“Aku akan berusaha dengan maksimal, guru,” ucap murid yang akan maju selanjutnya. Lian mengangguk, kekuatan Eriko jauh diluar perkiraannya, tapi hatinya sudah membuat persiapan. Walaupun Hengky memarahinya tidak menepati janji, dia juga tidak akan pernah menikahkan cucunya dengan Riswan. “Kakak, kebahagiaan Kezia berada di tanganmu, kamu harus mengalahkan pria sombong itu,” Cassie menyemangati murid Lian. Murid Lian tersenyum pahit, dia tahu lawannya bukan tandingannya, tapi dia tidak ingin kalah dengan memalukan. “Silahkan.” Tanpa banyak omong kosong, murid Lian langsung mengepalkan tangannya dan mulai menyerang. BUGH! Satu pukulan lagi yang diterima Eriko, namun lagi-lagi berakhir sama dengan murid Lian sebelumnya. Setelah mendapat satu pukulan dari Eriko, murid Lian langsung melayang. Sekali lagi, mata orang-orang melebar, Eriko benar-benar sangat kuat. “Kakek, aku harap kita tidak akan benar-benar kalah,” ucap Kezia tidak percaya diri
Siapa bocah yang dibawa Hengky ini, mengapa dia begitu kuat. Semua orang di keluarga Wiguna terlihat tidak senang, ketiga murid yang paling hebat sudah maju menyerang, dan semuanya dipukul terbang keluar, ini benar-benar sangat memalukan. Semua orang yang ada di tempat itu dikejutkan oleh kekuatan Eriko. Tangannya sangat kuat, sampai bisa memukul hingga terbang hanya dengan satu pukulan. “Guru, adik, maaf…” Nilam mengusap darah di sudut bibirnya, dia merasa kecewa dengan dirinya sendiri, dan hatinya sangat tidak ikhlas. Walaupun begitu, dia sudah kalah bahkan dia sudah kalah telak. Dia juga sangat merasa malu hingga tidak memiliki keberanian untuk melihat Kezia lebih lama. “Sudah kamu istirahat saja,” Lian menggelengkan kepalanya, bukan karena muridnya tidak kuat, melainkan lawan yang terlalu kuat, walaupun kalah dia juga tidak akan mengatakan apa-apa. Melihat Eriko mengalahkan ketiga murid Lian, wajah Hengky dan Riswan tersenyum senang. Terutama Riswan
Sebenarnya dia hanya menggoda Kezia, tanpa dimintapun tentu saja Sean akan melakukan sesuatu untuk membantu keluarga wiguna. Bukan karena tertarik pada Kezia, tapi Sean sedikit marah mendengar ucapan Hengky sebelumnya. “Adik Sean, apakah benar kamu memiliki keyakinan untuk mengalahkan Eriko?” Dennis bertanya dengan mata yang cerah, menatap Sean. Saat ini Lian juga berjalan mendekati Sean, meskipun dia tidak percaya Sean belajar seni bela diri, tapi sekarang tidak ada pilihan lain, ketiga murid terkuatnya kalah terbang keluar dipukul oleh Eriko. Hanya akan percuma jika murid lain ikut melawan Eriko. Jadi kalau Sean bersedia mencobanya, dia hanya memiliki sedikit harapan. “Aku akan mengalahkannya hanya dengan satu pukulan, seperti yang dilakukan Eriko kepada murid Lian,” ucap Sean tersenyum, matanya secara alami menunjukkan kepercayaan dirinya. Awalnya Dennis memiliki sedikit harapan, tapi begitu mendengar Sean yang begitu sombong, tiba-tiba dia menjadi tidak p
“Kezia, tidak peduli menang atau kalah, meskipun kakek malu, kakek juga tidak akan menikahkanmu dengan Riswan,” ucap Lian tegas. Meskipun harga diri sendiri penting, tapi dibandingkan dengan kebahagian cucunya, apalah arti semua ini? Wajah Kezia sedikit berubah, kalau kakek sendiri mengingkari janji, pasti akan ditertawakan Hengky, dan hari ini di depan begitu banyak tamu, itu juga sangat memalukan. Saat ini, dia sangat berharap Sean bisa mengalahkan Eriko. “Kak Kezia, bisakah dia benar-benar mengalahkan Eriko, kenapa aku melihat dia seperti membual?” ucap Cassie menatap punggung Sean. Meskipun dia ditundukkan oleh Sean sebelumnya, dia masih tidak percaya Sean akan menjadi lawan Eriko. Bagaimanapun, kekuatan yang ditunjukkan Eriko sebelumnya benar-benar menakutkan. “Orang ini master?” Riza mengerutkan kening, dia belum menyadari Sean seorang master beladiri, meskipun seni bela diri masyarakat modern sudah tidak berguna kecuali untuk pertahanan diri dan ke
