Saat ini Felix merasa sedikit ragu.Berhubung orang ini sudah mencapai Sage Grandmaster, itu berarti dia berasal dari Dunia Kuno atau Sanctuary.Tidak masalah apabila berasal dari Dunia Kuno, tapi kalau berasal dari Sanctuary ….Apa Felix bisa menghabisinya di hadapan Samantha?“Samantha, kamu kemari dulu. Ada yang ingin aku katakan padamu.”Samantha mengangguk dengan kebingungan, lalu mengikuti Felix berjalan keluar halaman.Ketika Christina melihat gambaran ini, dia spontan tersenyum. Sepertinya calon menantunya sedang cemburu!“Bibi, kenapa kamu malah tertawa?” tanya Joel dengan kebingungan.“Aku lagi tertawain calon menantuku itu. Sepertinya dia sudah salah paham. Jojo, nanti kamu harus jelaskan, ya!”Joel mengangguk dengan kebingungan. Dia lalu menepuk dadanya untuk menjamin, “Tenang saja, aku menganggap Samantha seperti adikku. Mana mungkin aku akan biarkan terjadi salah paham di antara adik dan adik iparku!”Christina mengangguk dengan puas. Kalau tidak ada calon menantu unggul
“Dengan kekuatan dia, kalau bukan karena berkelahi dengan orang, apa mungkin akan terjadi penggumpalan darah di bagian kepala?” tanya Felix kembali.Joel sedikit terbengong. Dia lalu bertanya, “Kekuatan? Apa maksud adik iparku? Apa aku punya kekuatan? Aku juga tidak tahu kenapa, pokoknya aku merasa tenagaku lebih besar daripada orang lain.”Wajar kalau Joel mengira dia memiliki tenaga yang besar. Bagaimanapun juga, dia sudah melakukan latihan kultivasi sejak kecil. Setelah dipikir-pikir, Felix tiba-tiba mengarahkan tinjuan ke sisi Joel. Kemudian, Joel pun spontan mengelak, dan melayangkan tinjuan ke hadapan Felix.Saat kepalan Joel berjarak sekitar satu sentimeter dari Felix, Joel baru segera menghentikan tinjuannya.“Itulah kekuatan yang kumaksud. Kamu memang sudah lupa ingatan, tapi responsmu masih tidak lupa.”Joel menatap sepasang tangannya dengan kebingungan. Dia tiba-tiba mulai kegirangan.“Kalau begitu, aku itu master? Adik iparku, apa aku kuat sekali?”Felix menggaruk kepalany
Keesokan subuhnya, saat Felix masih tidur nyenyak dengan memeluk Cindy, ponselnya tiba-tiba berdering.Felix melirik layar ponsel sekilas, lalu berkata dengan ketus, “Kenny, kenapa kamu teleponnya pagi-pagi?”“Felix, aku ingin beri tahu kabar buruk kepadamu. Sepertinya sudah terjadi sesuatu dengan Mama Grace-mu …,” ucap Kenny dengan khawatir.Seketika Felix langsung menyadarkan dirinya. Dia duduk tegak, lalu bertanya, “Apa yang terjadi? Ada apa dengan Mama Grace?”“Waktu itu ada sebuah misi istimewa dari atasan. Mama Grace-mu sangat tertarik dengan misi itu ….”“Jangan omong kosong, langsung ke intinya saja!” ucap Felix dengan kesal.“Intinya adalah Mama Grace-mu pergi ke Negara Colomas. Kemudian baru menyadari bahwa misi itu ada hubungannya dengan Vatikan. Semalam kami tidak bisa menghubungi Bu Grace. Bahkan semua anggota dari kedua tim juga tidak bisa dihubungi!”Pikiran Felix seketika menjadi kosong. Ternyata ada Vatikan … di dalam Negara Colomas ….Jadi kemungkinan besar lawan yang
Kenny tidak begitu jelas dengan misi yang dijalankan oleh Grace. “Aku tidak tahu. Tapi Tetua Winfield seharusnya tahu sedikit. Sebelumnya sewaktu aku telepon dia, dia hanya suruh aku telepon kamu. Dia juga bilang masalah ini hanya bisa selesai dengan adanya turun tanganmu.”Raut wajah Felix langsung berubah muram. Winfield, kamu makin hebat saja, ya!“Aku sudah mengerti!”Selesai berbicara, Felix langsung mengakhiri panggilan.Melihat raut wajah mengerikan Felix, Cindy spontan merasa khawatir, dia pun bertanya, “Apa … apa terjadi sesuatu dengan Tante Grace?”“Sepertinya begitu, tapi aku berharap semoga dia baik-baik saja. Aku mesti pergi ke Negara Colomas sekarang!”Kring, kring, kring ….Baru saja Felix selesai berbicara, ponselnya kembali berdering.“Ada apa, Mischa?” tanya Felix dengan kebingungan.“Felix, aku disuruh pulang ke Pulau Anbu. Kata mamaku, sepertinya sudah terjadi sesuatu dengan Tante Grace. Jadi, dia ingin bawa anggotanya untuk pergi menyelamatkan Tante!”Hati Felix s
