Home / Rumah Tangga / Tubuhmu Milikku / Pulang Ke Rumah

Share

Pulang Ke Rumah

Author: Fiyaseni
last update Last Updated: 2025-01-04 10:36:19

Ceklek.

Sebuah pintu terbuka dari pintu itu. Dengan cepat, Ara langsung pergi dari tempat itu dan bersembunyi di balik dinding sana dan memerhatikan kedua orangtuanya yang baru saja keluar dari kamar.

"Jadi sekarang kita harus ke kamar, Xena Pah. Masih ada berkas-berkas penting yang berada diatas lemari kamarnya." Ujar Tania yang dianggukan oleh suaminya, mereka pun segera berjalan kearah kamar Xena.

Arabelle, mendengar semua perkataan kedua orangtuanya. "Sebenarnya apa yang di rahasiakan, Papah dan Mamah. Mengapa selalu mengatakan hal.yang bersangkutan dengan Kak Xena." Gumamnya.

Ia kembali memerhatikan kedua orangtuanya dan mengikutinya secara pelan-pelan. Dan kembali menguping atas apa yang mereka bicarakan dinkamat Xena tersebut.

"Nah, ini berkas yang Papah cari, Mah."

"Benar Pah. Jadi semuanya sudah lengkap kan, lalu selanjutnya kita harus meminta Xena untuk menandatangani ini Pah."

"Tapi nanti dulu, Mah. Sekarang sulit untuk bertemu dengannya karena Pak Xavier sangat over protec
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Tubuhmu Milikku   Xavier Mulai Kejam

    "Sayang ... Xena?"Ia berjalan menuju ke balkon kamarnya, namun tetap tak ada. Ia juga berjalan menuju toilet pun tidak ada. Hingga ia berjalan keluar pintu dan baru menyadari kalau ternyata pintunya tidak ia kunci."Pasti Xena kabur. Argh! Kenapa aku bisa lupa untuk menguncinya." Monolognya geram pada dirinya sendiri.Ia langsung keluar memanggil-manggil sang istri. "Xena ... Xena! Sayang ... Kamu dimana? Sayang ...." Teriaknya.Xavier menuju kearah lantai bawah, ia menyuruh untuk para pengawal di rumahnya untuk mencari istrinya."Tapi Pak, kami tidak melihat Bu Xena pergi. Saya rasa dia masih berada di sekitar ini." Ucap salah satu pengawal di rumahnya."Ya makanya cepat cari dia!" Titahnya kuat, dan langsung membuat mereka semua bergerak cepat mencari Xena.Argh!Xavier menghantam di udara. Ia kesal dengan sang istri yang tiba-tiba menghilang seperti ini. Ia yakin wanitanya itu tidak akan pergi jauh dari rumahnya. Pengawasan yang ketat dan juga pengawalan yang banyak tak mungkin bi

    Last Updated : 2025-01-05
  • Tubuhmu Milikku   Kebenaran terungkap. Xena, gadis kecil itu.

    "Em ... Jadi saya mendapatkan informasi semuanya dari Pak James. Bapak kandung Pak Xavier sendiri."Xavier langsung bingung, ia membenarkan posisi duduknya dan melihat kearah Lucas dengan tatapan serius. "Kamu tidak usah becanda Lucas, katakan saja apa yang akan telah kamu dapat mengenai tragedi itu." Sahutnya."Saya benar, Pak. Selama seminggu ini, saya dan orang suruhan saya sudah berusaha untuk mencari informasi tentang berita itu Pak. Hingga saya menemukan berita yang mengatakan kalau Pak James adalah teman dekat dari keluarga Pak Aron."'Papah memang teman dekatnya, tapi apa papah tahu keberadaan gadis kecil itu sekarang ada dimana.' batin Xavier."Jadi, saya memutuskan untuk menanyakan langsung pada Pak Jamea untuk hal ini, Pak. Dan saya juga sudah merekam secara diam-diam semuanya." Lanjutnya.Xavier mengangguk. "Yasudah, kalau begitu kamu tunjukkan pada saya rekaman tersebut, agar saya bisa tahu kebenarannya."Lucas mengangguk, lalu ia mengeluarkan ponselnya dan mulai memutar

