Share

Bab 1096

Penulis: Bulu Tertiup Angin
Pada saat itu, Xavier terpaku sejenak. Cordelia adalah nama yang telah lama menghilang dari dunianya, sampai-sampai dia pikir mereka tidak akan pernah berhubungan lagi seumur hidup. Namun, sekarang nama itu muncul di layar ponselnya secara nyata dan jelas.

Xavier berhenti, tetapi tidak menjawab telepon tersebut. Alaia membuka matanya yang masih sedikit kabur. Dia melihat Xavier, lalu membuka bibir merahnya.

Suaranya sedikit serak akibat momen intim mereka. Alaia bertanya, "Xavier, ada apa?"

"Bukan apa-apa," jawab Xavier. Dia mematikan panggilan itu dan langsung menunduk untuk mencium Alaia lagi. Dia mencium dengan sangat dalam. Hal itu membuat Alaia hampir kehabisan napas.

Tangan lembut Alaia mengusap punggung Xavier dengan lemah. Dia juga memanggil namanya perlahan, "Xavier."

Xavier akhirnya menenangkan diri. Dengan tatapan mendalam, mata hitamnya terpaku pada Alaia. Tanpa sepatah kata pun, pria itu terlihat sangat menggoda.

Alaia merasa hatinya bergetar. Dia berinisiatif untuk memelu
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 1097

    Lantaran menyadari tatapannya, Cordelia menoleh dan melihat ke arah Xavier. Begitu melihat Xavier, ada kilatan kasih sayang dan kegembiraan di matanya. Namun segera, dia menutupi perasaannya itu dan menyapa dengan nada ringan, "Vier, lama nggak bertemu."Di malam yang larut, Xavier mengenakan mantel hitam. Mantel itu pernah dipakai oleh Alaia. Saat Xavier melepasnya dan meletakkannya di sandaran kursi, Cordelia segera mengenali aroma yang samar-samar.Cordelia dengan anggun mengibaskan rambut panjangnya yang bergelombang sehingga terlihat sangat memikat. Wanita itu bertanya, "Vier, aku nggak mengganggumu, 'kan?"Xavier duduk dan memanggil pelayan bar. Pria itu berucap, "Satu martini."Pelayan bar mengenalinya. Di hotel itu, sudah tersebar kabar bahwa Xavier yang terkenal menginap di hotel mereka bersama istrinya. Pelayan bar memandang wajah Xavier dengan hormat, lalu membalas, "Tunggu sebentar, Pak Xavier."Xavier pun mengangguk. Dia mengambil pemantik dan kotak rokok dari saku manteln

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 1098

    Wajah Alaia terlihat pucat pasi. Dia memandang Xavier dan wanita yang memeluknya. Dia tidak sebodoh itu untuk tidak menyadari bahwa wanita di depan inilah yang terus menelepon malam ini.Xavier tidak menjawab telepon dan memilih untuk bertemu setelahnya. Apakah mereka ... berselingkuh?Alaia merasa sangat malu. Tidak ada wanita yang bisa tetap tenang dalam situasi seperti ini. Tanpa menunggu Xavier memberikan penjelasan, Alaia langsung menekan tombol tutup lift.Saat ini, Alaia tidak ingin melihat Xavier maupun selingkuhannya. Pintu lift pun perlahan menutup di depan mereka."Alaia," panggil Xavier seraya mendorong Cordelia dengan keras. Pria itu menahan pintu lift dengan satu tangan dan segera masuk.Xavier mencoba menjelaskan sambil memegang tangan Alaia, tetapi istrinya segera melepaskan tangannya dan berdiri di sudut lift. Tubuhnya bergetar ringan. Saat ini, Alaia merasa dikhianati."Alaia, dengarkan aku," ucap Xavier yang melangkah maju. Dia mengabaikan penolakan istrinya dan meme

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 1099

    Malam ini, Alaia sudah kehabisan tenaga. Dia sama sekali tidak punya kekuatan untuk menghadapi seorang pria yang telah menahan diri selama dua tahun. Alaia hanya bisa bertahan dan tidak bisa mengucapkan sepatah kata pun.Xavier berjanji, "Ayo, nurutlah. Kalau panggil aku Sayang, baru aku akan berhenti."Xavier menatap wajah cantiknya dengan matanya yang gelap. Rambut panjang hitam Alaia bergetar di atas kulit putihnya. Itu menciptakan pemandangan yang indah. Dia terlihat begitu polos dan seksi. Mana mungkin Xavier bisa berhenti?Akhirnya, Alaia menangis dalam pelukannya. Bulu mata panjangnya basah oleh air mata di bahunya. Dia memanggil Xavier dengan suara tidak jelas, "Sayang."Setelah memanggilnya, Alaia merasa sangat malu sehingga menyembunyikan wajahnya di leher Xavier dan enggan keluar.Xavier pun memeluk tubuhnya. Dia tidak melanjutkan, melainkan hanya berpelukan erat dengan Alaia. Kulit mereka bersentuhan ... seolah-olah detak jantung mereka menyatu dan hanya ada mereka di dunia

