Share

Bab 7

Penulis: Bulu Tertiup Angin
Annika memegang pintu mobil dan mencoba membukanya.

Suasana di dalam mobil itu sangat mencekam.

Zakki langsung pergi ke Kediaman Ruslan begitu dia pulang dari perjalanan bisnis, jadi dia merasa agak lelah. Dia meletakkan satu tangan di kemudi dan mengusap alisnya dengan tangan yang lain. "Mau sampai kapan kamu mau cari masalah?"

Sampai saat ini, Zakki masih mengira bahwa Annika hanya ingin mencari masalah dengannya.

Sikap Annika menjadi makin dingin, dia duduk tegak dan melihat ke depan mobil. Setelah beberapa saat, dia berkata dengan lembut, "Zakki, aku serius! Aku nggak mau bersamamu lagi."

Zakki tiba-tiba menoleh dan menatap Annika.

Zakki adalah pria yang sangat tampan. Annika dulu sangat terobsesi dengan wajah ini, tetapi sekarang dia tidak merasakan apa pun ….

Zakki menatap Annika dengan tajam dan melepaskan sabuk pengamannya dengan satu tangan. "Keluar dari mobil!"

Dia membuka kunci mobil tersebut.

Annika segera turun dari mobil dan berjalan menuju gerbang masuk vila. Di bawah cahaya redup, punggungnya tampak tegak, dia benar-benar bertekad untuk bercerai.

Zakki merokok sebentar sebelum turun dari mobil. Kemudian, dia naik ke lantai atas.

Mereka berpisah dalam keadaan buruk.

Malam itu, Annika tidur di kamar tamu dan Zakki malas membujuknya. Zakki mengenakan piamanya dan berbaring. Kemudian, dia merasa sangat hampa ketika tidak ada orang di sampingnya.

Di masa lalu, sedingin apa pun sikap Zakki, Annika suka memeluknya dari belakang saat tidur ….

Di pagi hari, cahaya matahari menyinari kamar tidur itu.

Zakki merasa sangat silau, lalu dia mengulurkan tangannya untuk menghalangi sinar matahari. Pada akhirnya, dia terbangun.

Dia mendengar suara dari lantai bawah.

Dia mendengar bahwa para pelayan sedang menyiapkan sarapan. Biasanya, Annika melakukan ini dengan para pelayan. Annika juga menyiapkan sendiri sarapan untuk Zakki.

Suasana hati Zakki sudah membaik. Dia turun dari tempat tidur dan berganti baju di ruang ganti.

Kemudian, dia menyadari sesuatu.

Koper Annika menghilang.

Zakki membuka lemari dan menyadari bahwa Annika telah mengambil beberapa pakaian yang sering dia kenakan.

Dia memperhatikan lemari itu tanpa bersuara selama beberapa detik, lalu dia menutupnya. Kemudian, dia memilih jas dan mengenakannya. Setelah mencuci muka, dia memakai arlojinya dan turun ke bawah. Ketika dia melihat pelayan, dia bertanya dengan santai, "Nyonya di mana?"

"Pagi tadi, Nyonya pergi dengan membawa koper, dia tidak menelepon sopir," jawab pelayan itu dengan hati-hati.

"Dia benar-benar serius!"

Zakki mengabaikannya, dia duduk di meja makan untuk menyantap kopi hitam dan roti panggang gandum seperti biasanya.

Matanya tertuju pada berita di surat kabar.

Skandal antara dia dan Shilla sangat menghebohkan dan judul beritanya sangat menarik perhatian. Zakki melihatnya cukup lama, lalu bertanya kepada pelayan di sampingnya dengan lembut, "Apa Nyonya membaca koran sebelum pergi?"

"Nyonya pergi tanpa sarapan!" jawab pelayan dengan jujur.

Zakki menatap pelayan itu, lalu dia menelepon Sekretaris Dania. "Cepat urus berita yang ada di koran!" ujarnya.

