Share

Liburan

Penulis: Fiyaseni
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-28 09:51:46

‘Sial, itu membuatku tak kuat.’ Batinnya.

Perlahan, tangan Xavier mulai nakal, tangan kanannya mulai berkeliaran mengusap perut rata Xena.

Gadis itu tahu akan perlakuan sang suami, namun ia masih bisa menahannya dan hanya diam. Tapi, semakin ia diam. Tangan Xavier malah semakin liar, hingga mulai naik keatas dan mulai menerobos sela di tengah-tengah bra milik Xena.

Dengan segera, Xena menoleh. “Kau bilang, kau tidak akan macam-macam.” Ucapnya.

Xavier tersenyum smirk. “Aku tidak macam-macam Xena. Aku hanya ingin membantumu untuk melepaskan apa yang kamu pakai. Memangnya kau mandi selalu memakai pakaian dalam?” tanyanya dengan tatapan menggoda.

Xena kembali menolehkearah depan, ia hanya mengerjapkan kedua matanya dan mengatur napasanya.

“Aku bisa buka sendiri.” Ujarnya.

Xavier mengalihkan tangannya dari sana, ia membiarkan sang istri yang akan membuka seluruh pakaiannya didepan matanya.

“Lakukanlah, tapi kau harus menghadap kearahku dulu.” Ujarnya.

Xena berbalik, ia mulai melepaskan pen
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Tubuhmu Milikku   Mengingat saat Xavier murka

    "Sial. Aku jadi tidak bisa menemuinya tadi, Untung saja aku cepat sadar kalau Xavier telah kembali, hingga aku cepat menghindar sebelum ia sampai ke kamar itu.” Monolognya.Wanita itu merebahkan tubuhnya di sofa, ia menatap langit-langit diatasnya seraya terus berpikir untuk bisa mengadu domba Xena.Dengan cepat, ia mengambil ponslyenya yang berada di aats meja itu, lalu mencoba untuk mencari informasi mengenai istri dari sang mantan kekasihnya itu.Ia mengsecroll layar ponselnya dan membaca setiap info yang ada tentang istri dari Xavier itu, namun sudah beberapa kali ia mencari tak banyak tentang gadis itu, informasi mengatakan kalau gadis itu hanyalah gadis biasa.Wanita itu yang tak lain adalah Jovita, meletakakn ponselnya kembali. “Huh … kenapa sulit sekali mencairi informasi mengenai Xena. Kalau dia hanya gadis biasa, tidak mungkin Xavier mau menikahinya. Apa yag special dari gadis itu?” monolognya.Ia segera duduk kembali dan berjalan menuju cermin didepan sana yang berada di di

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-29
  • Tubuhmu Milikku   Pikiran Xavier pasal tragedi itu

    "Papah sudah bilang keluarga mereka tidak ada hubungannya dengan kematian Mamahmu, Xavier!” bentak James dengan lantang.Xavier menyentuh pipinya sekilas yang ditampar oleh sang Papah tadi, perlahan ia melihat kearah sang dengan penuh amarah.“Jelas ada hubungannya, Pah! Mamah tengah kekurangan daranh dan banyak membutuhkan donor darah, darah yang didapatakan dari pihak rumah sakit kurang. Dan satu-satunya yang memiliki golongan darah yang sama hanya dia! HANYA DIA PAH! TAPI DIA TIDAK MAU MENDONORKAN DARAHNYA UNTUK MAMAH!!!!”“CUKUP XAVIER! CUKUP!!! KEMATIAN MAMAHMU ITU TAKDIR, NAK!”Xavier mengepalkan kedua tangannya dengan kuat, namun ia tidak bisa menghantam Papahnya sendiri. Maka dengan kemarahan yang sudyha tak tertahan lagi, ia melanjutkan langkahanya menuju kamar dan mengurung dirinya disana.Xavier melampiaskan itu semua dengan menghantam dinding kamarnya beberapa kali hingga membuat punggung tangannya membiru dna bengkak, bahkan meninggalkan rona kemerahan juga disana.“Kamu

