Hanz sudah bilang kepada Avraam dan Zahid kalau di hari kamis ini dia tidak ingin diganggu karena akan fokus mengurusi BlackCarbon. Dengan ditemani secangkir latte hangat, full seharian dia akan nongkrong di warnet mininya.
Sementara itu Rocky sudah memberikan konfirmasi kepada Hanz bahwa hari ini dia fokus bekerja mengurus game-nya dan tidak akan mengakses darknet. Hanz berterima kasih kepada Rocky karena sampai saat ini lebih dari tiga puluh kasus yang dia pecahkan.Hanz pun menghidupkan lima layar komputernya sekaligus dan mengaktifkan HF03 selama mengakses situs BlackCarbon untuk berjaga-jaga. Hanz kaget ketika melihat pengumuman di beranda situs.Helena melihat salah satu akun anggota BlackCarbon.Level : 3/5Misi yang telah diselesaikan : 12/20Misi 43 : Menaikkan harga kripto sebesar 5%Bayaran : 100.000 dollar USWaktu pengerjaan : 1 hariKarena merasa kesulitan, Helena minta tolong kepada Hanz.Mengetahui hal tersebut, Hanz ternganga. “Cari level 0 atau 1 dulu. Tugas ini sulit.”Marry sedang sibuk mengurusi akun level 1 jadi terkikik. “Tadi sudah ku bilang pada dia, Kak Hanz. Katanya, biar cepat kaya.” Marry tertawa kecil.Helena tidak mau menyerah. “Ajarkan aku bagaimana caranya, Kak Hanz.”Dengan baik hati Hanz mau membantunya. “Asal, habis ini kau lakukan tugas seperti Marry ya. Cari akun level rendah dulu. Tidak usah buru-buru.”Hanz duduk menghadap layar komputer. Helena dan Marry fokus memperhatikan gerak-gerik Hanz. Hanz bilang pada dua gadis ini bahwa motif hacker melakukan ini biar para trader
Zahid menyeruput kopinya lagi, lalu mengisap rokoknya agak dalam. “Bisnis itu solving problem. Besarnya profit tergantung demand dan kondisi market. Tapi, pada kasus situs BlackCarbon di darknet ini, malah sebuah trigger timbulnya masalah, justru merekalah yang menimbulkan berbagai macam masalah.”“Uang dapat, niat buruk mereka tercapai. Itulah kenapa aku punya firasat kuat berdasarkan analisa, bahwa penggerak organisasi ini merupakan seorang yang ahli dalam pengelolaan uang, bisa jadi dia seorang pebisnis atau profesional.”“Betul sekali, Hanz. Sekarang kau sudah berani menyebutkan dua nama: Tuan Wilson dan Harry. Dugaanmu sangat kuat kalau mereka bagian dan bahkan penggerak utama organisasi ini.”Avraam beranjak dan meninggalkan mereka berdua. Memang Avraam kurang tertarik membahas soal seperti ini. Kemudian dia menemui para petugas dan berbincang bersama mereka.“Sebagaimana informasi yang diberikan oleh Julya. Sayangnya, Tuan Harley tidak mau
Pak William dan Pak Louis bersama sepuluh anggota kepolisian serta dibantu oleh lima orang tentara Rusia sedang menuju sebuah cafe di Setastovol. Sedangkan Pak Altherr, Inspektur Alfred, dan Pak Bastian bersama lima belas orang anggota juga menuju sebuah mansion di pinggiran pantai Setastovol.Di cafe, sedang ramai pengunjung, baik di lantai satu maupun lantai dua. Sekilas tidak ada bau-bau yang mencurigakan di sini. Semua tampak normal seperti biasanya. Lantas, semua anggota berpencar. Para pengunjung pun kebingungan, ada apa ini tiba-tiba banyak petugas?“Semua tenang!”Tak ada satu pun tempat yang mencurigakan di sini. Semua sudah dimasuki tanpa terkecuali. Apa mungkin Hanz salah mengirimkan data lokasi? Tidak, Hanz tidak salah. Titik itu juga persis seperti yang telah diberikan oleh Rocky. Hanz bilang coba periksa ruang office di bawa. Warna unik dan titik panas itu seluas enam kali delapan meter.Namun, Pak William dan tim bahkan tidak menemu
