Share

Bab 11

Penulis: Bulu Tertiup Angin
Dua hari kemudian, Annika menjual rumah itu.

Harga pasar rumah itu 100 miliar, sedangkan ada seseorang yang menawarkan harga 56 miliar. Bibi Shinta memaki-maki orang itu karena sangat serakah.

"Jual saja!" ujar Annika sambil menggertakkan gigi.

Kakak laki-lakinya tidak bisa menunggu lebih lama lagi. Selain biaya pengacara, Keluarga Chandra masih memiliki masalah besar lainnya. Di bawah segala macam tekanan yang ada, Annika tidak punya pilihan lain.

Setelah menjual rumah itu, dia mencari cara untuk bertemu Satya.

Satya sangat tampan dan bermartabat. Dulu, dia dikejar-kejar oleh gadis-gadis dari keluarga kaya ke mana pun dia pergi, tetapi sekarang dia terlihat kuyu. Satya dan Annika berbicara melalui kaca.

"Cari pengacara bernama Yoyok Martha."

"Dia bisa membantu kita berdua, Annika."

Annika ingin menanyakannya lebih jelas,

tetapi waktu kunjungannya sudah habis dan Satya harus dibawa pergi.

Satya menatap adiknya dan merasa kasihan. Adik perempuannya, Annika, adalah kebanggaan semua orang di Keluarga Chandra sejak dia masih kecil, tetapi sekarang dia berusaha mati-matian demi keluarganya.

Satya sudah membaca koran,

dia memahami situasi Annika dengan jelas.

Sebelum pergi, Annika berdiri dan menggenggam pagar. "Kak … Kak ...."

Satya menunjuk jarinya ke bibir dan mengucapkan dua kata dalam hati,

"Jaga dirimu."

Annika melihat Satya dibawa pergi oleh petugas. Setelah beberapa saat, dia perlahan duduk.

Yoyok Martha ….

Dia harus menemukan Yoyok Martha.

Ketika Annika baru saja keluar dari rumah tahanan, dia menerima telepon dari lembaga pelatihan. Orang yang meneleponnya itu memanggilnya Nyonya Ruslan dengan penuh hormat. Orang itu mengatakan bahwa mereka tidak kekurangan orang saat ini.

Setelah itu, Annika menutup telepon dengan tenang.

Dia menduga ini adalah ulah Zakki, Zakki memaksanya untuk kembali.

Annika tidak akan terlalu lancang untuk berpikir bahwa Zakki mencintainya. Dia hanya membutuhkan seorang istri untuk melayaninya dan menstabilkan pasar saham Grup Ruslan.

Annika sama sekali tidak berharga di hati Zakki.

Teleponnya berdering, itu adalah nomor yang tidak dia kenal.

Ketika Annika mengangkat teleponnya, ternyata itu adalah Zakki.

"Annika, kita harus bicara!" ujar Zakki dengan nada dingin.

Sinar matahari bulan September cukup terik, tetapi tidak mampu menghangatkan tubuh Annika.

Setengah jam kemudian, Annika masuk ke gedung Grup Ruslan. Sekretaris Dania secara pribadi menjemput dan membawa Annika ke ruangan CEO di lantai paling atas.

Ketika Annika membuka pintu, Zakki sedang membaca dokumen.

Cahaya matahari menyinari jendela dan mengenai tubuh Zakki, membuat dia tampak setampan dewa. Dia tampan dan sangat enak dipandang, bahkan Sekretaris Dania pun memandangnya cukup lama.

“Pak Zakki, Nyonya Ruslan sudah tiba.”

Zakki mengangkat kepalanya dan menatap Annika.

Setelah tidak bertemu selama seminggu, Annika masih cantik dan langsing, tetapi dia terlihat agak kuyu.

Zakki tidak pernah melunakkan hatinya, dia selalu bersikap keras terhadap Annika.

Dia menatap Sekretaris Dania dan berkata sambil mengangkat dagunya, "Kamu keluar dulu! Tutup pintunya."

