Andre yang linglung mulai berhalusinasi. Dia mendengar Ariel memanggilnya, "Andre, bangun. Aku ambilkan handuk dan air hangat untukmu. Kamu akan merasa lebih nyaman setelah aku menyeka tubuhmu."Andre juga mendengar Ariel bertanya, "Kenapa kamu begitu senang? Kamu juga nggak sesenang ini waktu perusahaan menghasilkan banyak keuntungan. Andre, apa kamu sangat senang menikahiku?"Andre mengernyit. Ternyata, Ariel juga memperlakukan Andre dengan lembut sewaktu mereka baru menikah. Dia merawat Andre dengan penuh perhatian, tetapi sekarang Ariel memberikan perhatiannya kepada Henley."Ari," panggil Andre. Angin dingin berembus, Andre menenggak anggur. Dia bersandar di mobil dengan lesu.Andre membutuhkan banyak tenaga untuk mengendalikan dirinya agar tidak terjatuh ke tanah. Ponsel Andre yang ada di dalam saku jaket terus berdering. Zafira yang meneleponnya.Andre tidak berniat menjawab panggilan telepon Zafira. Hari ini malam tahun baru, Zafira pasti ingin berbaikan dengan Andre. Namun, An
Jovan bisa membayangkan Andre pasti sangat membenci Zafira. Tentu saja, Jovan juga membenci wanita itu. Asap rokok yang mengepul tertiup angin.Jovan menatap Andre seraya memohon, "Satu jam yang lalu, Zafira sudah keluar. Nora masih ada di vila dan ini sudah tahun baru. Pak Andre, aku ingin melihat Nora. Aku janji nggak akan lama, hanya sebentar."Mata Jovan memerah. Dia mengeluarkan sebuah boneka dari saku jaketnya dengan hati-hati. Andre tahu merek boneka itu karena dulu Ariel pernah membelinya.Boneka sebesar 20 sentimeter pun seharga 400 ribu. Padahal, Jovan berpenghasilan pas-pasan. Namun, dia rela menghabiskan uang demi putri kesayangannya.Andre tidak memikirkan Zafira yang bersenang-senang dengan pria lain. Sebenarnya dia juga tidak peduli. Sekarang Andre hanya ingin memenjarakan Zafira dan dia membutuhkan Jovan untuk mewujudkan keinginannya.Setelah selesai mengisap rokoknya, Andre berucap, "Naik ke mobil."....Beberapa menit kemudian, Andre membawa Jovan ke lantai 2. Koridor
Malam itu, Andre tidak tidur. Dia terus menjaga Nora.Ketika Nora bangun keesokan paginya, dia melihat boneka beruang di samping bantalnya. Ini adalah boneka kesukaan Nora. Dia sering mengatakannya kepada Jovan.Nora memeluk bonekanya dengan erat. Dia sangat menyukainya. Ternyata ayahnya datang.Tak lama kemudian, Nora baru menyadari Andre duduk di sampingnya. Mata Andre memerah, sepertinya dia tidak tidur semalaman. Rambut Andre juga berantakan, dia terlihat lesu.Nora memanggil Andre. Dia merasa bersalah kepada Andre. Jelas-jelas, Andre yang membayar biaya operasinya dan sekarang dia tinggal di rumah Andre. Namun, Nora malah ingin bersama ayahnya.Andre menyahut dengan suara serak. Dia melihat mata Nora yang berkaca-kaca. Setelah merenung sejenak, dia mengeluarkan kartu bank dari sakunya dan meletakkannya di tangan Nora.Namun, Andre tidak jadi memberikannya kepada Nora. Dia mengambil boneka Nora, lalu membuka ritsleting boneka itu dan memasukkan kartu bank ke dalamnya.Nora mengamat
Di lantai bawah, Wati segera mengiakannya. Namun begitu Zafira menjauh, dia mulai bergumam, "Selalu suruh cabut bulu sampai bersih .... Dia sendiri keluyuran seharian di luar, tapi nggak tahu cara tutup mulut. Seolah-olah takut orang lain nggak tahu dia selingkuh."Pembantu yang sedang bersih-bersih di sebelahnya tertawa. Wati mendekat untuk berbisik, "Lihat saja. Sekarang dia mungkin bisa sombong, tapi nggak lama lagi semuanya akan berbeda. Tuan Andre pasti bakal tinggalkan dia. Tapi, Tuan Andre benaran sayang sama anak itu."Pembantu di sebelahnya mengangguk setuju. Semua orang sudah tahu dengan jelas tentang hal ini, kecuali Zafira.....Di kamar utama, Zafira yang mengenakan jubah mandi putih yang wangi dan lembut duduk di depan meja rias. Zafira sedang memoleskan krim perawatan kulit termahal.Di sampingnya, ada nampan kecil berlapis emas dengan semangkuk sarang burung yang masih hangat mengepul. Setelah selesai memoleskan krim, Zafira menikmati sarang burungnya dengan senang hati
