"Tuan Sean, kamu juga sudah datang." Tiba-tiba datang 2 orang wanita cantik dengan ramahnya menyapa Sean. Sean menaikkan kepalanya, mereka adalah Kezia dan Cassie bersaudara. "Tuan Sean, ayo kita ke meja sana. Semua yang berada di sana adalah anak muda," Cassie melihat ke Lubis bertiga dan mengatakannya. "Tidak perlu, aku di sini saja," Sean menggelengkan kepalanya, dia tidak terlalu akrab dengan kakak adik bersaudara Keluarga Wiguna, dan lebih tidak akrab lagi dengan teman mereka. Walaupun Indra dan Sendi tidak terlalu senang dengannya, tetapi dia merasa lebih nyaman duduk di sini. "Kalau begitu kami juga duduk di sini," Kezia langsung mengatakannya dengan terus terang tanpa memedulikan apa yang dipikirkan Sean berempat, kemudian langsung duduk di samping Sean. Ini adalah pesta umum, tidak ada pembagian tingkatan, dan tidak ada yang mengatakan siapa harus duduk di meja mana. Walaupun Indra bertiga tidak terlalu nyaman, tetapi mereka tidak mengatak
"Ternyata tuan muda Keluarga Wijaya, namaku Sean. Senang bisa mendapat perhatian dari 3 master dan bisa seberuntung ini satu meja dengan 3 master." Sean tidak pandai dalam hal lain, tetapi dia pandai dalam melihat ekspresi orang. Melihat tatapan Riswan yang sedang punya rencana buruk, dia sudah tahu jika Riswan sedang menyelidiki dia. Jika bukan karena kejadian di ulang tahun Lian Wiguna, dia masih tidak merasakan apapun. Acara ulang tahun Lian Wiguna sebelumnya membuatnya Keluarga Wijaya sangat malu, dan membuat Keluarga Wijaya menyerahkan proyek Hambalang, maka aneh jika Riswan bisa ramah dengannya. Karena tidak bisa ramah dengannya, pasti akan tidak baik dengannya. Bagaimana mungkin Sean membiarkan dia menyelidiki data dirinya. "Apakah kamu dari keluarga Diningrat? Aku teringat dengan pengusaha terkaya, apakah saudara satu keluarga dengan Roby ?" Riswan mengatakan dengan pura-pura terkejut dan ekspresi yang berlebihan. Cassie dan Kezia juga terkejut. Mereka
Dia percaya jika dirinya tidak akan selingkuh, walaupun dia berpikir terlalu banyak, dia juga tidak ingin memberi kesempatan apapun untuk kakak beradik Keluarga Wiguna. Hidup ini sangat pendek, seumur hidup hanya bisa mencintai seseorang. Mendengar jawaban pasti dari Sean membuat Cassie sedikit sedih. Ekspresi Kezia malah terlihat kecewa dan tampak menjadi tidak semangat. Walaupun dia mendapatkan nomor dari Sean, tetapi dia tidak pernah berbincang dengannya. Tapi sebelumnya di acara ulang tahun kakeknya, serangan mengejutkan dari Sean mengubah hal besar dalam kehidupannya, beberapa hari ini dia selalu memikirkannya. Dia juga mengerti jika itu bukanlah cinta. Tapi seketika hatinya tiba-tiba sedih tanpa sebab. Seakan-akan seperti kehilangan sebuah barang yang kamu sayangi. "Kezia, kamu kenapa, apakah kamu tidak enak badan?" Riswan bertanya karena khawatir. "Tidak, aku sangat baik," Kezia berkata dengan tenang. "Baguslah jika begitu, ayo bersulang." Risw
Semua orang heran melihat Riswan yang kembali setelah setengah jalan. "Tuan muda Riswan, kenapa kamu kembali tanpa bersulang?" Tanya Satrio yang merasa heran. Semua orang juga menatap Riswan dengan sangat aneh. Riswan sedikit canggung, tetapi dia kembali semangat dengan sangat cepat, dia lalu menjelaskan, "Ayahku bilang jika Rendy dan beberapa orang lainnya sedang berbincang masalah penting, jadi suruh aku tunggu nanti baru pergi bersulang." Ternyata begitu. Semua orang menganggukkan kepala, memang dapat dilihat jika semua pemimpin kota tersebut sedang berbincang sesuatu. "Oh, mereka tampak sangat serius. Apakah ada proyek besar akan dimunculkan?" Tanya Satrio dengan rasa ingin tahu. "Bukan, aku mendengar sepertinya mereka membahas perampokan bank beberapa hari yang lalu," Riswan menggelengkan kepala sambil mengatakannya. "Ya, aku juga dengar kabar kasus perampokan bank beberapa yang lalu, ada 10 orang disandera oleh perampok tersebut, pihak kepo