Dania mengucapkan beberapa patah kata dan hendak menutup telepon.

Zakki merapikan dasi dan berkata dengan lembut, "Lalu, coba periksa di mana Annika menjual cincin kawin itu. Aku harus mendapatkannya sebelum jam empat sore."

Sekretaris Dania tertegun.

"Tidak mungkin! Nyonya Ruslan sangat mencintaimu, bagaimana mungkin dia menjual cincin kawinnya?" ujarnya.

Zakki tidak menjawab dan langsung menutup telepon.

Dia melempar ponselnya ke meja makan. Setelah melihat berita itu, dia sama sekali tidak nafsu makan.

Annika pulang ke rumah orang tuanya. Saat itu, Shinta sedang memasak sup untuk dikirimkan ke rumah sakit.

Ketika melihat Annika, Shinta sangat terkejut.

Shinta menunjuk ke arah koper dan berkata dengan nada tidak senang, "Suami istri mana yang nggak pernah bertengkar? Wajar saja kalau pria sesekali melirik wanita lain. Shilla itu tampak lusuh dan kakinya lumpuh. Aku sudah mencari tahu tentang wanita itu, dia nggak akan memengaruhi statusmu sebagai istri."

"Status apa yang kumiliki dengan Zakki!"

Annika mentertawakan dirinya sendiri sambil mengemas sup ayam ke dalam termos. "Aku akan pergi ke rumah sakit untuk menjenguk Ayah."

Shinta menatap Annika.

Shinta menyeka tangannya dengan lap dan berkata dengan jengkel, "Ayahmu mungkin akan sangat marah kalau kamu mau bercerai! Annika ... jangan keras kepala! Kalau kamu benar-benar menceraikan dia, apa kamu yakin bisa bertahan hidup? Keluarga Chandra benar-benar kesulitan saat ini, apa yang bisa kamu lakukan untuk menyelamatkannya?"

Bab terkait

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 8

    Annika perlahan menutup termos.Setelah mengencangkan tutupnya, dia menundukkan kepala dan berkata dengan lembut, "Pasti ada jalan! Uang dari penjualan cincin kawin cukup untuk membayar pengobatan Ayah selama setengah tahun dan biaya pengacara Kakak .... Aku akan menjual rumah ini. Aku juga akan bekerja untuk menghidupi keluarga ini."Setelah mengatakan itu, mata Annika berkaca-kaca.Rumah ini adalah peninggalan ibunya, dia tidak pernah berniat menjualnya sesulit apa pun situasi keluarganya sebelumnya.Shinta tercengang.Dia tidak ingin membujuknya lagi, tetapi dia masih tidak setuju.Annika menangkan dirinya, lalu mereka berdua pergi ke rumah sakit.Setelah menjalani perawatan, kondisi Denny Chandra sudah mulai stabil. Akan tetapi, hatinya masih gundah, dia memikirkan masa depan putra sulungnya, Satya.Annika tidak menyebutkan perceraian untuk saat ini.Sore harinya, dokter yang merawat datang untuk melakukan pemeriksaan.Jony Handika adalah seorang dokter ahli bedah otak yang masih b

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 9

    Annika benar-benar sudah tidak tahan. "Zakki, ini rumah sakit!""Tentu saja aku tahu."Zakki tidak peduli, dia tetap menekan tubuh Annika hingga wajah tampannya menempel di telinga Annika. "Apa kamu tahu siapa dia?" ujar Zakki dengan suara yang mencekam.Annika mencoba menebak pikiran Zakki yang tersembunyi.Dia adalah CEO Grup Ruslan, dia tidak akan mengizinkan istrinya terlalu dekat dengan pria lain.Annika tersenyum pahit.Dia berkata, "Zakki, aku nggak punya pikiran kotor sepertimu, aku juga nggak mau melakukannya .... Jangan khawatir, aku nggak akan berhubungan dengan orang lain sebelum kita bercerai."Setelah mengatakan itu, Annika mendorong Zakki, lalu memasuki bangsal.Zakki mengikutinya dan masuk ke dalam bangsal.Begitu Zakki masuk, dia mengerutkan keningnya. Ternyata bangsal itu bukan hanya untuk satu pasien.Shinta menarik kursi untuk Zakki dan berbisik, "Cepat duduk! Aku akan meminta Annika mengupas buah untukmu …. Hei, Annika, jangan cuma berdiri di sana! Kamu nanti pulan

