Share

Topeng

Chrystal kembali ke kamarnya dengan langkah mantap, meraih duduk di ujung tempat tidur yang lembut, membuka laptop ThinkPad-nya. Antarmuka obrolan tiga arah antara dirinya, Alfian, dan Putri menarik perhatiannya dengan pesan-pesan yang masih belum terbaca.

“Will, proposal kita berhasil! Ternyata seperti yang kamu prediksi. Sandy itu licik, mencuri desain modelling Kak Putri!” tulis salah satu pesan tak terbaca dari Alfian.

“Kamu tak melihat, Kak Putri membuatnya gugup sejenak tadi,” tambah pesan Alfian yang lain.

Putri juga menulis dua kalimat, “Berkat analisis dan penilaianmu, Will, aku berhasil membuat jebakan dengan kata-kata sesuai dengan yang kamu katakan sebelumnya. Pihak lain terlalu arogan dan terperangkap dengan mudah.”

"@Will, bagaimana situasimu? Apa yang sedang kamu lakukan?”

Chrystal, yang menyaksikan pertemuan penawaran dengan seksama, dengan cepat merespons keduanya, "Selamat, kalian berdua t

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status