Hanya ada tiga tamu di dalam ruang privat yang mewah, salah satunya adalah Jose.Marcella sedang sibuk. Joe sangat menyayangi istrinya. Dia juga ikut membantu karena takut istrinya kelelahan. Tiga pria yang sudah datang sedang bermain kartu. Ketika Selvy datang, seseorang melihat ke arahnya sembari berkata, "Kurang satu orang. Selvy, ayo bergabung."Begitu Jose selesai membagikan kartu, orang itu buru-buru mengubah panggilan dan berucap, "Bu Selvy."Seseorang yang lain menepuk lengan pria itu. Dia melirik Jose sambil mengangkat alisnya dan berkomentar, "Harus panggil Kakak Ipar."Jose tetap tenang. Dia mendengus pelan sebelum menimpali, "Membosankan."Kala ini, Joe datang dengan membawa sebuah gelas. Ketika memberikannya kepada Selvy, dia tersenyum seraya bertutur, "Jangan asal omong. Kakak iparku sudah punya pacar! Pemuda berusia 26 tahun."Selvy tahu Joe sengaja mengatakan itu, jadi dia tidak membantahnya. Selvy tidak akan bersikap seperti pengecut. Dia menerima gelas dari Joe dan me
Selvy tersadar dari lamunannya. Dia lanjut mencuci tangan sambil membalas dengan pelan, "Aku nggak merindukanmu. Kamu terus mengungkit umurnya. Sepertinya kamu sangat peduli. Apa kamu sudah nggak berdaya sampai mau membeli waktu pakai uang?"Jose masih mengisap rokoknya dengan tenang. Selvy benar-benar tidak bisa mengubah sifat keras kepalanya. Jose sungguh tidak mengerti mengapa pemuda itu bisa tahan.Mungkinkah Selvy tidak begitu galak di hadapan orang lain? Memikirkan ini saja membuat Jose merasa sangat kesal.Bagi Jose, dia dan Selvy memiliki anak. Sifat buruk Jose adalah rasa posesif terhadap Selvy. Sekalipun Selvy menikah berkali-kali, Jose tetap merasa Selvy itu miliknya. Mereka adalah pasangan yang seharusnya bersama.Di bawah cahaya lampu yang lembut, hanya terdengar suara air gemercik air.Jose terpesona dengan penampilan Selvy. Gaun hitam ketat dengan belahan di bagian depan. Ada enam buah kancing emas yang elegan dari atas hingga bawah. Gaun ini menonjolkan bentuk tubuh Sel
Setibanya di luar, Jose masih marah. Di sudut tersembunyi di klub, Jose menindih Selvy ke dinding dan mencium bibir merahnya dengan intens. Dia tidak berhenti mencumbu bibir Selvy dan menikmati kelembutan yang jarang Selvy tunjukkan.Setelah cukup lama, Jose mengakhiri ciumannya, tetapi dia tidak melepas bibir merah Selvy. Dia melekatkan dahinya ke dahi Selvy, lalu bertanya dengan suara serak, "Kenapa nggak melawan? Bukannya kamu membenciku?"Jose menunjukkan sisi lembutnya. Namun, Selvy sudah bersama Jose bertahun-tahun. Dia tentu memahami sikap Jose. Jose sangat peduli padanya.Terakhir kali, Jose bertanya pada Selvy apakah Selvy pernah melakukan sesuatu dengan Ardi. Saat itu, Selvy sangat marah dan tidak menyangkalnya. Berbeda dengan hari ini, dia dipermalukan di depan umum.Selvy memegang lengan Jose dan menyahut pelan, "Aku nggak pernah berhubungan dengan pria lain."Bagi Jose, kalimat ini sangat menenangkan hatinya. Jose langsung memeluk Selvy erat-erat. Dia menunduk menatap waja
