Share

8. Aku Tidak Akan Tinggal Diam

Dahayu menatap senja di depan jendela kamarnya dengan melipat tangan di depan dada.

Rona kuning keemasan bersembunyi di balik mendung hitam yang bergelayut bagai kapas kotor dari kejauhan.

Warna kelam itu semakin terkumpul dan tebal menghalangi keindahan senja dengan cepat.

Sudah pasti akan turun hujan malam ini.

"Nyonya." Suara Mina membuat Dahayu menoleh perlahan.

"Tuan membelikan gaun untuk, Nyonya. Beliau meminta Anda bersiap. Tuan besar Jayanta akan mengadakan perjamuan di kediaman utama malam ini."

Kata perjamuan itu terdengar mengerikan di telinga Dahayu. Empat tahun yang lalu Dahayu mengotori tangannya untuk membunuh dua orang sekaligus gara-gara Aksa mengajaknya ke perjamuan.

Tapi kali ini perjamuan diadakan di kediaman mertuanya, mungkin tidak berbahaya seperti dilakukan di hotel.

Dahayu mulai mengangguk dan berkata, "Iya."

Setelah Mina pergi, kilat mata Dahayu terlihat kosong usai melihat gaun warna pastel yang tampak indah.

Ada yang sedang dia pikirkan dengan sangat dalam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status