Sean barusan mengambil dan meminum teh, setelah mendengar kata-kata Cassie, dia tidak tahan dan memuncratkan lagi. Seluruh orang yang duduk di meja langsung melihatnya, tatapan mereka semua tidak senang. "Lelucon apa yang membuatmu teringat lagi?" Kezia Wiguna menatap Sean dengan kehabisan kata. Karena Sean memuncratkan di tangannya lagi, kali ini lebih keterlaluan karena memuncratkan di bajunya. Baju yang dipakainya sangat putih dan bersih. Kini, setelah kena air teh, seketika tidak bisa dipakai lagi. Beberapa hari yang lalu memang ada tragedi perampokan dan banyak orang yang disandera. Dan pahlawan tanpa nama yang mereka sebut itu adalah Sean. Dan saat mendengar hal itu dari mereka, menurut Sean itu adalah hal yang konyol. "Maaf sekali, memang aku terpikir dengan sebuah lelucon lagi," Sean mengeluarkan tisu, lalu setelah menyadari terkena dengan baju Kezia Wiguna, dia hanya bisa memberikan tisu kepada Kezia Wiguna, "Hmm, kamu tidak akan menyuruhku membayar
Semua orang yang mendengar ucapan Kezia melihat ke arah Sean. Tatapan mereka seakan tak percaya. Sean selingkuh, mereka semua memikirkan apakah harus menceritakan masalah ini kepada Bambang. "Saudara Riswan, dengarkan penjelasanku. Dia sedang berkata sembarangan," Sean menjelaskan dengan panik. "Tutup mulutmu, dasar pria berengsek!" Riswan menatap Sean dengan penuh kemarahan. Detik ini dia punya keinginan untuk membunuh Sean. Sean kehabisan kata, tampaknya kesalahpahaman ini tidak bisa di selesaikan lagi. Dia masih ingin menjelaskan, tetapi ponselnya tiba-tiba berdering karena pesan masuk. Dia menunddukkan kepala melihat, ini nomor asing, tetapi dilihat dari isinya, ini dikirim oleh Kezia Wiguna. "Kamu mengotori bajuku, jadi kamu membantuku menghilangkan keinginan Riswan, jadi kita sudah adil." Setelah melihat isi pesan, Sean tertawa pahit, walaupun siasat Kezia tidak ringan, tetapi apa yang masih bisa dikatakannya. Saat ini, Rendy dan Dennis melihat Sean. Kemudian Dennis t
Bekerja sama dengan Keluarga Wiguna? Dia tidak percaya jika Sean memiliki kemampuan ini. Yang bisa bekerja sama dengan Keluarga Wiguna, paling tidak harus berada di peringkat 10 besar pengusaha Kota Bandung. Selain Roby, tidak ada pengusaha kaya bermarga Diningrat lagi di Kota Bandung, dan karena Sean tidak memiliki hubungan dengan Roby, makanya dia bisa menganggap Sean sedang pura-pura kaya. "Kamu hebat sekali, kalau begitu mau bantu kakekku juga?" Melihat Riswan terus menerus menyerang Sean, Kezia berkata dengan cuek. Sekarang Kezia baru menyadari, dibandingkan dengan Sean, Riswan yang suka pamer ini terlalu menjengkelkan. Ekspresi Riswan sangat buruk, kata-kata Kezia menyulitkan dia. Walaupun Riswan mempunyai 10 kali lipat kekuatan, tapi bisa dipastikan dia tidak akan sehebat Seab. "Hei, Rendy sudah datang. Dia berjalan ke arah kita. Tuan muda Wijaya, apakah ayah anda sudah menyarankan anda, sehingga Rendy datang sendiri untuk mengujimu?" Satrio t
Kini akhirnya Rendy datang ke meja ini, Riswan tidak sabar dan langsung menyambutnya dengan ekspresi penuh harapan. Siapa sangka Rendy hanya melihatnya sekilas, kemudian melewati sisinya dan datang ke depan Sean. "Saudara Sean, jika bukan melihat Kepala Keluarga Wiguna datang bersulang padamu, aku tidak akan tahu jika kamu juga di sini. Ayo ke meja kita untuk minum," Rendy mengatakan sambil tertawa. Semua orang yang mendengarnya langsung terdiam, mata mereka langsung membesar, mereka semua terbengong. Status Rendy yang sangat tinggi, tapi kenapa bisa memanggil dia dengan panggilan saudara? Siapa sebenarnya orang yang brengsek ini!? "Halo Rendy, sebelumnya aku juga menyadari kalian sedang membahas sesuatu, jadi aku tidak pergi menyapa kalian," Sean berdiri mengatakan sambil tersenyum. "Kita sedang membahas kamu, kali ini harus berterima kasih padamu. Ayo pergi ke sana untuk membahasnya," Rendy tertawa, kemudian dia langsung merangkul bahu Sean dan be