Selvy melupakan kekhawatirannya dan menikmati semua yang diberikan Jose. Hujan gerimis turun. Jose menggendong Selvy ke mobil, lalu mereka lanjut bercinta.....Di ruang privat klub mewah, Jarvis hampir menangis. Dia merangkul lengan Joe sembari memohon, "Kak, aku mohon. Tolong bilang pada Kak Jose aku nggak sengaja, mana mungkin aku berani menyinggung Selvy? Aku melakukan itu demi Kak Jose."Joe mendorong Jarvis, lalu mencibir dan menimpali, "Kamu cukup beruntung karena nggak dihabisi hari ini. Bereskan masalahmu di perusahaan. Jangan bilang aku nggak peringatkan kamu, aku juga celaka kalau singgung Jose, apalagi kamu!"Joe melanjutkan, "Jarvis, aku nggak bisa bantu kamu, aku juga nggak mau. Apa kamu lupa Selvy itu kakak iparku? Kamu sudah cukup beruntung aku dan Jose nggak menghabisimu. Cepat pergi!"Setelah Jarvis pergi, suasana di ruangan menjadi tenang. Sebenarnya semua orang tahu kelak hidup Jarvis pasti akan sulit. Dia tidak bisa bergaul dengan rekan bisnisnya lagi dan mereka pa
Sebuah mobil karavan hitam berhenti di depan klub. Sekelompok orang turun dari mobil. Wanita muda yang berada di tengah sangat cantik. Dia mengenakan gaun putih pendek dan kedua kakinya yang mulus terlihat.Ivander ingat dirinya pernah memeluk kedua kaki wanita itu sambil bercinta selama berjam-jam. Ivander masih muda, jadi dia sangat perkasa.Ivander memandang mantan pacarnya dengan dingin. Molly adalah wanita yang menipu perasaannya. Molly telah mendapatkan apa yang diinginkannya, dia berhasil menjadi artis.Sementara itu, Ivander tidak memercayai cinta lagi karena Molly hanya mengincar uang 2 miliar itu. Sekarang Ivander merasa jijik saat melihat tampang Molly yang polos.Ivander terus memandangi Molly sehingga staf menegurnya, "Pak, jangan foto, ya."Asisten Molly maju dan hendak merebut ponsel Ivander, sedangkan Molly baru melihat Ivander. Molly dan Ivander berpisah saat muda. Sekarang Ivander sudah menjadi pria yang tampan dan dewasa.Molly terperangah. Dia bergumam, "Ivander."A
Awalnya, Joe dan Marcella berencana pulang ke rumah mereka. Namun, mereka memutuskan untuk pulang ke kediaman Keluarga Chandra karena masalah Ivander.Joe menghentikan mobil, lalu memandang Marcella dan berucap dengan lembut, "Nanti coba kamu bicara dengan Ivander. Dia nggak pernah pacaran dengan wanita lain lagi sampai sekarang. Sepertinya hatinya terluka karena hubungan sebelumnya."Marcella mengangguk. Setelah berpikir sejenak, dia menanggapi, "Aku rasa Ivander belum melupakan wanita itu."Joe tersenyum sembari menimpali, "Biarpun begitu, Ivander juga nggak akan mengakuinya. Biarkan mereka selesaikan sendiri. Ivander bukan anak kecil lagi."Selesai bicara, Joe dan Marcella turun dari mobil. Sementara itu, Ivander sudah turun dari mobil dari tadi. Olivia sudah berusia 1 tahun lebih. Dia menghampiri Ivander, lalu Ivander segera menggendongnya.Olivia mencium wajah Ivander, lalu memeluk lehernya dengan erat. Ivander sangat memanjakan Olivia.Saat Joe dan Marcella menghampiri mereka, Ol
Saat Selvy bangun, dia sudah berada di kamar suite hotel. Terdengar suara air dari kamar mandi. Jose sedang mandi.Selvy melihat siluet Jose dari kaca kamar mandi. Dia terpesona. Selvy teringat semalam mereka bercinta dengan intens. Wajahnya memerah.Mereka berdua kehilangan kendali. Jose mencoba berbagai gaya yang belum pernah mereka lakukan sebelumnya. Selvy juga menuruti kemauan Jose.Suara air di kamar mandi berhenti. Jose yang hanya melilit bagian bawah tubuhnya dengan handuk berjalan keluar dari kamar mandi. Rambutnya basah dan ekspresinya terlihat puas.Jose menyeka rambutnya seraya menghampiri Selvy. Dia duduk di tempat tidur, lalu membelai wajah Selvy dan bertanya dengan sangat lembut, "Kenapa kamu nggak lanjut tidur lagi?"Selvy tidak menghindari sentuhan Jose. Dia bersandar di dada Jose dan merangkul pinggangnya. Mereka berpelukan.Selvy jarang bersikap lembut seperti ini sehingga Jose sangat menikmatinya. Bukan hanya setelah selesai bercinta, Selvy juga terlihat menawan saa