    Last Updated : 2025-01-06
  • Tubuhmu Milikku   Tanpa Sehelai benang

    Xavier marah, ia mengapit kedua pipi sang istri dengan kuat. "Kau sekarang sudah berani membantahku, hah?!""Aku tidak membantah, tapi aku hanya meminta satu permintaan saja. Apa itu tidak boleh, bahkan selama aku sudah menikah, kau tidak pernah membiarkan aku untuk bertemu dengan mereka. Mereka adalah keluarga ku." Lirihnya.Xavier melepaskan pegangan tangannya dari kedua pipi sang istri, ia menghela napasnya sejenak dengan mengerjapkan kedua matanya, lalu kembali menatap sang istri dengan tatapan intens.'Kalau aku bersikap kasar terus padanya, aku akan ditinggalkan olehnya dan aku tidak mau itu. Bagaimana kalau aku biarkan dia bertemu dengan sepupunya saja, anak dari Pak Ardi.' batinnya.Xena masih terdiam, kini butiran bening itu mulai terjun membasahi pipinya. Namun dengan cepat, ia menghapusnya. 'Dia selalu menginginkan tubuhku, tapi aku tidak boleh meminta satu permintaan saja. Dia jahat, dia mahkluk paling jahat.' batinnya."Aku mengijinkan mu." Ucap Xavier.Perkataan Xavier y

    Last Updated : 2025-01-07
  • Tubuhmu Milikku   Trauma Xena kembali

    'Aku harus kuat.' batinnya."Katakan saja apa yang seharusnya anda katakan Bu Jessy. Aku siap mendengarkannya." Ucap Xavier.Jessy mengangguk, ia mulai menarik napasnya dalam-dalam lalu ia hembusan secara perlahan."Jadi begini, Pak Xavier. Saat saya melakukan pemeriksaan terhadap istri Bapak, dan saya menanyakan sedikit mengenai sesuatu apa yang ia alami, dia memang tidak banyak berbicara tentang dirinya, namun ada satu hal yang di ucapkan kalau dia sering merasa takut dan dia paham kalau dirinya ini mengalami depresi karena tragedi yang pernah menimpah kedua orangtuanya dulu.""Dia cerita tragedi apa itu Bu?" Tanya Xavier.Jessy mengangguk. "Iya, dia menceritakannya sedikit. Dulu saat usianya sepuluh tahun. Tiba-tiba kedua orang tuanya di serang oleh segerombolan orang yang tidak ia kenalm dan mereka sangat kejam. Bu Xena bilang bahwa mereka tak segan-segan untuk menembak serta memukul kedua orangtuanya saat ini hingga keduanya meninggal di tempat. Tepat didepan mata Bu Xena. Hanya

    Last Updated : 2025-01-08
  • Tubuhmu Milikku   Rasa mual

    Pukul 16.00. Seluruh murid SMA Pendidikan Bangsa keluar dari kelas mereka masing-masing dan segera menuju ke pintu gerbang sekolah. Termasuk gadis cantik berambut sebahu yang tak lain adalah Arabelle.Gadis itu berjalan menuju halte yang berada tak jauh dari gerbang sekolah. Ia duduk di halte tersebut bersama dengan anak murid lainnya yang menunggu bus melintas didepan sana.Tiba-tiba, mobil berwarna silver menghentikan mobilnya di dekat halte tersebut. Yang membuat semua pandangan murid itu itu tertuju pada mobil itu.Seseorang keluar dari mobil tersebut, ia tampan dan berjaa hitam senada dengan celana yang dikenakannya.Ara langsung berdiri begitu mengetahui kala seseorang tersebut adalah Lucas sang asisten dari Xavier. Yang pastinya ia kenal orang itu. Lucas Berjalan menghampirinya dna menghentikan langkahnya tepat didepan wajah nya."Siang Ara." Sapa Lucas dengan senyuman ramah di wajah tampannya.Arabelle mengangguk. "Iya selamat siang, ada apa ya? Mau cari papah saya lagi? Dia s

