“Woi kau di mana, Oppa Korea? Cepatlah! Aku dari tadi menunggu mu. Dasar kau! Lelet sekali!” ledek Tuoli lalu langsung mematikan panggilan telepon tersebut dan meletakkan ponselnya di atas meja pas di samping layar.Sekitar lima belas menit kemudian, Hyun Ki pun tiba di rumah Tuoli, tepatnya di dalam kamarnya. Dalam keadaan tersengal-sengal, Hyun Ki mencoba untuk berbicara, “Sial! Sekarang Henzo sudah ditahan untuk sementara waktu. MSS tidak bisa diandalkan untuk menolong Hanz. Tuoli, kalau kita tidak langsung bergerak, Hanz bisa kena sidang dan bakal kena hukuman.”“Ya, nanti pas Hwan Lee tiba di Shenzhen dan kau membalaskan dendam mu, biar aku yang mengurusi nomor empat.” Lalu, Tuoli pun sibuk mengutak-atik keyboard dan mouse-nya.Ketika Tuoli marah dan merajuk, dia meninggalkan Hanz dan Hyun Ki lalu menuju rumahnya. Sebenarnya, Tuoli tidak melarikan diri ke luar kota atau pun ke luar negeri, tetapi jika Non-C tertangkap maka satu dari mereka yakni
Di sebuah kantor pemerintahan, Shenzhen.BAM!Hyun Ki menonjok wajah Hwan Lee. “Kau adalah tersangka yang telah memberikan fitnah kepada istriku!”Xiunhua terheran-heran. “Bagaimana ceritanya?”“Ketika aku berusaha membantu karyawan Yuan You Energy yang kena sadap, dengan hebatnya dia menyerangku, Pak. Dia menyadap ponsel istriku dan tidak tahu bagaimana ceritanya, tiba-tiba istriku memberikan gugatan cerai padaku. Aku yakin kalau dia ini adalah pelakunya.”Mantan istri Hyun Ki sudah berada di lokasi.“Hei kau! Katakan pada wanita ini kalau kau telah menyadap ponselnya dan melakukan fitnah!” Hyun Ki yang memang punya badan gagah, lantas berang nian di hadapan Hwan Lee. “Cepat!” desaknya beringas.“B-baik ....” ucap Hwan terbata-bata. Dia menunduk pasrah tetapi sesekali melirik wajah Hyun Ki dan wanita di sampingnya. “Aku mengaku telah menyadap ponsel dan laptop milik istri mu dan mengambil semua data penting, termasuk fo
“Dia menyamar menjadi Henzo, bekerja sebagai petugas kebersihan di kantor Yuan You Energy, tujuannya adalah ingin mengetahui permasalahan apa yang sedang melanda Yuan You Energy secara langsung karena kabarnya Keluarga Yuan Feng ingin menjadi pemilik saham mayoritas, menggeser dominasi Fadeyka Energy,” beber Andrey, lalu dia tanpa ada rasa berdosa, lantas menghembuskan asap cerutunya.Mikhailovic terbatuk tatkala mengingat sekarang Harry Gorbachev sedang mendekam di dalam bui. “Ipar mu sedang menderita. Aku pikir, kau akan marah sama Dmitry bajingan itu, dan tentu juga terhadap Hanz Fadeyka, bocah ingusan yang berhasil menjadi pahlawan bagi Rusia.” Mikhailovic meneguk bir-nya lima kali.Shing Chao, pria termuda di antara mereka, seharusnya bapaknya yang duduk bersama Andrey dan Mikhailovic. Shing Chao turut berkomentar, “Andrey, kenapa kau masih mau bertahan di Yuan You Energy sampai akhirnya mau bergabung dengan kami?”Sebenarnya, ketika tahu info te
Target terakhir sudah terkunci. MSS, kepolisian, dan Non-C akan melakukan penyergapan orang tersebut langsung di kediamannya.Namun, info tersebut, bocor ....Shing Ho telah kabur melarikan diri!Shing Ho sadar bahwa dia sedang berada dalam situasi yang sangat berbahaya dan karena ulahnya sendiri, pada akhirnya dia pun terjebak di dalam situasi rumit yang dia ciptakan sendiri.Pada saat Shing Chao sedang ingin membangun rencana dalam pelenyapan Non-C, dia malah harus dihadapkan dengan peristiwa besar yang sangat mengejutkan. Shing Chao ingin agar Non-C hilang, jika Hanz mati, selesai sudah Non-C, maka dengan begitu Four-H akan terus melakukan serangan terhadap Yuan You Energy.Namun tak pernah terpikirkan oleh Shing Chao sedikit pun bahwa ternyata Shing Ho yang merupakan adiknya sendiri, adalah termasuk dari bagian Four-H dan parahnya, Shing Ho adalah pendiri dan ketua Four-H itu sendiri. Ketika mengetahui bahwa adiknya merupakan bur