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 1100

    Bertemu orang tua?Alaia agak terkejut. Baru saja dia hendak mengatakan sesuatu, terdengar suara yang familier dari samping, "Xavier, kebetulan sekali!"Alaia dan Xavier menoleh bersamaan. Terlihat Cordelia yang sedang menatap mereka sambil tersenyum.Cordelia mengenakan gaun hitam sutra bertali satu. Rambut panjangnya yang hitam tergerai di pinggangnya, membuatnya terlihat seksi dan memesona. Namun, memakai pakaian seseksi ini di pagi hari membuatnya terlihat murahan.Xavier tidak menatapnya terlalu lama, hanya tersenyum sekilas. Ekspresinya tampak sangat dingin. Namun, Cordelia masih tidak menyerah. Sebaliknya, dia dengan perhatian, "Xavier, boleh nggak aku semeja dengan kalian?"Alaia menyaksikan semua itu dengan tatapan seru sambil menggigit roti lapisnya.Xavier mengambilkan sepotong ham kepada Alaia, kemudian menoleh pada Cordelia dan berkata dengan anggun. "Tentu saja boleh. Sebentar lagi kami sudah selesai makan dan mau pergi."Cordelia meletakkan dompetnya dan duduk di kursi.

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 1101

    Cordelia tidak sanggup menerimanya. Xavier menggandeng tangan Alaia, lalu berkata, "Maaf, kami pergi dulu.""Xavier ...." Cordelia menyusulnya dengan langkah cepat.Tanpa memedulikan harga dirinya, dia menarik tangan Xavier dan berkata, "Vier, dengarkan penjelasanku. Aku benar-benar melakukan semua itu karena nggak ada jalan lain. Waktu itu kita nggak punya apa pun dan kesempatan itu ada di depan mataku. Asalkan aku menemani ...."Cordelia menatap Xavier dan suaranya bergetar. Dia memohon pada Xavier untuk memberinya kesempatan sekali lagi.Xavier melepaskan tangan Cordelia, lalu berkata dengan perlahan, "Cordelia, itu pilihanmu. Aku nggak menyalahkanmu. Tapi, waktu itu kita memang harus putus dan sekarang juga kita nggak mungkin bisa bersama lagi."Cordelia terisak dengan sedih. "Vier, apa kamu pernah mencintaiku?"Cordelia benar-benar tidak memedulikan harga dirinya. Padahal Alaia masih berada di sana, tapi dia malah menanyakan pertanyaan yang begitu blak-blakan. Ada banyak orang di

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 1102

    Alaia tidak ingin mendengar lebih banyak.Xavier mengelus rambut Alaia dan berujar lembut, "Alaia, sejak akta nikah itu dibuat, aku nggak pernah berencana untuk melepasmu. Malam itu bukan kecelakaan, tapi sesuatu yang sudah lama kurencanakan."Jantung Alaia berdegup kencang. Dia terdiam untuk sesaat sebelum bergumam lirih, "Sungguh nggak disangka, ternyata kamu lumayan mesum."Meski Xavier tidak memaparkan semua yang terjadi, Alaia bisa membayangkan betapa tidak senonohnya situasi saat itu. Sewaktu turun dari mobil, wajahnya masih merona.Xavier membawa Alaia masuk sambil merangkulnya dengan satu tangan. Satu tangannya yang lain menjinjing hadiah pertemuan Alaia untuk kedua orang tuanya.Hadiah yang disiapkan oleh Anna itu dipilih dengan baik. Semuanya merupakan favorit orang tua Xavier.Begitu memasuki pintu, ibu Xavier yang bernama Fiona bergegas menyambut mereka. Dia berjalan melewati putranya dan menarik Alaia masuk seraya berkata dengan hangat, "Ayo, silakan duduk. Kamu suka makan

