Di lantai bawah, Wati segera mengiakannya. Namun begitu Zafira menjauh, dia mulai bergumam, "Selalu suruh cabut bulu sampai bersih .... Dia sendiri keluyuran seharian di luar, tapi nggak tahu cara tutup mulut. Seolah-olah takut orang lain nggak tahu dia selingkuh."Pembantu yang sedang bersih-bersih di sebelahnya tertawa. Wati mendekat untuk berbisik, "Lihat saja. Sekarang dia mungkin bisa sombong, tapi nggak lama lagi semuanya akan berbeda. Tuan Andre pasti bakal tinggalkan dia. Tapi, Tuan Andre benaran sayang sama anak itu."Pembantu di sebelahnya mengangguk setuju. Semua orang sudah tahu dengan jelas tentang hal ini, kecuali Zafira.....Di kamar utama, Zafira yang mengenakan jubah mandi putih yang wangi dan lembut duduk di depan meja rias. Zafira sedang memoleskan krim perawatan kulit termahal.Di sampingnya, ada nampan kecil berlapis emas dengan semangkuk sarang burung yang masih hangat mengepul. Setelah selesai memoleskan krim, Zafira menikmati sarang burungnya dengan senang hati
Ketika Zafira menerobos masuk ke dalam kantor presdir, Andre sedang berbicara di telepon. Dia melirik ke arah Zafira dengan tatapan dingin.Silvia yang berada di dekatnya hanya bisa menarik napas dalam-dalam. Dulu ketika Zafira baru datang ke Kota Brata, Andre memperlakukannya dengan sangat baik. Sekarang setelah mendapatkan Andre, dia malah tidak menghargainya.Secara resmi, Zafira memang masih menjadi istri Andre. Namun, dia telah menipu pria itu. Sebenarnya masalah utamanya adalah tidak adanya cinta. Apabila Andre mencintainya, semuanya bisa dimaafkan tidak peduli wanita itu seburuk apa pun.Silvia berucap dengan canggung, "Nona Zafira, aku sudah bilang Pak Andre lagi melakukan panggilan penting."Zafira tertawa dingin sebelum membalas, "Panggil aku Nyonya Laksmono."Andre mengakhiri percakapan di telepon dan mengisyaratkan kepada Silvia untuk keluar. Setelah itu, dia menatap Zafira sambil tersenyum sinis dan mengeluarkan sebatang rokok putih.Andre bertanya, "Bukannya kamu sudah pu
Akhirnya, Andre berucap pelan, "Zafira, kita punya karma masing-masing.""Karma?" Zafira tertawa sambil menangis, lalu membalas, "Benar! Kamu benar, ini memang karma!"Zafira adalah wanita cerdas. Dia segera menyadari semuanya, menyadari bahwa Andre dan Jovan pasti bekerja sama.Pria pengecut seperti Jovan tidak mungkin berani menuntutnya tanpa dukungan dari Andre. Namun, dia terlambat menyadarinya.Pada akhirnya, mantan kekasih yang dulu pernah saling mencintai ini menjadi musuh. Hanya tersisa satu kalimat yang dilontarkan oleh Zafira. "Andre, kamu benar-benar bajingan!"....Andre pun tertawa, bahkan sampai mengeluarkan air mata. Jari-jarinya yang panjang bergetar saat memegang rokok.Andre balik bertanya pada Zafira, "Aku bajingan? Bukannya aku sudah cukup banyak berkorban? Pernikahanku hancur. Aku kehilangan rumah dan juga Ariel .... Apa itu masih belum cukup? Apa yang kamu kasih sebagai balasan? Berselingkuh di belakangku?"Zafira tak bisa menjawab. Andre langsung memintanya pergi
Pembantu Andre tidak mengizinkan Zafira masuk. Akan tetapi, Zafira seperti orang gila. Dia mengemudi dengan niat untuk menabrak gerbang vila. Akhirnya, pembantu tidak punya pilihan selain membiarkannya masuk.Tangan Zafira yang pucat menggenggam setir erat-erat. Ekspresinya seperti seekor anjing yang kehilangan rumah. Sekarang, dia benar-benar tidak memiliki apa-apa lagi.Zafira tidak bisa kehilangan Nora juga. Dia harus membawa putrinya pergi. Selama punya Nora, dia bisa bangkit kembali.Setelah mobil berhenti, Zafira bergegas keluar dan berlari ke atas sambil memanggil, "Nora, Ibu akan membawamu pergi. Nora, cepat bereskan barang-barangmu dan pergi bersama Ibu."Namun di dalam vila yang besar, tidak ada jawaban dari Nora. Hanya ada suara Zafira yang menggema.Zafira berpikir bahwa anak itu lagi tidur. Dia tidak berpikir banyak dan mulai menaiki tangga, tetapi pembantu menghentikannya dengan berkata, "Nona Zafira, Tuan Andre sudah bawa Nona Nora pergi mencari ayahnya. Sekarang, mungki