Pada saat berdebat dengan Shing Ho kemarin, Hanz menempelkan chip GPS di sebuah perangkat milik Shing Ho. Jadi ke mana pun Shing Ho pergi, pasti akan ketahuan.“Tidak salah lagi. Dia ada di dalam mobil itu,” kata Hanz dengan nada yang pasti.Terjadi kejar-kejaran yang sangat seru di jalanan Shenzhen.Shing Chao melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi, berusaha menyelamatkan adiknya dari kejaran petugas.Berniat ingin bermain keras dengan cara tersembunyi, kelakuan Shing Ho malah ketahuan juga. Sebaliknya, Shing Chao yang selama ini bermain keras secara terang-terangan, malah tidak ketahuan.Namun, Shing Chao tidak menyalahkan adiknya, malah berusaha agar adiknya bisa selamat. “Kita pasti bisa kabur dari mereka.” Kemudian Shing Chao memberikan ponselnya kepada Shing Ho. “Cepat hubungi Andrey sekarang, suruh anak buahnya agar segera membunuh Julya. Berikan share lokasi Julya agar Hanz bisa ke sana.”Segera, Shing Ho menghub
Xian mendongakkan kepalanya dan membentangkan kedua tangannya seperti burung yang mengepakkan sayap. “Aku hanya ingin kau dan istri mumati, Hanz Fadeyka, dan kau tidak perlu tahu siapa aku.”“Siapa orang yang telah menyuruh mu?”Xian hanya menggelengkan kepala, membuang pandangannya, berusaha acuh tak acuh. “Kau sedang melakukan interogasi terhadap ku? Sementara, nyawa kau dan istri mu sedang terancam. Kau tidak pantas melempar banyak pertanyaan kepada ku. Sudahlah, aku menyuruh mu ke sini hanya agar kau bisa melihat kematian Julya terlebih dahulu sebelum kau mati.”Kemudian, Xian menghunjamkan pandangan tajamnya pas ke bola mata Hanz, menatap nyalang penuh serangan. Seketika terbayang wajah-wajah orang yang pernah menjadi musuhnya, musuh keluarganya, dan lawan bisnis keluarganya selama ini. Hanz berusaha mengingat satu per satu nama mereka. Tapi dia tidak bisa menerka terlalu jauh, siapa orang yang berada di balik ini semua.Namun
DUAR!DUAR!Di waktu yang sama, mobil petugas kepolisian sudah berada pas di belakang, di kiri, dan di kanan mobil yang sedang dikendarai oleh dua Shing bersaudara.“Berhenti kalian!”Polisi berupaya keras agar dua Shing itu segera menepi dan menyerahkan diri. Namun, bukannya menuruti apa kata petugas walaupun tembakan peringatan sudah dilepaskan beberapa kali tetapi mereka tetap tancap gas dan tidak peduli.Kebut-kebutan terus berlangsung di jalanan yang tidak ramai di Shenzhen. Sejumlah kendaraan yang berada di sekitar sana terpaksa lebih minggir agar tidak tertabrak.Suara klakso dan sirine terus meraung dari tadi, memberikan peringatan agar Shing Ho lebih baik menyerahkan diri. Sejauh apa pun dia kabur, pasti akan dapat juga nantinya.Suara Xiuhuan terdengar ketika dia menggunakan pengeras suara. “Shing Ho, kami tahu kau ada di sana. Cepat keluar! Tidak ada gunanya kau berusaha kabur. Kau pasti akan kami tangkap, cep
