"Skyla?" Richelle bersuara ketika Skyla tampak melamun."Kau terlalu banyak membaca novel, Richelle. Hal-hal seperti itu hanyalah khayalan dan tidak nyata." Skyla enggan memikirkannya."Jadi, dia juga seperti itu padamu?""Tidak, dia beberapa kali tersenyum dan tertawa.""Benarkah?" Richelle tampak bersemangat. "Dia pasti terlihat sangat tampan saat tersenyum."Tampan? Siapa yang berani mempertanyakan ketampanan Shael. Hanya orang buta yang akan mengatakan Shael tidak tampan."Tampan.""Seberapa tampan?"Skyla membayangkan ketika Shael tersenyum atau tertawa. "Baiklah, mari berhenti membicarakan tentang Tuan Shael.""Skyla, aku pikir kau dan Tuan Shael sangat cocok."Skyla menatap Richelle mengejek. "CEO dan Ketua Mafia, seperti di salah satu novel yang kau baca, bukan?"Richelle terkekeh geli. "Kau benara-benar pintar.""Dengar, sahabatku, hidup tidak seindah cerita di novel.""Baiklah, Sahabatku. Aku mengerti kau sangat realistis dan tidak akan mempercayai hal-hal seperti itu."Kedu
Hari-hari berlalu, Skyla tanpa Shael, ia masih baik-baik saja. Namun, setiap malam ia mengalami mimpi buruk dan sulit tidur kembali, meski begitu ia tidak menganggap itu sebagai masalah serius.Skyla yakin bahwa mimpi buruk itu akan segera lenyap seiring berjalannya waktu.Malam ini Skyla akan menghadiri sebuah acara pesta. Itu adalah sebuah pesta ulang tahun pernikahan rekan kerja ayah Skyla.Karena saat ini ayah dan ibunya sedang berada di luar kota, maka Skyla yang datang untuk mewakilkan orangtuanya.Ia datang sendirian dengan hadiah yang telah disiapkan olehnya."Tuan Parker, Nyonya Parker, selamat untuk ulang tahun pernikahan kalian. Ayah dan Ibu tidak bisa hadir, jadi aku datang untuk memakilkan mereka, mohon terima hadiah yang telah disiapkan oleh orangtuaku." Skyla menatap pasangan berusia hampir lima puluh tahun di depannya."Terima kasih, Nona Skyla. Kami sangat menghargai kedatanganmu. Silahkan nikmati pestanya." Tuan Parker menerima hadiah dari Skyla dengan senang hati."
Kegiatan panas itu berakhir, Shael mengangkat tubuh Skyla dan meletakannya ke sisi tempat biasa Skyla berbaring.Pria itu menyeka tubuh Skyla dengan handuk yang sudah direndam dengan air hangat. Shael tidak ingin Skyla tidur dengan tubuh yang lengket karena keringat, itu pasti akan membuat Skyla merasa tidak nyaman.Gerakan tangan Shael terhenti ketika noda darah menarik perhatiannya.Hanya ada satu arti dari noda darah itu, Skyla masih perawan.Dari noda itu, Shael melihat ke wajah Skyla. Jadi, dia adalah pria pertama yang menyentuh Skyla? Setelah beberapa saat mengamati wajah Skyla, Shael membersihkan tubuhnya, berpakaian lalu keluar dari kamar Skyla."Cari tahu siapa yang telah memberikan obat perangsang pada Skyla malam ini!" Shael memberikan perintah pada Ron."Baik, Tuan."Ron segera pergi, sementara Shael ia kembali ke kamar Skyla dan tidur bersama dengan wanita itu.Keesokan harinya, Skyla bangun di siang hari. Wanita itu bangun dengan bagian tubuh yang terasa sangat nyeri. Ba