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-30
  • Tubuhmu Milikku   Damn! Kau milikku Xena

    Xavier tersenyum smirk. “Aku akan melakukan pemanasan dulu sayang, agar kau tidak terkejut nantinya.” Bisik Xavier.Tanpa ada jawaban dari Xena, lelaki bertubuh altetlis itu langsung mengecup bibir ranum sang istri.Perlahan namun pasti, ia memberikan kecupan-kecupan lembut dan hangat. Tangannya dibawah pun tak tinggal diam, ia terus mengusapnya dengan lembut di sekitar daerah intim milik Xena, mencoba merangsangkanya dengan usapan kecil tersebut.Kecupan kecil itu perlahan menjadi lumatan yang hangat, hingga Xena yang mulai merasa nyaman menutup kedua matanya dan meraskan setiap sentuhan yang diberikan oleh sang suami.Xavier melepaskan lumatannya sejenak dan melihat wajah sang istri yang mulai mendapat respon positif darinya.Ia tersenyum smrik. ‘Kau milikku, Xena.’ Batinnya.Xena masih memejamkan kedua matanyam merasakan setiap usapa lembut yang diberikan Xaveir di bawah sana, hingga kini tangan Xavier mulai nakal dan melepas celana dalam milik Xena lalu membuka daster yang dikenak

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-31
  • Tubuhmu Milikku   Xavier dalang di balik pembantaian itu

    James mengangguk pelan. “Lucas, sebenarnya ada sesuatu yang harus bicarakan denganmu dan ini memang ada kaiatanya dengan Xavier.”Lucas semakin serius memerhatikan James. “Apa itu, Pak?” tanyanya.Lucas, tak mau kehilangan informasi itu dengan cepat, sebelum James berbicara. Ia merekam suara James dari posnselnya yang berada di saku jasnya.James menghela napasnya sejenak. “Jadi … Aron memang sahabatku, kita bersahabat sejak lama. Dia sangat baik dan istri juga sangatlah baik, keluarganya memang dikenal sangat dermawan, bahkan saat istrinyam Aira mengalami pendarahan yang hebat, Caroline memberikan donor darah padanya. Yah, kami memang saling membantu sama lain, termasuk bisnis yang saya rintis dulu, yang sekarang di handel oleh Xavier.”“Lalu, selanjutnya?” tanya Lucas“Dulu, tepat disaat hari dimana istri saya Caroline kecelakaan. Ia membutuhkan banyak darah, semua pusat donor darah sudah kami cari, namun sulit mencari golongan darah yang sama dengan istri saya. Dan Aira, memliki go

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-01
  • Tubuhmu Milikku   Sakit di bagian bawah sana

    “Akh! Sa-kit … sakit sekali.” Rintihnya.Mendengar rintihan dari Xena, membuat lelaki dengan tubuh atletis itu terbangun, ia membuka kedua matanya dan melihat kearah sang istri yang berdiri membelakanginya tanpa busana hingga memperlihatkan bokongnya yang bulat sempurna.Dengan cepat, Xavier bangkit denga tersenyum smrik. Ia berjalan menghampiri sang istri lalu memelukanya dari belakang.Jelas itu membuat Xena terkejut, ia langsung menatap cermin itu dan benar kalau suaminya telah bangun dan kini tengah memeluk dirinya dengan erat.Ia mengecup bahu sang istri dan meliahat wajah manisnya dari cermin tersebt seraya memehatika tubuh moleknya yang tak tertutupi apapun.“Your sexy, beibh.” Bisiknya ditelinga Xena.Xena masih terdiam, ia sama sekali tak membalas ucapan sang suami.Rasa sakit di tubuhnya masih ia rasakan, bahkan benda keras milik sang suami ia rasakan kembali menengak didekat bokongnya. Dengan cepat, ia sedikit menggeser posisinya sedikit menjauh dari sana. Namun dengan cepa