Ariel dan Henley bertatapan sembari tersenyum.....Selena masuk sekolah pada awal musim gugur. Pada hari pertama masuk sekolah, Jose dan Selvy mengantar Selena ke TK. Setelah turun dari mobil, Selena langsung berlari masuk ke gedung TK.Guru sangat menyukai Selena. Dia menggandeng tangan Selena. Sesudah Selena masuk, Jose dan Selvy naik ke mobil.Selvy memakai sabuk pengaman, lalu berujar, "Antar aku ke perusahaan. Nanti aku ada rapat."Jose menggenggam setir dengan erat. Dia sangat berhasrat. Jose bertanya, "Kita sudah lama nggak melakukan hal itu. Selvy, apa kamu nggak menginginkannya?"Selvy memandang Jose. Akhirnya, dia menyetujui ajakan Jose. Namun, dia hanya punya waktu 2 jam.Hasrat Jose menggebu-gebu. Dia mencium Selvy, lalu berucap, "Dua jam nggak cukup. Aku sudah menahannya begitu lama."Selvy memeluk leher Jose dan membalas, "Memang ada urusan penting."Selvy melanjutkan, "Setelah semua kerjaanku beres, aku baru luangkan waktu untuk temani kamu seharian, ya? Jose, aku nggak
Di dalam kamar presidential suite.Malam pernikahan Devon dan Vloryne penuh gairah dan cinta yang mendalam. Namun di luar sana, pesta pernikahan tetap berlangsung dengan meriah.Ada seorang tamu istimewa yang datang diam-diam. Dia berharap bisa pergi dengan cara yang sama tenangnya, tanpa menarik perhatian siapa pun.Orang itu takut kehadirannya mengganggu suasana hati seseorang, terutama jika orang itu melihat dirinya dan merasa tidak nyaman. Hanya saja tidak disangka, takdir mempertemukan mereka secara kebetulan di koridor hotel.Andre berdiri dengan tenang sambil menatap Ariel. Saat itu, Ariel sedang menemani Gemma ke toilet. Gadis kecil itu masih terlalu muda untuk pergi sendiri, jadi Ariel selalu memastikan dia tidak sendirian. Di sisi Ariel, ada seorang gadis kecil lainnya. Dia seharusnya adalah salah satu dari anak kembar yang Ariel lahirkan untuk Henley. Sementara itu, anak kembarnya yang satu lagi adalah anak laki-laki yang lebih tua dari gadis kecil ini.Anak kembar Ariel be
Keesokan paginya, cahaya pertama matahari menyinari bumi. Hari ini, Keluarga Chandra merayakan hari besar. Putri bungsu Satya dan istrinya akhirnya menikah.Vloryne bahkan menikah dengan cinta masa mudanya. Dia mengenakan pakaian pengantin tradisional, lengkap dengan mahkota foniks dan jubah merah yang indah. Vloryne terlihat memesona. Dia benar-benar wanita tercantik yang pernah dilihat Devon.Dari sisi Keluarga Cendana, Rafa dan Paula luar biasa sibuk. Meskipun bukan keluarga super kaya, Rafa adalah seorang kepala keluarga yang sangat dihormati.Baik di dalam maupun di luar rumah, Rafa mengurus semua tamu dengan sangat terhormat. Akhirnya, dia pun terlihat sangat akrab dengan Zakki.Hanya saja, Satya merasa sedikit terganggu dengan hal ini. Dia bahkan bertanya, "Zakki, kamu sendiri nggak punya besan?"Zakki tidak mempermasalahkannya. Bersama Annika, dia membantu mempersiapkan pernikahan. Pernikahan tradisional memang jauh lebih rumit daripada pernikahan bertema modern. Hanya saja ber