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 10

    Zakki jarang sekali berkompromi, tetapi Annika menolak.Annika menekuk jari-jarinya yang putih dan ramping."Apa sebenarnya yang kamu inginkan?" tanya Zakki dengan tidak sabar."Cerai! Aku ingin bercerai," jawab Annika.Zakki sibuk bekerja dan Annika menolak untuk pulang bersamanya. Pagi harinya, Zakki mencoba mencari kancing lengan yang tepat, tetapi dia tidak menemukannya. Dia merasa sangat kesal. Kekesalannya memuncak ketika dia melihat Jony dan seorang perawat sedang mengobrol di depan BMV putih di tempat parkir depan.Zakki sangat tidak senang.Saat itu, Sekretaris Dania meneleponnya. Zakki mengangkat telepon dan berkata dengan nada kesal, "Ada apa?""Nona Shilla baru saja bangun dari tempat tidur dan tidak sengaja terjatuh. Dia mungkin mengalami cedera saraf di kakinya. Suasana hatinya sedang buruk sekarang. Apakah Anda ingin pergi ke Kota Handa untuk menemuinya, Pak Zakki? Kalau Anda datang, dia pasti sangat senang,” ujar Sekretaris Dania.Zakki tidak langsung menjawab, dia khaw

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 11

    Dua hari kemudian, Annika menjual rumah itu.Harga pasar rumah itu 100 miliar, sedangkan ada seseorang yang menawarkan harga 56 miliar. Bibi Shinta memaki-maki orang itu karena sangat serakah."Jual saja!" ujar Annika sambil menggertakkan gigi.Kakak laki-lakinya tidak bisa menunggu lebih lama lagi. Selain biaya pengacara, Keluarga Chandra masih memiliki masalah besar lainnya. Di bawah segala macam tekanan yang ada, Annika tidak punya pilihan lain.Setelah menjual rumah itu, dia mencari cara untuk bertemu Satya.Satya sangat tampan dan bermartabat. Dulu, dia dikejar-kejar oleh gadis-gadis dari keluarga kaya ke mana pun dia pergi, tetapi sekarang dia terlihat kuyu. Satya dan Annika berbicara melalui kaca."Cari pengacara bernama Yoyok Martha.""Dia bisa membantu kita berdua, Annika."…Annika ingin menanyakannya lebih jelas,tetapi waktu kunjungannya sudah habis dan Satya harus dibawa pergi.Satya menatap adiknya dan merasa kasihan. Adik perempuannya, Annika, adalah kebanggaan semua ora

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 12

    Sebelum Annika sempat bereaksi, Zakki menghampirinya dan memegang dagunya. Kemudian, dia mencubit telinga Annika dan berbisik, "Kamu mau jual diri?"Seluruh tubuh Annika gemetar.Dia tidak menyangkalnya.Zakki tidak marah, tetapi dia tersenyum dan mendekatkan tubuhnya ke Annika. "Kamu bisa jual diri ke siapa? Kamu menyandang titel Nyonya Ruslan di Kota Brata, memangnya ada yang berani menginginkanmu? Selain itu, memangnya kamu tahan kalau ada orang lain yang menyentuhmu? Rasanya seperti malam pernikahan, sangat menyakitkan ... apa kamu lupa?"Annika tampak pucat.Bagaimana dia bisa lupa bahwa Zakki sangat kasar padanya saat malam pernikahan mereka?Malam itu, Annika hampir dibunuh olehnya.Zakki tidak mau serakah.Dia melepaskan Annika dan menyentuh wajah Annika dengan lembut. "Kembalilah menjadi Nyonya Ruslan, kita masih akan sama seperti sebelumnya."Leher ramping Annika terasa kencang.Tiba-tiba, Annika melihat biola baru yang mengilap di rak buku seberangnya.Annika ingat ada gosip