"Apakah kau sudah merasa lebih baik?" Shael bertanya pada Skyla yang baru saja bangun dari tidurnya.Skyla sudah mengoleskan salep tiga kali sehari, itu memang salep yang sangat ampuh. Bagian bawahnya tidak begitu sakit dan bengkaknya sudah hilang."Aku sudah lebih baik.""Biarkan aku memeriksanya," seru Shael serius.Skyla menatap Shael dengan mata mendelik. "Tidak perlu." Ia kemudian membebaskan dirinya dari Shael dan pergi ke kamar mandi.Shael merasa geli atas reaksi Skyla, ia benar-benar hanya ingin memeriksanya saja, kenapa Skyla begitu takut.Beberapa saat kemudian Shael dan Skyla pergi ke ruang makan untuk sarapan."Apakah kau akan kuliah hari ini?" tanya Shael."Tidak." Bekas di leher Skyla belum sepenuhnya memudar, jika ia pergi ke kampus mungkin orang-orang akan menatapnya aneh. Dan jika ia memakai syal, maka itu akan semakin terlihat aneh karena ini bukan musim dingin."Baiklah kalau begitu," seru Shael. "Oh, ya, apa yang kau inginkan sudah dilaksanakan." Pria itu mengelua
Hari-hari berlalu seperti biasanya bagi Skyla. Ia pergi kuliah dan kembali ke kediaman Shael. Memberikan ciuman selamat pagi dan selamat malam untuk Shael.Setiap malam ia akan tidur dalam dekapan Shael, ketika ia bangun ia akan menemukan Shael di dekatnya.Pagi ini ia terbangun sendirian, ia kira Shael pasti bangun lebih dulu dan berada di luar kamar.Skyla turun dari ranjang, ia pergi membersihkan tubuhnya lalu berpakaian. Wanita itu keluar dari kamarnya dan pergi ke ruang makan."Selamat pagi, Nona Skyla." Alberto menyapa Skyla dengan sopan."Pagi, Tuan Alberto." Skyla tidak melihat keberadaan Shael, jadi ia bertanya pada Alberto. "Di mana Tuan Shael?""Tuan Shael pergi pagi-pagi sekali, beliau tidak membangunkan Anda karena tidak ingin mengganggu tidur Anda. Tuan Shael akan menghubungi Anda nanti."Skyla mengerti, ia duduk di tempat duduk dan menyantap sarapannya.Setelah selesai sarapan ia kembali ke kamarnya, pada saat yang pas ponselnya berdering. Itu adalah panggilan dari Shae
Sebuah tamparan keras mendarat di wajah tampan Xander."Xander, kau benar-benar mengecewakan keluargamu! Kami semua tidak menyukai pelacur itu, tapi kau malah membuatnya hamil!" Edward berkata dengan marah.Xander tidak mengatakan apapun, ia hanya menundukan kepalanya."Dengarkan Ayah baik-baik, Xander. Wanita itu dan anak di kandungannya tidak akan pernah bisa masuk ke dalam keluarga Abraham!" Edward berkata dengan tegas. "Jika kau berkeras ingin menikahinya maka kau akan kehilangan hak warismu!""Ayah, janin yang ada di kandungan Zeanne juga mengaliri darah keluarga Abraham." Xander merasa bahwa ini tidak adil untuk janin di kandungan Zeanne.Baiklah jika orangtuanya tidak menyukai Zeanne, tapi janin di kandungan Zeanne tidak bersalah."Xander, anak itu bahkan belum tentu milikmu, tapi kau sudah mengatakan darahnya mengaliri darah keluarga Abraham." Janice sudah beberapa kali melihat masalah seperti ini terjadi di mana seorang wanita meminta tanggung jawab padahal janin yang dikandu
Setelah tiga hari perjalanan udara, darat dan air, Shael sampai di tempat pertemuan dengan para anggota asosiasi mafia yang berasal dari lima benua.Tempat pertemuan itu ada di tengah-tengah hutan yang terletak di sebuah pulau pribadi. Selain sulit untuk mencapai tempat itu, di sana juga sulit untuk berkomunikasi dengan dunia luar.Selama pertemuan berjalan, Shael tidak bisa menggunaan ponselnya untuk keamanan bersama para anggota asosiasi itu.Pertemuan ini berlangsung setiap tiga tahun satu kali. Mereka akan membahas mengenai persekutuan mereka dan beberapa hal lainnya yang berhubungan dengan bisnis bawah tanah.Beberapa rekan Shael melakukan pekerjaan seperti pembunuh bayaran, pemerasan, perjudian ilegal dan juga perdagangan manusia.Sementara Shael, ia hanya bertransaksi narkotika dan senjata. Ia tidak tertarik dengan perdagangan manusia dan lainnya."Selamat datang, Shael." Massimo, ketua asosiasi itu menyambut Shael dengan ramah. Pria ini memiliki usia beberapa tahun di atas Sha
