“Aku sangat memahamimu, sama seperti Lisa yang begitu memahamiku pada saat pertama kali bertemu. Sudahlah, jangan bahas masalah ini lagi, aku sudah lama tidak bertemu dengan ibu kesayanganku. Kalian jalan-jalan dulu sana. Aku mau pergi mencari ibuku. Nanti aku akan tanyakan apakah nenek buyutku ada waktu luang atau tidak!”Sambil berbicara, Enzo membalikkan badannya berjalan ke dalam Istana Gloria.Setelah melihat kepergian Enzo, tiba-tiba muncul rasa khawatir di dalam hati Felix. Tentu saja, dia tidak merasa Enzo akan menjebaknya. Lagi pula, Enzo juga tidak sanggup untuk melakukannya. Meskipun Enzo sanggup, dia juga tidak akan mendapatkan keuntungan apa-apa.Felix lebih khawatir dengan kalimat Enzo tadi, memahaminya seperti Lisa memahaminya ketika pertama kali bertemu. Apa maksud ucapannya?Sepertinya gadis cantik yang terlihat lugu di sampingnya ini juga bukan orang normal.“Felix, berhubung kakak sepupuku sudah menyerahkanmu kepadaku, aku akan bawa kamu untuk mengelilingi Istana Glo
Felix melirik Lisa dengan datar. Apa Lisa sedang menjadikannya sebagai tameng?Belum sempat Felix berpikir, Lisa pun sudah menarik Felix berjalan pergi melewati Pierre.Raut wajah Pierre terlihat sangat muram. Dia adalah satu-satunya calon pasangan yang paling serasi dengan Lisa. Ada apa dengan lelaki Negara Xia itu?Felix?Apa itu nama dari penduduk Negara Xia?Terserahlah! Pokoknya, siapa pun yang ingin merampas Tuan Putri Lisa dari sisinya, orang itu pun akan mati!Setelah Felix ditarik Lisa ke dalam kamar, Felix baru bertanya dengan tidak berdaya, “Kamu jadikan aku sebagai tamengmu?”“Tameng? Istilah ini cukup menarik. Tapi aku memang ingin meminta bantuan Tuan Felix untuk membantuku menolak Pierre. Dia terlalu arogan. Dia merasa selain dia, tidak ada lagi lelaki di dunia ini yang akan menyukaiku!” ucap Lisa dengan nada meremehkan.“Jadi, kamu tidak suka sama dia?” tanya Felix.“Tentu saja, siapa juga yang suka dengan orang tidak berguna dan sombong? Kalau aku suka sama seseorang,
“Ajaib sekali! Felix, ternyata kamu bisa main sulap, ya?”“Sulap?”Felix berpikir sejenak, baru mengerti apa maksud Lisa. Dia pun menjelaskan, “Bukan sulap, hanya sebuah tempat penyimpanan barang saja. Jadi, kita bisa memasukkan barang-barang ke dalam sana ….”Setelah menjelaskan, Felix spontan merasa dirinya sangat bodoh. Menjelaskan cincin penyimpanan terhadap orang Shawana. Apa dia bisa mengerti?“Dunia lain, ya? Ajaib sekali! Felix, aku semakin terpesona sama kamu!”Sambil berbicara, Lisa langsung maju untuk memeluk Felix.Saat Lisa hampir berhasil memeluk Felix, Felix spontan mengelak. Dia melihat sekilas barang berharga di atas rak, lalu berkata, “Aku tidak mengerti dengan barang-barang lain. Sepertinya aku juga tidak tertarik untuk memahaminya. Tuan Putri, bagaimana kalau kamu bawa aku ke tempat lain saja?”Lisa melirik Felix dengan kesal. Padahal Lisa sudah begitu inisiatif, kenapa kamu malah tega untuk menghindar?Dengan tidak berdaya, Lisa mengikuti Felix meninggalkan kamar.