Ketika Sekretaris Dania sudah keluar,

Zakki menatap Annika lagi, lalu berkata dengan nada mengejek, "Setelah seminggu, aku akhirnya bertemu Nyonya Ruslan lagi! Kenapa kamu nggak duduk? Bukannya dulu kamu suka memasak camilan dan mengirimkannya padaku? Apa kamu lupa sofanya di mana?"

"Zakki, aku datang ke sini bukan untuk membicarakan masa lalu."

Zakki menatap Annika dan mencibir,

"Lalu, apa kamu datang ke sini untuk memohon belas kasihan?"

Zakki mengambil kotak rokok di mejanya dan mengeluarkan sebatang rokok. Kemudian, dia menyalakannya dan mengisapnya.

Dia terus menatap lurus ke arah Annika.

Ketika Zakki sedang menatap wanita seperti ini, dia terlihat sangat seksi.

Sambil merokok, dia berkata dengan lembut, "Sebelum kamu datang, aku menghitung-hitung kondisi keuanganmu. Kalau melihat situasi Keluarga Chandra saat ini, kamu perlu setidaknya 600-800 juta per bulan untuk biaya pengobatan ayahmu. Tentu saja, ini sudah termasuk uang hasil penjualan cincin kawinmu!"

"Selama Pak Zakki tidak mempersulitku, aku akan selalu punya jalan," ujar Annika dengan tampang datar.

“Pak Zakki?”

"Minggu lalu, kamu masih memeluk leherku di tempat tidur. Kamu merasa nyaman di sisiku dan memanggil namaku dengan lemah lembut .... Kenapa kamu tiba-tiba memanggilku Pak Zakki hanya dalam beberapa hari?" tanya Zakki.

Annika tahu bahwa Zakki tidak akan membiarkannya pergi.

Annika berbicara dengan sangat lembut, "Zakki, kamu nggak punya perasaan apa pun padaku! Aku nggak meminta apa pun setelah bercerai. Kamu nggak akan rugi, 'kan? Kamu bisa mencari gadis muda yang cantik untuk dinikahi …."

Zakki memegang rokok dan menatap Annika.

"Lalu, aku akan membiarkanmu menggunakan titel mantan Nyonya Ruslan untuk menghinaku?" ujar Zakki.

Dia berbicara dengan sangat kasar.

Annika merasa sangat kesal dan berkata dengan suara serak, "Kalau kamu menolak untuk bercerai denganku, maka aku hanya punya satu pilihan terakhir!"

Ekspresi Zakki berubah menjadi menyeramkan.

Bab terkait

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 12

    Sebelum Annika sempat bereaksi, Zakki menghampirinya dan memegang dagunya. Kemudian, dia mencubit telinga Annika dan berbisik, "Kamu mau jual diri?"Seluruh tubuh Annika gemetar.Dia tidak menyangkalnya.Zakki tidak marah, tetapi dia tersenyum dan mendekatkan tubuhnya ke Annika. "Kamu bisa jual diri ke siapa? Kamu menyandang titel Nyonya Ruslan di Kota Brata, memangnya ada yang berani menginginkanmu? Selain itu, memangnya kamu tahan kalau ada orang lain yang menyentuhmu? Rasanya seperti malam pernikahan, sangat menyakitkan ... apa kamu lupa?"Annika tampak pucat.Bagaimana dia bisa lupa bahwa Zakki sangat kasar padanya saat malam pernikahan mereka?Malam itu, Annika hampir dibunuh olehnya.Zakki tidak mau serakah.Dia melepaskan Annika dan menyentuh wajah Annika dengan lembut. "Kembalilah menjadi Nyonya Ruslan, kita masih akan sama seperti sebelumnya."Leher ramping Annika terasa kencang.Tiba-tiba, Annika melihat biola baru yang mengilap di rak buku seberangnya.Annika ingat ada gosip