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 13

    Annika tampak sedih.Pakaian Zakki masih rapi, hanya saja celana panjang berwarna gelapnya terkena noda sedikit.Dia benar-benar terlihat bergairah.Tangan Annika gemetar hebat sehingga dia beberapa kali tidak bisa mengambil kancing kecil yang putus itu.Zakki berdiri di samping sambil menatap Annika, dia tidak berniat membantu.Dia mempunyai kebiasaan mengelus kancing mansetnya, tetapi dia tidak memakainya, jadi dia hanya bisa mengerutkan kening.Dia masih belum menemukan kancing mansetnya, tetapi dia tidak mungkin menundukkan wajahnya untuk bertanya pada Annika.Setelah sekian lama, Annika akhirnya selesai merapikan diri.Mereka berdua saling bertatapan. Tatapannya terlalu dalam dan sulit dibaca, tetapi Annika juga tidak ingin mengetahuinya. Annika berkata dengan putus asa, "Zakki, aku sudah capek! Ayo kita pisah baik-baik!"Setelah mengatakan itu, Annika keluar dari ruangan.Kali ini, Zakki tidak menghentikannya.Dia hanya berdiri diam sambil melihat sosok Annika yang pergi. Setelah

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 14

    Annika adalah wanita cantik yang pandai bermain biola.Penanggung jawab acara memberinya 600 ribu untuk satu sesi dan Annika harus menjalankan tiga atau empat sesi sehari ketika ada banyak pekerjaan. Dia bermain setidaknya enam jam sehari, jadi dia mengalami kapalan tipis dan lecet di jari-jarinya.Dia bekerja keras setiap hari dan harus bepergian bolak-balik, tetapi Annika tidak pernah menyesal.Dia tidak menelepon Zakki, Zakki juga tidak meneleponnya .... Sesekali dia melihat berita tentang Zakki, menghadiri makan malam atau mengakuisisi perusahaan.Di setiap kesempatan, Zakki selalu terlihat tampan dan bermartabat.Annika juga dulu menemani Zakki di acara-acara semacam itu. Dia diam-diam terpesona ketika melihat penampilan Zakki yang tampan.Namun, sekarang Annika merasa sangat asing.…Pada malam hari, di lantai paling atas rumah sakit.Annika duduk diam dengan sebotol kola dingin yang dibeli di kantin. Dia dulu tidak minum soda karena tidak sehat, tetapi sekarang dia minum sesekal

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 15

    Popularitas Shilla sepertinya membuat Nyonya Dian khawatir.Nyonya Dian mendekati Annika.Saat itu, Annika sedang tampil di supermarket. Dia mengenakan gaun murah yang disewa oleh perusahaan pertunjukan. Tangan pemain biola itu dibalut dengan beberapa plester.Jika tidak ada yang memberi tahu, siapa yang menyangka bahwa wanita ini adalah nyonya muda dari Grup Ruslan?Nyonya Dian berdiri di antara penonton dengan ekspresi tegas.Ketika Annika melihat Nyonya Dian, ujung jarinya gemetar, tetapi dia tetap berkonsentrasi bermain biola.Saat istirahat, Nyonya Dian menghampiri Annika dan berkata dengan nada dingin, "Ada kafe di luar, aku akan menunggumu di sana." Setelah mengatakan itu, dia pergi.Annika terus menggesek biolanya.Rekan di sebelahnya merasa khawatir, jadi dia berjalan mendekat dan berbisik, "Annika, apa kamu ada masalah? Wanita tadi sepertinya bukan orang sembarangan."Annika menggelengkan kepalanya dan tersenyum ringan. "Nggak ada apa-apa! Aku kenal dengan wanita tua itu."Re

