Hanz sudah mengetahui keberadaan satu anggota dari kelompok Hacker Four-H, Weiheng, pria itu sedang berada di Beijing. Namun, sebelum Non-C berangkat menuju Beijing, mereka bertiga ingin melakukan liburan dengan berkeliling kota Shenzhen seharian penuh, setelah itu, barulah mereka mengejar keberadaan Weiheng.Perjalanan yang akan memakan waktu selama berjam-jam lamanya ini mereka tempuh dengan menggunakan bus dan kereta yang beroperasi di Shenzhen, sebuah Mega City besar di China. Shenzhen termasuk satu dari empat kota dengan level Tier Satu selain Beijing, Shanghai, dan Guangzhou.Dalam beberapa tahun terakhir, pembangunan infrastruktur dan ekonomi di Kota Shenzhen berkembang sangat pesat, dan dikenal sebagai Silicon Valley China, karena banyaknya perusahaan teknologi besar di kota ini. Selain terkenal sebagai kota futuristik, kota yang banyak berdiri bangunan modern ini juga terkenal dengan taman-taman tematik dan pantai-pantai yang indah.Ketika bus yang mengantar perjalanan mereka
Mereka pun tiba di salah satu taman yang ada di Shenzhen. Sengaja berkeliling pakai sepeda listrik. Lagipula, umumnya kendaraan di sini sudah menggunakan teknologi terbaru dan tercanggih. Luar biasa. Karena itulah udara di Shenzhen terbilang bersih.Sambil bersepeda, Tuoli mulai mengumbar keluh kesahnya. Dengan raut wajah riang gembira, dia mulai mengomel. “Apa kalian sudah menginstal aplikasi Tektok? Aplikasi yang banyak mengandung konten tidak pantas itu, yang banyak joget haram.”Hanz dan Hyun Ki menggeleng sambil terus mengayuh.“Aku juga belum. Tapi, aku sering melakukan riset. Anehnya, walaupun populasi di China merupakan terbesar di dunia, namun di sini pengguna Tektok bukanlah terbanyak di dunia padahal Tektok asalnya dari sini.” Tuoli tersenyum meledek.Nomor satu tentu saja Amerika, sedangkan nomor kedua adalah Indonesia.Berarti, di China orang tidak terlalu antusias dalam penggunaan media sosial Tektok.Tuoli melanjutkan kalimatnya. “Di Taiwan, masyarakat dan pemerintahnya
Hanz, Hyun Ki, dan Tuoli memang satu frekuensi. Mereka asyik memperbincangkan segala sesuatu yang ada di China. Setelah asyik memperbincangkan Tektok di taman, mereka menuju Huaqiangbei, sebuah lokasi yang merupakan The Biggest Electronic Market in the world.Mereka bertiga berjalan santai di dalam sana. Saat ini, suasana cukup ramai. Para pengunjung hilir mudik ke sana kemari mencari-cari apa yang sedang mereka cari. Elektronik jenis apa pun, ada di sini, seperti smartphone, pc, playstation, mainan anak, robot, dan apa saja.Tuoli mengerling ke sekitaran, “Kalau butuh sesuatu untuk perangkat komputerku, aku pasti ke sini.” Tuoli berhenti di salah satu toko komputer, dia mencari sebuah flash drive. Hanz memperhatikan dengan saksama apa saja yang ada di sini. ‘Negeri copy paste!’ Hanz berkomentar dalam hati. Betapa tidak, seperti halnya Kakashi sang ninja peniru, China memang seperti itu, sangat jago dalam hal tiru meniru.Teknologi yang mere
Malam harinya.Jika dilihat dengan menggunakan drone dari atas langit, maka Kota Shenzhen akan tampak berkilau dan berkerlap-kerlip. Ketika malam hari, kota ini jauh lebih indah dan keren. Gedung-gedung tinggi pencakar langit menebarkan cahaya putih, kuning, dan warna-warni. Sungguh memanjakan mata.Dari setiap apa yang ada pada kota yang dulunya merupakan tempat para petani hidup ini, maka ketika di zoom ini pada satu tempat, tepatnya di Dongmen, di situlah tempat banyak orang terutama para kaum muda menikmati malamnya.Hanz yang sudah capek karena sudah dari tadi pagi berjelajah di Shenzhen pakai bus dan kereta listrik, sebenarnya ingin pulang, tapi lagi-lagi Tuoli dan Hyun Ki memaksa agar nanti saja pulangnya.“Belum pas rasanya kalau kita tidak mampir ke Dongmen! Ini tempatnya anak muda nongkrong!” ujar Tuoli, lalu dia kembali menghadapkan tubuhnya kepada para penjual jajanan, tak sabar mengisi perutnya yang sudah keroncongan.Hyun Ki menepuk-nepuk pundak Hanz. “Makanan di sini en
