Share

Bab 191

Sean tersenyum datar, berdiri dari duduknya, dan bersiap meninggalkan meja judi. Hati Bambang sedang menangis, dia sangat menyesal menghadiri pesta ulang tahun Lian Wiguna. Satu keluarga, menghabiskan dana kurang lebih 300 miliar rupiah, ini benar-benar membuatnya hampir putus urat sarafnya.

“Sudah lupakan, ayo, kita pulang, kita tidak perlu lagi menunggu jamuan dari Lian Wiguna,” ucap Bambang sambil menghelakan nafas yang panjang, hatinya sangat sakit.

Meskipun uang yang dipakai berjudi ini mereka dapat dengan tidak sengaja, dari menang lotre, menemukan jejak dari lukisan kuno, dalam arti lain, jika semua kita dapat secara gratis, maka akan tiba waktunya untuk kehilangan.

Bambang berpikir demikian, agar hatinya bisa sedikit menerima kenyataan ini semua. Cobaan yang membuatnya hampir gila tidak bisa dia terima.

Jennie masih tercengang, dan mulai hari ini, keluarganya kembali lagi seperti dahulu kala, dia baru saja menikmati beberapa hari hidup menjadi orang ka
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status