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 13

    Annika tampak sedih.Pakaian Zakki masih rapi, hanya saja celana panjang berwarna gelapnya terkena noda sedikit.Dia benar-benar terlihat bergairah.Tangan Annika gemetar hebat sehingga dia beberapa kali tidak bisa mengambil kancing kecil yang putus itu.Zakki berdiri di samping sambil menatap Annika, dia tidak berniat membantu.Dia mempunyai kebiasaan mengelus kancing mansetnya, tetapi dia tidak memakainya, jadi dia hanya bisa mengerutkan kening.Dia masih belum menemukan kancing mansetnya, tetapi dia tidak mungkin menundukkan wajahnya untuk bertanya pada Annika.Setelah sekian lama, Annika akhirnya selesai merapikan diri.Mereka berdua saling bertatapan. Tatapannya terlalu dalam dan sulit dibaca, tetapi Annika juga tidak ingin mengetahuinya. Annika berkata dengan putus asa, "Zakki, aku sudah capek! Ayo kita pisah baik-baik!"Setelah mengatakan itu, Annika keluar dari ruangan.Kali ini, Zakki tidak menghentikannya.Dia hanya berdiri diam sambil melihat sosok Annika yang pergi. Setelah

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 14

    Annika adalah wanita cantik yang pandai bermain biola.Penanggung jawab acara memberinya 600 ribu untuk satu sesi dan Annika harus menjalankan tiga atau empat sesi sehari ketika ada banyak pekerjaan. Dia bermain setidaknya enam jam sehari, jadi dia mengalami kapalan tipis dan lecet di jari-jarinya.Dia bekerja keras setiap hari dan harus bepergian bolak-balik, tetapi Annika tidak pernah menyesal.Dia tidak menelepon Zakki, Zakki juga tidak meneleponnya .... Sesekali dia melihat berita tentang Zakki, menghadiri makan malam atau mengakuisisi perusahaan.Di setiap kesempatan, Zakki selalu terlihat tampan dan bermartabat.Annika juga dulu menemani Zakki di acara-acara semacam itu. Dia diam-diam terpesona ketika melihat penampilan Zakki yang tampan.Namun, sekarang Annika merasa sangat asing.…Pada malam hari, di lantai paling atas rumah sakit.Annika duduk diam dengan sebotol kola dingin yang dibeli di kantin. Dia dulu tidak minum soda karena tidak sehat, tetapi sekarang dia minum sesekal

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 15

    Popularitas Shilla sepertinya membuat Nyonya Dian khawatir.Nyonya Dian mendekati Annika.Saat itu, Annika sedang tampil di supermarket. Dia mengenakan gaun murah yang disewa oleh perusahaan pertunjukan. Tangan pemain biola itu dibalut dengan beberapa plester.Jika tidak ada yang memberi tahu, siapa yang menyangka bahwa wanita ini adalah nyonya muda dari Grup Ruslan?Nyonya Dian berdiri di antara penonton dengan ekspresi tegas.Ketika Annika melihat Nyonya Dian, ujung jarinya gemetar, tetapi dia tetap berkonsentrasi bermain biola.Saat istirahat, Nyonya Dian menghampiri Annika dan berkata dengan nada dingin, "Ada kafe di luar, aku akan menunggumu di sana." Setelah mengatakan itu, dia pergi.Annika terus menggesek biolanya.Rekan di sebelahnya merasa khawatir, jadi dia berjalan mendekat dan berbisik, "Annika, apa kamu ada masalah? Wanita tadi sepertinya bukan orang sembarangan."Annika menggelengkan kepalanya dan tersenyum ringan. "Nggak ada apa-apa! Aku kenal dengan wanita tua itu."Re