Duar!Sebuah peluru panas menembus kepala Xian, menembus otaknya. Dia mati sebelum memencet remote dan menarik trigger pistolnya.Avraam menurunkan pistol dari tangannya, lalu berjalan cepat ke arah Hanz. Kemudian disusul oleh Arthur dan lainnya.Sebenarnya, Julya pergi bersama Avraam dan tiga orang Fadeyka Army lainnya namun ketika di tengah perjalanan, mereka terpisah dan lagi pula begitu tahu bahwa Julya akan bertemu dengan Andrey makanya Avraam tidak terlalu khawatir.Namun, Avraam meminta maaf. “Tuan Muda, aku merasa sangat bersalah. Maafkan aku.” Avraam agak menundukkan kepalanya karena hormat.“Tegakkan kepala mu, Avraam! Aku bukan Raja dan aku bukanlah Tuhan.” Aku justru berterima kasih karena kau sudah datang.Arthur berada dalam posisi siap, mengawasi sekeliling rumah, selalu awas kalau saja masih ada musuh di dalam. Sebelumnya, Hanz sudah mengirimkan share lokasi keberadaan Julya kepada Arthur.Anak buah
Robert mendobrak masuk ke dalam. Tapi Julius berusaha mendorongnya keluar lagi. Julius tidak mau kalau sampai apa yang ada di dalam rumahnya diketahui oleh orang luar, apalagi mereka adalah petugas.Melihat keresahan yang di wajah Julius, maka Robert mengeluarkan senyuman kecut seraya berkata, “Aku Robert Hanssen dari FBI.”Mendengar itu, Julius tercengang dan diterpa rasa takut. “Aku tidak peduli. Pergi dari sini!” Suara Julius mulai berubah dan tampak sekali kegelisahan di wajahnya.Sungguh ini adalah musibah besar bagi Julius dan Edwin. Setelah berminggu-minggu dalam melaksanakan tugasnya, tak disangka kalau keberadaan mereka dapat terendus oleh petugas.Julius cukup kelabakan dan karena bingung mau berbuat apa, tidak ada cara lain selain dari berpura-pura tidak tahu dan sebisa mungkin untuk mengusir tiga orang ini dari sini. “Kalian tidak sopan! Sudah aku bilang kalau aku sedang tidak menerima tamu.”Julius semakin resah dan berontak.Sebaliknya, Robert tetap tenang dan malah memb
Mengejutkan, tiba-tiba siang hari ini ada tiga orang yang sudah berada di depan rumah milik Julius. Mereka berpakaian seperti orang biasa tapi jika melihat dari fisik mereka, sepertinya mereka bukanlah orang biasa. Mereka punya badan yang besar dan kekar.Setelah mengetuk beberapa saat, akhirnya pintu pun terbuka. “Ya ada apa?” sapa Julius. “Siapa kalian?”Begitu melihat tiga orang ini agak mencurigakan, Julius sedikit tersentak dan mengerutkan keningnya.Robert Hanssen memperhatikan raut wajah Julius yang mulai berubah. “Izinkan kami masuk,” kata Robert.Namun, Julius menggeleng. “Maaf untuk saat ini aku tidak sedang menerima tamu. Tadi aku tanyakan pada kalian tentang kalian siapa dan dari mana. Tapi kalian belum juga menjawab. Silakan kalian pergi.”Robert dan dua rekannya semakin curiga saat mendapat perlakuan seperti itu dari tuan rumah. Biasanya ketika ada tamu yang datang, tuan rumah akan ramah dan mempersilahkan tamunya untuk masuk, tapi anehnya Julius malah bersikap tak nya
Setelah sehari dan semalam mempelajari semua data dan juga mendengar penjelasan langsung dari Edwin, maka mulai hari ini Julius mulai melakukan publikasi di situs Wikileaks.Informasi rahasia tentang kejahatan pihak AS yang selama ini rupanya secara diam-diam memata-matai warganya sendiri akhirnya ketahuan. Sikap buruk AS yang begitu keji dan tercela pada akhirnya diketahui oleh masyarakat dunia, terutama masyakarat Amerika sendiri tentunya.Dikarenakan isu sekarang ini cepat sekali bisa viral lantaran sosial media, maka tidak butuh waktu lama untuk membuat berita tersebut trending dan menjadi bahasan utama di setiap acara. Banyak acara televisi yang memberitakan tentang berita tersebut sehingga dalam waktu beberapa jam saja bahkan hampir seluruh dunia pun mencoba membuka situs tersebut dan membaca beritanya aslinya.Dalam kurun waktu dua minggu, akhirnya semua informasi yang dirasa pantas dipublikasikan akhirnya rampung juga, semua telah tersampaikan sesuai dengan kemauan dari Edwin.
