Sebuah tamparan keras mendarat di wajah tampan Xander."Xander, kau benar-benar mengecewakan keluargamu! Kami semua tidak menyukai pelacur itu, tapi kau malah membuatnya hamil!" Edward berkata dengan marah.Xander tidak mengatakan apapun, ia hanya menundukan kepalanya."Dengarkan Ayah baik-baik, Xander. Wanita itu dan anak di kandungannya tidak akan pernah bisa masuk ke dalam keluarga Abraham!" Edward berkata dengan tegas. "Jika kau berkeras ingin menikahinya maka kau akan kehilangan hak warismu!""Ayah, janin yang ada di kandungan Zeanne juga mengaliri darah keluarga Abraham." Xander merasa bahwa ini tidak adil untuk janin di kandungan Zeanne.Baiklah jika orangtuanya tidak menyukai Zeanne, tapi janin di kandungan Zeanne tidak bersalah."Xander, anak itu bahkan belum tentu milikmu, tapi kau sudah mengatakan darahnya mengaliri darah keluarga Abraham." Janice sudah beberapa kali melihat masalah seperti ini terjadi di mana seorang wanita meminta tanggung jawab padahal janin yang dikandu
Setelah tiga hari perjalanan udara, darat dan air, Shael sampai di tempat pertemuan dengan para anggota asosiasi mafia yang berasal dari lima benua.Tempat pertemuan itu ada di tengah-tengah hutan yang terletak di sebuah pulau pribadi. Selain sulit untuk mencapai tempat itu, di sana juga sulit untuk berkomunikasi dengan dunia luar.Selama pertemuan berjalan, Shael tidak bisa menggunaan ponselnya untuk keamanan bersama para anggota asosiasi itu.Pertemuan ini berlangsung setiap tiga tahun satu kali. Mereka akan membahas mengenai persekutuan mereka dan beberapa hal lainnya yang berhubungan dengan bisnis bawah tanah.Beberapa rekan Shael melakukan pekerjaan seperti pembunuh bayaran, pemerasan, perjudian ilegal dan juga perdagangan manusia.Sementara Shael, ia hanya bertransaksi narkotika dan senjata. Ia tidak tertarik dengan perdagangan manusia dan lainnya."Selamat datang, Shael." Massimo, ketua asosiasi itu menyambut Shael dengan ramah. Pria ini memiliki usia beberapa tahun di atas Sha
"Bisakah aku meminta rekaman video Zeane waktu itu?" Skyla bertanya setelah ia dan Shael selesai makan.Shael menatap Skyla dengan sedikit kerutan di wajahnya. Dan Skyla segera mengerti, ia menjelaskan kenapa ia membutuhkan video itu."Jadi, apakah kau ingin mantan tunanganmu berpisah dengan Zeanne agar kau bisa kembali dengan mantan tunanganmu?""Aku tidak akan memungut sampah yang sudah aku buang." Skyla menjawab dengan serius. "Aku hanya tidak ingin keluarga Abraham ditipu oleh wanita seperti Zeanne.""Bagus jika seperti itu, bahkan jika kau ingin kembali dengan Xander, selama aku masih hidup, kau hanya bisa menjadi wanitaku." Shael menatap Skyla tegas.Ruangan itu hening sejenak, Skyla telah bertunangan dengan Xander selama bertahun-tahun, tapi pria itu bahkan tidak pernah mengakuinya sebagai tunangan. Dan Shael, ia tidak memiliki hubungan resmi dengan pria ini, tapi berkali-kali telah mengklaim dirinya sebagai wanita pria itu.Bohong jika Skyla tidak tergerak dengan setiap kata k
