Supaya bisa meraih prestasi dengan cepat, Liandra pun kepikiran untuk menjalin hubungan baik dengan tokoh besar di Kota Lingyun. Dia pun mengira Johnson adalah partner kerja sama yang baik. Hanya saja Liandra sungguh tidak menyangka dirinya akan dipermainkan oleh si Johnson.Mengenai kasus kematian Maula, Liandra juga tidak melakukan penyelidikan terlalu banyak, lantaran kasus di Biro Keamanan Publik cukup menumpuk. Jadi setelah memastikan motif dan alat pembunuhan, dia pun langsung memasukkan Mischa dan ketiga wanita lainnya ke penjara.“Si Liandra terlalu berambisi, alhasil malah menyebabkan kekacauan. Cabut posisinya dan serahkan masalah ini kepada Biro Keamanan di Zhongzhou!”Sukma sungguh kaget. Awalnya dia mengira Felix akan memanfaatkan kesempatan ini untuk menyiksa Liandra sampai mati, tak disangka Felix malah bersikap setenang ini.“Pak Felix, apa kamu yakin? Apa kamu tidak ingin membunuh Liandra?” tanya Sukma dengan penasaran.“Yang ingin aku bunuh adalah Johnson. Berani-ber
Beberapa hari kemudian, Kota Lingyun sudah terasa tenang. Kasus Biro Keamanan Publik juga sudah berakhir. Berhubung Dale adalah satu-satunya orang yang tidak diselidiki oleh Felix. Jadi Winfield menggunakan relasinya untuk mengangkat Dale Yang menjadi Ketua Biro Keamanan Provinsi.Tentu saja, Winfield melakukannya karena dia khawatir akan terjadi hal yang tidak diinginkan di Biro Keamanan Provinsi. Pada saat itu, Winfield pun tidak bisa menghalangi Felix!Jadi setelah dipikir-pikir, akan lebih aman untuk mengangkat Dale menjadi Ketua Biro Keamanan Provinsi.Winfield boleh dikatakan cukup mengerti dengan kepribadian Felix, dia bukanlah orang yang mencari masalah tanpa sebab. Winfield seharusnya bisa hidup tenang dalam beberapa hari ini.Setelah Winfield meninggalkan Kota Lingyun, ekspresinya terlihat galau.Awalnya dia mengira bisa menyelidiki sesuatu dari surat itu, alhasil kertas itu hanyalah kertas yang dibeli di toko biasa. Pemblokiran jalan keluar kota juga tidak mendapatkan infor
Mahasiswa S2 berbeda dengan mahasiswa S1. Mahasiswa S2 tahun pertama akan masuk kelas untuk mempelajari teori, tapi S2 tahun kedua akan melakukan praktik lapangan, melakukan riset di pasaran di bawah bimbingan tutor, guna untuk menyusun skripsi. Jadi pada tahun kedua S2, Felix tidak perlu terus masuk kelas.Dulu dengan hubungannya dengan Patricia, tidaklah masalah apabila Felix memilih judul skripsi tanpa masuk ke kampus, tapi sekarang ….“Masih belum tahu. Aku juga tidak tahu bagaimana dengan dosen pengganti Bu Patricia. Bagaimana kalau dia adalah orang yang banyak maunya …,” balas Felix dengan menghela napas.“Bos, dari data terpercaya, pengganti Bu Patricia adalah seorang dosen cantik. Bukan hanya cantik saja, dia juga adalah seorang wanita genius. Usianya bahkan lebih kecil daripada Bu Patricia!” Bobby datang menyebar berita.“Benarkah? Bukankah Bu Patricia adalah dosen tercantik dan tergenius? Apa masih ada wanita yang lebih genius daripada dia?” tanya seorang mahasiswa dengan pen
Setelah mereka berdua berjalan keluar kelas, Felix langsung bertanya, “Kenapa kamu malah jadi dosen? Kenapa aku tidak tahu masalah ini?”“Mohon perhatikan ucapanmu, aku adalah dosenmu sekarang!” ucap Cindy dengan mengangkat kepalanya.“Aku ….”Ucapan Cindy membuat Felix tidak tahu bagaimana untuk melanjutkan omongannya. Dia melirik Cindy dengan tidak senang, lalu memilih untuk bungkam.“Hehe, kamu lucu sekali. Aku suruh semua orang merahasiakan masalah ini dari kamu. Tapi sepertinya hubungan kamu dengan mantan dosen cukup akrab! Menurutmu, kalau Mischa tahu ….”Cindy tidak melanjutkan omongannya, melainkan mengulurkan jari tangannya untuk menoel-noel dagunya, seolah-olah sedang memikirkan sesuatu.“Nona Cindy, apa kamu pengin makan enak? Kamu boleh pilih pengin makan restoran bintang berapa pun!” Felix segera mengatupkan kedua tangannya, dan menunjukkan ekspresi memelas.“Apa kamu akan membenciku? Bagaimanapun aku akan mengganti posisi Bu Patricia?”“Mana mungkin? Aku hanya khawatir pe
