Clara tidak memedulikan diri sendiri lagi. Dia hanya ingin memberikan kehidupan yang bahagia untuk Joe. Satya sudah dibutakan oleh dendam sehingga dia tidak bisa merasakan cinta lagi. Kalau tidak, Satya dan Clara tidak akan berakhir seperti sekarang ini. Satya juga tidak akan berhubungan dengan Benira.Wajah Clara dibasahi oleh air mata. Awalnya, Clara sangat gembira karena hari ini dia akan merayakan ulang tahun Joe.Sekalipun Clara memohon kepadanya, hati Satya juga tidak luluh. Satya menyentuh wajah Clara, lalu berkata seraya menatap Clara, "Joe itu anakku."Clara terduduk lemas di lantai. Kemudian, Satya pergi. Sementara itu, Clara masih belum berdiri. Dia masih termenung. Sekarang, Clara sudah melupakan perasaan cintanya kepada Satya. Menyukai Satya adalah kesalahan terbesar Clara. Namun, penderitaan ini akan segera berakhir. Clara hanya mengkhawatirkan Joe.Joe sudah bangun. Dia terus memanggil Clara. Gerak-geriknya sangat menggemaskan. Clara memegang pintu dan berusaha berdiri.
Di kawasan perumahan mewah Kota Brata. Sebuah mobil Rolls Rayce hitam berhenti di depan gedung. Satya tidak langsung turun dari mobil. Dia masih merokok sambil memikirkan ucapan Clara tadi.Clara memohon kepada Satya, dia ingin membawa Joe pergi. Dia ingin menyerahkan Joe kepada Yoyok, bahkan Annika dan Zakki. Clara tidak ingin Joe tinggal bersama Satya. Bagi Clara, Satya itu pria berengsek! Setelah asap rokok menghilang, Satya baru turun dari mobil.....Satya yang kesal tidak menaiki lift. Dia menaiki tangga sampai lantai 22. Setelah sampai di depan pintu apartemen Benira, Satya menekan bel. Kemudian, Benira membuka pintu. Dia sengaja berdandan dan memakai baju tidur yang seksi. Posenya saat bersandar di pintu sangat menggoda. Benira merangkul leher Satya dan berujar dengan nada manja, "Kamu sudah lama nggak datang ke sini."Tiba-tiba, Satya mencekik leher Benira dengan kuat dan menekannya ke pintu. Tubuh Benira langsung lemas. Dia merasa sesak dan wajahnya memerah. Dia terus memuku
Ekspresi Satya menjadi muram. Akhirnya, Benira menenangkan dirinya. Dia menyibakkan rambutnya, lalu mencibir dan melanjutkan, "Aku merasa nggak rela. Kenapa aku hanya bisa menjadi wanita simpananmu? Kenapa aku harus menikah dengan pria yang nggak kucintai? Satya, kamu nggak tahu aku sudah banyak berkorban demi kamu."Saat memikirkan kejadian di masa lalu, Benira merasa sakit hati. Namun, Satya tidak mengetahuinya. Waktu itu, karier Satya sedang berkembang. Dia hanya memikirkan perkembangan bisnisnya dan kondisi perusahaan. Satya sama sekali tidak peduli dengan Benira yang sering menemani klien minum-minum. Terkadang, Benira minum anggur sampai muntah.Saat Satya sukses, dia mengejar Clara. Bahkan, pria ambisius seperti Satya belajar untuk mengungkapkan perasaannya kepada Clara dengan tulus. Satya membawa Clara jalan-jalan. Sebelum menikah, Satya sama sekali tidak berhubungan intim dengan Clara. Dia selalu mencium Clara dengan lembut.Jelas-jelas, waktu itu Satya berhubungan dengan bany