Militer di bawah pemerintah China disebut People Liberation Army, memiliki lima angkatan militer, salah satunya adalah Strategic Support (SS). Sementara itu, SS terbagi menjadi dua departement. Pertama, Space System Departement (SSD) yang bertanggung jawab dalam kegiatan militer luar angkasa. Kedua, Network System Departement (NSD), sebuah departement yang bekerja di bidang operasi berbasis informasi. Jadi, NSD adalah sub bagian dari militer China yang mengurus segala sesuatu tentang hal IT atau siber.Setelah pulang dari kantor NSD, Shing Ho langsung menuju tempat tinggal keluarganya di salah satu apartemen termewah di Shenzhen.Sang kakak, Shing Chao, langsung duduk di hadapan Shing Ho. Biasa, Shing Chao, memang tampil sedikit lebih terbuka dan terkesan arogan. “Aku dengar, NSD diserang oleh Hacker Four-H.”Shing Ho mengedikkan bahu. Sebagai ketua tim administrator sistemn, Shing Ho tahu itu. “Peristiwa ini sudah terjadi sejak minggu lalu, Kak. Tapi
Pagi harinya sebelum keberangkatan, rombongan Non-C dipanggil secara mendadak oleh sang general manager, yang terhormat Yuan Liu di ruang kerjanya. Ditemani kekasihnya sang sekretaris, mereka berdua melontarkan kalimat penolakan atas tugas yang telah diberikan oleh Tuan Yuang Feng.Yuan Liu duduk bersandar sambil mengangkat satu kaki, mengawasi wajah tiga orang Non-C pas di hadapannya. “Kenapa kalian tidak bilang kalau kalian mau berangkat ke Beijing ha?” sentak Yuan Liu, mengeluarkan seringai geram di wajah tampannya.Sebagai ketua tim, Hanz adalah orang yang harus bicara. “Kami telah diperintahkan oleh Tuan Yuan Feng untuk melaksanakan tugas ini. Kami telah diberi mandat agar bisa bekerja di kantor, di rumah, maupun kami diberi wewenang untuk pergi ke luar kota dalam melakukan pencarian terhadap kelompok Hacker Four-H. Kali ini, kami akan mengejar hacker yang bernama Weiheng atau Heng di Beijing. Dia merupakan pemeran sentral dalam serangan yang terjadi wakt
Saat menerima serangan mendadak itu, Yuan Liu langsung panik dan gelabakan. “Apa yang terjadi?! Hei kalian, cepat lakukan sesuatu!” Yuan Liu belingsatan seperti kebakaran kumis. Dia berlari ke sana kemari di dalam ruang kerjanya.Begiut juga Li Wei, bergerak tak tahu arah, tak tahu harus berbuat apa.Setelah melakukan investigasi dan pelacakan di sekitar wilayah kantor, akhirnya Hanz dan lainnya menemukan satu hardisk mencurigakan yang terpasang di salah satu pc milik karyawan.Hanz agak terbelalak. “Hardisk ini baru terpasang.”Kalau telat sedikit saja, Four-H akan memberikan serangan siber yang jauh lebih berbahaya karena di dalam hardisk tersebut terdapat sejumlah virus yang mematikan,Non-C beranggapan bahwa ada penyusup suruhan Four-H yang tela menyisipkan hardisk ini di kantor Yuan You Energy. Beragam dugaan pun bermunculan. Tuoli mengira bahwa bisa jadi ada pengkhianat. Sementara Hyun Ki berpikir bahwa Four-H telah menyewa peg