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-02
  • Tubuhmu Milikku   Selalu ingin bermain dengan Xena

    'Cacat? Siapa yang cacat?' batin Xena.Ia mencoba untuk menguping pembicaraan sang suami. Namun langkahnya terhenti ketika ia secara tak sengaja menendang kursi di dekat cermin tersebut."Aw!" Pekiknya.Sontak, Xavier pun langsung tertuju pada suara tersebut dan ia langsung menoleh kearah sang istri, Ia meletakkan ponselnya di atas meja dan segera berjalan menuju kesana.Ia memerhatikan istrinya secara keseluruhan yang hanya menggunakan handuk ke batas dada dan diatas lutut. Dan itu membuatnya tertegun, apyalgi rambutnya yang basah terurai.Xena sedikit menunduk dan menghindar dari sang suami. Namun dengan cepat, tangannya ditaih oleh Xavier, hingga membuatnya melihat kearah sang suami."Kamu tadi kenapa?" Tanyanya."Eum .. sa-saya nggak papa, tadi cuma kesandung kursi aja." Jawabnya yang agak gugup.Xavier memerhatikan sang istri dengan tatapan Curiga, ia menyentuh dagunya hingga membuat Xena mendongak menatapnya."Kamu tidak Bohong? Kamu tidak bermaksud menguping pembicaraan ku di t

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-03
  • Tubuhmu Milikku   Pulang Ke Rumah

    Ceklek.Sebuah pintu terbuka dari pintu itu. Dengan cepat, Ara langsung pergi dari tempat itu dan bersembunyi di balik dinding sana dan memerhatikan kedua orangtuanya yang baru saja keluar dari kamar."Jadi sekarang kita harus ke kamar, Xena Pah. Masih ada berkas-berkas penting yang berada diatas lemari kamarnya." Ujar Tania yang dianggukan oleh suaminya, mereka pun segera berjalan kearah kamar Xena.Arabelle, mendengar semua perkataan kedua orangtuanya. "Sebenarnya apa yang di rahasiakan, Papah dan Mamah. Mengapa selalu mengatakan hal.yang bersangkutan dengan Kak Xena." Gumamnya.Ia kembali memerhatikan kedua orangtuanya dan mengikutinya secara pelan-pelan. Dan kembali menguping atas apa yang mereka bicarakan dinkamat Xena tersebut."Nah, ini berkas yang Papah cari, Mah.""Benar Pah. Jadi semuanya sudah lengkap kan, lalu selanjutnya kita harus meminta Xena untuk menandatangani ini Pah.""Tapi nanti dulu, Mah. Sekarang sulit untuk bertemu dengannya karena Pak Xavier sangat over protec

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-04
  • Tubuhmu Milikku   Xavier Mulai Kejam

    "Sayang ... Xena?"Ia berjalan menuju ke balkon kamarnya, namun tetap tak ada. Ia juga berjalan menuju toilet pun tidak ada. Hingga ia berjalan keluar pintu dan baru menyadari kalau ternyata pintunya tidak ia kunci."Pasti Xena kabur. Argh! Kenapa aku bisa lupa untuk menguncinya." Monolognya geram pada dirinya sendiri.Ia langsung keluar memanggil-manggil sang istri. "Xena ... Xena! Sayang ... Kamu dimana? Sayang ...." Teriaknya.Xavier menuju kearah lantai bawah, ia menyuruh untuk para pengawal di rumahnya untuk mencari istrinya."Tapi Pak, kami tidak melihat Bu Xena pergi. Saya rasa dia masih berada di sekitar ini." Ucap salah satu pengawal di rumahnya."Ya makanya cepat cari dia!" Titahnya kuat, dan langsung membuat mereka semua bergerak cepat mencari Xena.Argh!Xavier menghantam di udara. Ia kesal dengan sang istri yang tiba-tiba menghilang seperti ini. Ia yakin wanitanya itu tidak akan pergi jauh dari rumahnya. Pengawasan yang ketat dan juga pengawalan yang banyak tak mungkin bi