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 16

    Jendela mobil setengah terbuka, Annika bisa melihat wajah Zakki yang bermartabat.Dia mengenakan setelan hitam dan putih. Dia tampak seperti baru saja keluar dari suatu acara formal. Zakki terlihat sangat nyaman, ini membuat Annika makin malu.Di tengah hujan di malam hari, dua pasang mata saling menatap.Bibir Annika gemetar kedinginan.Tangannya memegang biola erat-erat, dia tahu bahwa semua ini adalah ulah Zakki.Saat ini, Annika hanya perlu menyerah dan masuk ke dalam mobil.Dia bisa mendapatkan selimut bersih dan air panas. Dia tidak perlu pergi ke mal untuk tampil besok pagi. Dia akan bangun di tempat tidur yang mewah dan empuk. Dia bisa menjadi Nyonya Ruslan yang sama seperti sebelumnya.Akan tetapi, bukan itu yang dia inginkan!Annika berdiri di tengah hujan dan menatapnya tanpa mengatakan apa pun.Hujan makin deras hingga membasahi bulu mata dan mengaburkan pandangan satu sama lain.Dalam waktu semenit, dia menutupi kepalanya dengan satu tangan dan berlari ke depan di tengah h

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 17

    Annika berlari kembali ke rumah kontrakannya.Shinta sedang menunggu dengan cemas di bawah sambil memegang payung."Bibi Shinta, kenapa kamu ada di sini?"Setelah kembali ke rumah, Shinta mengambil handuk dan mengeringkan rambut Annika. "Aku merasa khawatir, jadi aku ke sini. Hujannya sangat deras ... kenapa kamu nggak naik taksi?"Annika berkata dengan ringan, "Hujannya nggak terlalu deras."Shinta menyuruh Annika untuk mandi. Sambil menunggu Annika selesai mandi, Shinta memanaskan sup.Saat Annika sedang minum sup, Shinta bertanya dengan ragu-ragu, "Bagaimana kabarmu dan Zakki?"Annika berhenti sejenak.Dia kembali meminum sup tersebut dan berbisik, "Dia menolak untuk bercerai! Aku belum menemukan orang yang bisa menangani kasus perceraian untuk saat ini, tapi aku sudah mengajukan permohonan pisah, paling lama dua tahun .... Aku bisa berpisah dengannya meskipun dia menolak."Shinta tidak mengatakan apa-apa lagi.Dia memberikan obat pada Annika. Ketika dia melihat luka di ujung jari A

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 18

    Annika merasa ini terlalu dekat baginya.Saat dia hendak menolak, Jony mengeluarkan kotak makan dari kursi penumpang depan. "Ibuku membuat pangsit dengan isian seledri favoritmu. Aku mau memberikannya padamu.""Bibi masih ingat!" ujar Annika agak malu.Jony tersenyum lembut, dia mencondongkan tubuh ke depan dan membuka pintu kursi penumpang depan. "Masuklah, kebetulan aku sedang dalam perjalanan."Annika tidak bisa menolak lagi.Dia masuk ke dalam mobil dan memakai sabuk pengamannya: "Maaf jadi merepotkan."Jony memegang kemudi dengan kedua tangan dan menoleh ke arah Annika yang sedang memegang kotak makan. "Buka dan makanlah kalau kamu lapar. Makanannya masih panas."Annika tidak ingin terlihat terlalu dekat dengan Jony. Selain itu, dia takut mengotori mobilnya, jadi dia menggelengkan kepalanya dan berkata, "Aku akan makan di rumah saja."Jony tidak memaksanya dan menginjak pedal gas dengan lembut. Beberapa saat kemudian, dia berkata, "Makan di rumah juga tetap enak!"BMV putih itu me

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 19

    Zakki telah menikah dengannya selama tiga tahun.Zakki tahu bagaimana cara membuat Annika tersentuh, nyaman, dan lemas.Pasangan itu bergelut di koridor tua yang gelap.Mereka adalah orang yang berpendidikan. Annika adalah wanita terhormat dari keluarga terkenal. Zakki juga biasanya tidak menyukai lingkungan yang kotor.Namun saat ini, Zakki tidak peduli.Zakki hanya ingin membuat Annika pingsan, menangis dalam pelukannya, lalu tanpa sadar memanggil namanya dengan suara lemah dan serak ….Annika hampir pingsan. "Tidak! Aku tidak akan melakukannya!"Suaranya yang serak dan gemetar makin membangkitkan nafsu pria itu untuk menyiksanya.Setiap kali dia memberontak, tubuhnya ditekan oleh Zakki. Annika diperlakukan dengan sangat kasar dan memalukan. Zakki mencondongkan tubuhnya ke telinga Annika dan berbisik,"Apa kamu tahu siapa dia?""Apa kamu nggak sadar kalau dia mirip denganku? Kamu mau mencari penggantiku?"…Zakki sudah paham dengan tubuh Annika dan tekniknya adalah yang terbaik.Anni

