“Apa yang sedang kamu lihat? Kerjaanmu cuman melihat pelakor saja! Kalau kamu lihat lagi, aku akan usir kamu dari rumah ini!” jerit Quinne setelah menyadari arah pandangan Johnson.“Istriku, kamu salah paham. Aku sangat mencintaimu. Aku hanya sedang memperhatikan cowok muda itu. Asal dia tidak ikut campur, semuanya pun tidak akan jadi masalah. Jadi aku sedang cari cara untuk menyingkirkan dia.”Pengacara Benny melihat Johnson sambil memuji dalam hati, ‘Kenapa kamu bisa mengucapkan kebohongan dengan sealami ini?’Wajah Quinne tak hanya jelek tapi boleh dikatakan sangat amat jelek, bagai si buruk rupa saja, apalagi karakternya juga sangat kasar. Jika ada yang menyukai orang seperti ini, orang itu sungguh hebat!Setelah mendengar penjelasan Johnson, suasana hati Quinne pun sedikit membaik, dia lalu berkata, “Kalau kamu bisa menghukum pelakor-pelakor itu, aku akan meminta ayahku untuk menambah investasi perusahaanmu!”“Tidak masalah, hanya saja aku harus berpikir dulu. Istriku, kamu tunggu
Di dalam vila ….“Dasar anjing si*alan, lihat apa yang sudah kamu lakukan!” jerit Mischa sambil mencubit si serigala.Saat ini si serigala sedang berlutut dengan kedua cakar diletakkan di atas lututnya. Ia sedang berlutut mendengar nasihat Mischa.“Kamu baru umur berapa, bisa-bisanya kamu menghamili anjing orang lain? Bukan hanya satu saja, melainkan semua anjing tetangga!”Mischa tak berhenti memarahi si serigala, dan si serigala hanya berlutut sambil menunjukkan wajah sedihnya.“Sudahlah, sudahlah, jangan marah lagi. Namanya juga anjing!” Elisabeth berusaha menenangkan Mischa.“Lagi pula semua ini juga bukan sepenuhnya salah anjing. Dia pasti meniru perilaku pemiliknya!” ucap Nala sambil fokus menatap layar ponsel dan tersenyum.“Nala, apa kamu masih mengobrol dengan si Cer siapa itu? Apa kamu menyukainya? Kamu tidak menginginkan Felix lagi?” tanya Mischa dengan kebingungan.“Apa yang sedang kamu katakan? Jangan sembarangan bicara!” Wajah Nala seketika memerah. “Biar … biar aku saja
Rasa sakit kepala seketika datang menyerang kepala Felix. Si*lan! Ia bahkan berani turun tangan terhadap anjing jenis apa pun?Saat Felix hendak memberi penjelasan, tiba-tiba ponselnya berdering. Dia melihat layar ponsel sekilas, lalu menjawab, “Halo? Anderson, ada masalah apa?”“Bos, kenapa tempatmu ribut sekali?” tanya Anderson dengan kebingungan. Jangan-jangan Bos sedang dalam masalah?“Tidak ada masalah apa-apa. Kenapa kamu mencariku?”“Oh, Bos, aku ingin minta izin untuk mengawinkan anjing kita!” ucap Anderson dengan tergesa-gesa.Felix tercengang dan wajahnya menjadi muram. “Pergi sana?! Si*lan!”Anderson terbengong sejenak, lalu menjelaskan, “Bos, kamu jangan salah paham. Maksudku, aku ingin membeli seekor anjing lalu mengawinkannya dengan anjing super milik Bos. Apa Bos tidak tahu, anjingmu sedang viral saat ini, harganya pun sudah selangit!”“Hehe, apa kamu yakin? Sekarang tetangga-tetanggaku sedang meminta ganti rugi, mereka bilang anjingku sudah menodai kesucian anjing merek
Setelah mendengar penjelasan Doktor Watson, semua penonton di tempat seketika merasa kaget. Kalau bukan karena kasihan dengan anjing mereka, sepertinya mereka sudah menggugurkan kandungan anjing peliharaan mereka. Seandainya kandungan digugurkan, bukankah mereka akan rugi besar?!“Aku juga tidak tahu apakah penjelasan Doktor Watson bisa diandalkan atau tidak. Kalau tidak seperti ini saja, bukankah kalian ingin penjelasan? Kalian beri tahu aku harga anjing kalian, aku akan membeli anak anjing kalian sesuai dengan harga yang kalian buka, anggap saja sebagai biaya ganti rugi. Bagaimana menurut kalian?” tanya Felix.“Kenapa berbicara seperti ini? Kita semua adalah tetangga. Kenapa malah membahas masalah ganti rugi? Kami malah merasa beruntung karena anjing kami bisa dihamili oleh anjing super milikmu!”“Benar sekali, untuk apa ganti rugi? Semuanya adalah tetangga, kita semua mesti hidup rukun!”Mayoritas orang yang bertempat tinggal di Gedung Brener adalah orang kaya. Selain untuk dijual,
