuk tak me
Roar!Begitu ucapan Yonas dilontarkan, tiba-tiba terdengar suara raungan serigala.Semua orang masih belum sempat merespons, dan seekor siluman serigala yang bertubuh besar langsung meloncat keluar, lalu berdiri tegak di atas dek.Gambaran ini mengejutkan semua orang yang melihat. Saat semua orang hendak turun tangan, Felix pun meloncat dan berdiri di samping serigala.Felix mengamati sekeliling, lalu bertanya, “Apa sudah lengkap semua?”“Sudah lengkap semuanya. Pak Felix tenang saja!” lapor Yonas dengan segera.“Pergi!”“Baik!”Kapal mulai bergerak ke kejauhan.Felix membaringkan Grace ke atas ranjang, lalu pergi memeriksa cedera George. Felix pun baru bisa merasa lega ketika memastikan cedera George sudah memulih.“Pak Felix, Bu Grace, dia …,” tanya George dengan khawatir.“Sementara ini dia baik-baik saja. Tapi sepertinya hanya Pak Carlos yang bisa mengobatinya. Pokoknya kamu tenang saja, istirahat dan pulihkan tubuhmu.” Selesai berbicara, Felix mengeluarkan tas jarum akupunktur, da