"Ke mana kau akan membawaku?" tanya Skyla pada Shael. Hari ini ia tidak memiliki jadwal kuliah dan juga tidak memiliki pekerjaan."Ke markas Vortexia." Bagi Shael, Skyla adalah satu-satunya wanita yang akan menemani hidupnya, jadi ia ingin memperkenalkan Skyla pada setiap bagian penting dalam hidupnya, salah satunya adalah markas Vortexia.Setelah tahu ke mana ia akan dibawa, Skyla diam."Kenapa diam? Takut?" Shael menggoda Skyla."Apa yang perlu aku takutkan?" Skyla balik bertanya."Wanitaku memang harus pemberani. Tidak ada yang perlu kau takutkan di dunia ini selama masih ada aku." Shael berkata dengan percaya diri.Skyla sudah terbiasa menghadapi sikap narsis Shael. Namun, kata-kata pria ini jga membuatnya merasa aman dan nyaman. Sekarang ia memiliki dua pria yang akan melindunginya dari apapun, ayahnya dan Shael."Aku sangat beruntung kalau begitu.""Tentu saja, kau adalah wanita paling beruntung di dunia karena memiliki pria sepertiku di sisimu.""Baiklah, hentikan."Shael terta
Setelah makan malam dengan teman-temannya, Shael membawa Skyla kembali ke kediamannya. Shael ingin Skyla memiliki hubungan yang baik dengan teman-temannya. Jika nanti terjadi masalah dan ia tidak ada di dekat Skyla, maka Skyla bisa meminta bantuan Alvaro, Austin atau Reviano.Selama dalam perjalanan kembali, Skyla lebih banyak diam. Shael telah membawanya ke markas Vortexia dan juga memperkenalkan pada teman-temannya. Pria ini tidak diragukan lagi serius dengannya."Apa yang sedang kau pikirkan?"Suara Shael membuyarkan lamunan Skyla. Wanita itu segera mengarahkan pandangannya ke wajah Shael. "Tidak ada.""Lelah?""Sedikit.""Setelah ini bersihkan tubuhmu dan tidurlah duluan. Aku akan pergi lagi karena aku memiliki urusan.""Baik."Beberapa waktu kemudian, mobil Shael sampai di kediamannya. Shael mencium bibir Skyla sebelum ia membiarkan wanitanya keluar dari mobil.Setelah melihat mobil Shael pergi, Skyla masuk ke dalam bangunan utama. Ia membersihkan tubuhnya dan istirahat.Di tempa
"Tuan Shael, ini adalah Richelle Smith, sahabatku." Skyla memperkenalkan Richelle pada Shael.Shael mengulurkan tangannya. Ia akan bersikap baik pada Richelle karena wanita itu adalah sahabat baik Skyla. "Shael Orlaith."Richelle mengulurkan tangannya yang saat ini berkeringat dingin. "Richelle Smith.""Senang berkenalan denganmu, Nona Richelle. Jangan takut, aku tidak akan menyakiti orang-orang yang disayangi oleh wanitaku." Shael melepaskan jabat tangannya pada tangan Richelle.Richelle tersenyum kaku, mencoba untuk tidak takut pada Shael sedikit sulit. "Aku tidak takut, aku hanya sedikit gugup."Skyla tersenyum kecil. Shael benar-benar membuat Richelle takut. "Baiklah, aku akan pulang duluan. Menyetir dengan hati-hati.""Ya." Richelle melambaikan tangannya.Skyla masuk ke dalam mobil Shael lalu disusul oleh Shael."Temanmu tampaknya sangat penakut." Shael melihat Richelle yang tampak lega setelah mobilnya melaju.Skyla tertawa geli. "Bukan temanku yang penakut, tapi kau yang terlal
Waktu berlalu, hari ini adalah hari pernikahan Xander dan Zeanne. Pernikahan keduanya dilaksanakan selang satu bulan setelah Janice menerima kiriman dari orang suruhan Skyla.Semua orang dari kalangan atas dan teman-teman Xander dan Zeanne diundang ke acara itu termasuk juga Skyla.Skyla memilih untuk datang ke sana karena ia telah diundang. Skyla telah selesai dengan riasan dan pakaiannya. Wanita itu kemudian keluar dari kamarnya dan pergi ke lift. Di lantai bawah Shael sudah menunggunya.Ia akan pergi ke pesta pernikahan Xander dan Zeanne dengan ditemani oleh Shael.Saat pintu lift terbuka, tatapan Shael terarah ke sana. Sosok Skyla yang mengenakan gaun berwarna merah muncul.Dunia Shael hanya berfokus pada Skyla. Sekelilingnya berhenti, tapi Skyla tetap bergerak ke arahnya.Skyla dengan paduan gaun warna merah benar-benar sangat memikat. Ini adalah pertama kalinya Shael melihat Skyla mengenakan gaun pesta seperti ini.Ditatap tanpa berkedip oleh Shael membuat Skyla merasa tidak nya