Bab terbaru

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 1465

    Di dalam kamar presidential suite.Malam pernikahan Devon dan Vloryne penuh gairah dan cinta yang mendalam. Namun di luar sana, pesta pernikahan tetap berlangsung dengan meriah.Ada seorang tamu istimewa yang datang diam-diam. Dia berharap bisa pergi dengan cara yang sama tenangnya, tanpa menarik perhatian siapa pun.Orang itu takut kehadirannya mengganggu suasana hati seseorang, terutama jika orang itu melihat dirinya dan merasa tidak nyaman. Hanya saja tidak disangka, takdir mempertemukan mereka secara kebetulan di koridor hotel.Andre berdiri dengan tenang sambil menatap Ariel. Saat itu, Ariel sedang menemani Gemma ke toilet. Gadis kecil itu masih terlalu muda untuk pergi sendiri, jadi Ariel selalu memastikan dia tidak sendirian. Di sisi Ariel, ada seorang gadis kecil lainnya. Dia seharusnya adalah salah satu dari anak kembar yang Ariel lahirkan untuk Henley. Sementara itu, anak kembarnya yang satu lagi adalah anak laki-laki yang lebih tua dari gadis kecil ini.Anak kembar Ariel be

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 1464

    Keesokan paginya, cahaya pertama matahari menyinari bumi. Hari ini, Keluarga Chandra merayakan hari besar. Putri bungsu Satya dan istrinya akhirnya menikah.Vloryne bahkan menikah dengan cinta masa mudanya. Dia mengenakan pakaian pengantin tradisional, lengkap dengan mahkota foniks dan jubah merah yang indah. Vloryne terlihat memesona. Dia benar-benar wanita tercantik yang pernah dilihat Devon.Dari sisi Keluarga Cendana, Rafa dan Paula luar biasa sibuk. Meskipun bukan keluarga super kaya, Rafa adalah seorang kepala keluarga yang sangat dihormati.Baik di dalam maupun di luar rumah, Rafa mengurus semua tamu dengan sangat terhormat. Akhirnya, dia pun terlihat sangat akrab dengan Zakki.Hanya saja, Satya merasa sedikit terganggu dengan hal ini. Dia bahkan bertanya, "Zakki, kamu sendiri nggak punya besan?"Zakki tidak mempermasalahkannya. Bersama Annika, dia membantu mempersiapkan pernikahan. Pernikahan tradisional memang jauh lebih rumit daripada pernikahan bertema modern. Hanya saja ber

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 1463

    Malam harinya, Jose dan Selvy pulang ke rumah bersama Selena. Begitu sampai, Selena langsung pergi mengerjakan PR.Sementara itu, Selvy menuju kamar untuk melihat putra bungsunya yang sedang tidur. Seorang pengasuh sedang menjaga anak itu. Ketika mendengar langkah kaki masuk ke kamar, dia berbalik lalu bertanya dengan suara pelan, "Nyonya sudah pulang? Dia tidur terus, benar-benar anak yang baik."Selvy hanya tersenyum. Dia memberi isyarat kepada pengasuh agar turun dan beristirahat. Setelah pintu tertutup, dia menunduk untuk menatap putra bungsunya, Sean.Anak kecil itu sudah berusia 8 bulan. Wajahnya sepenuhnya mewarisi ciri khas Jose, bahkan hampir seperti dicetak dari cetakan yang sama. Bahkan, kadang-kadang Selena memandangi wajah adiknya sambil memuji, "Benar-benar mahakarya Tuhan!"Jose pernah menimpali, "Memangnya kamu tahu apa itu mahakarya Tuhan?""Ketampanan suami adalah kebanggaan istri!" balas Selena dengan bangga.Selvy sempat berbisik kepada Jose, "Dia tahu kata-kata itu

