“Kesempatan sudah di depan mata. Bukankah sia-sia kalau aku tidak menghargainya?” tanya Felix kembali.“Betul juga, hanya saja aku merasa aku seharusnya lebih memahamimu lagi. Jangan-jangan kamu juga yang mengatur sesi wawancara dengan Zhongzhou Express? Wah, kamu jahat sekali!”“Masalah wawancara itu benar-benar bukan rencanaku. Zhongzhou Express memang ingin melakukan wawancara, hanya saja kebetulan reporter itu adalah teman dari temanku. Mana mungkin aku menyia-nyiakan kesempatan ini setelah mengetahui kabar bagus ini!”“Ternyata begitu, tapi kali ini kamu sudah menghancurkan masa depan Gino. Sepertinya kamu masih belum tahu, istrinya Gino baru saja mengunggah sebuah video. Dia menyatakan Maxwell dihasut Gino untuk mengikuti wawancara. Semua ucapan yang dikatakan Maxwell juga adalah bimbingannya. Maxwell tidak bersangkutan dengan masalah penipuan yang dilakukan Gino.”Felix sungguh tidak menyangka anak dan istri yang begitu disayang Gino akan begitu sadis. Hanya saja, ini memang ada
Felix berjalan di depan ruang operasi. Ketika melihat seorang anak kecil sedang ditutupi kain putih, dia langsung maju untuk menggenggam tangan si anak yang masih terpampang di luar.Hal yang mengejutkan Felix adalah … setelah dia menggenggam tangan si anak, jari tangannya malah spontan tertarik melekat di tangan si anak. Sarafnya masih belum mati. Apa dia tidak benar-benar meninggal?Dokter memperhatikan tidak ada sedikit pun rasa sedih di wajah Felix, dia pun bertanya dengan kebingungan, “Apa dia juga anggota keluarga anak?”Orang tua si anak melihat Felix sekilas, lalu menggeleng mengisyaratkan mereka tidak mengenalnya.“Apa yang sedang kamu lakukan? Siapa yang mengizinkanmu untuk menyentuh pasien? Kamu akan memperparah luka pasien saja!” ucap dokter dengan tidak puas.“Apa kamu gila? Bukankah tadi kamu bilang jantungnya sudah berhenti berdetak? Kamu sudah memvonis kematiannya. Dia sudah mati, bagaimana aku bisa memperparah kondisinya?” tanya Felix kembali.“Aku ….” Si dokter tidak
“Kalau kalian ingin bertaruh, silakan saja. Tapi aku camkan di awal, kami sudah memvonis kematian putramu. Jangan sampai nantinya pengobatannya gagal, kalian lalu melempar tanggung jawab kepada kami!”Saat ini orang tua anak sudah malas meladeni dokter ini lagi. Si ayah langsung bertanya dengan gelisah, “Tuan, kamu bilang kamu bisa mengobati putraku. Apa yang bisa kami bantu?”“Kalian hanya perlu carikan sebuah ruangan tenang untuk aku saja. Kalau diulur lagi, putramu benar-benar akan meninggal dan aku tidak bisa menyelamatkannya lagi!”Tiba-tiba si ayah kepanikan. Dia melirik sekeliling dan tatapannya seketika menjadi berkilauan. Tidak ada tempat yang lebih dekat dan sunyi daripada ruang operasi!“Bagaimana dengan ruang operasi di rumah sakit?”“Boleh juga. Jangan sampai ada yang mengganggu proses pengobatanku.” Selesai berbicara, Felix langsung mendorong brankar ke ruang operasi.Sang ibu sungguh khawatir dengan kondisi anaknya, dia memelas sambil berkata, “Tuan, bolehkah aku melihat
Si ayah melihat putra yang tergeletak di atas ranjang. Saat ini, dia bahkan tidak sempat berpikir apakah pengobatan ini mujarab atau tidak. Dia hanya berharap bisa melihat tubuh anaknya bergerak lagi.Sepuluh menit ….Dua puluh menit ….Kening Felix sudah dibasahi dengan bulir-bulir keringat. Ayahnya sang anak merasa gugup hingga terus menggertakkan giginya. Tiba-tiba tangan si anak bergerak seolah-olah sudah menerima pukulan saja.Ayah pasien sungguh kegirangan. Sebenarnya dia ingin menanyakan kondisi anaknya, tapi dia tidak berani bersuara. Dia takut akan mengganggu Felix.Felix sedang berusaha untuk menyalurkan energi sejatinya. Tiba-tiba dia memukul kuat dada si anak.Setelah jantung pasien menerima guncangan besar, tiba-tiba sang anak memuncratkan darah hitam dan mulai melebarkan matanya.Akhirnya Felix menghela napas lega. Dia mulai mencabut jarum sambil berkata, “Selesai, akhirnya ajal anakmu tidak jadi dijemput. Dia hanya cukup istirahat di rumah sakit saja.”“Terima kasih, ter