    Last Updated : 2025-01-09
  • Tubuhmu Milikku   Pertemuan Ara dan Xena

    "Ada apa?" Tanya Xavier."Em ... Itu, sepupu dari Bu Xena sudah datang."Mendengar kalimat yang di ucapkan oleh sang asisten tersebut, membuat Xena pun langsung bangkit dan berjalan menuju ke pintu itu, lalu berdiri tepat di samping sang suami."Ara sudah sampai? Dia sudah Disini? Dimana dua sekarang, aku sudah tidak sabar untuk bertemu dengannya." Ucapnya yang girang."Dia ada di ruang tamu dengan Pak Lucas.""Aku segera kesana." Sahut Xena dengan antusias.Baru selangkah ia maju, namun tangannya sudah di tarik oleh sang suami yang berhasil membuatnya menoleh kearah sang suami."Kamu tidak boleh kesana." Ucap Xavier dengan nada dingin.Wajah Xena langsung berubah jadi murung. "Kenapa? Bukannya aku boleh bertemu dengannya.""Iya, tapi tidak kesana."sahut Xavier, lalu melihat kearah Sang asisten tersebut dan berkata."Kamu bawa saja Ara dia kesini, agar menemani Xena di kamar saja ya.""Biak, Pak.""Oiya, jangan lupa. Bawakan makanan juga untuk dia disini ya." Lanjut Xavier."Baik, Pak

    Last Updated : 2025-01-10
  • Tubuhmu Milikku   Jovita kembali beraksi

    Deg.'Aku memang tahu dan mendengar perkataan itu juga dari pengacara Ilham. Aku jadi sedikit curiga atas pengaduan Ara.' batinnya."Ara, apa menurutmu aku harus ke pengacaraku?" Tanyanya.Seorang wanita cantik dengan rambut Curly berwarna blonde tengah duudk santai di dekat kolam renang, ia tersenyum miring saat mendengar apa yang dikatakan oleh orang suruhannya tersebut untuk mencari tau informasi mengenai istri dari mantanya tersebut, yang tak lain adalah Xena."Jadi dia adalah keponakan dari Pak Ardi. Sepertinya aku tidak asing dengannya, siapa Ardi ini ya? Apakah dia seseorang yangh spesial disana?" Gumamnya.Ia bangkit dan berdiri seraya bersedekap dada. "Tapi, itu tidak penting. Yang penting aku harus melancarkan aksiku, karena aku telah mendaftar informasi mengenai Xavier beberapa tahun yang lalu. Dia pernah membantai satu keluarga dan ini bisa aku jadikan sesuatu untuk mengecoh istrinya tersebut." Monolognya dengan senyuman licik.Ia memerhatikannya orang suruhannya yang masi

    Last Updated : 2025-01-11
  • Tubuhmu Milikku   James teman Aron

    'Aku sudah dibuat cinta setengah mati padamu Xena, dan aku tidak mau kehilanganmu.' batinnya."Em, aku boleh minta ijin." ucap Xena secata tiba-tiba.Xaveir langsung terkejut ketika sang istri mengatakan hal itu. "Ijin? Kamu mau kemana Xena?" tanyanya."Em ... sebentar saja. Aku tidak keluar sendirian, aku akam keluar bersama Ara setelah pulang sekolah besok." ujarnya."Bukannya tadi sudah bertemu dengan Ara, lantas kenapa besok kamu ingin bertemu lagi dengannya?" tanya Xavier yang muali mencurigai sang istri."Em begini saja, kalau Bapak tidak percaya, Bapak boleh menyuruh beberapa pengawal Bapak untuk mengawal saat saya dan Ara besok pergi."Xavier terdiam sejenak, ia mencerna saran dari isytrinya tersebut, dan apa yang dibilang Xena itu ada benarnya juga.'Seperti yang Bu Jessy pernah bilang padaku, bahwa aku tidak boleh terlalu kasar padanya. Maka sepertinya aku ijinkan saja besok ia bertemu dengan Ara.' batinnya."Jadi bagaimana? Apa aku diijinkan?" tanya Xena denga nada lembut,