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 1103

    Di ruang tamu seluas 216 meter persegi itu, Alaia berdiri dan Xavier duduk di sofa. Di belakang mereka, terdapat sebuah  jendela besar.Sinar matahari menembus kaca, bersinar lembut di ruang tamu. Atmosfer terasa hangat dan menyenangkan.Alaia dan Xavier adalah pasangan suami istri, mereka adalah satu keluarga. Alaia tidak hanya mendapatkan seorang suami, tetapi juga ayah dan ibu. Mulai sekarang, dia sudah punya keluarganya sendiri.Xavier mengulurkan tangannya pada Alaia. Alaia malu-malu kucing, tetapi tetap menyambut uluran tangan suaminya.Xavier menggenggamnya erat dan menarik Alaia duduk di sampingnya. Pria itu merapikan rambutnya, seakan-akan sedang memanjakan hewan peliharaan kesayangan.Orang tua Xavier saling memandang lagi. Pembantu yang datang menyajikan makanan kebetulan juga melihat ini. Dia tersenyum dan berujar, "Vier sangat mencintai istrinya.""Pak Xavier memang sangat mencintai Bu Alaia," timpal Anna sambil tersenyum.Martin terkekeh-kekeh dan berucap, "Paling baik ka

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 1104

    Fakta yang sebenarnya selalu membosankan.Satya dan Clara merasa kencan buta kali ini juga tidak akan membuahkan hasil. Sadar dengan sifat pilih-pilih putra mereka, mereka hanya bisa menghela napas dalam hati.Marcella mendadak bertanya, "Kenapa kamu pilih kencan buta? Apa karena kamu juga sudah berumur?"Begitu kata-kata itu terucap, ayah dan ibu Marcella merasa ingin mati saja. Keluarga Orlando juga kaya raya, tetapi mereka masih kalah jauh jika dibandingkan dengan Grup Chandra.Grup Chandra memiliki investasi di sepertiga bisnis Keluarga Orlando. Jadi, perjodohan ini boleh saja batal, tetapi mereka tidak boleh menyinggung Keluarga Chandra.Gibson segera menegur putri bungsunya, "Omong kosong apa kamu! Cepat minta maaf sama Joe."Sebelum Marcella sempat bicara, Joe menyela dengan datar, "Dia nggak salah. Aku kencan buta memang karena sudah berumur. Tapi, Marcella baru 24 tahun, masih cukup muda. Dia nggak perlu terburu-buru."Mendengar itu, orang tua kedua belah pihak pun tahu kencan

Bab terbaru

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 1465

    Di dalam kamar presidential suite.Malam pernikahan Devon dan Vloryne penuh gairah dan cinta yang mendalam. Namun di luar sana, pesta pernikahan tetap berlangsung dengan meriah.Ada seorang tamu istimewa yang datang diam-diam. Dia berharap bisa pergi dengan cara yang sama tenangnya, tanpa menarik perhatian siapa pun.Orang itu takut kehadirannya mengganggu suasana hati seseorang, terutama jika orang itu melihat dirinya dan merasa tidak nyaman. Hanya saja tidak disangka, takdir mempertemukan mereka secara kebetulan di koridor hotel.Andre berdiri dengan tenang sambil menatap Ariel. Saat itu, Ariel sedang menemani Gemma ke toilet. Gadis kecil itu masih terlalu muda untuk pergi sendiri, jadi Ariel selalu memastikan dia tidak sendirian. Di sisi Ariel, ada seorang gadis kecil lainnya. Dia seharusnya adalah salah satu dari anak kembar yang Ariel lahirkan untuk Henley. Sementara itu, anak kembarnya yang satu lagi adalah anak laki-laki yang lebih tua dari gadis kecil ini.Anak kembar Ariel be

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 1464

    Keesokan paginya, cahaya pertama matahari menyinari bumi. Hari ini, Keluarga Chandra merayakan hari besar. Putri bungsu Satya dan istrinya akhirnya menikah.Vloryne bahkan menikah dengan cinta masa mudanya. Dia mengenakan pakaian pengantin tradisional, lengkap dengan mahkota foniks dan jubah merah yang indah. Vloryne terlihat memesona. Dia benar-benar wanita tercantik yang pernah dilihat Devon.Dari sisi Keluarga Cendana, Rafa dan Paula luar biasa sibuk. Meskipun bukan keluarga super kaya, Rafa adalah seorang kepala keluarga yang sangat dihormati.Baik di dalam maupun di luar rumah, Rafa mengurus semua tamu dengan sangat terhormat. Akhirnya, dia pun terlihat sangat akrab dengan Zakki.Hanya saja, Satya merasa sedikit terganggu dengan hal ini. Dia bahkan bertanya, "Zakki, kamu sendiri nggak punya besan?"Zakki tidak mempermasalahkannya. Bersama Annika, dia membantu mempersiapkan pernikahan. Pernikahan tradisional memang jauh lebih rumit daripada pernikahan bertema modern. Hanya saja ber