Begitu telah sampai di Beijing, mereka langsung menyewa satu apartemen yang berada di tengah Beijing. Suasana perkotaan di sini jauh lebih semarak ketimbang Shenzhen secara Beijing merupakan ibu kota Tiongkok dan merupakan pusat pemerintahan.Mereka bertiga pun mulai bekerja di depan layar laptop masing-masing. Karena pemerintah China membatasi dalam penggunaan internet dan VPN, maka tidak mudah bagi mereka dalam menyelesaikan misi.Hanz mengungkapkan, “Weiheng cukup ahli dalam penggunaan remote akses dan peretasan terhadap sistem keamanan perjudian.”Setelah satu jam bergelut di depan layar yang penuh dengan kode, akhirnya Hanz mendapatkan sebuah informasi baru, “Weiheng bisa memanipulasi sistem perjudian di beberapa kasino yang ada di China, termasuk Beijing. Dia mengeruk kekayaan di dalam perjudian dengan cara yang curang.”Hyun Ki meregangkan otot-ototnya. “Henzo, bagaimana bisa dia dengan bebasnya melakukan hal itu sementara di China tid
Robert mendobrak masuk ke dalam. Tapi Julius berusaha mendorongnya keluar lagi. Julius tidak mau kalau sampai apa yang ada di dalam rumahnya diketahui oleh orang luar, apalagi mereka adalah petugas.Melihat keresahan yang di wajah Julius, maka Robert mengeluarkan senyuman kecut seraya berkata, “Aku Robert Hanssen dari FBI.”Mendengar itu, Julius tercengang dan diterpa rasa takut. “Aku tidak peduli. Pergi dari sini!” Suara Julius mulai berubah dan tampak sekali kegelisahan di wajahnya.Sungguh ini adalah musibah besar bagi Julius dan Edwin. Setelah berminggu-minggu dalam melaksanakan tugasnya, tak disangka kalau keberadaan mereka dapat terendus oleh petugas.Julius cukup kelabakan dan karena bingung mau berbuat apa, tidak ada cara lain selain dari berpura-pura tidak tahu dan sebisa mungkin untuk mengusir tiga orang ini dari sini. “Kalian tidak sopan! Sudah aku bilang kalau aku sedang tidak menerima tamu.”Julius semakin resah dan berontak.Sebaliknya, Robert tetap tenang dan malah memb
Mengejutkan, tiba-tiba siang hari ini ada tiga orang yang sudah berada di depan rumah milik Julius. Mereka berpakaian seperti orang biasa tapi jika melihat dari fisik mereka, sepertinya mereka bukanlah orang biasa. Mereka punya badan yang besar dan kekar.Setelah mengetuk beberapa saat, akhirnya pintu pun terbuka. “Ya ada apa?” sapa Julius. “Siapa kalian?”Begitu melihat tiga orang ini agak mencurigakan, Julius sedikit tersentak dan mengerutkan keningnya.Robert Hanssen memperhatikan raut wajah Julius yang mulai berubah. “Izinkan kami masuk,” kata Robert.Namun, Julius menggeleng. “Maaf untuk saat ini aku tidak sedang menerima tamu. Tadi aku tanyakan pada kalian tentang kalian siapa dan dari mana. Tapi kalian belum juga menjawab. Silakan kalian pergi.”Robert dan dua rekannya semakin curiga saat mendapat perlakuan seperti itu dari tuan rumah. Biasanya ketika ada tamu yang datang, tuan rumah akan ramah dan mempersilahkan tamunya untuk masuk, tapi anehnya Julius malah bersikap tak nya
Setelah sehari dan semalam mempelajari semua data dan juga mendengar penjelasan langsung dari Edwin, maka mulai hari ini Julius mulai melakukan publikasi di situs Wikileaks.Informasi rahasia tentang kejahatan pihak AS yang selama ini rupanya secara diam-diam memata-matai warganya sendiri akhirnya ketahuan. Sikap buruk AS yang begitu keji dan tercela pada akhirnya diketahui oleh masyarakat dunia, terutama masyakarat Amerika sendiri tentunya.Dikarenakan isu sekarang ini cepat sekali bisa viral lantaran sosial media, maka tidak butuh waktu lama untuk membuat berita tersebut trending dan menjadi bahasan utama di setiap acara. Banyak acara televisi yang memberitakan tentang berita tersebut sehingga dalam waktu beberapa jam saja bahkan hampir seluruh dunia pun mencoba membuka situs tersebut dan membaca beritanya aslinya.Dalam kurun waktu dua minggu, akhirnya semua informasi yang dirasa pantas dipublikasikan akhirnya rampung juga, semua telah tersampaikan sesuai dengan kemauan dari Edwin.