    Last Updated : 2025-01-12

Latest chapter

  • Tubuhmu Milikku   Akhir Kisah

    "A-aku, titip anak kita." Jawab Xena dengan suara lirih dan juga pelan setelah itu yang langsung menutup muka Dua matanya secara perlahan.Sungguh. Perkataan itu benar-benar membuat Xavier langsung syok. Tiba-tiba saja istrinya mengatakan kalimat itu yang membuatnya semakin merasa takut dan juga cemas.Dengan cepat, dia mengecupi beberapa kali tangan serta kepala sang istri dan terus berusaha mencoba membangunkan istrinya tersebut."Xena ... Sayang ... Kamu dengar saya. Sayang ... Bangun sayang.""Xena ... Kamu tidak perlu bercanda. Sayang. Xena ...""Xena ... Jangan seperti ini, jangan membuatku khawatir."Berkali-kali, Xavier memanggil-manggil nama sang istri dan juga mengusap seluruh wajahnya, namun tetap saja wanita cantik itu tidak membuka kedua matanya bahkan tidak merespon dirinya sama sekali hingga hal itu pun benar-benar membuat Xavier menangis Ia pun langsung memanggil sang dokter."Dokter ... Dok! Dokter .... Tolong istri saya Dok." Teriam Xavier.Sang Dokter dan beberapa s

  • Tubuhmu Milikku   Xena melahirkan

    Tiba-tiba, saja. Salah satu polisi itu ada yang mendekatinya dan berdiri tepat di dekatnya.Sontak, ia pun langsung melihat kearah polisi itu."Pak Xavier, anda harus kami."Xavier langsung bangkit dari posisinya."Ada apa Pak? Apa terjadi sesuatu pada istri dan juga anakku?" Tanyanya yang cemas."Sebaiknya anda ikut kami sekarang dan akan mengetahui jika anda sudah berada di tempat yang akan kami tuju nanti."Xavier mengangguk. Mereka pun segera pergi dari tempat itu dan menaiki mobil kantor polisi selama di perjalanan pikiran Soviet pun tidak karuan ia selalu memikirkan keadaan istrinya dan takut terjadi sesuatu pada sang istri dan juga bayi yang dalam kandungannya.Tak butuh, waktu lama. Mereka pun telah sampai di rumah sakit Sentosa. Pikirannya teringat kembali akan papanya pada waktu itu yang berada di rumah sakit itu namun meninggal dunia.'Tidak, semoga tidak terjadi apa-apa dengan istriku dan juga bayi yang dikandungnya.' batinnya.Xavier dan juga para polisi itu pun berjalan me

  • Tubuhmu Milikku   Xena Merindukan Xavier

    "Pah ... Bangun Pah. Maafkan semua kesalahan Xavier." Lirihnya.Sang istri, yang selalu setia berada di sampingnya pun terus mengusap pundak sang suami ia menguatkan suaminya tersebut walaupun sebenarnya ia tahu itu sangatlah sakit karena dirinya pun mengalami hal tersebut bahkan jauh sejak ia masih kecil."Maaf, jenazah akan segera dimandikan." Ucap salah satu suster di sana."Kita harus ikut, pemakaman papah." Ucap Xena dengan lembut.Xavier mengangguk kecil. sejujurnya hatinya masih sangat teriris melihat keadaan yang terjadi pada dirinya saat ini namun sekuat tenaga ia berusaha untuk bangkit dan kuat apalagi ada istrinya yang selalu setia menemani Sampai detik ini.Beberapa jam kemudian pemakaman jam 10.00 telah usai Xavier dan Sena yang masih berada di pemakaman tersebut pun akhirnya ikut meninggalkan pemakaman itu."Ayo, Pak Xavier anda kembali lagi ke kantor polisi." Ucap salah satu polisi yang mengawal dirinya."Sebentar, Pak. Saya ingin berbicara dulu Dengan istriku.""Silahk

