Annika berujar, "Aku percaya padamu."Zakki membelai wajah Annika, lalu menyentuh telinga Annika. Bagian telinga Annika sangat sensitif. Setiap bercinta, Zakki suka menggigit telinga Annika dengan lembut dan Annika akan memeluk Zakki lebih erat. Zakki sudah lama tidak memuaskan hasratnya dan sekarang dia teringat dengan momen-momen yang intens itu.Zakki berucap dengan suara serak, "Aku akan mengendarai mobilnya ke depan pintu vila. Kamu suruh pelayan untuk ambil jaket di lantai atas. Di luar agak dingin."Zakki pun pergi dan Annika memandang sosoknya yang menjauh. Zakki selalu berpakaian rapi. Kala ini, dia mengenakan kemeja abu tua dan jas. Meskipun hanya dilihat dari belakang, Zakki tampak sangat elegan. Pantas saja banyak wanita yang terpikat dengan pesona Zakki.Annika menunduk dan mengelus perutnya dengan lembut. Annika merenung, sebenarnya berpura-pura mesra dengan Zakki tidak terlalu sulit.Pelayan turun dari lantai atas dengan membawa jaket yang sering dipakai Annika, lalu men
Di kantor pusat Grup Ruslan. Setelah selesai menandatangani dokumen, Zakki bertanya kepada Dania dengan santai, "Apa kamu tahu restoran mana yang lebih cocok untuk berkencan?"Dania berpikir sejenak, lalu menyahut, "Harus dilihat dulu pasangannya siapa. Kalau dengan Nyonya Ruslan, ada sebuah restoran bergaya latin yang cukup bagus. Kalau dengan Nona Chika, lebih baik pilih tempat yang agak tersembunyi."Ekspresi Zakki sangat masam. Dia mengambil jaket, lalu berucap dengan datar, "Aku nggak punya hubungan apa-apa dengan Chika."Dania membawa dokumen sambil mengikuti Zakki dan mengingatkan, "Kudengar, Nona Chika datang ke vila. Pak Zakki, kalau Nyonya Ruslan nggak mempermasalahkan hal ini, jangan terlalu optimis."Dania hanya mengungkapkan pemikirannya. Sementara itu, Zakki hanya memandang angka merah di atas pintu lift dan tidak bersuara. Namun, Zakki merasa kecewa.....Zakki duduk di dalam mobil. Dia hendak menelepon Annika untuk menjemput Annika dan mengajaknya makan di luar. Hanya s
Zakki tersenyum sembari membalas, "Nenek tenang saja. Aku akan mengalah padanya."Lily tersenyum saat mendengar perkataan cucunya. Kemudian, dia mendesak Zakki untuk pulang menjaga Annika. Dia berujar, "Jangan terus datang padaku! Jangan sampai kamu menularkan penyakitku kepada anakmu."Zakki terkekeh-kekeh, lalu menimpali, "Mana mungkin! Anakku bahkan belum lahir." Nada bicara Zakki terdengar sangat bahagia.Mendengar ini, Lily merasa gembira. Ketika melihat ke sekeliling, dia merasa suasana di rumah ini akan ramai karena kehadiran seorang bayi. Dia sangat tidak sabar menantikan kelahiran cicitnya.Ketika menuruni tangga, Zakki bertemu dengan Dian. Dian sedang mengarahkan pelayan untuk menghidangkan makanan. Sepertinya dia ingin meminta Zakki tinggal untuk makan bersama.Zakki menolak, "Akhir-akhir ini, nafsu makan Annika kurang baik. Aku pulang dulu, ya."Belakangan ini, Dian tidak begitu suka dengan Annika. Dian menyukai menantu yang lembut dan penurut, apalagi yang memiliki keturun
Annika mengatur napasnya sejenak, lalu menjawab, "Kota Aruma. Bulan lalu, Nyonya Lukito memberi tahu sebuah toko yang bagus. Menurutku toko itu lumayan, jadi aku membeli toko itu."Kota Aruma? Zakki cukup terkejut. Dia menunduk untuk mencium bibir Annika. Sesudah mengulum untuk waktu yang lama, dia bertanya sambil berbisik, "Kamu begitu menyukai kota itu?"Zakki ingin menyenangkan Annika, jadi dia mengulurkan tangan mengambil ponselnya, lalu melanjutkan, "Aku akan meminta Dania memeriksa jadwalku. Kalau nggak sibuk, aku akan menemanimu ke sana. Begitu pekerjaanmu selesai, kita bisa sekalian jalan-jalan.""Nggak perlu." Annika buru-buru berdiri untuk menghentikan Zakki. Dia menimpali, "Begitu urusanku selesai, aku akan segera kembali. Lagi pula, aku sedang hamil, jadi agak malas bergerak terlalu lama."Zakki sontak menatap Annika dengan sorot mata dalam. Melihat ini, jantung Annika berdetak dengan cepat. Dia takut Zakki menyadari sesuatu. Namun, setelah menatap Annika beberapa saat, Zak
Pria itu terlihat tidak asing. Dia adalah pebisnis terkenal di Kota Aruma, yaitu Faisal. Jika ingatan Zakki tidak salah, Melisa memiliki hubungan dekat dengan Faisal. Waktu itu, Melisa pernah mengundangnya ke perjamuan pribadi di vilanya. Lantas, apakah Faisal adalah orang yang dikenalkan Melisa kepada Annika?Zakki mendengus dingin seraya berjalan menuju ke meja Annika. Begitu menengadah melihat Zakki, Annika sontak terkejut. Dia bertanya, "Zakki, kenapa kamu ada di sini?"Zakki tersenyum tipis. Dia merangkul pundak Annika, lalu menunduk menatapnya sambil menjawab dengan lembut, "Aku kemari untuk memberimu kejutan. Aku tahu kamu sedang makan di sini dari asistenmu."Zakki mengulurkan tangannya ke arah Faisal sembari tersenyum. Dia menyapa, "Pak Faisal, apa kabar?"Faisal berdiri dan menjabat tangan Zakki. Kemudian, dia memperkenalkan putrinya kepada Zakki. Zakki mengelus kepala gadis kecil itu dengan penuh kasih sayang. Dia berkata sambil tersenyum, "Annika sangat menyukai anak kecil.