Tuan Wilson Stalin langsung memerintahkan kepada Harry Gorbachev supaya cepat mengambil tindakan, yakni segera melakukan demo besar-besaran. Harry selaku ketua Serikat Buruh Rusia mengumpulkan semua orang Rusia yang bekerja di perusahaan-perusahaan Fadeyka di mana pun mereka berada, terutama Oilzprom.Lebih dari lima ratus pekerja kantor Fadeyka Energy dan Oilzprom mogok kerja hari ini. Mereka semua berkumpul di satu titik, Vitokars, berjarak sekitar satu kilometer dari Lakhta Center. Pria dan wanita apa pun posisi pekerjaannya meneriaki.“Revolusi! Revolusi! Berikan perusahaan pada negara!”Mereka membawa spanduk bertuliskan. “Pergi dari Rusia!”Harry juga dibantu oleh anggota komunitas Sosialis Rusia dan beberapa anggota partai komunis. Jadi sekitar 600 orang sedang menuju Lakhta Center, kantor Fadeyka Energy, menyuarakan tujuan yang sama, yaitu “Revolusi!”Semua rombongan berjalan agak pelan menuju Lakhta Center. Puluhan petugas kepoli
Pagi yang mendung di akhir musim dingin. Awan hitam menggelayut di langit gelap. Cahaya mentari hanya tipis-tipis semburat menembusnya. Hari yang tidak begitu cerah di Saint Petersburg. Julya begitu lesu pas berangkat bekerja. Meskipun selama tiga hari kemarin suasana kantor agak sepi, tapi dia tetap bekerja normal seperti biasanya. Julya sedih melihat suasana kantor jadi berantakan. Hari ini akan ada pengumuman resmi dari pihak pemerintah bahwasanya Oilzprom resmi dimiliki dan dikelola oleh negara. Jadi mulai hari ini Julya akan lepas tangan dari kepengurusan administrasi Oilzprom sebagaimana biasanya. Dalam satu bulan setidaknya sekali Julya berkunjung ke kantor Oilzprom untuk mengurus berbagai persoalan, namun mulai hari ini dia tidak akan lagi berkunjung ke sana. Cukup banyak cerita yang dia lepas selama lebih dari tiga tahun ini. Petugas kantor sudah masuk seperti biasa. Demo di depan sana sudah resmi dihentikan karena tuntutan mereka telah terpenuhi. Para buruh Oilzprom menya
Weekend ini Feliks mengajak Julya makan di salah satu restoran ternama di Saint Petersburg. Sabtu malam yang penuh syahdu. Setelah sekian lama, akhirnya kesampaian juga keinginan Feliks untuk bisa berjalan berdua bersama Julya. “Aku pesan Beef Stroganoff,” ujar Feliks. Makanan berbahan dasar daging sapi tersebut ditumis bersama saus smetana, paprika, bawang bombay, dan bubuk oregano. Feliks suka citarasa yang gurih, asin, pedas, dan sedikit asam. “Aku pesan Shchi,” ucap Julya pada pelayan. Shchi terdiri dari kaldu daging sapi, kubis, tomat, dan potongan daging sapi. Sup nikmat ini biasa dihidangkan dengan roti gandum. Mereka juga memesan beberapa makanan Rusia lain seperti Draniki, Golubtsy, dan Pirozhki. Tidak hanya makanan yang enak, suasana yang begitu romantis sungguh menjadi nilai tambah tersendiri. Lampu-lampu kuning menembakkan cahaya ke sekitaran. “Bagaimana, Julya, tanggapanmu setelah Oilzprom dilepas?” “Aku masih tidak percaya, Pak Feliks. Sangat disayangkan sekali. Ju
Presiden Direktur Oilzprom baru ialah Harry Gorbachev. Dia dilantik di hadapan para pejabat negara di hari senin yang sangat cerah ini. Pak Alexei selaku Menteri ESDM sendiri yang melantiknya. Sekarang Harry kembali memimpin perusahaan energi dengan produksi dan pendapatan terbesar di dunia.Namun, kali ini dia akan bekerja untuk negara dan rakyat, bukan malah memperkaya kapitalis arogan berdarah Amerika itu. Harry sangat paham mindset dan visi para buruh. Karena seorang aktivis, pria paruh baya itu tentu akan memperjuangkan hak-hak para pekerja.Harry Gorbachev meneruskan estafet kepemimpinan pasca dicopotnya Herminov. Pemerintah mengeluarkan kebijakan bahwa Herminov masih tetap mengabdi di Oilzprom. Herminov menggeser posisi Anderson sebagai Direktur Teknik, orang Amerika itu dipecat dan diberikan pesangon.Setelah acara pelantikan selesai, Harry mendekati Pak Alexei. “Tuan Wilson sangat setuju dengan posisiku sekarang. Kapan Pak Alexei memberikan dia ku
