Satu minggu kemudian ….Di bawah saran Duma, Winfield pun pergi ke markas.“Duma, serahkan saja masalah ini kepada Felix. Untuk apa kamu ikut campur dengan masalah ini. Keuntungan apa juga yang bisa diambil oleh Felix?” tanya Winfield kembali.“Siapa juga yang bisa menebak apa yang akan dilakukan bocah itu? Kamu lihat saja, dari pertama kali mengenal Felix, apa masalah pernah berjalan sesuai dengan rencana kita?”Ucapan Duma membuat Winfield terbengong. Dia mencoba untuk memikirkannya kembali, dan memang benar apa yang dikatakan Duma ….“Uhuk, uhuk … coba kita lihat apa yang akan dia lakukan …,” balas Winfield dengan canggung.Saat mereka berdua sampai di tempat pelatihan, mereka malah tidak menemukan siapa-siapa, mereka pun spontan merasa panik. Jangan-jangan Felix membawa mereka semua untuk pergi bersenang-senang?“Cepat telepon Felix, sepertinya bocah itu berulah lagi!” ucap Duma dengan kesal.“Aku sudah telepon. Tapi dia malah … memutuskan panggilanku!” Winfield sungguh tidak berd
Eits ….Jangan-jangan Felix merasa Fendy sudah berada di tahap Semi Master Ilahi, jadi akan lebih mudah untuk menerobos tingkatan baru. Kalau tidak, kenapa Felix hanya melatih Fendy seorang diri?“Kamu hanya melatih satu orang saja? Ini adalah pertandingan tim, apa gunanya hanya melatih satu orang, kamu juga harus melatih anggota yang lain!” ucap Duma.“Kalian … kenapa kalian menyembunyikan kekuatan kalian? Tunjukkan kepada kedua orang tua ini!” Felix seketika memelototi anggotanya dan berbicara.Seketika, mereka semua langsung kehabisan kata-kata. Bukankah Ketua sendiri yang berpesan untuk menyembunyikan kekuatan, supaya pisah lawan bisa lengah?Tapi berhubung Ketua sudah memerintah, untuk apa mereka menyembunyikannya lagi? Seketika, semua orang langsung menunjukkan tingkat kultivasi mereka.Setelah melihat pemandangan di depan mata, Winfield dan Duma pun kembali terbengong melongo.Astaga! Ternyata Felix telah meningkatkan kekuatan semua anggota? Hanya dalam waktu satu minggu saja?“
Seketika pertandingan sudah di depan mata, Felix dan para anggota langsung terbang ke lokasi pertandingan.Setelah melewati perjalanan panjang selama enam jam, pesawat perlahan mendarat di sebuah pulau kecil yang tidak ternama.Baru saja Felix dan yang lainnya menuruni pesawat, malah terdengar suara tidak ramah.“Lho? Bukannya itu anggota dari Negara Daxia? Tak disangka kalian malah berani mengikuti pertandingan!”Felix melirik orang dari Negara Havana lalu mengabaikannya, dan berjalan ke tempat tinggal Negara Daxia.“Cih, sok hebat, tapi kenyataannya nyali mereka sangat kecil! Kenapa nama kalian tidak diganti menjadi Negara Pengecut saja?!”“Hahaha!”Suara tawa penuh sindiran Negara Havana terdengar keras, menimbulkan rasa geram para peserta lomba Negara Daxia. Mereka ingin sekali menggebuki orang Negara Havana hingga babak belur.“Apa yang ingin kalian lakukan? Kualifikasi kalian akan dicabut kalau kalian melakukan kekerasan sebelum pertandingan! Jangan membuat keonaran!” ucap Duma d
Randy tersenyum sinis, kelihatannya kekuatan Negara Pengecut ini juga biasa-biasa saja, mereka hanya jago bicara saja!Tanpa ragu, Randy melakukan penyerangan lagi. Kali ini sasarannya adalah Felix.Felix dipukul hingga mundur beberapa langkah, dan tampak sedikit darah di ujung bibirnya.Pada saat ini, orang-orang baru merespons, mereka maju ingin menghabisi Randy.Namun pada saat ini, Randy yang arogan itu langsung menghunuskan pisau, dan menebas orang-orang sekitar.Swoosh! Swoosh! Swoosh!Pisau Randy yang tajam itu melukai hampir semua orang Negara Daxia. Meskipun demikian, mereka hanya melakukan pertahanan saja, tidak ada satu pun dari mereka yang mengambil inisiatif untuk menyerang!“Cih, apa Negara Daxia hanya beranggotakan 19 orang saja? Jangan-jangan si tua bangka juga akan ikut bertanding?”Randy menatap Winfield dengan tatapan menghina, kemudian langsung mengayunkan pisaunya ke sisi Winfield.“Cukup!”Raut wajah Winfield berubah muram. Dia langsung memukul dada Randy, dan men