Bab terbaru

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 1465

    Di dalam kamar presidential suite.Malam pernikahan Devon dan Vloryne penuh gairah dan cinta yang mendalam. Namun di luar sana, pesta pernikahan tetap berlangsung dengan meriah.Ada seorang tamu istimewa yang datang diam-diam. Dia berharap bisa pergi dengan cara yang sama tenangnya, tanpa menarik perhatian siapa pun.Orang itu takut kehadirannya mengganggu suasana hati seseorang, terutama jika orang itu melihat dirinya dan merasa tidak nyaman. Hanya saja tidak disangka, takdir mempertemukan mereka secara kebetulan di koridor hotel.Andre berdiri dengan tenang sambil menatap Ariel. Saat itu, Ariel sedang menemani Gemma ke toilet. Gadis kecil itu masih terlalu muda untuk pergi sendiri, jadi Ariel selalu memastikan dia tidak sendirian. Di sisi Ariel, ada seorang gadis kecil lainnya. Dia seharusnya adalah salah satu dari anak kembar yang Ariel lahirkan untuk Henley. Sementara itu, anak kembarnya yang satu lagi adalah anak laki-laki yang lebih tua dari gadis kecil ini.Anak kembar Ariel be

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 1464

    Keesokan paginya, cahaya pertama matahari menyinari bumi. Hari ini, Keluarga Chandra merayakan hari besar. Putri bungsu Satya dan istrinya akhirnya menikah.Vloryne bahkan menikah dengan cinta masa mudanya. Dia mengenakan pakaian pengantin tradisional, lengkap dengan mahkota foniks dan jubah merah yang indah. Vloryne terlihat memesona. Dia benar-benar wanita tercantik yang pernah dilihat Devon.Dari sisi Keluarga Cendana, Rafa dan Paula luar biasa sibuk. Meskipun bukan keluarga super kaya, Rafa adalah seorang kepala keluarga yang sangat dihormati.Baik di dalam maupun di luar rumah, Rafa mengurus semua tamu dengan sangat terhormat. Akhirnya, dia pun terlihat sangat akrab dengan Zakki.Hanya saja, Satya merasa sedikit terganggu dengan hal ini. Dia bahkan bertanya, "Zakki, kamu sendiri nggak punya besan?"Zakki tidak mempermasalahkannya. Bersama Annika, dia membantu mempersiapkan pernikahan. Pernikahan tradisional memang jauh lebih rumit daripada pernikahan bertema modern. Hanya saja ber

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 1463

    Malam harinya, Jose dan Selvy pulang ke rumah bersama Selena. Begitu sampai, Selena langsung pergi mengerjakan PR.Sementara itu, Selvy menuju kamar untuk melihat putra bungsunya yang sedang tidur. Seorang pengasuh sedang menjaga anak itu. Ketika mendengar langkah kaki masuk ke kamar, dia berbalik lalu bertanya dengan suara pelan, "Nyonya sudah pulang? Dia tidur terus, benar-benar anak yang baik."Selvy hanya tersenyum. Dia memberi isyarat kepada pengasuh agar turun dan beristirahat. Setelah pintu tertutup, dia menunduk untuk menatap putra bungsunya, Sean.Anak kecil itu sudah berusia 8 bulan. Wajahnya sepenuhnya mewarisi ciri khas Jose, bahkan hampir seperti dicetak dari cetakan yang sama. Bahkan, kadang-kadang Selena memandangi wajah adiknya sambil memuji, "Benar-benar mahakarya Tuhan!"Jose pernah menimpali, "Memangnya kamu tahu apa itu mahakarya Tuhan?""Ketampanan suami adalah kebanggaan istri!" balas Selena dengan bangga.Selvy sempat berbisik kepada Jose, "Dia tahu kata-kata itu

