Sepulang dari acaranya Tuan Dmitry, Hanz langsung disibukkan dengan tugas berat. Kali ini dia harus bisa menemukan siapa pelaku yang telah berasil masuk dan menguasai server ETH sehingga si pelaku mampu mencuri beberapa data penting dan berharga.
Semenjak libur kuliah, akhirnya Hanz kembali masuk ke dalam ruangan sepetak yang disebutnya sebagai warnet mini ini. “Menyalakan sistem!” ucapnya. Dan hanya butuh waktu seperkian detik, lalu komputer di ruangan ini langsung menyala.Setelah berjam-jam lamanya di depan komputer, akhirnya Hanz berhasil menemukan dua orang pelaku tersebut di darknet berdasarkan bukti data yang diterima. Cerdiknya, Hanz hanya berpura-pura menjadi seseorang yang nantinya akan ikut tes masuk ETH dan butuh soal serta jawabannya.Cukup dengan beberapa dialog dan transaksi, tidak membutuhkan waktu yang lama bagi Hanz untuk membongkar siapa orangnya, bahkan Hanz tahu nama-nama 170 mahasiswa ETH yang membeli data dari mereka.KeesokTuan Harley menuju Libya. Dia menjemput sepupunya yang tepat pada hari ini keluar dari salah satu penjara seram Tripoli. Tuan Harley berkata dingin, “Dua puluh empat tahun adalah waktu yang sangat lama, Frank.”Pria itu merapikan topinya. Rambutnya hampir botak. Dia menjawab, “Sampai-sampai seorang staff sekarang bisa menjadi CEO di Red York. Apa kabar putriku, saudaraku?”“Putrimu Julya baik-baik saja.” Bagaimana tidak, semua biaya hidup Julya dari kecil hingga tamat kuliah, semua ditanggung oleh Tuan Harley. “Istrimu jahat, dia menelantarkan putrimu.”Frank Solonik adalah pembunuh anak dari Tuan Dmitry Fadeyka! Dan pada hari ini dia bebas. Frank sangat terkejut begitu tahu berita dari sepupunya bahwa ternyata Tuan Dmitry masih mempunyai anak laki-laki lain bernama Stefan.Dan yang mengejutkan lagi adalah saat ini putrinya Julya menjadi sekretaris Stefan Fadeyka di Fadeyka Energy. “Setahuku dia berhasil punya anak perempuan sebelum kematian istrinya.”Tuan Harley mengedikkan bahu, lal
Zahid kedatangan tamu spesial di rumahnya. Dia adalah Profesor Paul yang mengajar di Harvard dan salah satu anggota Royal Society.“Silakan masuk, Prof.” Zahit tersenyum ramah.Mereka duduk di ruang tamu.“Terimakasih. Saya cukup banyak tahu tentang kau, Zahid. Peraih Nobel Fisika dan bekerja di CERN merupakan prestasi yang luar biasa. Saya mewakili Royal Soceity ingin mengajak bekerjasama,” ungkap Profesor Paul dengan senyum kehangatan.“Dengan senang hati, Prof. Dalam hal apa kalau saya boleh tahu?” tanya Zahid penasaran.“Apa saja yang terkait dengan anti-matter dan partikel pengganti nuklir saat ini. Kami bekerja sama dengan sebuah lembaga di Inggris ingin menciptakan sebuah sumber energi baru yang belum pernah ditemukan.”“Kebetulan saya sedang mencari seorang rekan yang diharapkan bisa membantu pekerjaan saya. Tapi sayangnya orang itu tidak mau.”“Kau tidak perlu bantuan dari dia. Orang-orang di Royal Society bisa diandalkan dalam masalah ini. Kau tidak perlu khawatir. Jika kau
Keesokan harinya terjadi peristiwa yang jauh lebih menghebohkan di Rusia. Salah satu tempat penyimpanan minyak Oilzprom diledakkan oleh sekelompok orang yang tidak dikenal.Walaupun tidak ada korban jiwa, kerugian yang dialami oleh Fadeyka Energy sangat besar. Tuan Dmitry langsung menuju ke lokasi kejadian ditemani Stefan.Tuan Dmitry menghela napas berat sambil mengawasi puing-puing bekas ledakan. Beliau menggeleng tak percaya. “Stefan, kau harus bertanggung jawab. Bagaimana sikapmu menghadapi peristiwa ini? Apa yang akan kau lakukan terhadap Presiden Direktur Oilzprom yang merupakan sahabat dekatmu?”Stefan menguatkan diri dan menjawab, “Aku akan bicara dengan dia, Ayah. Aku akan mengadakan rapat penting terkait hal ini. Aku akan mencari tahu siapa dalang di balik peristiwa ini.”Sementara itu di ETH Zurich, pihak kampus mengumumkan kepada seluruh dosen, peneliti, dan mahasiswa, meminta kesediaan untuk membantu menyelesaikan masalah yang sedang menimpa CERN.Ada puluhan orang yang m