Felix melihat Mancidi dengan terbengong. Apa dia baik-baik saja?Ucapan ini seolah-olah sudah membongkar rahasia Felix saja. Rasanya sangat tidak nyaman dan juga sangat menyeramkan.“Kamu tahu maksud kedatanganku?” tanya Felix dengan bingung.“Tentu saja, aku memang sudah tua, tapi aku masih belum pikun. Sekarang internal keluarga kerajaan Shawana sedang diterpa masalah. Negara Xia seharusnya juga sudah mendengar kabar ini. Pasti dia yang sudah mengutusmu ke sini.”Felix spontan tersenyum. Dapat diketahui bahwa hubungan mereka berdua bukan hanya sekadar bermain-main saja.“Dia baik-baik saja. Sekarang dia sudah menjadi salah satu dari empat Dewa Perang Negara Xia. Sekarang dia dijuluki sebagai Zasky. Mengenai nama aslinya … dia tidak pernah menceritakannya kepadaku.”“Kamu adalah keturunannya?”Felix menggeleng, lalu menjelaskan, “Aku dan Zasky tidak memiliki hubungan darah apa-apa. Sepengetahuanku, sepertinya Zasky masih belum berkeluarga.”Hati Mancidi langsung tergerak. Air mata spo
Melihat Felix keluar dari kamar, Enzo segera berlari untuk bertanya, “Wahai temanku, Felix, apa yang sudah kamu bicarakan dengan Nenek Buyut?”“Mengobrol tentang pemandangan dan sejarah Negara Xia. Ayo, sudah saatnya untuk pulang!” Selesai berbicara, Felix pun berjalan keluar.Enzo melirik Lisa sekilas. Dia menyadari Lisa juga sedang melihatnya dengan kebingungan.Setelah menghela napas tanda tidak berdaya, Enzo pun segera mengejar langkah Felix. Kemudian, dia segera masuk ke mobil untuk pulang ke rumah.Di sepanjang perjalanan, Enzo masih seperti biasanya terus mengoceh panjang lebar. Sementara, Felix tidak menggubrisnya sama sekali.“Oh ya, kata Lisa, dia sudah memanfaatkanmu, menjadikanmu sebagai tameng. Aku mewakili Lisa untuk minta maaf sama kamu.” Enzo segera meminta maaf.“Oh, bagaimana denganmu?” tanya Felix.“Aku? Aku tidak menjadikanmu sebagai tameng!” timpal Enzo dengan mengangkat-angkat pundaknya.Felix menghela napas lagi, lalu berkata dengan nada datar, “Jangan pura-pura
Sebenarnya Nala juga tidak ingin ke kampus. Hanya saja, Cindy dipaksa oleh Dekan Blake. Ditambah lagi Cindy tak berhenti memelas, pada akhirnya Nala terpaksa menyetujuinya.Baru saja Cindy sampai di kampus, dia pun langsung dipanggil oleh Blake. Jadi, Nala merasa sangat bosan. Dia pun pergi berkeliling. Selanjutnya, dia menemukan ada yang sedang menindas seorang wanita.Sebenarnya Nala ingin langsung turun tangan. Hanya saja, dia teringat dengan masalah Serena waktu itu. Nala pun memutuskan untuk menyaksikan dulu.Pada akhirnya, Nala menyadari mahasiswi baru itu tidaklah lemah. Sikap kasarnya bahkan sungguh mirip dengan Nala. Jadi, Nala pun memutuskan untuk membantunya.Saat si anak orang kaya mendengar suara Nala, dia pun tertegun di tempat. Si lelaki tentu tahu apa arti di balik putri dari Rose Lewis.Di luar dari masalah keturunan Rose, hubungan tidak jelas di antara Nala dengan Felix juga menandakan si lelaki tidak boleh menyinggungnya.Saat terdengar suara Nala, si anak orang kaya
“Kantor Dekan.” Nada bicara Cornelia masih begitu dingin.Nala juga tidak mempermasalahkannya. Dia langsung membawa Cornelia ke kantor Dekan Blake.Saat Blake melihat kedatangan Cornelia, dia langsung berkata, “Kebetulan kamu kemari. Ini adalah dosen bimbinganmu, Cindy. Kamu bisa panggil dia Bu Cindy. Kelak aku serahkan mahasiswi ini kepadamu!”…Di Negara Shawana ….Saat Pierre pulang ke rumah, raut wajahnya terlihat sangat muram. Bahkan ada yang berani merebut wanitanya. Orang itu malah adalah monyet dari Negara Xia!S*alan! Dia pasti akan mati!Meskipun Pierre sudah memutuskan untuk menghabisi Felix, Pierre juga tidak bertindak gegabah sampai tidak memikirkan akibatnya.Sebelumnya mereka telah mendapat perintah dari Ratu. Ratu Mancidi memperbolehkan mereka untuk melakukan perang bisnis. Hanya saja, di era damai ini, Ratu tidak ingin melihat ada pertumpahan darah dalam perang ini.Usia Ratu memang sudah sangat tinggi. Hanya saja, dia masih tetap berwibawa dan memegang kekuasaan tingg
Setelah kembali ke kamar, Felix duduk di atas ranjang terus meneliti keajaiban dari 36 Jarum Sheno.Tidak dipungkiri, pengerjaan 36 Jarum Sheno ini sangatlah halus. Sulit untuk dibayangkan bahwa ada orang yang dapat mengukir pola yang begitu halus pada gagang jarum perak yang kecil pada ribuan tahun yang lalu.Setelah mengutak-atik selama beberapa saat, tiba-tiba Felix menyadari satu hal. Hanya terdapat 54 batang jarum di dalam kotak. Sepertinya ukurannya sudah terlalu konyol.Setelah meneliti, Felix benar-benar sudah menyadari permasalahan.Kurang dari sepertiga bagian kotak digunakan untuk menampung jarum perak, sedangkan bagian yang tersisa tidak sepenuhnya padat.Ini berarti ada kompartemen di dalamnya. Jika benar seperti itu, bisa jadi ada harta karun lain tersembunyi di dalamnya? Tanpa ragu, Felix langsung mengeluarkan 54 batang jarum dari dalam kotak, mulai meneliti kotak tersebut.Setelah mencoba seribu satu cara, Felix pun baru berhasil membuka potongan kayu pertama. Kemudian