Hari yang cerah dan terang benderang di awal musim semi tahun ini. Awan-awan putih bergelantungan di langit biru. Kicauan burung di pohon-pohon begitu terdengar merdu. Desauan angin begitu menyejukkan. Seperti suasana di Villa Chernyy di hari minggu yang berbahagia ini.“Tuan Wilson mau wiski?” tawar Harry sambil menaikkan alisanya.“Aku lebih suka minuman Rusia. Vodka. Tuangilah satu cangkir penuh. Kita akan merayakan kemenangan besar kita.” Tuan Wilson tertawa hampir terbahak-bahak.Tuan Harley juga ikut tertawa. “AK Enterprise, investor asal Negeri Paman Sam itu enyah dari Rusia. Oilzprom dan Pengeboran di Pechora dana investasinya diisi oleh Red York! Biarkan uang negara ini semerah Red York dan semerah bendera berlambang palu dan celurit!”Tuan Wilson sebenarnya turut mengundang Pak Alexei dan Pak Arthur, namun dua orang itu tidak bisa hadir karena pagi ini mereka harus ke gereja terlebih dahulu.“Tuan
Robert mendobrak masuk ke dalam. Tapi Julius berusaha mendorongnya keluar lagi. Julius tidak mau kalau sampai apa yang ada di dalam rumahnya diketahui oleh orang luar, apalagi mereka adalah petugas.Melihat keresahan yang di wajah Julius, maka Robert mengeluarkan senyuman kecut seraya berkata, “Aku Robert Hanssen dari FBI.”Mendengar itu, Julius tercengang dan diterpa rasa takut. “Aku tidak peduli. Pergi dari sini!” Suara Julius mulai berubah dan tampak sekali kegelisahan di wajahnya.Sungguh ini adalah musibah besar bagi Julius dan Edwin. Setelah berminggu-minggu dalam melaksanakan tugasnya, tak disangka kalau keberadaan mereka dapat terendus oleh petugas.Julius cukup kelabakan dan karena bingung mau berbuat apa, tidak ada cara lain selain dari berpura-pura tidak tahu dan sebisa mungkin untuk mengusir tiga orang ini dari sini. “Kalian tidak sopan! Sudah aku bilang kalau aku sedang tidak menerima tamu.”Julius semakin resah dan berontak.Sebaliknya, Robert tetap tenang dan malah memb
Mengejutkan, tiba-tiba siang hari ini ada tiga orang yang sudah berada di depan rumah milik Julius. Mereka berpakaian seperti orang biasa tapi jika melihat dari fisik mereka, sepertinya mereka bukanlah orang biasa. Mereka punya badan yang besar dan kekar.Setelah mengetuk beberapa saat, akhirnya pintu pun terbuka. “Ya ada apa?” sapa Julius. “Siapa kalian?”Begitu melihat tiga orang ini agak mencurigakan, Julius sedikit tersentak dan mengerutkan keningnya.Robert Hanssen memperhatikan raut wajah Julius yang mulai berubah. “Izinkan kami masuk,” kata Robert.Namun, Julius menggeleng. “Maaf untuk saat ini aku tidak sedang menerima tamu. Tadi aku tanyakan pada kalian tentang kalian siapa dan dari mana. Tapi kalian belum juga menjawab. Silakan kalian pergi.”Robert dan dua rekannya semakin curiga saat mendapat perlakuan seperti itu dari tuan rumah. Biasanya ketika ada tamu yang datang, tuan rumah akan ramah dan mempersilahkan tamunya untuk masuk, tapi anehnya Julius malah bersikap tak nya
Setelah sehari dan semalam mempelajari semua data dan juga mendengar penjelasan langsung dari Edwin, maka mulai hari ini Julius mulai melakukan publikasi di situs Wikileaks.Informasi rahasia tentang kejahatan pihak AS yang selama ini rupanya secara diam-diam memata-matai warganya sendiri akhirnya ketahuan. Sikap buruk AS yang begitu keji dan tercela pada akhirnya diketahui oleh masyarakat dunia, terutama masyakarat Amerika sendiri tentunya.Dikarenakan isu sekarang ini cepat sekali bisa viral lantaran sosial media, maka tidak butuh waktu lama untuk membuat berita tersebut trending dan menjadi bahasan utama di setiap acara. Banyak acara televisi yang memberitakan tentang berita tersebut sehingga dalam waktu beberapa jam saja bahkan hampir seluruh dunia pun mencoba membuka situs tersebut dan membaca beritanya aslinya.Dalam kurun waktu dua minggu, akhirnya semua informasi yang dirasa pantas dipublikasikan akhirnya rampung juga, semua telah tersampaikan sesuai dengan kemauan dari Edwin.
