Share

Bab 1109

Si ayah melihat putra yang tergeletak di atas ranjang. Saat ini, dia bahkan tidak sempat berpikir apakah pengobatan ini mujarab atau tidak. Dia hanya berharap bisa melihat tubuh anaknya bergerak lagi.

Sepuluh menit ….

Dua puluh menit ….

Kening Felix sudah dibasahi dengan bulir-bulir keringat. Ayahnya sang anak merasa gugup hingga terus menggertakkan giginya. Tiba-tiba tangan si anak bergerak seolah-olah sudah menerima pukulan saja.

Ayah pasien sungguh kegirangan. Sebenarnya dia ingin menanyakan kondisi anaknya, tapi dia tidak berani bersuara. Dia takut akan mengganggu Felix.

Felix sedang berusaha untuk menyalurkan energi sejatinya. Tiba-tiba dia memukul kuat dada si anak.

Setelah jantung pasien menerima guncangan besar, tiba-tiba sang anak memuncratkan darah hitam dan mulai melebarkan matanya.

Akhirnya Felix menghela napas lega. Dia mulai mencabut jarum sambil berkata, “Selesai, akhirnya ajal anakmu tidak jadi dijemput. Dia hanya cukup istirahat di rumah sakit saja.”

“Terima kasih, ter
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status