Andre menginjak pedal gas dan membawa mobilnya pergi. Di kaca spion, terlihat Jovan yang memeluk Nora. Dia terus menatapnya hingga mobil itu tak lagi terlihat.Barulah setelah itu, Nora mendongak dan memandang ayahnya. Dia menyerahkan boneka beruang kecil kepada ayahnya sambil berucap, "Ada uang di dalam boneka ini."Jovan sedikit terkejut. Nora membuka ritsleting di punggung boneka itu dan mengeluarkan kartu ATM.Nora memberi tahu Jovan bahwa ada 40 miliar di dalamnya. Bocah itu juga mengetahui PIN-nya. Dia mengatakan bahwa uang itu diberikan oleh Andre.Jovan memegang kartu itu erat-erat. Air matanya tak terbendung lagi. Dia bukanlah orang yang serakah, tetapi dia tahu dengan uang itu, masa depan Nora akan terjamin. Meski dia adalah ayah yang gagal, Andre telah memberikan masa depan yang cerah bagi putrinya.Di bawah sinar matahari pagi, Jovan memeluk Nora erat-erat, lalu mereka naik ke kapal yang akan membawa mereka ke Singapol. Suara klakson kapal terdengar. Itu menandai awal dari
Sebenarnya Andre belum sepenuhnya merasa lega, tetapi dia memilih untuk melepaskan semuanya.....Di sisi lain, Ariel berdiri dengan tenang. Udara malam terasa sejuk, sementara tangannya digenggam oleh Henley.Henley berbicara dengan lembut, "Pria seperti Andre nggak akan membiarkan dirinya terpuruk. Aku yakin dia juga nggak akan membiarkan hidupnya berantakan."Ariel berucap sambil tersenyum, "Aku juga merasa begitu." Bayangan mereka di jalanan terbentang panjang dan akhirnya menyatu kembali.Imlek sudah berlalu. Dalam beberapa minggu, mereka akan menikah. Banyak hal yang harus diurus, tetapi hati mereka penuh dengan kebahagiaan. Setiap dari mereka akan menyambut kehidupan baru.Hari keenam setelah imlek, Ariel kembali ke rumah sakit untuk mengatur pekerjaan setelah libur. Setelah beberapa hari libur, ada banyak yang harus diselesaikan.Ariel terus sibuk sampai hampir jam makan siang, lalu akhirnya kembali ke kantornya. Sesampainya di sana, sekretarisnya memberi tahu, "Baru saja Pak A
Siang hari, di restoran paling romantis di Kota Brata.Jose duduk di dekat jendela. Sinar matahari menembus kaca dan menyinari dirinya. Itu memberikan kesan cahaya keemasan lembut yang membuatnya terlihat tampan.Makan siang ini adalah kencan buta yang diatur oleh ibunya. Katanya, wanita yang akan ditemuinya adalah seorang pebisnis.Jose sebenarnya tidak suka wanita yang terlalu fokus pada karier. Mungkin karena ada seseorang dari masa lalu yang meninggalkan bekas luka dalam hatinya.Dulu, mereka pernah tidur bersama dan menjalin hubungan. Namun, saat Jose menanyakan apakah mereka bisa bersama, wanita itu malah menolaknya dengan tegas.Belakangan, Jose tahu bahwa wanita itu menyukai orang lain. Sayangnya, pria yang disukai wanita itu memilih adiknya saat kencan buta. Memori masa lalu itu membuat ekspresi Jose berubah menjadi agak muram.Saat itulah, bayangan tubuh ramping muncul dan menghalangi sinar matahari di depannya. Jose tahu itu adalah wanita yang akan dijodohkan dengannya, jadi
Jose menatap Selvy dengan tatapan yang sulit ditebak. Setelah beberapa saat, dia akhirnya melepaskan pergelangan tangan Selvy.Pria itu berucap dengan suara rendah, "Makan dulu sebelum pergi!"Selvy menatap Jose. Tatapannya tenang meskipun ada sedikit kegelisahan di dalamnya. Dia adalah wanita yang sudah terbiasa dengan dunia bisnis, jadi tidak mau memperpanjang masalah kecil. Setelah berpikir sejenak, dia duduk kembali.Pelayan mulai menyajikan makanan. Jose datang lebih awal sehingga sebagian besar makanan sudah dipesan olehnya. Kebetulan sekali, semuanya adalah makanan kesukaan Selvy.Selvy tahu betul bahwa Jose memang orang yang keras kepala. Hanya saja, dia tetap berkata, "Kalau kamu lagi kencan buta sama orang lain, belum tentu wanita itu suka makanan ini."Jose meletakkan serbet putih di pangkuannya. Tatapan gelapnya sedikit sombong saat dia terkekeh pelan. Kemudian, dia berujar, "Selvy, jangan terlalu percaya diri. Kamu pikir aku memesan ini untukmu?"Pria itu berhenti sejenak,