Julius menggelengkan kepala dan menyandarkan punggungnya lalu berkomentar, “Pemerintah AS memata-matai warganya sendiri? Parah! Tindakan yang mereka lakukan sudah keterlaluan.”Tidak sampai di situ. Pada akhirnya Julius pun tahu bahwa selama ini pihak pemerintah dan militer AS memang secara diam-diam melakukan spionase terhadap musuh-musuh mereka seperti Rusia dan Tiongkok. Tujuannya adalah supaya mereka tahu apa saja yang tumbuh dan berkembang di sana, terutama dalam hal militer. AS tidak mau kalau lawan-lawan mereka lebih tangguh dari pada mereka. Jika mereka dengan tega melakukannya terhadap warganya sendiri, maka tidak sulit bagi mereka untuk melakukannya terhadap Rusia, Tiongkok, dan negara-negara Timur Tengah.Julius terbelalak ketika semakin tahu betapa bobrok dan kejinya pihak AS yang secara terselubung melakukan semua kejahatan tersebut. “Edwin Joyden, pantas kau menjadi buronan. Ini adalah yang mereka takutkan rupanya. Wajar dan masuk akal.”Di sebelah Julius, Hanz dan Edwin
Begitu telah sampai di bandara di salah satu kota di Australia, perjalanan pun dilanjutkan dengan menggunakan mobil yang sudah disiapkan oleh Keluarga Fadeyka. Pihak bandara telah mendapatkan laporan bahwa akan ada utusan dari Keluarga Fadeyka yang akan tiba di bandara. Maka dari itu tidak ada hal apa pun yang bisa menghalangi keberangkatan mereka. Semua dipastikan aman jika uang sudah berbicara.Perjalanan lewat darat pun dilakukan. Dari Melbourne menuju Lorne butuh waktu beberapa jam. Julius sudah memberikan titik lokasi keberadaan dirinya pada Hanz. Lokasi tersebut masih berada dalam keramaian. Julius sengaja memilih lokasi tersebut karena dia sengaja ingin membebaskan diri dan tidak tampak seperti seorang buronan meskipun hal tersebut memang berbahaya bagi dirinya.Begitu telah sampai di lokasi, hanya tiga orang yang masuk ke dalam rumah : Hanz, Edwin, dan Avraam. Sementara para petugas lainnya berada cukup jauh dari rumah tersebut.“Selamat datang,” sambut Julius setelah membuka
Tentu saja dia adalah Hanz.“Avraam! Kenapa kau berkata seperti itu pada Edwin? Sudah aku bilang pada mu supaya berhenti mempermasalahkan ini! Aku adalah orang yang sangat berkenan mau membantu dia.”Avraam kaget saat tahu tiba-tiba Hanz sudah ada di sana. Padahal tadi setahu dia Hanz sedang tertidur. Dia cukup gugup. “Maafkan aku, Hanz.”Avraam sangat patuh dan bahka takut terhadap Hanz. Jika Hanz sudah bicara sangat serius, dia akan menurut. Hanya saja sejak kemarin dia ingin sekali rasanya membuat Hanz lantas yakin bahwa rencana yang sedang ditempuh ini sangat berisiko. Hanz sudah berulang kali diperingatkan oleh Avraam tapi Avraam bukannya tidak patuh, namun terlalu sayang pada Hanz. Dan kini sepertinya Avraam tidak bisa berkutik lagi saat dia mendapati ekspresi kemarahan yang terpampang di wajah Hanz.Ketika jarak mereka sangat dekat, Hanz memicingkan sebelah mata seraya berkata, “Kau tidak ada urusan di sini, Avraam. Tugas mu cuma mengawal dan menjaga kami. Tidak lebih dari itu.