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-05

Bab terbaru

  • Tubuhmu Milikku   Akhir Kisah

    "A-aku, titip anak kita." Jawab Xena dengan suara lirih dan juga pelan setelah itu yang langsung menutup muka Dua matanya secara perlahan.Sungguh. Perkataan itu benar-benar membuat Xavier langsung syok. Tiba-tiba saja istrinya mengatakan kalimat itu yang membuatnya semakin merasa takut dan juga cemas.Dengan cepat, dia mengecupi beberapa kali tangan serta kepala sang istri dan terus berusaha mencoba membangunkan istrinya tersebut."Xena ... Sayang ... Kamu dengar saya. Sayang ... Bangun sayang.""Xena ... Kamu tidak perlu bercanda. Sayang. Xena ...""Xena ... Jangan seperti ini, jangan membuatku khawatir."Berkali-kali, Xavier memanggil-manggil nama sang istri dan juga mengusap seluruh wajahnya, namun tetap saja wanita cantik itu tidak membuka kedua matanya bahkan tidak merespon dirinya sama sekali hingga hal itu pun benar-benar membuat Xavier menangis Ia pun langsung memanggil sang dokter."Dokter ... Dok! Dokter .... Tolong istri saya Dok." Teriam Xavier.Sang Dokter dan beberapa s

  • Tubuhmu Milikku   Xena melahirkan

    Tiba-tiba, saja. Salah satu polisi itu ada yang mendekatinya dan berdiri tepat di dekatnya.Sontak, ia pun langsung melihat kearah polisi itu."Pak Xavier, anda harus kami."Xavier langsung bangkit dari posisinya."Ada apa Pak? Apa terjadi sesuatu pada istri dan juga anakku?" Tanyanya yang cemas."Sebaiknya anda ikut kami sekarang dan akan mengetahui jika anda sudah berada di tempat yang akan kami tuju nanti."Xavier mengangguk. Mereka pun segera pergi dari tempat itu dan menaiki mobil kantor polisi selama di perjalanan pikiran Soviet pun tidak karuan ia selalu memikirkan keadaan istrinya dan takut terjadi sesuatu pada sang istri dan juga bayi yang dalam kandungannya.Tak butuh, waktu lama. Mereka pun telah sampai di rumah sakit Sentosa. Pikirannya teringat kembali akan papanya pada waktu itu yang berada di rumah sakit itu namun meninggal dunia.'Tidak, semoga tidak terjadi apa-apa dengan istriku dan juga bayi yang dikandungnya.' batinnya.Xavier dan juga para polisi itu pun berjalan me

  • Tubuhmu Milikku   Xena Merindukan Xavier

    "Pah ... Bangun Pah. Maafkan semua kesalahan Xavier." Lirihnya.Sang istri, yang selalu setia berada di sampingnya pun terus mengusap pundak sang suami ia menguatkan suaminya tersebut walaupun sebenarnya ia tahu itu sangatlah sakit karena dirinya pun mengalami hal tersebut bahkan jauh sejak ia masih kecil."Maaf, jenazah akan segera dimandikan." Ucap salah satu suster di sana."Kita harus ikut, pemakaman papah." Ucap Xena dengan lembut.Xavier mengangguk kecil. sejujurnya hatinya masih sangat teriris melihat keadaan yang terjadi pada dirinya saat ini namun sekuat tenaga ia berusaha untuk bangkit dan kuat apalagi ada istrinya yang selalu setia menemani Sampai detik ini.Beberapa jam kemudian pemakaman jam 10.00 telah usai Xavier dan Sena yang masih berada di pemakaman tersebut pun akhirnya ikut meninggalkan pemakaman itu."Ayo, Pak Xavier anda kembali lagi ke kantor polisi." Ucap salah satu polisi yang mengawal dirinya."Sebentar, Pak. Saya ingin berbicara dulu Dengan istriku.""Silahk