Bahkan, punggung Satya berkeringat. Suara orang-orang yang memarahi Satya seolah-olah menghilang. Satya tiba-tiba merasa suasana menjadi sunyi. Dia teringat dengan pernikahannya dan Clara di Kota Aruma. Di bawah cahaya lampu, Clara yang memakai gaun pengantin memegang buket bunga sambil menunggu Satya.Satya berjalan menghampiri Clara dan burung-burung merpati beterbangan. Lagu pernikahan berkumandang, Satya memakaikan cincin di jari Clara. Mereka bertatapan, Clara berbisik kepada Satya, "Kita sudah sah menjadi suami istri. Satya, kelak kamu harus memperlakukanku dengan baik."Clara berbicara seperti itu karena dia diam-diam menikah dengan Satya. Jika Yoyok tahu, dia pasti akan mematahkan kaki Clara. Selain Satya, Clara sudah tidak punya apa-apa lagi ....Seseorang terus memukul jendela mobil Satya sambil marah-marah. Dia menyuruh Satya untuk menggeser mobilnya. Satya melirik orang di depan jendela mobilnya dan orang tersebut menelan ludah. Satya mengalihkan pandangannya, lalu menjalan
Annika memandang Satya seraya berujar dengan lembut, "Kak ... lupakan dendammu. Aku rasa Ayah juga nggak mau kamu terus hidup dalam kebencian. Ayah pasti berharap kita bahagia."Angin malam berembus sehingga membuat rambut Satya acak-acakan. Satya tampak lebih muda, seperti saat berusia 20 tahun. Kala itu, Satya sangat elegan. Paras Satya sungguh menawan.Satya menggenggam gagang pintu mobil dan menunduk. Dia menimpali, "Bahagia? Annika, aku dan Clara nggak mungkin bisa memulai hidup baru lagi."Jika waktu bisa diputar kembali dan Satya tahu perasaannya lebih awal, dia pasti akan menolak Benira dengan tegas saat di Hastama. Mungkin hubungan Satya dan Clara masih bisa diperbaiki. Namun, sekarang Clara tidak mencintai Satya lagi.Clara merasa jijik melihat hubungan Satya dengan Benira. Dia menganggap Satya sangat kotor. Clara bahkan tidak peduli dengan perselingkuhan Satya. Dia menerima semua perbuatan Satya.Jelas-jelas, Clara cemburu dengan Gracia saat mereka baru menikah. Namun, Clara
Clara sangat tenang, seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Satya berniat untuk menelepon Clara. Dia ingin mendengar suara Clara. Namun, Satya takut. Dia duduk di ruangannya sampai pukul 1 dini hari. Kemudian, dia baru mengambil kunci mobil dan pulang ke rumah.Pelayan tetap berjaga di depan pintu meskipun Satya pulang saat dini hari. Pelayan melapor, "Setelah masalah sore tadi, Nyonya terus duduk di ruang kerja sendirian."Satya terdiam sejenak, lalu bertanya, "Apa dia sudah makan malam?"Pelayan mendesah dan menjawab, "Sudah. Hari ini Tuan Muda Joe berulang tahun. Biarpun sedih, Nyonya tetap makan mie demi Tuan Muda Joe. Nyonya sayang sekali kepada Tuan Muda Joe."Satya mengangguk. Dia berjalan ke lantai 2 dengan perlahan.....Clara yang duduk di ruang keluarga sedang merajut pakaian Joe untuk dipakai saat dia berusia 8 tahun nanti. Mata Clara memerah karena dia bergadang. Namun, Clara tidak berhenti merajut. Dia membuat baju untuk Joe setiap hari. Saat perutnya sakit, dia akan makan 2
Sementara itu, Satya selalu pulang setiap malam. Hanya saja, dia tidak memaksa Clara untuk berhubungan intim lagi. Terkadang, Satya bahkan tidur di ruang kerja. Satya pikir, lama-kelamaan sikap Clara pasti akan melunak. Mereka masih punya Joe. Satya sangat menyayangi Joe.Setengah bulan kemudian, kondisi Clara makin memburuk. Kadang kala, dia memuntahkan darah saat pagi hari. Clara tidak menjalani pengobatan. Dia tidak ingin hidup lagi.Malam harinya, Clara duduk di taman sambil menikmati embusan angin. Dia tetap terlihat cantik meskipun sangat kurus. Aida menyelubungi tubuh Clara dengan selimut dan berucap, "Benira datang lagi. Dia ingin bertemu Nyonya. Aku akan mengusirnya."Clara tertegun. Benira sudah datang 3 kali. Clara batuk-batuk, lalu berujar, "Suruh dia masuk."Aida tidak setuju. Dia membujuk, "Menurutku, sebaiknya Nyonya jangan izinkan wanita yang nggak tahu malu itu masuk. Nyonya, kamu harus ke rumah sakit untuk memeriksa tubuhmu. Kamu masih batuk-batuk sampai sekarang."Cl