Berhubung para anggota tim negara sudah istirahat dalam 12 jam perjalanan ini, mereka tidak terpengaruh dengan perbedaan waktu 7 jam yang boleh dikatakan cukup signifikan ini.“Cari tempat untuk istirahat dulu. Aku akan cari informasi dulu. Ingat, jangan sampai memancing perhatian orang-orang. Selain itu, kalian harus selalu waspada terhadap kondisi sekitar!”“Baik!”Selesai berpesan, Felix pergi mencari bar dan mulai mencari tahu informasi Vatikan.“Bos, aku mau pesan minum!”Plak!Bos langsung menaruh gelas anggur di hadapan Felix dengan kuat. Ekspresi bos itu juga terlihat tidak begitu senang.“Lima puluh per gelas!”Felix kebingungan. Perlu diketahui bahwa satu Copiah setara dengan 14.000 uang Negara Xia. Jadi maksudnya satu gelas setara dengan 700.000 uang Negara Xia?Tapi ketika kepikiran putusnya hubungan baik di antara Negara Xia dengan Negara Colomas, Felix juga mengerti kenapa dia mendapat perlakuan seperti ini.“Terima kasih, Dewa Amara sudah memberiku minuman!” ucap Felix d
“Benar, Dewa Amara berbaik hati dan belas kasihan terhadap umatnya hidup menderita di dunia ini. Jadi Dewa Amara ingin membawa kita bersenang-senang di dunianya. Kesempatan seperti ini hanya diperuntukkan oleh umat yang bersikap tulus terhadapnya!”Felix terbengong sejenak, lalu berkata dengan kaget, “Bukannya katamu semua pengikut Amara memimpikan hal yang sama?”“Semuanya memang sudah memimpikannya, tapi Dewa Amara hanya mengizinkan beberapa orang saja. Aku sungguh tidak menyangka penduduk Negara Xia seperti kamu malah begitu tulus terhadap Dewa Amara!”Felix spontan terdiam. Berdasarkan ucapan Bos, sepertinya masalah ini tidaklah sepele!Seketika terlintas masalah pertandingan di benak Felix, Felix pun kepikiran satu kemungkinan.Jangan-jangan dia ingin membangunkan Hukuman Tujuh Sekte lagi?Jadi mereka semua akan jadi “barang persembahan” untuk Dewa Amara?“Ternyata begitu, omong-omong informasi Bos akurat, ‘kan?”“Kak, kenapa kamu berbicara seperti ini? Aku mendengarnya langsung d
Si wanita terbengong. Kenapa lelaki Negara Xia ini tidak terpikat dengannya?“Siapa kamu? Kamu pasti bukan orang biasa!”“Sejak kapan aku bilang aku itu orang biasa. Siapa kamu?”Setelah berpikir sejenak, raut wajahnya berubah muram. Si wanita bertanya, “Kamu Felix, ya?”Felix terbengong. Cewek ini malah mengenal dirinya?Anggota tim negara Colomas sudah mati semuanya. Jadi orang di hadapannya ini adalah ….“Kamu Hasrat dari Hukum Tujuh Sekte?”“Ketahuan! Tapi memangnya kenapa? Aku memang tidak bisa menelanmu, tapi aku bisa membunuhmu!”Pergelangan tangan Hasrat gemetar. Dia lekas menyingkirkan tangan Felix, dan langsung mengarahkan tinjuan ke sisi Felix.Saat ini Hasrat tidak menyembunyikan auranya lagi. Dia memancarkan Grandmaster Elemen Semesta yang dikuasainya.Apa ini adalah kekuatan dari Hukum Tujuh Sekte?Felix juga tidak berani lengah. Dia segera mengepalkan tangannya untuk menangkis tinjuan.Jelas sekali Hasrat tidak menyangka Felix akan memiliki kekuatan sekuat ini. Hasrat su
“Jangan sok hebat! Kamu bukan tandingannya!” sindir si Serakah.“Apa kamu lagi meremehkanku? Aku bisa bunuh dia sekarang!” Arogan mengerutkan keningnya, dan berbicara terhadap Serakah dengan tidak puas.“Kalian berdua jangan omong kosong lagi. Kekuatan dia bukan segitu saja. Kondisi Cemburu lagi tidak bagus sekarang, kita pergi dulu!”“Jangan harap kalian bisa kabur!”Felix segera maju hendak merebut Grace, tapi langkahnya malah dihalangi oleh Arogan dan Serakah.“Hei bocah, selama ada kami berdua, apa kamu rasa kamu bisa menang?” Arogan sama seperti namanya, bersikap sangat sombong.“Si*lan! Aku tidak ada waktu omong kosong sama kalian!” jerit Felix, lalu langsung mengeluarkan Pedang Ilahi untuk menebas Arogan.Arogan segera mengelak, tapi saat dia sedang menarik perhatian Felix, Serakah pun sudah berhasil meraih kesempatan untuk menyerang Felix.Felix lekas mengelak, kemudian langsung melewati Arogan, berlari ke sisi Grace.“Hei, mau ke mana kamu? Pedangmu ini bagus juga. Sekarang di