  • Tubuhmu Milikku   James pergi Selamanya

    Beberapa hari kemudian, Xena menjenguk papa mertuanya di rumah sakit ia pun berbicara kepadanya bahwa safir telah ditangkap oleh Polisi."Jadi bagaimana perkembangan Papah?" Tanya Xena dengan nada lembut.James yang kini sudah bisa duduk, berbicara pada menantunya itu dengan nada lembut dan juga ramah."Syukurlah, sekarang papa sudah jauh menjadi lebih baik. Oh ya, bagaimana dengan Soviet pukas berkata bahwa dia sudah di ..."ucapan James berhenti sejenak namun dengan cepat China pun langsung melanjutkan ucapan tersebut dengan mendahuluinya melakukan kepalanya."Iya Pah. Dia sudah dibawa oleh kantor polisi beberapa hari yang lalu." Sambungnya.James memanganguk. Ia tahu bahwa menantunya ini begitu merasakan perasaan yang sangat sempurna di satu sisi dia sangat mencintai suaminya tersebut tapi di sisi lain ia harus melepaskannya Karena di balik pembantaian tersebut adalah suaminya sendiri."Papah tau, apa yang kamu rasakan saat ini bahkan papa pun begitu merasakannya. papa merasa kecew

  • Tubuhmu Milikku   Xavier menyerahkan diri ke polisi

    Satu jam telah berlalu Mereka pun telah selesai menyantap makan malam tersebut savier dan juga Xena pun masuk ke dalam kamar sedangkan arah masih berada di sana untuk membantu para pelayan itu membereskan makanan tersebut.Xavier langsung duduk di kasur, ia memerhatikan istrinya yang tengah membereskan serta menyiapkan baju tidur untuknya."Xena, aku ingin berbicara sesuatu kepadamu duduklah disampingku." Ucapnya.Wanita cantik yang tengah hamil itu pun berjalan menuju sang suami lalu duduk tepat di sampingnya dengan tahu itu wajah senyum."Apa yang akan kau bicarakan padaku?" Tanyanya.Xavier menghela napasnya sejenak. Ia memperhatikan wajah cantik sang istri serta bola matanya yang coklat itu dia mengusap beberapa kali perutnya lalu mengecup perut itu dan berbicara pada bayinya secara berbisik."Sayang ... Maafkan Papah ya." Ucapnya.Perkataan, itu jelas membuat wanita cantik itu berkerut alis dia langsung bertanya kepada suaminya Apa maksud dari perkataannya tersebut."Kenapa kamu

  • Tubuhmu Milikku   Hukuman untuk Ardi dan Tania

    Sebenarnya Xena tak tega melihat Om serta tantenya bersimpuh di depan kakinya ia masih memiliki rasa Peduli dan juga perasaan baik pada mereka namun mengingat apa yang telah dilakukan mereka itu begitu kejam, hingga akhirnya wanita itu pun hanya bisa melihatnya dengan mata berkaca-kaca.Xena mengerjapkan kedua matanya ia menahan butiran bening itu yang hendak terjun bebas membasahi pipinya lalu bersikap tegas kepada kedua orang tersebut."Maaf, Tante Om. Sebelumnya Xena sangat berterima kasih kepada kalian semua karena sedari kecil setelah kepergian Papah dan mama kalianlah yang merawat aku, tapi setelah semua ini terbongkar. Aku merasa sangat kecewa kepada kalian semua."Ucapannya berhenti sejenak ia mencoba mengatur nafasnya beberapa kali dan mencoba untuk mengutarakan semua kesalahan dan kekecewaan yang ada pada dirinya."Kalian sengaja menutup berita itu karena kalian ingin mengambil hak waris dari keluargaku dan kalian sengaja mengambil aku dari panti rehabilitasi itu dan merawat