Edwin tidak ingin merepotkan Hanz, tetapi di lain hal dia tidak mungkin mengurungkan segala rencana yang sudah hampir rampung dijalankan, dan di samping itu Han telah memaksa dirinya agar tetap pada rencana.“Aku pastikan Hanz tidak akan kenapa-kenapa,” ujar Edwin dengan kalimat yang pasti dan wajah serius. “Hanz telah menjamin keselamatan diriku. Jadi aku jauh lebih pantas menjamin juga keselamatan dirinya.”Dengan program canggih HF03, keberadaan Edwin tidak mungkin bisa terlacak oleh siapa pun, terutama oleh para petugas. Dengan begitu dia akan selalu aman dan apalagi dia mendapat pengawalan cukup ketat dari Fadeyka Army utusan dari Tuan Dmitry.Edwin menatap mata Avraam lurus-lurus seraya berkata, “Avraam, aku berjanji pada mu. Hanz tidak akan kenapa-kenapa. Jika terjadi sesuatu, aku yang akan bertanggung jawab. Aku merelakan nyawaku jika terjadi sesuatu pada Hanz. Aku adalah orang yang paling bertanggung jawab.”Lagi, Avraam membuang wajahnya dan merasa malas melihat mata Edwin.
Pada saat Hanz sedang tertidur pulas, Avraam memanggil Edwin dan menyuruhnya untuk mengobrol di belakang. “Ada apa, Avraam?” tanya Edwin bingung. Dahi Avraam berkerut dan alisnya mengernyit. Dia memberikan tatapan tajam dan lurus pas ke arah wajah Edwin sambil berkata dengan pelan tapi tegas. “Apa kau bisa menjamin keselamatan Hanz?” Kaget dilempar pertanyaan seperti itu, Edwin sedikit termundur badannya. Dia berkata dengan heran. “Apa maksud mu, Avraam?” “Apa maksudku?” Avraam menyunggingkan senyuman halus sebelah bibirnya. “Kau adalah buronan besar dan sangat berbahaya. Hingga saat ini kau masih masuk daftar kejaran FBI dan interpol. Kau penjahat besar, Edwin. Selama Hanz dan aku berada di dekat mu, kami selalu berada dalam bahaya. Apa kau tidak mengerti?” Edwin sangat mengerti bahwa dirinya memang membawa bahaya besar bagi Hanz dan lainnya. Tapi ini semata-mata bukanlah kemauan Edwin seorang, melainkan atas persetujuan Hanz juga. “Kenapa kau melibatkan Hanz dalam perkara ini
Julius tidak tahu kalau orang tersebut adalah Hanz Fadeyka. Tapi Hanz tahu tentang Julius dan bahkan bisa tahu lokasi persembunyian Julius. Tidak ada satu pun orang yang bisa melacak lokasi keberadaan pemilik situs Wikileaks kecuali Hanz.Itulah alasan kenapa Julius mau menerima kehadiran Hanz. Selain itu, Hanz pun mengatakan bahwa dia akan membawa seseorang yang mempunyai informasi besar yang bakal mencengangkan dunia, tentu saja nantinya semua akan tahu lewat situs terlarang : Wikileaks.Tidak hanya menjanjikan pada Julius untuk memberikan keamanan, Hanz juga memberikan hadiah besar berupa rahasia besar dari sebuah negara, di mana rahasia tersebut dia dapatkan dari seorang pria bernama : Edwin Joyden!Bagi Hanz sendiri, ini merupakan pengalaman emas yang amat berharga karena dia diberi kesempatan bertemu dengan dua orang hebat dan sangat mencintai kebenaran dan keadilan.Edwin merupakan pria yang sangat pintar dan berhati mulia. Dia rela mengkhianati negaranya sendiri demi membongka