Lian dan Hengky bahkan membelalakan matanya. Seorang master beladiri seperti mereka terkejut melihat aksi Sean. Terutama Hengky, dia mengundang Eriko untuk mengalahkan Lian, tapi tidak disangka Sean malah mengalahkannya. Sebelumnya ketika mendengar Sean mengatakan akan mengalahkan Eriko dengan satu pukulan, mereka merasa Sean sombong, bodoh dan tidak tahu diri. Tapi sekarang siapa pun tidak bisa mengatakan apa-apa. “Kakek, dia benar-benar mengalahkan Eriko dengan satu pukulan! Benar-benar hanya satu pukulan!” Kezia menarik lengan Lian dengan semangat, melihat mata Sean yang cantik dan brilian. Lian mengambil napas dalam-dalam, berkata dengan senyum menyesal, “Iya, dia berhasil melakukannya. Kakek sudah salah menilainya." "Sean, kamu benar-benar mampu mencapai apa yang orang lain tidak bisa mencapainya," lanjut Lian sambil menatap Sean yang ada beberapa meter di depannya. Mungkin semua orang yang mendengar hal itu tidak akan tahu apa arti dari ucapa
Sebenarnya, saat Sean melawan Eriko, dia menggunakan ilmu meringankan diri. Kalau tidak begitu, dia tidak akan dengan mudah menang dari Eriko. Tidak bisa dipungkiri kalau kekuatan Eriko sangat kuat. Meskipun dia tidak takut Eriko balas dendam, tapi dia khawatir setelah Eriko mengetahui identitasnya, akan mencelakai istri dan putrinya. 'Kedepannya aku tidak boleh gegabah' dalam hati Sean yang merasa menyesal. Sean tidak boleh gegabah karena sekarang dia sudah berkeluarga. Ada anak dan istrinya yang harus dijaga. Saat ini, ketiga orang yang berjalan keluar dari keluarga Wiguna, hati mereka sangat tidak senang. “Hengky, aku ingin tahu identitas pria itu,” ucap Eriko pada Hengky, tatapan matanya penuh dengan kebencian. “Kamu tenang saja, hanya dengan beberapa hari saja kita pasti akan tahu identitasnya secara detail,” Hengky meyakinkan Eriko. “Riswan, secepatnya kamu lakukan penyelidikan, kerahkan berapapun banyak orang dan koneksi, lacak sampai d
Sore harinya, Sean bangun tepat waktu untuk menjemput Andin. Sepulang dari menjemput Andin, dia pergi membeli beberapa kebutuhan dapur. Dan ketika balik ke rumah, ternyata Mega juga sudah pulang. Melihat raut wajah Mega sangat kusam, dia berdiam diri, dan sudah tahu apa yang telah terjadi. Sean tahu pasti sebelumnya Jennie atau Natalie sudah menelpon Mega dan memberitahukan uangnya yang habis karena kalah, itu bisa dilihat dari seberapa marahnya Mega. Dalam sekejap dia sudah kalah miliaran rupiah, dan bagaimanapun juga tidak ada yang bisa menahannya. Melihat Mega hanya marah dan tidak berbicara, Sean juga tidak mengatakan apa-apa, tetapi langsung pergi ke dapur untuk memasak. Dia sedang berpikir, apakah dia harus memberitahukan masalah ini kepada Mega. Tapi ada sedikit kekhawatiran di hati Sean, jika dia memberitahu Mega masalah sebenarnya, Mega tidak bisa menyembunyikan masalah ini, dan akan memberitahu Natalie, dan Natalie pasti akan datang meminta uangnya kembal
“Baiklah, aku jelaskan, sebenarnya aku bisa mendengar ritme dadunya bergulir, jadi aku tahu angka berapa yang akan muncul," ujarnya dengan tatapan mata yang datar. "Rahasia ini …. Jangan sampai mereka semua tahu, dan juga jangan beritahu mereka bahwa kita memiliki banyak uang. Kalau tidak, aku yakin, ibumu akan datang dan memaksa untuk memintanya darimu, karena dia tidak akan menyerah,” ucap Sean acuh tak acuh. “Sejak kapan kamu memiliki kemampuan ini? Kamu katakan sejujurnya padaku, bahwa biaya pengobatan Andin sebelumnya di rumah sakit kamu tidak pergi untuk meminjam uang kan? Tetapi kamu pergi berjudi?” Mega menatap mata Sean dengan serius tanpa berkedip. Mendengar hal itu, Sean terdiam membeku tanpa bisa berkata-kata. Sebenarnya, dia ingin sekali memberitahu istrinya, tapi …. *** Beberapa hari kemudian, ada kabar bahwa perusahaan Adipura akan mengadakan pameran barang antik. Dan acara itu akan digelar di 3 hari kedepan. Bagi semua pecinta barang antik terseb