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 1463

    Malam harinya, Jose dan Selvy pulang ke rumah bersama Selena. Begitu sampai, Selena langsung pergi mengerjakan PR.Sementara itu, Selvy menuju kamar untuk melihat putra bungsunya yang sedang tidur. Seorang pengasuh sedang menjaga anak itu. Ketika mendengar langkah kaki masuk ke kamar, dia berbalik lalu bertanya dengan suara pelan, "Nyonya sudah pulang? Dia tidur terus, benar-benar anak yang baik."Selvy hanya tersenyum. Dia memberi isyarat kepada pengasuh agar turun dan beristirahat. Setelah pintu tertutup, dia menunduk untuk menatap putra bungsunya, Sean.Anak kecil itu sudah berusia 8 bulan. Wajahnya sepenuhnya mewarisi ciri khas Jose, bahkan hampir seperti dicetak dari cetakan yang sama. Bahkan, kadang-kadang Selena memandangi wajah adiknya sambil memuji, "Benar-benar mahakarya Tuhan!"Jose pernah menimpali, "Memangnya kamu tahu apa itu mahakarya Tuhan?""Ketampanan suami adalah kebanggaan istri!" balas Selena dengan bangga.Selvy sempat berbisik kepada Jose, "Dia tahu kata-kata itu

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 1462

    Di lantai 2, Vloryne sedang mencoba gaun pengantinnya. Sesuai keinginan Devon, resepsi pernikahan mereka bertema tradisional.Gaun Vloryne dirancang oleh master top di dalam negeri. Gaunnya sangat mewah dan mahkotanya dihiasi mutiara. Harga mahkota itu puluhan miliar.Vloryne tampak sangat cantik. Dia becermin dan menyentuh mahkotanya sambil bergumam, "Devon benar-benar rela menghabiskan uang demi memuaskan hobinya."Clara menepuk kepala Vloryne. Putrinya ini tidak pernah berpikir panjang sebelum bicara. Untung saja, dia menikah dengan pria yang baik.Clara memberikan harta sesan yang banyak untuk Vloryne, sama seperti waktu Alaia menikah. Namun, Vloryne juga menolak saham Grup Chandra seperti Alaia. Uang yang dihasilkan Devon sudah cukup untuk menghidupi mereka.Alaia merapikan gaun Vloryne. Dia merasa tidak rela. Bagaimanapun, Vloryne adalah putri bungsu Keluarga Chandra. Sekarang, Vloryne akan menikah.Vloryne memandang Alaia seraya menggerutu, "Kak, kapan kamu menetap di dalam nege

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 1461

    Xavier berujar, "Kita nggak bisa menahan rasa sakit."Alaia tidak bisa berkata-kata. Arnold sangat aktif, tetapi dia sangat sopan karena didikan Xavier. Begitu melihat Ivander, Arnold menyapa dengan sopan, "Paman Ivander."Ivander mengusap kepala Arnold. Dia merasa tubuh Arnold lebih berisi dari putranya. Mungkin karena Molly terlalu kurus. Nanti Ivander berencana menambah makanan bergizi untuk Alfred.Mobil Ivander melaju di jalan tol. Dia mengantar keluarga Alaia ke kediaman Keluarga Chandra. Anak-anak Satya dan Clara sudah pindah. Hanya tersisa Vloryne yang belum pindah.Alaia yang jarang pulang dipaksa tinggal di kediaman Keluarga Chandra. Alaia tidak menolak. Beberapa hari lagi, dia berencana pergi ke Kota Aruma untuk mengunjungi makam orang tua kandungnya.Mobil Ivander berhenti di tempat parkir kediaman Keluarga Chandra. Semua junior Keluarga Chandra berkumpul. Demi mempersiapkan resepsi pernikahan Vloryne besok, para pria berdiskusi dan para wanita sibuk di lantai 2.Sementara