Malam harinya, Jose dan Selvy pulang ke rumah bersama Selena. Begitu sampai, Selena langsung pergi mengerjakan PR.Sementara itu, Selvy menuju kamar untuk melihat putra bungsunya yang sedang tidur. Seorang pengasuh sedang menjaga anak itu. Ketika mendengar langkah kaki masuk ke kamar, dia berbalik lalu bertanya dengan suara pelan, "Nyonya sudah pulang? Dia tidur terus, benar-benar anak yang baik."Selvy hanya tersenyum. Dia memberi isyarat kepada pengasuh agar turun dan beristirahat. Setelah pintu tertutup, dia menunduk untuk menatap putra bungsunya, Sean.Anak kecil itu sudah berusia 8 bulan. Wajahnya sepenuhnya mewarisi ciri khas Jose, bahkan hampir seperti dicetak dari cetakan yang sama. Bahkan, kadang-kadang Selena memandangi wajah adiknya sambil memuji, "Benar-benar mahakarya Tuhan!"Jose pernah menimpali, "Memangnya kamu tahu apa itu mahakarya Tuhan?""Ketampanan suami adalah kebanggaan istri!" balas Selena dengan bangga.Selvy sempat berbisik kepada Jose, "Dia tahu kata-kata itu
Di lantai 2, Vloryne sedang mencoba gaun pengantinnya. Sesuai keinginan Devon, resepsi pernikahan mereka bertema tradisional.Gaun Vloryne dirancang oleh master top di dalam negeri. Gaunnya sangat mewah dan mahkotanya dihiasi mutiara. Harga mahkota itu puluhan miliar.Vloryne tampak sangat cantik. Dia becermin dan menyentuh mahkotanya sambil bergumam, "Devon benar-benar rela menghabiskan uang demi memuaskan hobinya."Clara menepuk kepala Vloryne. Putrinya ini tidak pernah berpikir panjang sebelum bicara. Untung saja, dia menikah dengan pria yang baik.Clara memberikan harta sesan yang banyak untuk Vloryne, sama seperti waktu Alaia menikah. Namun, Vloryne juga menolak saham Grup Chandra seperti Alaia. Uang yang dihasilkan Devon sudah cukup untuk menghidupi mereka.Alaia merapikan gaun Vloryne. Dia merasa tidak rela. Bagaimanapun, Vloryne adalah putri bungsu Keluarga Chandra. Sekarang, Vloryne akan menikah.Vloryne memandang Alaia seraya menggerutu, "Kak, kapan kamu menetap di dalam nege
Xavier berujar, "Kita nggak bisa menahan rasa sakit."Alaia tidak bisa berkata-kata. Arnold sangat aktif, tetapi dia sangat sopan karena didikan Xavier. Begitu melihat Ivander, Arnold menyapa dengan sopan, "Paman Ivander."Ivander mengusap kepala Arnold. Dia merasa tubuh Arnold lebih berisi dari putranya. Mungkin karena Molly terlalu kurus. Nanti Ivander berencana menambah makanan bergizi untuk Alfred.Mobil Ivander melaju di jalan tol. Dia mengantar keluarga Alaia ke kediaman Keluarga Chandra. Anak-anak Satya dan Clara sudah pindah. Hanya tersisa Vloryne yang belum pindah.Alaia yang jarang pulang dipaksa tinggal di kediaman Keluarga Chandra. Alaia tidak menolak. Beberapa hari lagi, dia berencana pergi ke Kota Aruma untuk mengunjungi makam orang tua kandungnya.Mobil Ivander berhenti di tempat parkir kediaman Keluarga Chandra. Semua junior Keluarga Chandra berkumpul. Demi mempersiapkan resepsi pernikahan Vloryne besok, para pria berdiskusi dan para wanita sibuk di lantai 2.Sementara
Sore harinya, Vloryne hendak pulang kerja. Dia melihat mobil Devon di tempat parkir, tetapi Devon tidak berada di dalam mobil.Kebetulan seorang petinggi kampus lewat. Dia berkata kepada Vloryne, "Devon datang ke kampus. Di aula ada upacara penyumbangan, kamu boleh lihat acaranya. Nanti kalian baru pulang bersama. Makan hotpot waktu musim dingin sangat menyenangkan."Vloryne menanggapi, "Pak, kamu pandai menikmati hidup."Petinggi menunjukkan sayuran yang dibawanya dan menimpali, "Lihat, istriku terus desak aku dari tadi. Dia suruh aku pulang masak dan jaga cucu."Vloryne tersenyum dan memandangi petinggi yang berjalan pergi. Kemudian, dia berjalan ke aula sambil membawa termos. Banyak mahasiswa yang menyapa Vloryne.Salah satu mahasiswa berujar, "Bu Vloryne, Pak Devon ada di aula."Setiap orang yang lewat memberi tahu Vloryne hal yang sama. Devon menjadi terkenal di kampus setelah menyumbang 100 miliar.Vloryne yang menaiki tangga aula mendengar suara Devon dari kejauhan. Kala ini, De