Dokter yang memvonis kematian anak kecil itu terbengong. Kenapa bisa jadi salah paham?“Kalian berdua, masalah senjata memang hanyalah sebuah kesalahpahaman, tapi tuan ini telah melakukan pengobatan tanpa izin praktik! Aku merasa kalian harus membawa pergi bocah itu!” Pada saat ini, tiba-tiba terdengar suara dari belakang.Akhirnya penyelamatnya datang!Masalah sekarang memang kelihatannya sudah selesai. Namun sebenarnya, masalah semakin besar saja!Pasien sudah divonis mati oleh dirinya. Alhasil, entah dari mana asal bocah ini, dia malah berhasil menyelamatkan si pasien. Hal ini sangatlah serius bagi Rumah Sakit Zhongzhou!Apa mungkin Rumah Sakit Zhongzhou akan membelanya?Dengan kondisi seperti ini, pihak rumah sakit pasti akan memilih untuk mengorbankannya demi reputasi Rumah Sakit Zhongzhou! Kecuali si bocah lalai dalam melakukan pengobatan. Jika tidak, tamatlah riwayatnya!Bennard mengerutkan keningnya. “Siapa kamu?”“Aku lupa untuk memperkenalkan diri. Aku Kepala Departemen Bedah
Saat ini Helios dan Rio bahkan masih belum merespons. Sejak kapan lelaki ini menjadi wakil direktur rumah sakit? Dia baru umur berapa?Sewaktu mereka berdua menyadari Felix sedang melihat mereka, mereka spontan merasa gugup. Jangan-jangan lelaki ini ingin balas dendam?Tentu saja Kamui mengerti maksud Felix, dia langsung berkata, “Tenang saja, Rumah Sakit Zhongzhou sangat menjunjung tinggi etika seorang dokter. Sekarang aku memecat kalian berdua dan aku akan menulis di dalam surat pemecatan kalian, kalian tidak pantas menggeluti dunia medis!”Sebagai direktur rumah sakit, Kamui memang memiliki wewenang tersebut. Apalagi Felix sudah menjadi wakil direktur, dia juga memiliki alasan yang kuat untuk memecat mereka!Sepertinya nasib mereka berdua akan hancur jika memiliki riwayat dipecat dan surat pemecatan seperti itu!Jika benar masalah seperti yang dikatakan Kamui, berarti jerih payah mereka selama ini akan sia-sia!“Maaf, Pak Felix. Aku sudah dikelabui oleh Rio. Dia malah mengatakan kam
“Tapi kenyataan sudah di depan mata. Tadi dia baru saja membuka izin praktek kepada seorang pemuda berumur 20 tahunan. Dai juga mengangkatnya sebagai wakil direktur rumah sakit. Setelah aku dan muridku mengetahui masalah ini, dia langsung memecati kami. Dia bahkan ingin menulis kami tidak pantas menjadi dokter di surat pemecatan kami!”“Sungguh keterlaluan! Aku akan tanya dia mengenai masalah izin praktik itu!” ucap Hogan dengan kesal.Di sisi lain, di dalam ruangan kantor ….Setelah Kamui menyuguhkan secangkir teh untuk Felix, dia mengeluarkan dokumen dari dalam laci, lalu meletakkannya di hadapan Felix.“Dokter Felix, coba kamu lihat. Ini adalah pasien dengan kondisi spesial di rumah sakit kita. Kami telah melakukan pemeriksaan terhadap darah, hati, ginjal, EKG, dan juga CT scan, tapi kami tidak bisa mendiagnosis penyakitnya!”“Jadi dia lagi pura-pura sakit?” tanya Felix dengan tersenyum.Kamui tersenyum getir, lalu berkata, “Kalau dia pura-pura, aku juga tidak akan sakit kepala sepe
Kamui memalingkan kepala melihat ke arah datangnya suara. Dia malah menyadari Hogan bersama Helios dan Rio sedang berjalan memasuki ruangan.“Pak Hogan, kenapa kamu bisa ada di sini? Kamu bisa meneleponku, biar aku pergi menjemputmu!” ucap Kamui dengan sungkan.“Tidak perlu! Siapa kamu itu? Mana mungkin aku seorang lelaki tua yang sudah pensiun berani merepotkan seorang direktur!”Senyuman di wajah Kamui terkaku!Pasti Helios dan Rio sudah mengadu yang bukan-bukan kepada Hogan!Felix tidak peduli dengan identitas Hogan. Dia langsung bertanya, “Kenapa? Apa aku butuh persetujuanmu baru boleh mengobati pasien?”“Tentu saja bukan, tapi kamu perlu memiliki izin praktik dari negara, bukan izin praktik dari aku maupun Kamui!”“Jadi kamu ingin mengatakan izin praktik yang dibuka Pak Kamui tidak berlaku?” tanya Felix dengan tersenyum.Hogan malah tidak meladeni Felix. Dia langsung memalingkan kepalanya menatap Kamui dengan kesal. “Apa kamu tahu apa yang sedang kamu lakukan? Sebagai direktur dar