Plak! Sebuah tamparan yang sangat keras mendarat di wajah Zeanne. Tamparan itu berasal dari sang ayah, Jeffrey."Kau benar-benar membuatku kehilangan wajah, Zeanne! Bagaimana bisa kau begitu binal, kau sudah memiliki pria seperti Xander, tapi masih mencari kepuasan di luar sana, tidak tanggung-tanggung, kau bermain dengan dua pria sekaligus!"Hari ini Jeffrey sangat malu. Orang-orang yang meremehkannya akan semakin mengolok-olok dirinya. Ia telah sangat bangga putrinya akan menikah dengan pewaris keluarga Abraham, tapi ternyata semua itu hancur karena kebodohan putrinya."Suamiku, ini bukan salah Zeanne. Malam itu dia mabuk dan tidak menyadari apapun. Zeanne sangat mencintai Xander, tidak mungkin dia akan berkhianat dan menyebabkan dia kehilangan Xander." Clara segera membela putrinya."Jadi, kau juga tahu, dan kau menyembunyikannya dariku!" Sebuah tamparan mendarat di wajah Clara. Rasanya sangat pedih dan menyakitkan. Ini adalah pertama kalinya ia mendapatkan tamparan dari suaminya.
Selama satu minggu, Skyla dan Shael menghabiskan waktu mereka berdua saja.Saat ini Skyla sedang berdiri di balkon kamar yang langsung menghadap ke laut. Wanita itu menatap jauh ke depan.Udara dingin memeluk tubuh Skyla, tapi itu tidak membuatnya kedinginan melainkan merasa begitu segar.Di kamar, Shael baru saja bangun. Pria itu mendekati Skyla, memeluk Skyla dari belakang. “Selamat pagi, Istriku,” suara Shael terdengar serak. Pria itu memberikan kecupan di pipi Skyla.“Selamat pagi, Suamiku.” Skyla memiringkan wajahnya lalu memberikan ciuman balasan untuk Shael.“Apakah semalam aku menyakitimu?” Shael bertanya lembut.Skyla menggelengkan kepalanya. “Kau tidak menyakitiku sama sekali.”Shael merasa lega, semalam ia kehilangan kendali dan menjadi lebih liar dari malam sebelumnya. “Aku akan membuatkan minuman hangat untuk kita dulu.”“Ya.”Shael melepaskan pelukannya dari tubuh Skyla, ia masuk ke dalam lalu membuat kopi untuk dirinya sendiri dan susu hangat untuk Skyla.“Terima kasih,
Pintu kamar Shael terbuka sesaat suara ketukan terdengar dari sana. Sosok Ron masuk dengan tergesa, wajah pria itu terlihat menyimpan rasa gugup.“Tuan, pihak rumah sakit menghubungi saya dan mengatakan bahwa Nona Skyla mengalami henti jantung.”Shael yang sedang merokok segera mematikan rokoknya. Pria itu bergegas meninggalkan kamarnya. “Pergi ke rumah sakit!”“Baik, Tuan.”Selama dalam perjalanan wajah Shael tampak sangat muram. Skyla tidak boleh meninggalkannya dengan cara seperti ini. Tidak, ini pasti salah! Skyla pasti baik-baik saja. Dia tidak mungkin meninggal. Shael menolak untuk mempercayai bahwa Skyla sudah tiada.Sampai di rumah sakit, Shael segera berlari menuju ke ruang ICU. Pria itu berhenti di depan pintu dan membukanya dengan kasar. Saat pintu terbuka ada ada Tyler dan Zara yang saling berpelukan.Tatapan Shael tertuju pada ranjang, tubuh Skyla yang beberapa hari berbaring di sana ditutupi oleh kain penutup dari atas sampai ke bawah.Shael ingin mendekati Skyla, tapi k