Setelah mendengar suara bel, Nala segera berdiri dan berlari untuk membukakan pintu.“Nona Nala yang cantik, mohon terima bunga mawar yang cantiknya secantik dirimu.” Cervin memegang 99 tangkai mawar dan berbicara dengan lembut.Raut wajah Nala seketika terlihat canggung. Dia lalu berkata, “Untuk apa bawa bunga, tidak penting, ayo kita keluar!”“Oke, kalau begitu kita … siapa dia?” tanya Cervin dengan kebingungan ketika melihat keberadaan lelaki di dalam rumah.“Pemilik anjing, bukankah kamu ingin berkenalan dengannya? Sekarang anggap saja kalian sudah berkenalan. Ayo pergi!”Cervin tertegun sejenak. Ternyata pemilik anjing memang adalah seorang lelaki. Tapi … apa dia tinggal bersama wanita-wanita cantik ini? Kalau begitu, Nala ….Sewaktu Cervin mengamati Felix, Felix juga mengamatinya dengan penuh penasaran.Tidak banyak lelaki yang bisa berbicara dengan wanita unik seperti Nala, tapi sekarang Nala sepertinya sudah tidak sabar ingin keluar dengan lelaki itu ….“Siapa dia?” tanya Felix
Cervin tercengang. Ternyata hadiah-hadiah itu bukan untuknya? Jadi kenapa dia disuruh untuk mengetes pakaian? Saat ini Cervin hanya kepikiran satu kemungkinan saja!Postur badan pemilik anjing itu mirip dengan Cervin. Jangan-jangan pakaian yang dicobanya tadi akan dihadiahkan kepada lelaki itu?“Kamu … kamu suka pemilik anjing itu?” tanya Cervin dengan bingung.Nala tersipu malu langsung menundukkan kepalanya. Dia merasa ragu sejenak lalu mengangguk. “Emm, sebenarnya aku juga tidak tahu sejak kapan aku menyukainya. Sewaktu aku ingin menyatakan perasaanku, saudaraku sudah duluan beraksi. Hanya saja aku merasa aku harus menyatakan perasaanku!”Ketika berbicara sampai di sini, Nala spontan tersenyum dan lanjut berkata, “Lagi pula kami adalah saudara, aku percaya Mischa tidak akan keberatan!”Cervin merasa dunianya sudah runtuh. Jadi vila itu adalah surga dunia si pemilik anjing? Si*lan! Enak sekali hidupnya?“Ternyata seperti ini. Aku memang sudah salah paham. Maaf, maaf, aku doakan Nona
Srek!Sopir mobil Mercedes-Benz segera menginjak rem. Setelah mobil berhenti, sopir baru menghela napas lega.Kenapa Tuan Muda Felix bisa muncul di depan mobil?“Tu … Tuan Muda Felix, aku ….”Sopir mencondongkan kepala dari jendela mobil. Baru saja dia hendak menyapa Felix, Nala malah langsung menyelanya.“Untuk apa omong kosong dengan dia?! Jalan!”“Hah?”Sopir kebingungan. Felix menghalangi mobil, tapi Nala malah suruh menjalankan mobil. Jadi si sopir harus lanjut menyetir atau tidak?“Kamu pergi saja. Aku ingin bicara dengan Nona Nala.”Sopir mengangguk dengan kaget. Bagaimanapun, dia harus mendengar perintah kedua orang, dan tidak boleh menyinggung salah satu dari mereka! Jadi meninggalkan tempat adalah pilihan terbaik!Setelah si sopir pergi, Felix memarkirkan mobil di ujung, lalu mengunci pintu mobil supaya Nala tidak bisa melarikan diri.“Kenapa? Bukannya kamu ingin mengusirku? Kenapa pintunya malah dikunci?” tanya Nala dengan kesal.Felix dapat menyadari bekas air mata di wajah
Malam yang mendebarkan hati sudah berlalu, sinar matahari pun sudah memancar ke dalam jendela mobil. Saat ini terlihat rasa capek dan bahagia di atas wajah Nala. Dia sedang bersandar di dalam pelukan Felix.“Berhubung kamu sudah menodaiku, kamu harus tanggung jawab!” Dapat terdengar nada manja di dalam suara Nala.“Bagaimana caranya untuk tanggung jawab?“ tanya Felix sambil tersenyum.“Pokoknya kamu tidak boleh mencampakkanku. Kalau tidak, aku akan membunuhmu!”“Bagaimana dengan Mischa ….”Nala langsung membalas, “Aku akan menjelaskannya. Dengan sikap terus terangmu, kamu pasti akan membuatnya kesal. Tapi kalau Mischa tidak setuju … kamu … kamu campakkan aku saja!”Felix spontan tertawa ketika melihat Nala berbicara sampai gagap!“Bukankah kamu baru bilang kalau aku tidak boleh mencampakkanmu? Kenapa sekarang malah menyuruhku untuk mencampakkanmu?”“Pokoknya biarkan aku saja yang mengatakannya kepada Mischa. Selain itu, bukankah kamu sedang berpacaran dengan Julia?” tanya Nala.“Hmm …