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 1462

    Di lantai 2, Vloryne sedang mencoba gaun pengantinnya. Sesuai keinginan Devon, resepsi pernikahan mereka bertema tradisional.Gaun Vloryne dirancang oleh master top di dalam negeri. Gaunnya sangat mewah dan mahkotanya dihiasi mutiara. Harga mahkota itu puluhan miliar.Vloryne tampak sangat cantik. Dia becermin dan menyentuh mahkotanya sambil bergumam, "Devon benar-benar rela menghabiskan uang demi memuaskan hobinya."Clara menepuk kepala Vloryne. Putrinya ini tidak pernah berpikir panjang sebelum bicara. Untung saja, dia menikah dengan pria yang baik.Clara memberikan harta sesan yang banyak untuk Vloryne, sama seperti waktu Alaia menikah. Namun, Vloryne juga menolak saham Grup Chandra seperti Alaia. Uang yang dihasilkan Devon sudah cukup untuk menghidupi mereka.Alaia merapikan gaun Vloryne. Dia merasa tidak rela. Bagaimanapun, Vloryne adalah putri bungsu Keluarga Chandra. Sekarang, Vloryne akan menikah.Vloryne memandang Alaia seraya menggerutu, "Kak, kapan kamu menetap di dalam nege

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 1461

    Xavier berujar, "Kita nggak bisa menahan rasa sakit."Alaia tidak bisa berkata-kata. Arnold sangat aktif, tetapi dia sangat sopan karena didikan Xavier. Begitu melihat Ivander, Arnold menyapa dengan sopan, "Paman Ivander."Ivander mengusap kepala Arnold. Dia merasa tubuh Arnold lebih berisi dari putranya. Mungkin karena Molly terlalu kurus. Nanti Ivander berencana menambah makanan bergizi untuk Alfred.Mobil Ivander melaju di jalan tol. Dia mengantar keluarga Alaia ke kediaman Keluarga Chandra. Anak-anak Satya dan Clara sudah pindah. Hanya tersisa Vloryne yang belum pindah.Alaia yang jarang pulang dipaksa tinggal di kediaman Keluarga Chandra. Alaia tidak menolak. Beberapa hari lagi, dia berencana pergi ke Kota Aruma untuk mengunjungi makam orang tua kandungnya.Mobil Ivander berhenti di tempat parkir kediaman Keluarga Chandra. Semua junior Keluarga Chandra berkumpul. Demi mempersiapkan resepsi pernikahan Vloryne besok, para pria berdiskusi dan para wanita sibuk di lantai 2.Sementara

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 1460

    Sore harinya, Vloryne hendak pulang kerja. Dia melihat mobil Devon di tempat parkir, tetapi Devon tidak berada di dalam mobil.Kebetulan seorang petinggi kampus lewat. Dia berkata kepada Vloryne, "Devon datang ke kampus. Di aula ada upacara penyumbangan, kamu boleh lihat acaranya. Nanti kalian baru pulang bersama. Makan hotpot waktu musim dingin sangat menyenangkan."Vloryne menanggapi, "Pak, kamu pandai menikmati hidup."Petinggi menunjukkan sayuran yang dibawanya dan menimpali, "Lihat, istriku terus desak aku dari tadi. Dia suruh aku pulang masak dan jaga cucu."Vloryne tersenyum dan memandangi petinggi yang berjalan pergi. Kemudian, dia berjalan ke aula sambil membawa termos. Banyak mahasiswa yang menyapa Vloryne.Salah satu mahasiswa berujar, "Bu Vloryne, Pak Devon ada di aula."Setiap orang yang lewat memberi tahu Vloryne hal yang sama. Devon menjadi terkenal di kampus setelah menyumbang 100 miliar.Vloryne yang menaiki tangga aula mendengar suara Devon dari kejauhan. Kala ini, De