Satya benar-benar kejam. Benira merendahkan dirinya untuk memohon, "Tolong lepaskan aku. Bagaimanapun, dulu hubungan kita sangat dekat. Tanpa instruksi darimu, aku nggak bisa mendapatkan pekerjaan."Benira melanjutkan seraya menangis, "Pacarku juga putus denganku karena didesak keluarganya. Aku sudah kehilangan segalanya."Satya tetap tidak luluh. Dia malah bertanya balik, "Bukannya kamu sendiri yang mencari masalah? Kamu minta aku untuk melepaskanmu. Tapi, apa kamu pernah memikirkan akibatnya sewaktu membuat masalah itu?"Satya menyalakan rokok lagi. Sikapnya sangat dingin. Dia bukan lagi pria yang pernah dicintai Benira. Asap rokok yang mengepul diembus oleh angin. Satya berkata dengan dingin, "Tinggalkan Kota Brata dan jangan pernah muncul lagi di kota ini."Benira mundur dan menatap Satya dengan ekspresi tidak percaya. Dia membalas sambil terisak, "Kenapa kamu begitu kejam? Aku akan kehilangan segalanya kalau meninggalkan Kota Brata. Keluarga, karier, dan koneksiku ada di sini. Apa
Di dalam kamar presidential suite.Malam pernikahan Devon dan Vloryne penuh gairah dan cinta yang mendalam. Namun di luar sana, pesta pernikahan tetap berlangsung dengan meriah.Ada seorang tamu istimewa yang datang diam-diam. Dia berharap bisa pergi dengan cara yang sama tenangnya, tanpa menarik perhatian siapa pun.Orang itu takut kehadirannya mengganggu suasana hati seseorang, terutama jika orang itu melihat dirinya dan merasa tidak nyaman. Hanya saja tidak disangka, takdir mempertemukan mereka secara kebetulan di koridor hotel.Andre berdiri dengan tenang sambil menatap Ariel. Saat itu, Ariel sedang menemani Gemma ke toilet. Gadis kecil itu masih terlalu muda untuk pergi sendiri, jadi Ariel selalu memastikan dia tidak sendirian. Di sisi Ariel, ada seorang gadis kecil lainnya. Dia seharusnya adalah salah satu dari anak kembar yang Ariel lahirkan untuk Henley. Sementara itu, anak kembarnya yang satu lagi adalah anak laki-laki yang lebih tua dari gadis kecil ini.Anak kembar Ariel be
Keesokan paginya, cahaya pertama matahari menyinari bumi. Hari ini, Keluarga Chandra merayakan hari besar. Putri bungsu Satya dan istrinya akhirnya menikah.Vloryne bahkan menikah dengan cinta masa mudanya. Dia mengenakan pakaian pengantin tradisional, lengkap dengan mahkota foniks dan jubah merah yang indah. Vloryne terlihat memesona. Dia benar-benar wanita tercantik yang pernah dilihat Devon.Dari sisi Keluarga Cendana, Rafa dan Paula luar biasa sibuk. Meskipun bukan keluarga super kaya, Rafa adalah seorang kepala keluarga yang sangat dihormati.Baik di dalam maupun di luar rumah, Rafa mengurus semua tamu dengan sangat terhormat. Akhirnya, dia pun terlihat sangat akrab dengan Zakki.Hanya saja, Satya merasa sedikit terganggu dengan hal ini. Dia bahkan bertanya, "Zakki, kamu sendiri nggak punya besan?"Zakki tidak mempermasalahkannya. Bersama Annika, dia membantu mempersiapkan pernikahan. Pernikahan tradisional memang jauh lebih rumit daripada pernikahan bertema modern. Hanya saja ber