Ada pertemuan serius hari ini di kantor Fadeyka Energy guna membahas soal kejadian yang sangat menggepemparkan. Stefan selaku CEO Fadeyka Energy dituntut untuk segera mengusut kasus ini, jika tidak, posisinya sebagai CEO akan terancam.Stefan menggagahkan diri dan berkata, “Oliver, sebagai Presiden Direktur di Oilzprom, kau harus segera mengambil tindakan!”“Baik, Tuan Stefan. Saya sudah menghubungi dua mahasiswa ETH yang sudah berhasil memecahkan masalah ini. Kita akan bekerja sama dengan mereka berdua dalam mencari tahu siapa sebenarnya dalang di balik peristiwa ini.”Pak Louis ikut berkomentar, “Kita akan menuju kantor FSB. Di sana Pak William sudah menunggu. Sementara itu kita juga akan dibantu oleh Pak Altherr dan Profesor Alexander.”Stefan mengawasi semua peserta pertemuan. “Kalian semua berkumpul di sini atas perintah Tuan Dmitry dan Presiden Rusia. Saya selaku CEO Fadeyka Energy memohon kerjasamanya. Terimakasih.”Semua rombongan
Barusan hujan reda. Jalanan di sekitar Lakhta Center masih basah digenangi air. Julya memarkirkan Porsche-nya di halaman parkir kantor. Lalu dia pun masuk ke ruangannya.Setelah mengecek beberapa pekerjaannya, Julya menuju ruangan Stefan. “Tuan, sepertinya Anda butuh minum karena kemarin-kemarin dihadapkan masalah pelik. Saya sudah bawa wiski terbaik.” “Tuangilah untuk kita berdua,” perintah Stefan sembari menghembuskan napas.Setelah berbincang beberap saat, Stefan tertidur karena kebanyakan minum. Julya memasukkan flashdrive ke laptop Stefan lalu pergi. Julya kemudian menuju ruangan bagian IT. “Pak, barusan saya ditugaskan oleh Tuan Stefan untuk meminta beberapa data penting. Beliau butuh akses untuk masuk ke database perusahaan.”Si Data Engineer mempersilakan. “Biar saya bantu, Bu Julya. Sini flashdrivenya. Kenapa Tuan Stefan tidak ke sini? Database sangat rumit, nanti beliau kesusahan mengolahnya.”“Biar saya nanti yang turut memban
Melihat Zahid sore ini berkunjung ke rumah, Avraam melengos dan minggat. Dia mengayuh sepedanya tanpa berpamitan lagi dengan Hanz. Sementara Zahid langsung masuk ke ruang IT Hanz. “Masih ada waktu tiga jam.” Kemudian, Hanz mengajarkan kepada Zahid tentang dasar-dasar pemrograman.“Apa hacker selalu jelek?” tanya Zahid.“Hacker adalah orang yang jago cyber, IT, jaringan komputer dan semacamnya. Sama seperti saintis dan insinyur, orang yang paham seluk-beluk sains dan dunia engineering, awalnya bertujuan baik, tapi bisa saja tujuannya menjadi menyimpang, contoh kasus pada peledakan di Oilzprom. Mereka memanfaatkan ilmu dan skillnya untuk kepentingan buruk. Jadi, kalau orang ahli IT yang memanfaatkan kelebihannya untuk tujuan jelek, dia lebih pantas disebut cracker, bukan hacker. Saya hacker yang ditugaskan oleh ETH untuk menjaga sistem keamanan cyber di sana. Sekarang aku ingin membantu CERN.”Sembari menunggu sampai jam delapan malam, Hanz mengajarkan Zahid
Stefan berkunjung ke Oilzprom. Hari ini dia berkeliling kantor dan kilang minyak di perusahaan migas terbesar di Eropa.Perlu diketahui bahwa Oilzprom perusahaan penyuplai minyak dan gas ke beberapa negara di Eropa seperti Inggris, Perancis, dan Jerman serta beberapa negara lainnya. Karena itu negara-negara di Eropa sangat bergantung sekali pada perusahaan ini.Kekesalan Stefan masih belum juga hilang. Meski ledakan yang terjadi tempo hari murni bukan kesalahan karyawannya, sekarang Stefan ngamuk di kilang. “Oliver, datangkan kemari petugas yang berjaga sewaktu terjadi ledakan waktu itu.”Tak lama kemudian George datang.“Ke mana kau pada saat ledakan itu? Seharusnya kau sudah mati!” Stefan brutal.“Syukurnya pada saat kejadian saya sedang istirahat, Tuan Stefan,” balas George agak gugup.“Kau tidak bekerja dengan baik, Bodoh! Kau sudah lalai,” Stefan murkaOliver membisiki Stefan. “Tuan, pelaku peledakan tidak berada di