"Bisakah aku meminta rekaman video Zeane waktu itu?" Skyla bertanya setelah ia dan Shael selesai makan.Shael menatap Skyla dengan sedikit kerutan di wajahnya. Dan Skyla segera mengerti, ia menjelaskan kenapa ia membutuhkan video itu."Jadi, apakah kau ingin mantan tunanganmu berpisah dengan Zeanne agar kau bisa kembali dengan mantan tunanganmu?""Aku tidak akan memungut sampah yang sudah aku buang." Skyla menjawab dengan serius. "Aku hanya tidak ingin keluarga Abraham ditipu oleh wanita seperti Zeanne.""Bagus jika seperti itu, bahkan jika kau ingin kembali dengan Xander, selama aku masih hidup, kau hanya bisa menjadi wanitaku." Shael menatap Skyla tegas.Ruangan itu hening sejenak, Skyla telah bertunangan dengan Xander selama bertahun-tahun, tapi pria itu bahkan tidak pernah mengakuinya sebagai tunangan. Dan Shael, ia tidak memiliki hubungan resmi dengan pria ini, tapi berkali-kali telah mengklaim dirinya sebagai wanita pria itu.Bohong jika Skyla tidak tergerak dengan setiap kata k
Selama satu minggu, Skyla dan Shael menghabiskan waktu mereka berdua saja.Saat ini Skyla sedang berdiri di balkon kamar yang langsung menghadap ke laut. Wanita itu menatap jauh ke depan.Udara dingin memeluk tubuh Skyla, tapi itu tidak membuatnya kedinginan melainkan merasa begitu segar.Di kamar, Shael baru saja bangun. Pria itu mendekati Skyla, memeluk Skyla dari belakang. “Selamat pagi, Istriku,” suara Shael terdengar serak. Pria itu memberikan kecupan di pipi Skyla.“Selamat pagi, Suamiku.” Skyla memiringkan wajahnya lalu memberikan ciuman balasan untuk Shael.“Apakah semalam aku menyakitimu?” Shael bertanya lembut.Skyla menggelengkan kepalanya. “Kau tidak menyakitiku sama sekali.”Shael merasa lega, semalam ia kehilangan kendali dan menjadi lebih liar dari malam sebelumnya. “Aku akan membuatkan minuman hangat untuk kita dulu.”“Ya.”Shael melepaskan pelukannya dari tubuh Skyla, ia masuk ke dalam lalu membuat kopi untuk dirinya sendiri dan susu hangat untuk Skyla.“Terima kasih,
Pintu kamar Shael terbuka sesaat suara ketukan terdengar dari sana. Sosok Ron masuk dengan tergesa, wajah pria itu terlihat menyimpan rasa gugup.“Tuan, pihak rumah sakit menghubungi saya dan mengatakan bahwa Nona Skyla mengalami henti jantung.”Shael yang sedang merokok segera mematikan rokoknya. Pria itu bergegas meninggalkan kamarnya. “Pergi ke rumah sakit!”“Baik, Tuan.”Selama dalam perjalanan wajah Shael tampak sangat muram. Skyla tidak boleh meninggalkannya dengan cara seperti ini. Tidak, ini pasti salah! Skyla pasti baik-baik saja. Dia tidak mungkin meninggal. Shael menolak untuk mempercayai bahwa Skyla sudah tiada.Sampai di rumah sakit, Shael segera berlari menuju ke ruang ICU. Pria itu berhenti di depan pintu dan membukanya dengan kasar. Saat pintu terbuka ada ada Tyler dan Zara yang saling berpelukan.Tatapan Shael tertuju pada ranjang, tubuh Skyla yang beberapa hari berbaring di sana ditutupi oleh kain penutup dari atas sampai ke bawah.Shael ingin mendekati Skyla, tapi k