  • Tubuhmu Milikku   James pergi Selamanya

    Beberapa hari kemudian, Xena menjenguk papa mertuanya di rumah sakit ia pun berbicara kepadanya bahwa safir telah ditangkap oleh Polisi."Jadi bagaimana perkembangan Papah?" Tanya Xena dengan nada lembut.James yang kini sudah bisa duduk, berbicara pada menantunya itu dengan nada lembut dan juga ramah."Syukurlah, sekarang papa sudah jauh menjadi lebih baik. Oh ya, bagaimana dengan Soviet pukas berkata bahwa dia sudah di ..."ucapan James berhenti sejenak namun dengan cepat China pun langsung melanjutkan ucapan tersebut dengan mendahuluinya melakukan kepalanya."Iya Pah. Dia sudah dibawa oleh kantor polisi beberapa hari yang lalu." Sambungnya.James memanganguk. Ia tahu bahwa menantunya ini begitu merasakan perasaan yang sangat sempurna di satu sisi dia sangat mencintai suaminya tersebut tapi di sisi lain ia harus melepaskannya Karena di balik pembantaian tersebut adalah suaminya sendiri."Papah tau, apa yang kamu rasakan saat ini bahkan papa pun begitu merasakannya. papa merasa kecew

  • Tubuhmu Milikku   Xavier menyerahkan diri ke polisi

    Satu jam telah berlalu Mereka pun telah selesai menyantap makan malam tersebut savier dan juga Xena pun masuk ke dalam kamar sedangkan arah masih berada di sana untuk membantu para pelayan itu membereskan makanan tersebut.Xavier langsung duduk di kasur, ia memerhatikan istrinya yang tengah membereskan serta menyiapkan baju tidur untuknya."Xena, aku ingin berbicara sesuatu kepadamu duduklah disampingku." Ucapnya.Wanita cantik yang tengah hamil itu pun berjalan menuju sang suami lalu duduk tepat di sampingnya dengan tahu itu wajah senyum."Apa yang akan kau bicarakan padaku?" Tanyanya.Xavier menghela napasnya sejenak. Ia memperhatikan wajah cantik sang istri serta bola matanya yang coklat itu dia mengusap beberapa kali perutnya lalu mengecup perut itu dan berbicara pada bayinya secara berbisik."Sayang ... Maafkan Papah ya." Ucapnya.Perkataan, itu jelas membuat wanita cantik itu berkerut alis dia langsung bertanya kepada suaminya Apa maksud dari perkataannya tersebut."Kenapa kamu

  • Tubuhmu Milikku   Hukuman untuk Ardi dan Tania

    Sebenarnya Xena tak tega melihat Om serta tantenya bersimpuh di depan kakinya ia masih memiliki rasa Peduli dan juga perasaan baik pada mereka namun mengingat apa yang telah dilakukan mereka itu begitu kejam, hingga akhirnya wanita itu pun hanya bisa melihatnya dengan mata berkaca-kaca.Xena mengerjapkan kedua matanya ia menahan butiran bening itu yang hendak terjun bebas membasahi pipinya lalu bersikap tegas kepada kedua orang tersebut."Maaf, Tante Om. Sebelumnya Xena sangat berterima kasih kepada kalian semua karena sedari kecil setelah kepergian Papah dan mama kalianlah yang merawat aku, tapi setelah semua ini terbongkar. Aku merasa sangat kecewa kepada kalian semua."Ucapannya berhenti sejenak ia mencoba mengatur nafasnya beberapa kali dan mencoba untuk mengutarakan semua kesalahan dan kekecewaan yang ada pada dirinya."Kalian sengaja menutup berita itu karena kalian ingin mengambil hak waris dari keluargaku dan kalian sengaja mengambil aku dari panti rehabilitasi itu dan merawat