Efek domino dari ledakan di Oilzprom dan naiknya harga minyak mereka adalah hilangnya pelanggan setia mereka. Total kerugian yang diderita Fadeyka Energy sangat besar sekali mencapai puluhan milyar dollar US. Tidak sampai di situ, banyak pekerja mereka yang tiba-tiba mengundurkan diri karena mereka pikir nasib Fadeyka akan segera tamat. Jadi, sebelum mereka di-PHK secara massal, lebih baik mereka mengundurkan diri secara terhormat.AK Enterprise membatalkan rencana investasi besar-besaran mereka sehingga kekosongan dana di tiga perusahaan Fadeyka belum juga tertutupi. Sementara pengeboran di Pechora tidak jelas nasibnya. Jika dibiarkan begitu saja, pihak pemerintah akan mengambil alih pengeboran tersebut sehingga Fadeyka makin menderita kerugian besar.Di istana Valaam sedang terjadi perundingan besar. Tuan Dmitry berbicara serius dengan penasehatnya. “Tetua Romanov, Anda adalah orang kepercayaan ayahku sewaktu beliau mengurus bisnis ini. Anda banyak tahu tentang bagaimana bisnis ini d
Robert mendobrak masuk ke dalam. Tapi Julius berusaha mendorongnya keluar lagi. Julius tidak mau kalau sampai apa yang ada di dalam rumahnya diketahui oleh orang luar, apalagi mereka adalah petugas.Melihat keresahan yang di wajah Julius, maka Robert mengeluarkan senyuman kecut seraya berkata, “Aku Robert Hanssen dari FBI.”Mendengar itu, Julius tercengang dan diterpa rasa takut. “Aku tidak peduli. Pergi dari sini!” Suara Julius mulai berubah dan tampak sekali kegelisahan di wajahnya.Sungguh ini adalah musibah besar bagi Julius dan Edwin. Setelah berminggu-minggu dalam melaksanakan tugasnya, tak disangka kalau keberadaan mereka dapat terendus oleh petugas.Julius cukup kelabakan dan karena bingung mau berbuat apa, tidak ada cara lain selain dari berpura-pura tidak tahu dan sebisa mungkin untuk mengusir tiga orang ini dari sini. “Kalian tidak sopan! Sudah aku bilang kalau aku sedang tidak menerima tamu.”Julius semakin resah dan berontak.Sebaliknya, Robert tetap tenang dan malah memb
Mengejutkan, tiba-tiba siang hari ini ada tiga orang yang sudah berada di depan rumah milik Julius. Mereka berpakaian seperti orang biasa tapi jika melihat dari fisik mereka, sepertinya mereka bukanlah orang biasa. Mereka punya badan yang besar dan kekar.Setelah mengetuk beberapa saat, akhirnya pintu pun terbuka. “Ya ada apa?” sapa Julius. “Siapa kalian?”Begitu melihat tiga orang ini agak mencurigakan, Julius sedikit tersentak dan mengerutkan keningnya.Robert Hanssen memperhatikan raut wajah Julius yang mulai berubah. “Izinkan kami masuk,” kata Robert.Namun, Julius menggeleng. “Maaf untuk saat ini aku tidak sedang menerima tamu. Tadi aku tanyakan pada kalian tentang kalian siapa dan dari mana. Tapi kalian belum juga menjawab. Silakan kalian pergi.”Robert dan dua rekannya semakin curiga saat mendapat perlakuan seperti itu dari tuan rumah. Biasanya ketika ada tamu yang datang, tuan rumah akan ramah dan mempersilahkan tamunya untuk masuk, tapi anehnya Julius malah bersikap tak nya