Keesokan harinya Shael masuk ke dalam ruang ICU, ia menggenggam tangan Skyla dengan lembut, tatapannya ke wajah Skyla begitu sendu.“Skyla, aku tahu kau sangat membenciku karena aku menyakitimu. Bangunlah, jika kau benar-benar tidak ingin melihatku lagi maka aku akan menghilang dari pandanganmu, aku berjanji padamu. Jangan gunakan cara seperti ini untuk tidak melihatku lagi.Putra kita membutuhkanmu. Aku dan orangtuamu bisa memberikan kasih sayang dan semua hal yang terbaik untuknya, tapi cinta dan kasih sayang seorang ibu, kami semua tidak akan bisa memberikannya kecuali dirimu.Skyla, aku sangat mencintaimu. Aku benar-benar minta maaf karena menyakitimu. Aku sangat menyesal. Aku tahu aku sangat salah, jadi tolong jangan menghukumku seperti ini.Jika ingin menghukumku, tidak apa-apa, hukum saja aku, tapi jangan hukum anak kita atau orangtuamu yang menyayangimu.”Dada Shael sangat sesak, sungguh ia bersedia menghilang dari hidup Skyla asal Skyla membuka matanya. Ia lebih baik melihat
“Tuan Shael, Nona Skyla terjatuh dari tangga.” Ron melapor pada Shael.“Apa?!” Shael segera meninggalkan ruang kerjanya dan pergi ke villa Skyla. Pria itu berlari tergesa.Saat pria itu sampai di villa Skyla, Skyla telah digendong oleh salah satu penjaga tempat itu. Shael segera mengambil alih tubuh Skyla dan membawanya menuju ke mobil yang dikemudikan oleh Ron.“Skyla, bertahanlah, kita akan segera sampai ke rumah sakit.” Shael menggenggam tangan Skyla dengan erat. Ia menatap wajah Skyla yang pucat dan menahan kesakitan.“Anakku.” Skyla merintih.“Dia pasti akan baik-baik saja. Dia adalah anak yang kuat dan hebat. Dia pasti akan bertahan,” seru Shael meyakinkan Skyla.Skyla merasa perutnya semakin sakit, darah yang mengalir di pahanya terasa semakin deras. Ia takut, ia takut kehilangan calon anak yang sangat ia cintai.“Jika dokter meminta memilih, maka selamatkan anakku.” Skyla merasa bahwa anaknya lebih berhak mendapatkan kesempatan untuk hidup.“Apa yang kau bicarakan, Skyla?! Kau
Dua hari berlalu, Skyla pikir Shael akan datang mengganggunya lagi, tapi ternyata pria itu tidak datang lagi.Setelah makan malam, Skyla pergi ke ruang kerjanya. Meski ia berada di luar negeri, ia masih ikut membantu ayahnya di perusahaan.Usai bekerja Skyla pergi ke kamarnya, ia tidak boleh bekerja lembur atau duduk terlalu lama karena itu akan membuat pinggangnya sakit.Dengan perutnya yang besar, Skyla kesulitan untuk tidur terlentang. Dokter juga menganjurkan untuk tidur miring agar Skyla bisa bernapas dengan baik.Skyla memejamkan matanya, beberapa saat kemudian ia sudah tertidur.Satu jam berikutnya, Shael masuk ke kamar Skyla. Ia tidak akan pantas menjadi pemimpin kelompok Vortexia jika hanya menyelinap masuk ke sebuah rumah saja tidak bisa.Shael naik ke atas ranjang dengan hati-hati agar tidak membangunkan, Skyla. Ia kemudian berbaring di sana menghadap Skyla. Pria itu memandangi wajah tenang Skyla. Ia tidak bisa mendatangi Skyla di siang hari karena tidak ingin membuat emosi
Shael dan Shea sedang berada dia atas ranjang untuk tidur. Sejak beberapa bulan lalu kembali bersama, Shael tidak pernah menyentuh Shea lebih dari sekedar pelukan atau kecupan singkat di puncak kepala.Malam ini Shea mencoba untuk mengambil inisiatif. Ia mencium bibir Shael dengan lembut. Awalnya ia bisa merasakan tubuh Shael membeku, tapi kemudian Shael menerima ciumannnya, tapi itu tidak berlangsung lama.“Shea, maafkan aku.” Shael meminta maaf. Ia tidak bisa melanjutkan ciuman itu. Rasa bibir Shea tidak seperti bibir Skyla yang manis.Saat membiarkan Shea menciumnya, Shael ingin tahu bagaimana reaksi tubuhnya, dan ia merasakan penolakan yang cukup kuat.Shea tersenyum lembut. “Tidak apa-apa, Shael. Kita tidak berhubungan lebih dari enam tahun, kau mungkin merasa asing dengan ciumanku.”“Tidurlah duluan, Shea. Aku akan pergi ke ruang kerja.”“Ya.”Shael segera meninggalkan kamarnya. Di ranjang, Shea tersenyum sedih.“Shael, hati, pikiran dan tubuhmu sudah dimiliki oleh Skyla sepenu