Julius menggelengkan kepala dan menyandarkan punggungnya lalu berkomentar, “Pemerintah AS memata-matai warganya sendiri? Parah! Tindakan yang mereka lakukan sudah keterlaluan.”Tidak sampai di situ. Pada akhirnya Julius pun tahu bahwa selama ini pihak pemerintah dan militer AS memang secara diam-diam melakukan spionase terhadap musuh-musuh mereka seperti Rusia dan Tiongkok. Tujuannya adalah supaya mereka tahu apa saja yang tumbuh dan berkembang di sana, terutama dalam hal militer. AS tidak mau kalau lawan-lawan mereka lebih tangguh dari pada mereka. Jika mereka dengan tega melakukannya terhadap warganya sendiri, maka tidak sulit bagi mereka untuk melakukannya terhadap Rusia, Tiongkok, dan negara-negara Timur Tengah.Julius terbelalak ketika semakin tahu betapa bobrok dan kejinya pihak AS yang secara terselubung melakukan semua kejahatan tersebut. “Edwin Joyden, pantas kau menjadi buronan. Ini adalah yang mereka takutkan rupanya. Wajar dan masuk akal.”Di sebelah Julius, Hanz dan Edwin
Begitu telah sampai di bandara di salah satu kota di Australia, perjalanan pun dilanjutkan dengan menggunakan mobil yang sudah disiapkan oleh Keluarga Fadeyka. Pihak bandara telah mendapatkan laporan bahwa akan ada utusan dari Keluarga Fadeyka yang akan tiba di bandara. Maka dari itu tidak ada hal apa pun yang bisa menghalangi keberangkatan mereka. Semua dipastikan aman jika uang sudah berbicara.Perjalanan lewat darat pun dilakukan. Dari Melbourne menuju Lorne butuh waktu beberapa jam. Julius sudah memberikan titik lokasi keberadaan dirinya pada Hanz. Lokasi tersebut masih berada dalam keramaian. Julius sengaja memilih lokasi tersebut karena dia sengaja ingin membebaskan diri dan tidak tampak seperti seorang buronan meskipun hal tersebut memang berbahaya bagi dirinya.Begitu telah sampai di lokasi, hanya tiga orang yang masuk ke dalam rumah : Hanz, Edwin, dan Avraam. Sementara para petugas lainnya berada cukup jauh dari rumah tersebut.“Selamat datang,” sambut Julius setelah membuka
Tentu saja dia adalah Hanz.“Avraam! Kenapa kau berkata seperti itu pada Edwin? Sudah aku bilang pada mu supaya berhenti mempermasalahkan ini! Aku adalah orang yang sangat berkenan mau membantu dia.”Avraam kaget saat tahu tiba-tiba Hanz sudah ada di sana. Padahal tadi setahu dia Hanz sedang tertidur. Dia cukup gugup. “Maafkan aku, Hanz.”Avraam sangat patuh dan bahka takut terhadap Hanz. Jika Hanz sudah bicara sangat serius, dia akan menurut. Hanya saja sejak kemarin dia ingin sekali rasanya membuat Hanz lantas yakin bahwa rencana yang sedang ditempuh ini sangat berisiko. Hanz sudah berulang kali diperingatkan oleh Avraam tapi Avraam bukannya tidak patuh, namun terlalu sayang pada Hanz. Dan kini sepertinya Avraam tidak bisa berkutik lagi saat dia mendapati ekspresi kemarahan yang terpampang di wajah Hanz.Ketika jarak mereka sangat dekat, Hanz memicingkan sebelah mata seraya berkata, “Kau tidak ada urusan di sini, Avraam. Tugas mu cuma mengawal dan menjaga kami. Tidak lebih dari itu.