Setelah sehari dan semalam mempelajari semua data dan juga mendengar penjelasan langsung dari Edwin, maka mulai hari ini Julius mulai melakukan publikasi di situs Wikileaks.Informasi rahasia tentang kejahatan pihak AS yang selama ini rupanya secara diam-diam memata-matai warganya sendiri akhirnya ketahuan. Sikap buruk AS yang begitu keji dan tercela pada akhirnya diketahui oleh masyarakat dunia, terutama masyakarat Amerika sendiri tentunya.Dikarenakan isu sekarang ini cepat sekali bisa viral lantaran sosial media, maka tidak butuh waktu lama untuk membuat berita tersebut trending dan menjadi bahasan utama di setiap acara. Banyak acara televisi yang memberitakan tentang berita tersebut sehingga dalam waktu beberapa jam saja bahkan hampir seluruh dunia pun mencoba membuka situs tersebut dan membaca beritanya aslinya.Dalam kurun waktu dua minggu, akhirnya semua informasi yang dirasa pantas dipublikasikan akhirnya rampung juga, semua telah tersampaikan sesuai dengan kemauan dari Edwin.
Julius menggelengkan kepala dan menyandarkan punggungnya lalu berkomentar, “Pemerintah AS memata-matai warganya sendiri? Parah! Tindakan yang mereka lakukan sudah keterlaluan.”Tidak sampai di situ. Pada akhirnya Julius pun tahu bahwa selama ini pihak pemerintah dan militer AS memang secara diam-diam melakukan spionase terhadap musuh-musuh mereka seperti Rusia dan Tiongkok. Tujuannya adalah supaya mereka tahu apa saja yang tumbuh dan berkembang di sana, terutama dalam hal militer. AS tidak mau kalau lawan-lawan mereka lebih tangguh dari pada mereka. Jika mereka dengan tega melakukannya terhadap warganya sendiri, maka tidak sulit bagi mereka untuk melakukannya terhadap Rusia, Tiongkok, dan negara-negara Timur Tengah.Julius terbelalak ketika semakin tahu betapa bobrok dan kejinya pihak AS yang secara terselubung melakukan semua kejahatan tersebut. “Edwin Joyden, pantas kau menjadi buronan. Ini adalah yang mereka takutkan rupanya. Wajar dan masuk akal.”Di sebelah Julius, Hanz dan Edwin
Begitu telah sampai di bandara di salah satu kota di Australia, perjalanan pun dilanjutkan dengan menggunakan mobil yang sudah disiapkan oleh Keluarga Fadeyka. Pihak bandara telah mendapatkan laporan bahwa akan ada utusan dari Keluarga Fadeyka yang akan tiba di bandara. Maka dari itu tidak ada hal apa pun yang bisa menghalangi keberangkatan mereka. Semua dipastikan aman jika uang sudah berbicara.Perjalanan lewat darat pun dilakukan. Dari Melbourne menuju Lorne butuh waktu beberapa jam. Julius sudah memberikan titik lokasi keberadaan dirinya pada Hanz. Lokasi tersebut masih berada dalam keramaian. Julius sengaja memilih lokasi tersebut karena dia sengaja ingin membebaskan diri dan tidak tampak seperti seorang buronan meskipun hal tersebut memang berbahaya bagi dirinya.Begitu telah sampai di lokasi, hanya tiga orang yang masuk ke dalam rumah : Hanz, Edwin, dan Avraam. Sementara para petugas lainnya berada cukup jauh dari rumah tersebut.“Selamat datang,” sambut Julius setelah membuka
Tentu saja dia adalah Hanz.“Avraam! Kenapa kau berkata seperti itu pada Edwin? Sudah aku bilang pada mu supaya berhenti mempermasalahkan ini! Aku adalah orang yang sangat berkenan mau membantu dia.”Avraam kaget saat tahu tiba-tiba Hanz sudah ada di sana. Padahal tadi setahu dia Hanz sedang tertidur. Dia cukup gugup. “Maafkan aku, Hanz.”Avraam sangat patuh dan bahka takut terhadap Hanz. Jika Hanz sudah bicara sangat serius, dia akan menurut. Hanya saja sejak kemarin dia ingin sekali rasanya membuat Hanz lantas yakin bahwa rencana yang sedang ditempuh ini sangat berisiko. Hanz sudah berulang kali diperingatkan oleh Avraam tapi Avraam bukannya tidak patuh, namun terlalu sayang pada Hanz. Dan kini sepertinya Avraam tidak bisa berkutik lagi saat dia mendapati ekspresi kemarahan yang terpampang di wajah Hanz.Ketika jarak mereka sangat dekat, Hanz memicingkan sebelah mata seraya berkata, “Kau tidak ada urusan di sini, Avraam. Tugas mu cuma mengawal dan menjaga kami. Tidak lebih dari itu.