Ketika Zafira menerobos masuk ke dalam kantor presdir, Andre sedang berbicara di telepon. Dia melirik ke arah Zafira dengan tatapan dingin.Silvia yang berada di dekatnya hanya bisa menarik napas dalam-dalam. Dulu ketika Zafira baru datang ke Kota Brata, Andre memperlakukannya dengan sangat baik. Sekarang setelah mendapatkan Andre, dia malah tidak menghargainya.Secara resmi, Zafira memang masih menjadi istri Andre. Namun, dia telah menipu pria itu. Sebenarnya masalah utamanya adalah tidak adanya cinta. Apabila Andre mencintainya, semuanya bisa dimaafkan tidak peduli wanita itu seburuk apa pun.Silvia berucap dengan canggung, "Nona Zafira, aku sudah bilang Pak Andre lagi melakukan panggilan penting."Zafira tertawa dingin sebelum membalas, "Panggil aku Nyonya Laksmono."Andre mengakhiri percakapan di telepon dan mengisyaratkan kepada Silvia untuk keluar. Setelah itu, dia menatap Zafira sambil tersenyum sinis dan mengeluarkan sebatang rokok putih.Andre bertanya, "Bukannya kamu sudah pu
Akhirnya, Andre berucap pelan, "Zafira, kita punya karma masing-masing.""Karma?" Zafira tertawa sambil menangis, lalu membalas, "Benar! Kamu benar, ini memang karma!"Zafira adalah wanita cerdas. Dia segera menyadari semuanya, menyadari bahwa Andre dan Jovan pasti bekerja sama.Pria pengecut seperti Jovan tidak mungkin berani menuntutnya tanpa dukungan dari Andre. Namun, dia terlambat menyadarinya.Pada akhirnya, mantan kekasih yang dulu pernah saling mencintai ini menjadi musuh. Hanya tersisa satu kalimat yang dilontarkan oleh Zafira. "Andre, kamu benar-benar bajingan!"....Andre pun tertawa, bahkan sampai mengeluarkan air mata. Jari-jarinya yang panjang bergetar saat memegang rokok.Andre balik bertanya pada Zafira, "Aku bajingan? Bukannya aku sudah cukup banyak berkorban? Pernikahanku hancur. Aku kehilangan rumah dan juga Ariel .... Apa itu masih belum cukup? Apa yang kamu kasih sebagai balasan? Berselingkuh di belakangku?"Zafira tak bisa menjawab. Andre langsung memintanya pergi
Pembantu Andre tidak mengizinkan Zafira masuk. Akan tetapi, Zafira seperti orang gila. Dia mengemudi dengan niat untuk menabrak gerbang vila. Akhirnya, pembantu tidak punya pilihan selain membiarkannya masuk.Tangan Zafira yang pucat menggenggam setir erat-erat. Ekspresinya seperti seekor anjing yang kehilangan rumah. Sekarang, dia benar-benar tidak memiliki apa-apa lagi.Zafira tidak bisa kehilangan Nora juga. Dia harus membawa putrinya pergi. Selama punya Nora, dia bisa bangkit kembali.Setelah mobil berhenti, Zafira bergegas keluar dan berlari ke atas sambil memanggil, "Nora, Ibu akan membawamu pergi. Nora, cepat bereskan barang-barangmu dan pergi bersama Ibu."Namun di dalam vila yang besar, tidak ada jawaban dari Nora. Hanya ada suara Zafira yang menggema.Zafira berpikir bahwa anak itu lagi tidur. Dia tidak berpikir banyak dan mulai menaiki tangga, tetapi pembantu menghentikannya dengan berkata, "Nona Zafira, Tuan Andre sudah bawa Nona Nora pergi mencari ayahnya. Sekarang, mungki
Andre menginjak pedal gas dan membawa mobilnya pergi. Di kaca spion, terlihat Jovan yang memeluk Nora. Dia terus menatapnya hingga mobil itu tak lagi terlihat.Barulah setelah itu, Nora mendongak dan memandang ayahnya. Dia menyerahkan boneka beruang kecil kepada ayahnya sambil berucap, "Ada uang di dalam boneka ini."Jovan sedikit terkejut. Nora membuka ritsleting di punggung boneka itu dan mengeluarkan kartu ATM.Nora memberi tahu Jovan bahwa ada 40 miliar di dalamnya. Bocah itu juga mengetahui PIN-nya. Dia mengatakan bahwa uang itu diberikan oleh Andre.Jovan memegang kartu itu erat-erat. Air matanya tak terbendung lagi. Dia bukanlah orang yang serakah, tetapi dia tahu dengan uang itu, masa depan Nora akan terjamin. Meski dia adalah ayah yang gagal, Andre telah memberikan masa depan yang cerah bagi putrinya.Di bawah sinar matahari pagi, Jovan memeluk Nora erat-erat, lalu mereka naik ke kapal yang akan membawa mereka ke Singapol. Suara klakson kapal terdengar. Itu menandai awal dari