Share

Bab 196

Saat itu dia sengaja kalah 200 miliar di hadapan Natalie, itu hanya sekedar untuk mematahkan keinginan Natalie untuk berjudi.

Berjudi bukanlah hal yang baik, 10 kali bermain belum tentu bisa menang. Jika terus membiarkan Natalie kalah dalam judinya, Sean percaya dia akan menghabiskan seluruh harta benda yang ada di keluarga Sudarsono, termasuk rumah satu-satunya mungkin akan dijual oleh Natalie.Orang yang kalah dalam judinya, tidak akan bisa berpikir jernih.

Baru saja Sean hendak mengantongi ponselnya, dia kembali menerima sebuah panggilan.

“Saudara Sean, apakah kamu sudah sampai? Bagaimana kalau aku menyuruh putriku untuk menjemputmu?” tanya Dennis dalam telponnya.

“Oh, aku sudah sampai, aku sekarang berada di lobby ruangan hiburan,” kata Sean.

“Baiklah, kamu datang ke Taman, aku akan menyuruh putriku untuk menjemput, aku sekarang sedikit sibuk,” kata Dennis.

“Baiklah,” selesai berbicara Sean segera menutup telponnya, setelah menemukan arah ke Tama
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status