Dulu Cindy pasti akan langsung menolaknya, dan bahkan memaki si lelaki dengan kasar. Tapi sekarang, dia baru bekerja di universitas, ditambah lagi dia takut masalah dirinya tidak akur dengan rekan kerja akan terdengar sampai ke telinga Felix. Oleh sebab itu, Cindy terpaksa tersenyum.“Tidak usah, aku sudah membersihkannya.”“Kamu memang sudah membersihkannya, tapi pasti masih banyak bagian yang kotor. Orang secantik Bu Cindy mesti tinggal di tempat yang sangat bersih.”“Aku tidak tinggal di sana. Aku cuma akan pergi makan atau istirahat siang saja.” Saat ini Cindy sudah hampir kehilangan kesabarannya. Siapa orang ini? Kenapa tidak pergi-pergi, sih?Hanya saja dosen pria ini tidak sadar apabila Cindy sudah kehilangan kesabarannya. Dia berpikir sejenak lalu berkata, “Kalau begitu, apartemennya juga mesti dibersihkan, biar istirahatmu bisa lebih nyaman lagi.”Kemudian, si dosen pria langsung berjalan menuju gedung apartemen dosen.Kalau bukan karena ada Felix di sana, Cindy tidak mungkin
Saat Gavin merasa kaget, Cindy langsung berjalan ke sisi Felix dan menggandeng lengannya.“Ka … kalian ….” Gavin menatap mereka berdua dengan tatapan tidak bisa memercayainya. Jangan-jangan mereka berdua sudah jadian?“Iya, Felix adalah pacarku. Aku datang ke Universitas Lingda juga demi dia. Awalnya aku ingin belajar di sini, tapi Pak Dekan mengotot ingin aku menjadi dosen. Tapi semua ini juga tidak berpengaruh terhadap hubungan kami!”Felix melirik Cindy dengan kaget. Sejak kapan kita berdua jadian? Kenapa tidak ada orang yang memberi tahu orang yang bersangkutan?“Kalian … Bu Cindy, maaf kalau aku lancang tadi. Tapi kamu harus tahu, Felix itu bukan pria baik-baik. Sebelumnya dia dan Patricia ….”“Cukup! Masalah Patricia dan pacarku sudah selesai. Kalau kamu menghina pacarku lagi, jangan salahkan aku bersikap kasar padamu!”Saat ini muka kecil Cindy sudah berubah menjadi sangat sinis. Gavin pun tidak tahu harus berkata apa lagi. Dia memelototi Felix, lalu langsung berjalan pergi.Set
Sambil berbicara, Felix langsung membuang rokok di tangan, lalu mengeluarkan tinjuan yang kuat. Tinjuan itu pun berhasil meninju bawahan Gavin hingga jatuh terkapar.Dua orang di belakang Felix hanya merasa pandanganya menghitam. Kemudian, nasib mereka sama dengan rekannya yang lain, juga jatuh terkapar di lantai.Pada saat yang sama, Felix mengerahkan tinjuan ke sekeliling. Setiap tinjuannya berhasil membuat preman-preman itu memuncratkan darah. Dalam sekejap mata, belasan preman berhasil dikalahkan oleh Felix.Felix mengangkat tangan kanan dan mengulurkan dua jari tangan. Rokok yang sudah jatuh tadi seketika kembali ke tangan Felix.Sambil mengisap, Felix sambil berjalan perlahan ke mobil yang diduduki Gavin.Gavin pun tertegun. Astaga! Apa yang dimakan Felix? Kenapa dia punya kekuatan sehebat ini? Belasan preman malah bisa dikalahkannya sendiri?Sungguh tidak masuk akal!Prang!Pintu mobil langsung dibuka paksa Felix. Belum sempat Gavin merespons, dirinya pun sudah diseret Felix.Ba
Rumah Sakit Kota Lingyun ….Sepasang suami istri berusia sekitar 60 tahunan sedang menunggu di luar ruang operasi dengan gelisah.Saat lampu tanda operasi padam, mereka berdua langsung berlari ke depan pintu.“Dokter, bagaimana kondisi putra kami?” tanya seorang wanita tua.“Sesuai permintaan kalian berdua, kaki pasien sudah dipertahankan. Kakinya memang tidak mati rasa, tapi pasti akan berpengaruh saat berjalan. Kita pantau lagi kondisinya. Kalau cederanya ringan, paling–paling hanya akan pincang. Kalau serius … mungkin harus diamputasi ….”Setelah mendengar ucapan dokter, wanita tua hampir saja jatuh pingsan.Putranya bahkan masih belum menikah. Kalau dia cacat, bagaimana dengan masa depannya?“Dokter, apa putraku sudah siuman? Apa kami boleh menjenguknya?” tanya ayahnya Gavin.“Efek obat bius masih berakhir. Sepertinya dia akan sadar setelah dia diantar ke ruang pasien nanti. Intinya, pasien perlu istirahat, jangan mengganggu waktu istirahat pasien!”“Oke, kami mengerti. Terima kasi