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 1459

    Vloryne terdiam menatap Devon. Pria itu mengenakan mantel hitam. Ketika sosoknya yang tinggi berdiri di dalam ruang kerja, suasananya terasa tegang.Devon berjalan ke arah Vloryne, lalu memeluk gadis kecil yang sedang menangis sambil membelai rambutnya. Dia berkata dengan sangat lembut, "Katanya nggak menangis."Vloryne bersandar di pundak Devon sembari bergumam, "Kamu pasti sengaja.""Terharu nggak?" tanya Devon.Vloryne memukul Devon dua kali.Devon terkekeh-kekeh dan membiarkan Vloryne melampiaskan emosinya. Hatinya juga terasa sedih. Lima tahun ini, sebenarnya Devon takut dan cemas Vloryne akan jatuh cinta pada orang lain sebelum dirinya sukses. Jika itu terjadi, apa yang akan dia pakai untuk meminta Vloryne kembali?Cinta antara pria miskin dan putri keluarga kaya hanya ada di dalam novel. Kenyataannya begitu kejam. Vloryne tidak peduli, tetapi Devon tidak rela melihat Vloryne hidup menderita. Kini, Devon dan Vloryne berpelukan di dalam ruang kerja. Mereka akan segera menikah.Di

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 1458

    Rencana pernikahan Devon dan Vloryne berjalan dengan lancar tanpa ada hambatan.Vloryne terkadang merasa ini hanya ilusi. Semuanya berjalan terlalu lancar seakan-akan perpisahaan beberapa tahun ini tidak pernah terjadi. Vloryne dan Devon seperti selalu bersama.Setelah bertemu kembali, Devon bahkan tidak banyak bertanya tentang kehidupan Vloryne di luar negeri. Dia memperlakukan Vloryne seperti dulu.Vloryne sudah tidak semuda dan secantik dulu lagi, tetapi Devon memperlakukannya seperti gadis berusia 20 tahun. Vloryne diam-diam berpikir bahwa Devon pasti suka gadis berusia 18 tahun. Sayangnya, waktu telah berlalu dan tidak bisa kembali.Devon hanya tersenyum.Pada musim dingin, hari-hari terasa lebih singkat. Setelah pulang kerja, Vloryne datang ke vila Devon, tetapi Devon belum pulang. Dua pembantu yang dipekerjakan Devon sudah mulai menyiapkan makan malam.Ketika Vloryne turun dari mobil, dia menerima panggilan dari Devon. Vloryne bertanya dengan lembut, "Kamu pulang jam berapa?"De

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 1457

    Vloryne kembali menatap Devon dengan polos.Devon mengeluarkan dompet dari mantelnya sambil terkekeh-kekeh. Dia mengambil kartu bank platinum dan menaruhnya di telapak tangan Vloryne. "Ini kartu cadanganku, nggak ada batas pengeluaran," ucapnya.Vloryne berucap pelan, "Baik banget. Terima kasih, Pak Devon!"Devon menepuk-nepuk kepala gadis itu.Vloryne sontak memeluk leher kekasihnya dan berkata, "Terima kasih, Om Gadun."Devon membalas dengan menangkup wajah mungil Vloryne dan menciumnya dalam-dalam. Dahulu, dia adalah seorang dosen dan sekarang dirinya adalah pebisnis andal.Namun, tingkah Vloryne membuatnya tidak bisa menahan diri. Setelah mengakhiri ciumannya, Devon membisikkan kata-kata nakal di telinga gadis itu, membuatnya tertegun sekaligus malu.Devon menggigit ujung hidung Vloryne dan berucap, "Seleramu cukup mengagetkan."Vloryne tidak berani menggoda Devon lagi. Dia duduk lebih tegak dan meminta pria itu untuk mengemudi. Devon menatapnya sejenak, baru menghidupkan mesin.Se

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status