Waktu berlalu lagi, tapi bukannya menjadi kabur, kenangan Shael bersama Skyla menjadi semakin pekat dan menyiksa.Shael akhirnya mencoba untuk menghubungi nomor ponsel Skyla, tapi sayangnya nomornya telah dimasukan ke daftar hitam oleh Skyla.Shael akhirnya hanya bisa membuka galeri foto di ponselnya. Ia melihat potret dirinya dan Skyla di sana.“Shael!” suara Shea terdengar oleh Shael. Pria yang baru saja melihat foto Skyla itu segera menyimpan ponselnya di saku.“Ada apa, Shea?”“Apakah pekerjaanmu belum selesai?”“Sudah selesai. Kau ingin tidur?”“Ya.”“Baiklah, ayo ke kamar.” Shael meninggalkan ruang kerjanya dan pergi bersama Shea menuju ke kamarnya.Pasangan itu berbaring di atas ranjang. Shea mendekat ke arah Shael dan masuk ke dalam dekapan pria itu. Baginya dekapan Shael adalah tempat teraman baginya.“Selamat tidur, Shael.”“Selamat tidur, Shea.”Saat Shael memastikan Shea sudah tertidur, pria itu turun dari ranjang dan pergi ke balkon. Ia menyalakan sebatang rokok lalu kemu
Shea masuk ke dalam ruang kerja Shael di Vortexia. Wanita itu memikirkan kembali apa yang dikatakan oleh Ariella.Ia mengangkat wajahnya menatap Shael. “Siapa wanita bernama Skyla itu?”Shael tidak akan menutupi tentang Skyla dari Shea, ia tahu cepat atau lambat Shea pasti akan mendengar mengenai Skyla.“Dia adalah wanita yang memiliki wajah yang mirip denganmu, usianya 21 tahun. Kami menjalin hubungan lebih dari satu tahun. Besok adalah hari pernikahan kami, tapi pernikahan itu batal karena kau kembali.”Shea merasa bersalah. “Maafkan aku, seharusnya aku tidak merusak pernikahan kalian.”“Tidak, ini bukan salahmu, Shea. Aku senang kau kembali.”“Wanita bernama Skyla itu pasti sakit hati, Shael. Dia mungkin membenci kau, tapi akan lebih membenci aku.”“Aku menyakitinya, dia pantas membenciku, tapi kau, Skyla tidak akan membencimu karena kau tidak melakukan kesalahan apapun padanya.” Shael mengenal Skyla cukup baik, wanita itu bukan wanita yang tidak masuk akal.Shea pikir wanita bern
Selamat tinggal…Kata-kata itu terus terngiang di kepala Shael. Dadanya terasa sesak karena kata-kata itu. Bahkan, meski ia tidak mencintai Skyla, ditinggalkan oleh wanita itu tetap saja terasa menyakitkan.“Pergi ke bar Alvaro.”“Baik, Tuan.”Sopir segera melaju menuju ke bar milik Alvaro. Sampai di sana, Shael segera turun dan masuk ke dalam ruangan Alvaro yang diisi oleh beberapa rak yang terdapat berbagai jenis minuman di sana.“Kakak Pertama.” Alvaro segera mendekati Shael yang duduk di sofa.“Berikan aku minuman.”Alvaro memberi isyarat pada asisten pribadinya untuk segera menyiapkan minuman untuk Shael. Pria itu kemudian mengirimkan pesan pada Austin dan Reviano agar segera ke bar miliknya.Shael segera mengisi gelasnya dengan minuman lalu kemudian menenggaknya.“Kakak pertama, apa yang terjadi?” Alvaro menatap wajah Shael yang tampak suram.Shael tidak menjawab, pria itu hanya mengisi minumannya lalu meminumnya.Apakah ini karena Skyla atau Shea? Alvaro menebak-nebak. Sejauh i