Malam harinya, Jose dan Selvy pulang ke rumah bersama Selena. Begitu sampai, Selena langsung pergi mengerjakan PR.Sementara itu, Selvy menuju kamar untuk melihat putra bungsunya yang sedang tidur. Seorang pengasuh sedang menjaga anak itu. Ketika mendengar langkah kaki masuk ke kamar, dia berbalik lalu bertanya dengan suara pelan, "Nyonya sudah pulang? Dia tidur terus, benar-benar anak yang baik."Selvy hanya tersenyum. Dia memberi isyarat kepada pengasuh agar turun dan beristirahat. Setelah pintu tertutup, dia menunduk untuk menatap putra bungsunya, Sean.Anak kecil itu sudah berusia 8 bulan. Wajahnya sepenuhnya mewarisi ciri khas Jose, bahkan hampir seperti dicetak dari cetakan yang sama. Bahkan, kadang-kadang Selena memandangi wajah adiknya sambil memuji, "Benar-benar mahakarya Tuhan!"Jose pernah menimpali, "Memangnya kamu tahu apa itu mahakarya Tuhan?""Ketampanan suami adalah kebanggaan istri!" balas Selena dengan bangga.Selvy sempat berbisik kepada Jose, "Dia tahu kata-kata itu
Di lantai 2, Vloryne sedang mencoba gaun pengantinnya. Sesuai keinginan Devon, resepsi pernikahan mereka bertema tradisional.Gaun Vloryne dirancang oleh master top di dalam negeri. Gaunnya sangat mewah dan mahkotanya dihiasi mutiara. Harga mahkota itu puluhan miliar.Vloryne tampak sangat cantik. Dia becermin dan menyentuh mahkotanya sambil bergumam, "Devon benar-benar rela menghabiskan uang demi memuaskan hobinya."Clara menepuk kepala Vloryne. Putrinya ini tidak pernah berpikir panjang sebelum bicara. Untung saja, dia menikah dengan pria yang baik.Clara memberikan harta sesan yang banyak untuk Vloryne, sama seperti waktu Alaia menikah. Namun, Vloryne juga menolak saham Grup Chandra seperti Alaia. Uang yang dihasilkan Devon sudah cukup untuk menghidupi mereka.Alaia merapikan gaun Vloryne. Dia merasa tidak rela. Bagaimanapun, Vloryne adalah putri bungsu Keluarga Chandra. Sekarang, Vloryne akan menikah.Vloryne memandang Alaia seraya menggerutu, "Kak, kapan kamu menetap di dalam nege
Xavier berujar, "Kita nggak bisa menahan rasa sakit."Alaia tidak bisa berkata-kata. Arnold sangat aktif, tetapi dia sangat sopan karena didikan Xavier. Begitu melihat Ivander, Arnold menyapa dengan sopan, "Paman Ivander."Ivander mengusap kepala Arnold. Dia merasa tubuh Arnold lebih berisi dari putranya. Mungkin karena Molly terlalu kurus. Nanti Ivander berencana menambah makanan bergizi untuk Alfred.Mobil Ivander melaju di jalan tol. Dia mengantar keluarga Alaia ke kediaman Keluarga Chandra. Anak-anak Satya dan Clara sudah pindah. Hanya tersisa Vloryne yang belum pindah.Alaia yang jarang pulang dipaksa tinggal di kediaman Keluarga Chandra. Alaia tidak menolak. Beberapa hari lagi, dia berencana pergi ke Kota Aruma untuk mengunjungi makam orang tua kandungnya.Mobil Ivander berhenti di tempat parkir kediaman Keluarga Chandra. Semua junior Keluarga Chandra berkumpul. Demi mempersiapkan resepsi pernikahan Vloryne besok, para pria berdiskusi dan para wanita sibuk di lantai 2.Sementara
Sore harinya, Vloryne hendak pulang kerja. Dia melihat mobil Devon di tempat parkir, tetapi Devon tidak berada di dalam mobil.Kebetulan seorang petinggi kampus lewat. Dia berkata kepada Vloryne, "Devon datang ke kampus. Di aula ada upacara penyumbangan, kamu boleh lihat acaranya. Nanti kalian baru pulang bersama. Makan hotpot waktu musim dingin sangat menyenangkan."Vloryne menanggapi, "Pak, kamu pandai menikmati hidup."Petinggi menunjukkan sayuran yang dibawanya dan menimpali, "Lihat, istriku terus desak aku dari tadi. Dia suruh aku pulang masak dan jaga cucu."Vloryne tersenyum dan memandangi petinggi yang berjalan pergi. Kemudian, dia berjalan ke aula sambil membawa termos. Banyak mahasiswa yang menyapa Vloryne.Salah satu mahasiswa berujar, "Bu Vloryne, Pak Devon ada di aula."Setiap orang yang lewat memberi tahu Vloryne hal yang sama. Devon menjadi terkenal di kampus setelah menyumbang 100 miliar.Vloryne yang menaiki tangga aula mendengar suara Devon dari kejauhan. Kala ini, De