Keesokan harinya Shael masuk ke dalam ruang ICU, ia menggenggam tangan Skyla dengan lembut, tatapannya ke wajah Skyla begitu sendu.“Skyla, aku tahu kau sangat membenciku karena aku menyakitimu. Bangunlah, jika kau benar-benar tidak ingin melihatku lagi maka aku akan menghilang dari pandanganmu, aku berjanji padamu. Jangan gunakan cara seperti ini untuk tidak melihatku lagi.Putra kita membutuhkanmu. Aku dan orangtuamu bisa memberikan kasih sayang dan semua hal yang terbaik untuknya, tapi cinta dan kasih sayang seorang ibu, kami semua tidak akan bisa memberikannya kecuali dirimu.Skyla, aku sangat mencintaimu. Aku benar-benar minta maaf karena menyakitimu. Aku sangat menyesal. Aku tahu aku sangat salah, jadi tolong jangan menghukumku seperti ini.Jika ingin menghukumku, tidak apa-apa, hukum saja aku, tapi jangan hukum anak kita atau orangtuamu yang menyayangimu.”Dada Shael sangat sesak, sungguh ia bersedia menghilang dari hidup Skyla asal Skyla membuka matanya. Ia lebih baik melihat
“Tuan Shael, Nona Skyla terjatuh dari tangga.” Ron melapor pada Shael.“Apa?!” Shael segera meninggalkan ruang kerjanya dan pergi ke villa Skyla. Pria itu berlari tergesa.Saat pria itu sampai di villa Skyla, Skyla telah digendong oleh salah satu penjaga tempat itu. Shael segera mengambil alih tubuh Skyla dan membawanya menuju ke mobil yang dikemudikan oleh Ron.“Skyla, bertahanlah, kita akan segera sampai ke rumah sakit.” Shael menggenggam tangan Skyla dengan erat. Ia menatap wajah Skyla yang pucat dan menahan kesakitan.“Anakku.” Skyla merintih.“Dia pasti akan baik-baik saja. Dia adalah anak yang kuat dan hebat. Dia pasti akan bertahan,” seru Shael meyakinkan Skyla.Skyla merasa perutnya semakin sakit, darah yang mengalir di pahanya terasa semakin deras. Ia takut, ia takut kehilangan calon anak yang sangat ia cintai.“Jika dokter meminta memilih, maka selamatkan anakku.” Skyla merasa bahwa anaknya lebih berhak mendapatkan kesempatan untuk hidup.“Apa yang kau bicarakan, Skyla?! Kau
Dua hari berlalu, Skyla pikir Shael akan datang mengganggunya lagi, tapi ternyata pria itu tidak datang lagi.Setelah makan malam, Skyla pergi ke ruang kerjanya. Meski ia berada di luar negeri, ia masih ikut membantu ayahnya di perusahaan.Usai bekerja Skyla pergi ke kamarnya, ia tidak boleh bekerja lembur atau duduk terlalu lama karena itu akan membuat pinggangnya sakit.Dengan perutnya yang besar, Skyla kesulitan untuk tidur terlentang. Dokter juga menganjurkan untuk tidur miring agar Skyla bisa bernapas dengan baik.Skyla memejamkan matanya, beberapa saat kemudian ia sudah tertidur.Satu jam berikutnya, Shael masuk ke kamar Skyla. Ia tidak akan pantas menjadi pemimpin kelompok Vortexia jika hanya menyelinap masuk ke sebuah rumah saja tidak bisa.Shael naik ke atas ranjang dengan hati-hati agar tidak membangunkan, Skyla. Ia kemudian berbaring di sana menghadap Skyla. Pria itu memandangi wajah tenang Skyla. Ia tidak bisa mendatangi Skyla di siang hari karena tidak ingin membuat emosi
Shael dan Shea sedang berada dia atas ranjang untuk tidur. Sejak beberapa bulan lalu kembali bersama, Shael tidak pernah menyentuh Shea lebih dari sekedar pelukan atau kecupan singkat di puncak kepala.Malam ini Shea mencoba untuk mengambil inisiatif. Ia mencium bibir Shael dengan lembut. Awalnya ia bisa merasakan tubuh Shael membeku, tapi kemudian Shael menerima ciumannnya, tapi itu tidak berlangsung lama.“Shea, maafkan aku.” Shael meminta maaf. Ia tidak bisa melanjutkan ciuman itu. Rasa bibir Shea tidak seperti bibir Skyla yang manis.Saat membiarkan Shea menciumnya, Shael ingin tahu bagaimana reaksi tubuhnya, dan ia merasakan penolakan yang cukup kuat.Shea tersenyum lembut. “Tidak apa-apa, Shael. Kita tidak berhubungan lebih dari enam tahun, kau mungkin merasa asing dengan ciumanku.”“Tidurlah duluan, Shea. Aku akan pergi ke ruang kerja.”“Ya.”Shael segera meninggalkan kamarnya. Di ranjang, Shea tersenyum sedih.“Shael, hati, pikiran dan tubuhmu sudah dimiliki oleh Skyla sepenu