Vloryne terdiam menatap Devon. Pria itu mengenakan mantel hitam. Ketika sosoknya yang tinggi berdiri di dalam ruang kerja, suasananya terasa tegang.Devon berjalan ke arah Vloryne, lalu memeluk gadis kecil yang sedang menangis sambil membelai rambutnya. Dia berkata dengan sangat lembut, "Katanya nggak menangis."Vloryne bersandar di pundak Devon sembari bergumam, "Kamu pasti sengaja.""Terharu nggak?" tanya Devon.Vloryne memukul Devon dua kali.Devon terkekeh-kekeh dan membiarkan Vloryne melampiaskan emosinya. Hatinya juga terasa sedih. Lima tahun ini, sebenarnya Devon takut dan cemas Vloryne akan jatuh cinta pada orang lain sebelum dirinya sukses. Jika itu terjadi, apa yang akan dia pakai untuk meminta Vloryne kembali?Cinta antara pria miskin dan putri keluarga kaya hanya ada di dalam novel. Kenyataannya begitu kejam. Vloryne tidak peduli, tetapi Devon tidak rela melihat Vloryne hidup menderita. Kini, Devon dan Vloryne berpelukan di dalam ruang kerja. Mereka akan segera menikah.Di
Rencana pernikahan Devon dan Vloryne berjalan dengan lancar tanpa ada hambatan.Vloryne terkadang merasa ini hanya ilusi. Semuanya berjalan terlalu lancar seakan-akan perpisahaan beberapa tahun ini tidak pernah terjadi. Vloryne dan Devon seperti selalu bersama.Setelah bertemu kembali, Devon bahkan tidak banyak bertanya tentang kehidupan Vloryne di luar negeri. Dia memperlakukan Vloryne seperti dulu.Vloryne sudah tidak semuda dan secantik dulu lagi, tetapi Devon memperlakukannya seperti gadis berusia 20 tahun. Vloryne diam-diam berpikir bahwa Devon pasti suka gadis berusia 18 tahun. Sayangnya, waktu telah berlalu dan tidak bisa kembali.Devon hanya tersenyum.Pada musim dingin, hari-hari terasa lebih singkat. Setelah pulang kerja, Vloryne datang ke vila Devon, tetapi Devon belum pulang. Dua pembantu yang dipekerjakan Devon sudah mulai menyiapkan makan malam.Ketika Vloryne turun dari mobil, dia menerima panggilan dari Devon. Vloryne bertanya dengan lembut, "Kamu pulang jam berapa?"De
Vloryne kembali menatap Devon dengan polos.Devon mengeluarkan dompet dari mantelnya sambil terkekeh-kekeh. Dia mengambil kartu bank platinum dan menaruhnya di telapak tangan Vloryne. "Ini kartu cadanganku, nggak ada batas pengeluaran," ucapnya.Vloryne berucap pelan, "Baik banget. Terima kasih, Pak Devon!"Devon menepuk-nepuk kepala gadis itu.Vloryne sontak memeluk leher kekasihnya dan berkata, "Terima kasih, Om Gadun."Devon membalas dengan menangkup wajah mungil Vloryne dan menciumnya dalam-dalam. Dahulu, dia adalah seorang dosen dan sekarang dirinya adalah pebisnis andal.Namun, tingkah Vloryne membuatnya tidak bisa menahan diri. Setelah mengakhiri ciumannya, Devon membisikkan kata-kata nakal di telinga gadis itu, membuatnya tertegun sekaligus malu.Devon menggigit ujung hidung Vloryne dan berucap, "Seleramu cukup mengagetkan."Vloryne tidak berani menggoda Devon lagi. Dia duduk lebih tegak dan meminta pria itu untuk mengemudi. Devon menatapnya sejenak, baru menghidupkan mesin.Se