Raut wajah Ichsan berubah muram, dia memelototi Felix dan berkata, “Berani-beraninya kamu mengejek Negara Balangan kami?”“Apa iya? Aku tidak berani menyinggung kalian, soalnya kamu adalah kera pertama Negara Balangan, sangat berharga.” Felix kembali mengangkat-angkat bahunya.“Kamu … kamu cari mati!” Ichsan berteriak dengan emosi dan langsung berjalan ke hadapan Felix.Saat pihak Negara Amerika melihat gambaran ini, wajahnya pun berubah muram. Apa yang sedang mereka lakukan?“Ada apa ini?”Setelah Carlton bersuara, anggota tim Negara Balangan baru tidak berulah lagi. Ichsan pun langsung menundukkan kepala lantaran merasa malu. “Tidak apa-apa, hanya ada anjing yang sedang menggonggong,” ucap Felix sambil mengangkat pundaknya.“Kamu ….”Renaldy dan Jovin langsung memelototi Felix. Siapa yang kamu panggil anjing?Carlton mengerutkan kening dan berkata dengan nada datar, “Apa kamu tidak tahu siapa pemilik anjing itu?”Begitu ucapan dilontarkan, Renaldy dan Jovin serempak menatap Carlton
Sebenarnya wajar saja, Felix yang memiliki tinggi badan 1,8 meter itu hanya setinggi pundak Morgan. “Cepat minta maaf!”Morgan mengangguk, lalu mundur satu langkah dan memberi hormat. “Maafkan aku!” Morgan meminta maaf dengan tulus, dia bahkan berbicara dengan bahasa Daxia.Setelah tahu bahwa si Jangkung ini sedang minta maaf, api di dalam hati mereka baru menyusut. Asalkan bukan datang untuk memprovokasi, mereka pun tidak akan bersikap kasar kepada tim lawan!“Maafkan kami. Si Bodoh ini terlalu tinggi, jadi dia seringkali menabrak orang. Aku harap kalian semua tidak keberatan!” Nada bicara Martin sangat sopan.“Tidak apa-apa.”Setelah mendapat balasan dari Felix, Martin tersenyum lalu membawa anggotanya meninggalkan lokasi.“Tim ini bahkan tidak punya pemimpin, semuanya bergantung pada Ketua Tim Negara Colomas saja. Jujur saja, lelaki dengan tinggi badan dua meter itu memang sangat menyeramkan!” ucap Duma sambil mengelus janggutnya.“Apa mereka tidak punya pemimpin?” tanya Felix deng
Di Kota Lingyun.Saat Patricia sedang berjalan ke kelas, dia menyadari orang-orang di sekitar sedang meliriknya.Tatapan seperti ini sudah berlangsung selama beberapa hari. Awalnya Patricia hanya dilirik oleh para dosen saja. Tapi beberapa hari kemudian, murid-murid juga meliriknya dengan tatapan aneh.Awalnya, Patricia mengira mungkin karena sudah hampir liburan, suasana hatinya membaik dan ekspresi cerianya menarik perhatian orang-orang. Namun perlahan, Patricia merasa ada yang aneh. Kenapa mereka terus mengintipnya?Tak hanya mengintip, Patricia merasa dirinya sepertinya sudah menjadi bahan gosipan satu kampus.Setelah masuk ke ruang kelas, murid-murid serempak langsung melihat Patricia dengan ekspresi wajah yang berbeda-beda, ada yang kaget, ada yang gembira, dan bahkan ada yang merasa cemburu ….“Bu Patricia, ikut aku ke kantor sebentar!” Blake langsung mendorong pintu kelas dan berkata.“Kalian belajar sendiri dulu!” Selesai berkata, Patricia mengikuti Blake ke kantor.“Duduk ….”
“Apa kamu benar-benar berpacaran dengan Felix? Aku juga tidak akan berkomentar apa-apa, tapi kalian harus lebih hati-hati. Sekarang gosip sudah beredar di mana-mana. Sepertinya satu kampus juga sudah mengetahui masalah ini!” jelas Blake dengan tidak berdaya.“Pak … Pak Blake … masalah bukan seperti yang kamu pikirkan. Aku ….”Patricia menggigit bibirnya dan terpaksa mengatakan yang sebenarnya!Patricia mulai menceritakan masalah orang tuanya yang berkali-kali mendesaknya untuk menikah. Lantaran sudah kehabisan akal, dia baru mencari bantuan Felix untuk menyamar menjadi kekasihnya.Blake mengedipkan matanya dengan kaget, lalu berkata, “Kenapa orang tuamu mendesakmu seperti itu? Anehnya, mereka berdua malah tertipu dengan akting kamu dan Felix?”“Emm ….”Patricia juga tidak berdaya, makanya dia terpaksa mencari mahasiswa untuk melakukan sandiwara ini.“Pak Blake, aku tahu kamu memiliki hubungan yang sangat dekat dengan orang tuaku, tapi apa kamu bisa merahasiakan masalah ini? Kalau tida