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 1462

    Di lantai 2, Vloryne sedang mencoba gaun pengantinnya. Sesuai keinginan Devon, resepsi pernikahan mereka bertema tradisional.Gaun Vloryne dirancang oleh master top di dalam negeri. Gaunnya sangat mewah dan mahkotanya dihiasi mutiara. Harga mahkota itu puluhan miliar.Vloryne tampak sangat cantik. Dia becermin dan menyentuh mahkotanya sambil bergumam, "Devon benar-benar rela menghabiskan uang demi memuaskan hobinya."Clara menepuk kepala Vloryne. Putrinya ini tidak pernah berpikir panjang sebelum bicara. Untung saja, dia menikah dengan pria yang baik.Clara memberikan harta sesan yang banyak untuk Vloryne, sama seperti waktu Alaia menikah. Namun, Vloryne juga menolak saham Grup Chandra seperti Alaia. Uang yang dihasilkan Devon sudah cukup untuk menghidupi mereka.Alaia merapikan gaun Vloryne. Dia merasa tidak rela. Bagaimanapun, Vloryne adalah putri bungsu Keluarga Chandra. Sekarang, Vloryne akan menikah.Vloryne memandang Alaia seraya menggerutu, "Kak, kapan kamu menetap di dalam nege

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 1461

    Xavier berujar, "Kita nggak bisa menahan rasa sakit."Alaia tidak bisa berkata-kata. Arnold sangat aktif, tetapi dia sangat sopan karena didikan Xavier. Begitu melihat Ivander, Arnold menyapa dengan sopan, "Paman Ivander."Ivander mengusap kepala Arnold. Dia merasa tubuh Arnold lebih berisi dari putranya. Mungkin karena Molly terlalu kurus. Nanti Ivander berencana menambah makanan bergizi untuk Alfred.Mobil Ivander melaju di jalan tol. Dia mengantar keluarga Alaia ke kediaman Keluarga Chandra. Anak-anak Satya dan Clara sudah pindah. Hanya tersisa Vloryne yang belum pindah.Alaia yang jarang pulang dipaksa tinggal di kediaman Keluarga Chandra. Alaia tidak menolak. Beberapa hari lagi, dia berencana pergi ke Kota Aruma untuk mengunjungi makam orang tua kandungnya.Mobil Ivander berhenti di tempat parkir kediaman Keluarga Chandra. Semua junior Keluarga Chandra berkumpul. Demi mempersiapkan resepsi pernikahan Vloryne besok, para pria berdiskusi dan para wanita sibuk di lantai 2.Sementara

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 1460

    Sore harinya, Vloryne hendak pulang kerja. Dia melihat mobil Devon di tempat parkir, tetapi Devon tidak berada di dalam mobil.Kebetulan seorang petinggi kampus lewat. Dia berkata kepada Vloryne, "Devon datang ke kampus. Di aula ada upacara penyumbangan, kamu boleh lihat acaranya. Nanti kalian baru pulang bersama. Makan hotpot waktu musim dingin sangat menyenangkan."Vloryne menanggapi, "Pak, kamu pandai menikmati hidup."Petinggi menunjukkan sayuran yang dibawanya dan menimpali, "Lihat, istriku terus desak aku dari tadi. Dia suruh aku pulang masak dan jaga cucu."Vloryne tersenyum dan memandangi petinggi yang berjalan pergi. Kemudian, dia berjalan ke aula sambil membawa termos. Banyak mahasiswa yang menyapa Vloryne.Salah satu mahasiswa berujar, "Bu Vloryne, Pak Devon ada di aula."Setiap orang yang lewat memberi tahu Vloryne hal yang sama. Devon menjadi terkenal di kampus setelah menyumbang 100 miliar.Vloryne yang menaiki tangga aula mendengar suara Devon dari kejauhan. Kala ini, De