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 1460

    Sore harinya, Vloryne hendak pulang kerja. Dia melihat mobil Devon di tempat parkir, tetapi Devon tidak berada di dalam mobil.Kebetulan seorang petinggi kampus lewat. Dia berkata kepada Vloryne, "Devon datang ke kampus. Di aula ada upacara penyumbangan, kamu boleh lihat acaranya. Nanti kalian baru pulang bersama. Makan hotpot waktu musim dingin sangat menyenangkan."Vloryne menanggapi, "Pak, kamu pandai menikmati hidup."Petinggi menunjukkan sayuran yang dibawanya dan menimpali, "Lihat, istriku terus desak aku dari tadi. Dia suruh aku pulang masak dan jaga cucu."Vloryne tersenyum dan memandangi petinggi yang berjalan pergi. Kemudian, dia berjalan ke aula sambil membawa termos. Banyak mahasiswa yang menyapa Vloryne.Salah satu mahasiswa berujar, "Bu Vloryne, Pak Devon ada di aula."Setiap orang yang lewat memberi tahu Vloryne hal yang sama. Devon menjadi terkenal di kampus setelah menyumbang 100 miliar.Vloryne yang menaiki tangga aula mendengar suara Devon dari kejauhan. Kala ini, De

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 1459

    Vloryne terdiam menatap Devon. Pria itu mengenakan mantel hitam. Ketika sosoknya yang tinggi berdiri di dalam ruang kerja, suasananya terasa tegang.Devon berjalan ke arah Vloryne, lalu memeluk gadis kecil yang sedang menangis sambil membelai rambutnya. Dia berkata dengan sangat lembut, "Katanya nggak menangis."Vloryne bersandar di pundak Devon sembari bergumam, "Kamu pasti sengaja.""Terharu nggak?" tanya Devon.Vloryne memukul Devon dua kali.Devon terkekeh-kekeh dan membiarkan Vloryne melampiaskan emosinya. Hatinya juga terasa sedih. Lima tahun ini, sebenarnya Devon takut dan cemas Vloryne akan jatuh cinta pada orang lain sebelum dirinya sukses. Jika itu terjadi, apa yang akan dia pakai untuk meminta Vloryne kembali?Cinta antara pria miskin dan putri keluarga kaya hanya ada di dalam novel. Kenyataannya begitu kejam. Vloryne tidak peduli, tetapi Devon tidak rela melihat Vloryne hidup menderita. Kini, Devon dan Vloryne berpelukan di dalam ruang kerja. Mereka akan segera menikah.Di

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 1458

    Rencana pernikahan Devon dan Vloryne berjalan dengan lancar tanpa ada hambatan.Vloryne terkadang merasa ini hanya ilusi. Semuanya berjalan terlalu lancar seakan-akan perpisahaan beberapa tahun ini tidak pernah terjadi. Vloryne dan Devon seperti selalu bersama.Setelah bertemu kembali, Devon bahkan tidak banyak bertanya tentang kehidupan Vloryne di luar negeri. Dia memperlakukan Vloryne seperti dulu.Vloryne sudah tidak semuda dan secantik dulu lagi, tetapi Devon memperlakukannya seperti gadis berusia 20 tahun. Vloryne diam-diam berpikir bahwa Devon pasti suka gadis berusia 18 tahun. Sayangnya, waktu telah berlalu dan tidak bisa kembali.Devon hanya tersenyum.Pada musim dingin, hari-hari terasa lebih singkat. Setelah pulang kerja, Vloryne datang ke vila Devon, tetapi Devon belum pulang. Dua pembantu yang dipekerjakan Devon sudah mulai menyiapkan makan malam.Ketika Vloryne turun dari mobil, dia menerima panggilan dari Devon. Vloryne bertanya dengan lembut, "Kamu pulang jam berapa?"De

  • Tuan CEO, Aku ingin Bercerai   Bab 1457

    Vloryne kembali menatap Devon dengan polos.Devon mengeluarkan dompet dari mantelnya sambil terkekeh-kekeh. Dia mengambil kartu bank platinum dan menaruhnya di telapak tangan Vloryne. "Ini kartu cadanganku, nggak ada batas pengeluaran," ucapnya.Vloryne berucap pelan, "Baik banget. Terima kasih, Pak Devon!"Devon menepuk-nepuk kepala gadis itu.Vloryne sontak memeluk leher kekasihnya dan berkata, "Terima kasih, Om Gadun."Devon membalas dengan menangkup wajah mungil Vloryne dan menciumnya dalam-dalam. Dahulu, dia adalah seorang dosen dan sekarang dirinya adalah pebisnis andal.Namun, tingkah Vloryne membuatnya tidak bisa menahan diri. Setelah mengakhiri ciumannya, Devon membisikkan kata-kata nakal di telinga gadis itu, membuatnya tertegun sekaligus malu.Devon menggigit ujung hidung Vloryne dan berucap, "Seleramu cukup mengagetkan."Vloryne tidak berani menggoda Devon lagi. Dia duduk lebih tegak dan meminta pria itu untuk mengemudi. Devon menatapnya sejenak, baru menghidupkan mesin.Se

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status