Edwin tidak ingin merepotkan Hanz, tetapi di lain hal dia tidak mungkin mengurungkan segala rencana yang sudah hampir rampung dijalankan, dan di samping itu Han telah memaksa dirinya agar tetap pada rencana.“Aku pastikan Hanz tidak akan kenapa-kenapa,” ujar Edwin dengan kalimat yang pasti dan wajah serius. “Hanz telah menjamin keselamatan diriku. Jadi aku jauh lebih pantas menjamin juga keselamatan dirinya.”Dengan program canggih HF03, keberadaan Edwin tidak mungkin bisa terlacak oleh siapa pun, terutama oleh para petugas. Dengan begitu dia akan selalu aman dan apalagi dia mendapat pengawalan cukup ketat dari Fadeyka Army utusan dari Tuan Dmitry.Edwin menatap mata Avraam lurus-lurus seraya berkata, “Avraam, aku berjanji pada mu. Hanz tidak akan kenapa-kenapa. Jika terjadi sesuatu, aku yang akan bertanggung jawab. Aku merelakan nyawaku jika terjadi sesuatu pada Hanz. Aku adalah orang yang paling bertanggung jawab.”Lagi, Avraam membuang wajahnya dan merasa malas melihat mata Edwin.
Pada saat Hanz sedang tertidur pulas, Avraam memanggil Edwin dan menyuruhnya untuk mengobrol di belakang. “Ada apa, Avraam?” tanya Edwin bingung. Dahi Avraam berkerut dan alisnya mengernyit. Dia memberikan tatapan tajam dan lurus pas ke arah wajah Edwin sambil berkata dengan pelan tapi tegas. “Apa kau bisa menjamin keselamatan Hanz?” Kaget dilempar pertanyaan seperti itu, Edwin sedikit termundur badannya. Dia berkata dengan heran. “Apa maksud mu, Avraam?” “Apa maksudku?” Avraam menyunggingkan senyuman halus sebelah bibirnya. “Kau adalah buronan besar dan sangat berbahaya. Hingga saat ini kau masih masuk daftar kejaran FBI dan interpol. Kau penjahat besar, Edwin. Selama Hanz dan aku berada di dekat mu, kami selalu berada dalam bahaya. Apa kau tidak mengerti?” Edwin sangat mengerti bahwa dirinya memang membawa bahaya besar bagi Hanz dan lainnya. Tapi ini semata-mata bukanlah kemauan Edwin seorang, melainkan atas persetujuan Hanz juga. “Kenapa kau melibatkan Hanz dalam perkara ini
Julius tidak tahu kalau orang tersebut adalah Hanz Fadeyka. Tapi Hanz tahu tentang Julius dan bahkan bisa tahu lokasi persembunyian Julius. Tidak ada satu pun orang yang bisa melacak lokasi keberadaan pemilik situs Wikileaks kecuali Hanz.Itulah alasan kenapa Julius mau menerima kehadiran Hanz. Selain itu, Hanz pun mengatakan bahwa dia akan membawa seseorang yang mempunyai informasi besar yang bakal mencengangkan dunia, tentu saja nantinya semua akan tahu lewat situs terlarang : Wikileaks.Tidak hanya menjanjikan pada Julius untuk memberikan keamanan, Hanz juga memberikan hadiah besar berupa rahasia besar dari sebuah negara, di mana rahasia tersebut dia dapatkan dari seorang pria bernama : Edwin Joyden!Bagi Hanz sendiri, ini merupakan pengalaman emas yang amat berharga karena dia diberi kesempatan bertemu dengan dua orang hebat dan sangat mencintai kebenaran dan keadilan.Edwin merupakan pria yang sangat pintar dan berhati mulia. Dia rela mengkhianati negaranya sendiri demi membongka