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 1459

    Vloryne terdiam menatap Devon. Pria itu mengenakan mantel hitam. Ketika sosoknya yang tinggi berdiri di dalam ruang kerja, suasananya terasa tegang.Devon berjalan ke arah Vloryne, lalu memeluk gadis kecil yang sedang menangis sambil membelai rambutnya. Dia berkata dengan sangat lembut, "Katanya nggak menangis."Vloryne bersandar di pundak Devon sembari bergumam, "Kamu pasti sengaja.""Terharu nggak?" tanya Devon.Vloryne memukul Devon dua kali.Devon terkekeh-kekeh dan membiarkan Vloryne melampiaskan emosinya. Hatinya juga terasa sedih. Lima tahun ini, sebenarnya Devon takut dan cemas Vloryne akan jatuh cinta pada orang lain sebelum dirinya sukses. Jika itu terjadi, apa yang akan dia pakai untuk meminta Vloryne kembali?Cinta antara pria miskin dan putri keluarga kaya hanya ada di dalam novel. Kenyataannya begitu kejam. Vloryne tidak peduli, tetapi Devon tidak rela melihat Vloryne hidup menderita. Kini, Devon dan Vloryne berpelukan di dalam ruang kerja. Mereka akan segera menikah.Di

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 1458

    Rencana pernikahan Devon dan Vloryne berjalan dengan lancar tanpa ada hambatan.Vloryne terkadang merasa ini hanya ilusi. Semuanya berjalan terlalu lancar seakan-akan perpisahaan beberapa tahun ini tidak pernah terjadi. Vloryne dan Devon seperti selalu bersama.Setelah bertemu kembali, Devon bahkan tidak banyak bertanya tentang kehidupan Vloryne di luar negeri. Dia memperlakukan Vloryne seperti dulu.Vloryne sudah tidak semuda dan secantik dulu lagi, tetapi Devon memperlakukannya seperti gadis berusia 20 tahun. Vloryne diam-diam berpikir bahwa Devon pasti suka gadis berusia 18 tahun. Sayangnya, waktu telah berlalu dan tidak bisa kembali.Devon hanya tersenyum.Pada musim dingin, hari-hari terasa lebih singkat. Setelah pulang kerja, Vloryne datang ke vila Devon, tetapi Devon belum pulang. Dua pembantu yang dipekerjakan Devon sudah mulai menyiapkan makan malam.Ketika Vloryne turun dari mobil, dia menerima panggilan dari Devon. Vloryne bertanya dengan lembut, "Kamu pulang jam berapa?"De

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 1457

    Vloryne kembali menatap Devon dengan polos.Devon mengeluarkan dompet dari mantelnya sambil terkekeh-kekeh. Dia mengambil kartu bank platinum dan menaruhnya di telapak tangan Vloryne. "Ini kartu cadanganku, nggak ada batas pengeluaran," ucapnya.Vloryne berucap pelan, "Baik banget. Terima kasih, Pak Devon!"Devon menepuk-nepuk kepala gadis itu.Vloryne sontak memeluk leher kekasihnya dan berkata, "Terima kasih, Om Gadun."Devon membalas dengan menangkup wajah mungil Vloryne dan menciumnya dalam-dalam. Dahulu, dia adalah seorang dosen dan sekarang dirinya adalah pebisnis andal.Namun, tingkah Vloryne membuatnya tidak bisa menahan diri. Setelah mengakhiri ciumannya, Devon membisikkan kata-kata nakal di telinga gadis itu, membuatnya tertegun sekaligus malu.Devon menggigit ujung hidung Vloryne dan berucap, "Seleramu cukup mengagetkan."Vloryne tidak berani menggoda Devon lagi. Dia duduk lebih tegak dan meminta pria itu untuk mengemudi. Devon menatapnya sejenak, baru menghidupkan mesin.Se

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status