Ketika Annika keluar dari kamar mandi, Zakki sudah selesai merokok. Pria ini sedang memandang ke luar.Begitu mendengar suara langkah kaki, Zakki menoleh. Dia meletakkan ponselnya di atas meja, lalu bertutur dengan lembut, "Ada puluh ribuan karyawan di kantor pusat Grup Ruslan. Sebagian besar bisnis juga berada di Kota Brata. Annika, kamu jelas-jelas sudah tahu aku nggak mungkin pindah ke Kota Aruma, perusahaan juga nggak mungkin pindah begitu saja!"Annika menduga bahwa Zakki telah berhasil menyelidiki hal yang dia sembunyikan. Dia berjalan menghampiri Zakki, lalu melihat ponselnya sejenak dan membalas, "Kamu sudah tahu, ya?""Tahu apa?" Zakki berbalik menatap Anika. Dia bertanya dengan tenang, "Tahu tentang kamu nggak mencintaiku dan ingin meninggalkanku? Annika, apa ini cara halus untuk meninggalkanku? Kamu berencana menunggu sampai hubungan pernikahan kita merenggang, lalu ketika aku nggak peduli, kamu akan membawa anak kita pergi dan meninggalkanku. Benar, 'kan?"Annika tidak meny
Setelah insiden di Kota Aruma malam ini, hubungannya dan Zakki telah mendingin. Zakki jarang sekali pulang. Bahkan kalau pulang sekalipun, tujuannya hanya untuk berganti pakaian. Mereka tidak berkomunikasi sama sekali. Masalah kehamilan Annika juga Zakki baru tahu dari Dania.Kesehatan Lily semakin memburuk akhir-akhir ini. Zakki dan Annika sering pergi ke rumah Lily untuk menemaninya. Namun, keduanya sangat kompak menghindari satu sama lain. Yang satu datang di siang hari, yang lainnya datang di malam hari. Dengan demikian, mereka tidak akan bertemu dan membuat suasana canggung.Hari demi hari berlalu, Lily juga sebenarnya sadar akan masalah ini. Hanya saja, dia tidak berdaya mengubah apa pun. Kadang kala, ada juga beberapa skandal Zakki yang menyebar.Di suatu pagi di akhir musim panas, Annika sedang duduk di meja makan untuk menyantap sarapannya. Di luar kaca jendela terlihat rindang pohon yang sejuk, cuaca hari ini kelihatannya sangat bagus. Koran yang tergeletak di sampingnya mena
Seminggu kemudian, Amanda diboikot dari industri hiburan. Awalnya dia tidak sadar siapa yang telah disinggungnya. Namun setelah mencari tahu ... ternyata dia telah menyinggung Zakki karena mendatangi istrinya.Amanda ingin memohon pada Annika, tetapi seseorang memberitahunya, "Bu Annika nggak keberatan, tapi masalah ini membuat Pak Zakki marah! Jangan pernah berpikir mau memohon padanya, Pak Zakki nggak akan luluh!"Amanda tercengang.....Malam di awal musim gugur, rintik hujan membasahi jalanan.Sebuah mobil Rolls-Royce Phantom melaju perlahan memasuki kawasan vila. Mobil yang telah dibasahi hujan itu terkesan semakin dingin saat disinari lampu jalanan. Sopir membawakan payung sambil membuka pintu kursi penumpang dan berkata, "Pak Zakki, kita sudah sampai di rumah!"Suasana di dalam mobil sangat gelap, Zakki sedang memejamkan matanya untuk beristirahat. Akhir-akhir ini perusahaan sangat sibuk. Ditambah lagi dengan kesehatan Lily yang memburuk, tidurnya selalu terganggu setiap malam,