Julius menggelengkan kepala dan menyandarkan punggungnya lalu berkomentar, “Pemerintah AS memata-matai warganya sendiri? Parah! Tindakan yang mereka lakukan sudah keterlaluan.”Tidak sampai di situ. Pada akhirnya Julius pun tahu bahwa selama ini pihak pemerintah dan militer AS memang secara diam-diam melakukan spionase terhadap musuh-musuh mereka seperti Rusia dan Tiongkok. Tujuannya adalah supaya mereka tahu apa saja yang tumbuh dan berkembang di sana, terutama dalam hal militer. AS tidak mau kalau lawan-lawan mereka lebih tangguh dari pada mereka. Jika mereka dengan tega melakukannya terhadap warganya sendiri, maka tidak sulit bagi mereka untuk melakukannya terhadap Rusia, Tiongkok, dan negara-negara Timur Tengah.Julius terbelalak ketika semakin tahu betapa bobrok dan kejinya pihak AS yang secara terselubung melakukan semua kejahatan tersebut. “Edwin Joyden, pantas kau menjadi buronan. Ini adalah yang mereka takutkan rupanya. Wajar dan masuk akal.”Di sebelah Julius, Hanz dan Edwin
Begitu telah sampai di bandara di salah satu kota di Australia, perjalanan pun dilanjutkan dengan menggunakan mobil yang sudah disiapkan oleh Keluarga Fadeyka. Pihak bandara telah mendapatkan laporan bahwa akan ada utusan dari Keluarga Fadeyka yang akan tiba di bandara. Maka dari itu tidak ada hal apa pun yang bisa menghalangi keberangkatan mereka. Semua dipastikan aman jika uang sudah berbicara.Perjalanan lewat darat pun dilakukan. Dari Melbourne menuju Lorne butuh waktu beberapa jam. Julius sudah memberikan titik lokasi keberadaan dirinya pada Hanz. Lokasi tersebut masih berada dalam keramaian. Julius sengaja memilih lokasi tersebut karena dia sengaja ingin membebaskan diri dan tidak tampak seperti seorang buronan meskipun hal tersebut memang berbahaya bagi dirinya.Begitu telah sampai di lokasi, hanya tiga orang yang masuk ke dalam rumah : Hanz, Edwin, dan Avraam. Sementara para petugas lainnya berada cukup jauh dari rumah tersebut.“Selamat datang,” sambut Julius setelah membuka
Tentu saja dia adalah Hanz.“Avraam! Kenapa kau berkata seperti itu pada Edwin? Sudah aku bilang pada mu supaya berhenti mempermasalahkan ini! Aku adalah orang yang sangat berkenan mau membantu dia.”Avraam kaget saat tahu tiba-tiba Hanz sudah ada di sana. Padahal tadi setahu dia Hanz sedang tertidur. Dia cukup gugup. “Maafkan aku, Hanz.”Avraam sangat patuh dan bahka takut terhadap Hanz. Jika Hanz sudah bicara sangat serius, dia akan menurut. Hanya saja sejak kemarin dia ingin sekali rasanya membuat Hanz lantas yakin bahwa rencana yang sedang ditempuh ini sangat berisiko. Hanz sudah berulang kali diperingatkan oleh Avraam tapi Avraam bukannya tidak patuh, namun terlalu sayang pada Hanz. Dan kini sepertinya Avraam tidak bisa berkutik lagi saat dia mendapati ekspresi kemarahan yang terpampang di wajah Hanz.Ketika jarak mereka sangat dekat, Hanz memicingkan sebelah mata seraya berkata, “Kau tidak ada urusan di sini, Avraam. Tugas mu cuma mengawal dan menjaga kami. Tidak lebih dari itu.