Edwin tidak ingin merepotkan Hanz, tetapi di lain hal dia tidak mungkin mengurungkan segala rencana yang sudah hampir rampung dijalankan, dan di samping itu Han telah memaksa dirinya agar tetap pada rencana.“Aku pastikan Hanz tidak akan kenapa-kenapa,” ujar Edwin dengan kalimat yang pasti dan wajah serius. “Hanz telah menjamin keselamatan diriku. Jadi aku jauh lebih pantas menjamin juga keselamatan dirinya.”Dengan program canggih HF03, keberadaan Edwin tidak mungkin bisa terlacak oleh siapa pun, terutama oleh para petugas. Dengan begitu dia akan selalu aman dan apalagi dia mendapat pengawalan cukup ketat dari Fadeyka Army utusan dari Tuan Dmitry.Edwin menatap mata Avraam lurus-lurus seraya berkata, “Avraam, aku berjanji pada mu. Hanz tidak akan kenapa-kenapa. Jika terjadi sesuatu, aku yang akan bertanggung jawab. Aku merelakan nyawaku jika terjadi sesuatu pada Hanz. Aku adalah orang yang paling bertanggung jawab.”Lagi, Avraam membuang wajahnya dan merasa malas melihat mata Edwin.
Pada saat Hanz sedang tertidur pulas, Avraam memanggil Edwin dan menyuruhnya untuk mengobrol di belakang. “Ada apa, Avraam?” tanya Edwin bingung. Dahi Avraam berkerut dan alisnya mengernyit. Dia memberikan tatapan tajam dan lurus pas ke arah wajah Edwin sambil berkata dengan pelan tapi tegas. “Apa kau bisa menjamin keselamatan Hanz?” Kaget dilempar pertanyaan seperti itu, Edwin sedikit termundur badannya. Dia berkata dengan heran. “Apa maksud mu, Avraam?” “Apa maksudku?” Avraam menyunggingkan senyuman halus sebelah bibirnya. “Kau adalah buronan besar dan sangat berbahaya. Hingga saat ini kau masih masuk daftar kejaran FBI dan interpol. Kau penjahat besar, Edwin. Selama Hanz dan aku berada di dekat mu, kami selalu berada dalam bahaya. Apa kau tidak mengerti?” Edwin sangat mengerti bahwa dirinya memang membawa bahaya besar bagi Hanz dan lainnya. Tapi ini semata-mata bukanlah kemauan Edwin seorang, melainkan atas persetujuan Hanz juga. “Kenapa kau melibatkan Hanz dalam perkara ini
Julius tidak tahu kalau orang tersebut adalah Hanz Fadeyka. Tapi Hanz tahu tentang Julius dan bahkan bisa tahu lokasi persembunyian Julius. Tidak ada satu pun orang yang bisa melacak lokasi keberadaan pemilik situs Wikileaks kecuali Hanz.Itulah alasan kenapa Julius mau menerima kehadiran Hanz. Selain itu, Hanz pun mengatakan bahwa dia akan membawa seseorang yang mempunyai informasi besar yang bakal mencengangkan dunia, tentu saja nantinya semua akan tahu lewat situs terlarang : Wikileaks.Tidak hanya menjanjikan pada Julius untuk memberikan keamanan, Hanz juga memberikan hadiah besar berupa rahasia besar dari sebuah negara, di mana rahasia tersebut dia dapatkan dari seorang pria bernama : Edwin Joyden!Bagi Hanz sendiri, ini merupakan pengalaman emas yang amat berharga karena dia diberi kesempatan bertemu dengan dua orang hebat dan sangat mencintai kebenaran dan keadilan.Edwin merupakan pria yang sangat pintar dan berhati mulia. Dia rela mengkhianati negaranya sendiri demi membongka