Waktu berlalu lagi, tapi bukannya menjadi kabur, kenangan Shael bersama Skyla menjadi semakin pekat dan menyiksa.Shael akhirnya mencoba untuk menghubungi nomor ponsel Skyla, tapi sayangnya nomornya telah dimasukan ke daftar hitam oleh Skyla.Shael akhirnya hanya bisa membuka galeri foto di ponselnya. Ia melihat potret dirinya dan Skyla di sana.“Shael!” suara Shea terdengar oleh Shael. Pria yang baru saja melihat foto Skyla itu segera menyimpan ponselnya di saku.“Ada apa, Shea?”“Apakah pekerjaanmu belum selesai?”“Sudah selesai. Kau ingin tidur?”“Ya.”“Baiklah, ayo ke kamar.” Shael meninggalkan ruang kerjanya dan pergi bersama Shea menuju ke kamarnya.Pasangan itu berbaring di atas ranjang. Shea mendekat ke arah Shael dan masuk ke dalam dekapan pria itu. Baginya dekapan Shael adalah tempat teraman baginya.“Selamat tidur, Shael.”“Selamat tidur, Shea.”Saat Shael memastikan Shea sudah tertidur, pria itu turun dari ranjang dan pergi ke balkon. Ia menyalakan sebatang rokok lalu kemu
Shea masuk ke dalam ruang kerja Shael di Vortexia. Wanita itu memikirkan kembali apa yang dikatakan oleh Ariella.Ia mengangkat wajahnya menatap Shael. “Siapa wanita bernama Skyla itu?”Shael tidak akan menutupi tentang Skyla dari Shea, ia tahu cepat atau lambat Shea pasti akan mendengar mengenai Skyla.“Dia adalah wanita yang memiliki wajah yang mirip denganmu, usianya 21 tahun. Kami menjalin hubungan lebih dari satu tahun. Besok adalah hari pernikahan kami, tapi pernikahan itu batal karena kau kembali.”Shea merasa bersalah. “Maafkan aku, seharusnya aku tidak merusak pernikahan kalian.”“Tidak, ini bukan salahmu, Shea. Aku senang kau kembali.”“Wanita bernama Skyla itu pasti sakit hati, Shael. Dia mungkin membenci kau, tapi akan lebih membenci aku.”“Aku menyakitinya, dia pantas membenciku, tapi kau, Skyla tidak akan membencimu karena kau tidak melakukan kesalahan apapun padanya.” Shael mengenal Skyla cukup baik, wanita itu bukan wanita yang tidak masuk akal.Shea pikir wanita bern
Selamat tinggal…Kata-kata itu terus terngiang di kepala Shael. Dadanya terasa sesak karena kata-kata itu. Bahkan, meski ia tidak mencintai Skyla, ditinggalkan oleh wanita itu tetap saja terasa menyakitkan.“Pergi ke bar Alvaro.”“Baik, Tuan.”Sopir segera melaju menuju ke bar milik Alvaro. Sampai di sana, Shael segera turun dan masuk ke dalam ruangan Alvaro yang diisi oleh beberapa rak yang terdapat berbagai jenis minuman di sana.“Kakak Pertama.” Alvaro segera mendekati Shael yang duduk di sofa.“Berikan aku minuman.”Alvaro memberi isyarat pada asisten pribadinya untuk segera menyiapkan minuman untuk Shael. Pria itu kemudian mengirimkan pesan pada Austin dan Reviano agar segera ke bar miliknya.Shael segera mengisi gelasnya dengan minuman lalu kemudian menenggaknya.“Kakak pertama, apa yang terjadi?” Alvaro menatap wajah Shael yang tampak suram.Shael tidak menjawab, pria itu hanya mengisi minumannya lalu meminumnya.Apakah ini karena Skyla atau Shea? Alvaro menebak-nebak. Sejauh i