  • Tubuhmu Milikku   Ardi di pecat karena Xena

    Xavier langsung membuka pintu tersebut dna melihat sang Papah yang masih terbaring lemah di kasur itu bersama dengan Lucas yang duduk di kursi tepat disampingnya. Perlahan, ia pun langsung berjalan mendekatinya dan menghentikan langkahnya tepat di sebelahn Lucas."Pak Xavier." gumamnya.Lucas pun segera bangkit dari posisinya dan mempersilahkan sang atasan untuk duduk."Silahkan Pak, duduk." ucapnya.Xavier langsung duduk tepat di bangku yang sebelumnya di duduki oleh Lucas. Ia tersenyum menatap sang Papah."Xavier senang Papah sudah pulih." ucapnya.James pun tersneyum tipis seraya mengerjapkan kedua matanya dengan anggukan kecil kearah sang anak."Lucas, bisa kamu tinggalkan kami berdua." ucap James yang masih dengan nada lemah.Lucas mengangguk. "Baik, Pak." jawabnya, lalu ia segera berjalan kelaur dair ruangan itu.Setelah dilihat bahwa Lucas sudah keluar dan hanya ada mereka berdua disana. James pun kembali melihat kearah sang anak."Bagaimana keadaan istri serta cucuku yang berad

  • Tubuhmu Milikku   Xena ingin menggugurkan kandungannya

    Sebuah notifikasi ponsel berwarna biru muda itu berbunyi. XEna yang masih berad id kamar tengah beristirahat sambil membaca buku pun mendengar suara notif tersebut. Ia segera menoleh ekarah ponsel yang berada di meja dekat dirinya.Xena pun mengambil ponsle tersebut yang tak lai adalah ponsel miliknya.Ia meliha bahwa itu adalah pesan dari sepupunya yaitu, Arabelle. "Ara?" gumamnya.DEngan cepat, wanita cantik bermanik coklat itu pun langsung membuka pesan itu lalu membacanya.||Arabelle("Kak, apa kaka sudah diberitahu oleh Pak Xavier atas kabar pengacar Han tadi?")"Saat aku bertanya, suamiku tidak memberitahukan padaku pasal kabar tadi. Apa lebih baik aku bertanya saja pada Ara ya, apa yang terjadi tadi saat di kantor pengacar Han?" gumamnya.["Belum Ara, aku tidak sempat bertenya padanya. Tpai ... dia sepertinya enggan menceritakannya pada ku. Memangnya apa yang terjaid tadi? Aku ingin mendengar infornya darimu saja."]("Aku telpon saja ya, Kak. Biar lebih enakj aku menceirtakanny

  • Tubuhmu Milikku   Masih menghantui pikiran Xavier

    Xavier terdiam sejenak, namun secara perlahan ia mengangguk menjawab pertanyaan tersebut.Xena tak tahu apa yang ada dalam hatinya ini, apakah harus senang atau sedih. Karena jujur, ia sudah berjanji pada dirinya sendiri, bila bertemu dengan pembunuh kedua orangtuanya disaat pembantaian tersebut, maka ia tidak akan bisa memaafkan dan harus di hukum seberat-beratnya.Tapi, di satu sisi ia juga sedih dna kecewa karena ternyata pelakukanya itu adalah suaminya sendiri, yang sekarang sudah ia cintai. Sungguh, ini pilihan yang sangat sulit baginya."Aku, akan menyerahkan diirku ke kantor polisi. Tapi aku mohon, beri aku kesempatan untuk menunggu Papah, agar sembuh dari komanya." pinta Xavier.Xena mengangguk, dengan tetesan air mata yang membasahi kedua pipinya. Xavier pun lansung mengusap lembut butiran bening itu dan tersenyum tipis kearah sang istri.'Aku rela bila aku harus di hukum mati sekali pun, Xena. Karena aku tahu ini semua memang salahku.' batinnya.Mereka pun berpelukan dalam w

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status