Share

160. Samaran

Dengan menanggung malu, Alina kembali ke rumah. Langkahnya terasa berat, seolah sedang dirantai dengan jangkar.

Suara kakinya yang menjejak di undakan tangga samar terdengar, terpantul pada dinding-dinding rumah, mengiringinya tiba di dalam kamar.

Ia menjumpai suaminya, Barack ada di dalam sana. Mata mereka bertemu hingga Alina duduk di sofa yang ada di dalam.

Tak ada yang berbicara. Hening merasuk sampai situasi itu diberhentikan oleh Barack yang membuka suaranya.

“Jake sudah bilang padaku,” ucap pria itu mula-mula. “Dia tidak bercanda saat mengatakan akan membuatmu bertanggung jawab untuk semua ini, Lin.”

Alina terdiam, ia menunduk. Menghindari Barack yang tengah berdiri di dekat meja, tak jauh dari ranjang.

“Benar kamu yang melakukan itu?”

Bukankah Alina tidak perlu memperjelasnya lagi? Barack sedang membicarakan soal kebakaran butik milik anak menantu mereka, Laura.

Meski Alina kembali menyuguhkan kediaman yang lebih panjang, tetapi diamnya mengakui itu. Bahwa memang dirinyalah ya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Eva
Wah di buat penasaran sama othor. Kira kira si fidel kena kasus apa ya di paris? Apakah hutang piutang? Ataukah nipu orang?
goodnovel comment avatar
Nissya
ad apa dengan paris????
goodnovel comment avatar
Diahayu Aristiani
buat kasus apa si pidel di Paris? sampe kekeh buat jerat jake. apa pidel butuh uang jake atau perlindungan nya?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status