  • Tubuhmu Milikku   Ardi di pecat karena Xena

    Xavier langsung membuka pintu tersebut dna melihat sang Papah yang masih terbaring lemah di kasur itu bersama dengan Lucas yang duduk di kursi tepat disampingnya. Perlahan, ia pun langsung berjalan mendekatinya dan menghentikan langkahnya tepat di sebelahn Lucas."Pak Xavier." gumamnya.Lucas pun segera bangkit dari posisinya dan mempersilahkan sang atasan untuk duduk."Silahkan Pak, duduk." ucapnya.Xavier langsung duduk tepat di bangku yang sebelumnya di duduki oleh Lucas. Ia tersenyum menatap sang Papah."Xavier senang Papah sudah pulih." ucapnya.James pun tersneyum tipis seraya mengerjapkan kedua matanya dengan anggukan kecil kearah sang anak."Lucas, bisa kamu tinggalkan kami berdua." ucap James yang masih dengan nada lemah.Lucas mengangguk. "Baik, Pak." jawabnya, lalu ia segera berjalan kelaur dair ruangan itu.Setelah dilihat bahwa Lucas sudah keluar dan hanya ada mereka berdua disana. James pun kembali melihat kearah sang anak."Bagaimana keadaan istri serta cucuku yang berad

  • Tubuhmu Milikku   Xena ingin menggugurkan kandungannya

    Sebuah notifikasi ponsel berwarna biru muda itu berbunyi. XEna yang masih berad id kamar tengah beristirahat sambil membaca buku pun mendengar suara notif tersebut. Ia segera menoleh ekarah ponsel yang berada di meja dekat dirinya.Xena pun mengambil ponsle tersebut yang tak lai adalah ponsel miliknya.Ia meliha bahwa itu adalah pesan dari sepupunya yaitu, Arabelle. "Ara?" gumamnya.DEngan cepat, wanita cantik bermanik coklat itu pun langsung membuka pesan itu lalu membacanya.||Arabelle("Kak, apa kaka sudah diberitahu oleh Pak Xavier atas kabar pengacar Han tadi?")"Saat aku bertanya, suamiku tidak memberitahukan padaku pasal kabar tadi. Apa lebih baik aku bertanya saja pada Ara ya, apa yang terjadi tadi saat di kantor pengacar Han?" gumamnya.["Belum Ara, aku tidak sempat bertenya padanya. Tpai ... dia sepertinya enggan menceritakannya pada ku. Memangnya apa yang terjaid tadi? Aku ingin mendengar infornya darimu saja."]("Aku telpon saja ya, Kak. Biar lebih enakj aku menceirtakanny

  • Tubuhmu Milikku   Masih menghantui pikiran Xavier

    Xavier terdiam sejenak, namun secara perlahan ia mengangguk menjawab pertanyaan tersebut.Xena tak tahu apa yang ada dalam hatinya ini, apakah harus senang atau sedih. Karena jujur, ia sudah berjanji pada dirinya sendiri, bila bertemu dengan pembunuh kedua orangtuanya disaat pembantaian tersebut, maka ia tidak akan bisa memaafkan dan harus di hukum seberat-beratnya.Tapi, di satu sisi ia juga sedih dna kecewa karena ternyata pelakukanya itu adalah suaminya sendiri, yang sekarang sudah ia cintai. Sungguh, ini pilihan yang sangat sulit baginya."Aku, akan menyerahkan diirku ke kantor polisi. Tapi aku mohon, beri aku kesempatan untuk menunggu Papah, agar sembuh dari komanya." pinta Xavier.Xena mengangguk, dengan tetesan air mata yang membasahi kedua pipinya. Xavier pun lansung mengusap lembut butiran bening itu dan tersenyum tipis kearah sang istri.'Aku rela bila aku harus di hukum mati sekali pun, Xena. Karena aku tahu ini semua memang salahku.' batinnya.Mereka pun berpelukan dalam w

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status