Edwin tidak ingin merepotkan Hanz, tetapi di lain hal dia tidak mungkin mengurungkan segala rencana yang sudah hampir rampung dijalankan, dan di samping itu Han telah memaksa dirinya agar tetap pada rencana.“Aku pastikan Hanz tidak akan kenapa-kenapa,” ujar Edwin dengan kalimat yang pasti dan wajah serius. “Hanz telah menjamin keselamatan diriku. Jadi aku jauh lebih pantas menjamin juga keselamatan dirinya.”Dengan program canggih HF03, keberadaan Edwin tidak mungkin bisa terlacak oleh siapa pun, terutama oleh para petugas. Dengan begitu dia akan selalu aman dan apalagi dia mendapat pengawalan cukup ketat dari Fadeyka Army utusan dari Tuan Dmitry.Edwin menatap mata Avraam lurus-lurus seraya berkata, “Avraam, aku berjanji pada mu. Hanz tidak akan kenapa-kenapa. Jika terjadi sesuatu, aku yang akan bertanggung jawab. Aku merelakan nyawaku jika terjadi sesuatu pada Hanz. Aku adalah orang yang paling bertanggung jawab.”Lagi, Avraam membuang wajahnya dan merasa malas melihat mata Edwin.
Pada saat Hanz sedang tertidur pulas, Avraam memanggil Edwin dan menyuruhnya untuk mengobrol di belakang. “Ada apa, Avraam?” tanya Edwin bingung. Dahi Avraam berkerut dan alisnya mengernyit. Dia memberikan tatapan tajam dan lurus pas ke arah wajah Edwin sambil berkata dengan pelan tapi tegas. “Apa kau bisa menjamin keselamatan Hanz?” Kaget dilempar pertanyaan seperti itu, Edwin sedikit termundur badannya. Dia berkata dengan heran. “Apa maksud mu, Avraam?” “Apa maksudku?” Avraam menyunggingkan senyuman halus sebelah bibirnya. “Kau adalah buronan besar dan sangat berbahaya. Hingga saat ini kau masih masuk daftar kejaran FBI dan interpol. Kau penjahat besar, Edwin. Selama Hanz dan aku berada di dekat mu, kami selalu berada dalam bahaya. Apa kau tidak mengerti?” Edwin sangat mengerti bahwa dirinya memang membawa bahaya besar bagi Hanz dan lainnya. Tapi ini semata-mata bukanlah kemauan Edwin seorang, melainkan atas persetujuan Hanz juga. “Kenapa kau melibatkan Hanz dalam perkara ini
Julius tidak tahu kalau orang tersebut adalah Hanz Fadeyka. Tapi Hanz tahu tentang Julius dan bahkan bisa tahu lokasi persembunyian Julius. Tidak ada satu pun orang yang bisa melacak lokasi keberadaan pemilik situs Wikileaks kecuali Hanz.Itulah alasan kenapa Julius mau menerima kehadiran Hanz. Selain itu, Hanz pun mengatakan bahwa dia akan membawa seseorang yang mempunyai informasi besar yang bakal mencengangkan dunia, tentu saja nantinya semua akan tahu lewat situs terlarang : Wikileaks.Tidak hanya menjanjikan pada Julius untuk memberikan keamanan, Hanz juga memberikan hadiah besar berupa rahasia besar dari sebuah negara, di mana rahasia tersebut dia dapatkan dari seorang pria bernama : Edwin Joyden!Bagi Hanz sendiri, ini merupakan pengalaman emas yang amat berharga karena dia diberi kesempatan bertemu dengan dua orang hebat dan sangat mencintai kebenaran dan keadilan.Edwin merupakan pria yang sangat pintar dan berhati mulia. Dia rela mengkhianati negaranya sendiri demi membongka