Vloryne terdiam menatap Devon. Pria itu mengenakan mantel hitam. Ketika sosoknya yang tinggi berdiri di dalam ruang kerja, suasananya terasa tegang.Devon berjalan ke arah Vloryne, lalu memeluk gadis kecil yang sedang menangis sambil membelai rambutnya. Dia berkata dengan sangat lembut, "Katanya nggak menangis."Vloryne bersandar di pundak Devon sembari bergumam, "Kamu pasti sengaja.""Terharu nggak?" tanya Devon.Vloryne memukul Devon dua kali.Devon terkekeh-kekeh dan membiarkan Vloryne melampiaskan emosinya. Hatinya juga terasa sedih. Lima tahun ini, sebenarnya Devon takut dan cemas Vloryne akan jatuh cinta pada orang lain sebelum dirinya sukses. Jika itu terjadi, apa yang akan dia pakai untuk meminta Vloryne kembali?Cinta antara pria miskin dan putri keluarga kaya hanya ada di dalam novel. Kenyataannya begitu kejam. Vloryne tidak peduli, tetapi Devon tidak rela melihat Vloryne hidup menderita. Kini, Devon dan Vloryne berpelukan di dalam ruang kerja. Mereka akan segera menikah.Di
Rencana pernikahan Devon dan Vloryne berjalan dengan lancar tanpa ada hambatan.Vloryne terkadang merasa ini hanya ilusi. Semuanya berjalan terlalu lancar seakan-akan perpisahaan beberapa tahun ini tidak pernah terjadi. Vloryne dan Devon seperti selalu bersama.Setelah bertemu kembali, Devon bahkan tidak banyak bertanya tentang kehidupan Vloryne di luar negeri. Dia memperlakukan Vloryne seperti dulu.Vloryne sudah tidak semuda dan secantik dulu lagi, tetapi Devon memperlakukannya seperti gadis berusia 20 tahun. Vloryne diam-diam berpikir bahwa Devon pasti suka gadis berusia 18 tahun. Sayangnya, waktu telah berlalu dan tidak bisa kembali.Devon hanya tersenyum.Pada musim dingin, hari-hari terasa lebih singkat. Setelah pulang kerja, Vloryne datang ke vila Devon, tetapi Devon belum pulang. Dua pembantu yang dipekerjakan Devon sudah mulai menyiapkan makan malam.Ketika Vloryne turun dari mobil, dia menerima panggilan dari Devon. Vloryne bertanya dengan lembut, "Kamu pulang jam berapa?"De
Vloryne kembali menatap Devon dengan polos.Devon mengeluarkan dompet dari mantelnya sambil terkekeh-kekeh. Dia mengambil kartu bank platinum dan menaruhnya di telapak tangan Vloryne. "Ini kartu cadanganku, nggak ada batas pengeluaran," ucapnya.Vloryne berucap pelan, "Baik banget. Terima kasih, Pak Devon!"Devon menepuk-nepuk kepala gadis itu.Vloryne sontak memeluk leher kekasihnya dan berkata, "Terima kasih, Om Gadun."Devon membalas dengan menangkup wajah mungil Vloryne dan menciumnya dalam-dalam. Dahulu, dia adalah seorang dosen dan sekarang dirinya adalah pebisnis andal.Namun, tingkah Vloryne membuatnya tidak bisa menahan diri. Setelah mengakhiri ciumannya, Devon membisikkan kata-kata nakal di telinga gadis itu, membuatnya tertegun sekaligus malu.Devon menggigit ujung hidung Vloryne dan berucap, "Seleramu cukup mengagetkan."Vloryne tidak berani menggoda Devon lagi. Dia duduk lebih tegak dan meminta pria itu untuk mengemudi. Devon menatapnya sejenak, baru menghidupkan mesin.Se