Share

Kesedihan Seorang Ibu

Tak lama kemudian, seorang pelayan membawa es Americano yang telah dipesan.

Wulan dengan sopan mengucapkan terima kasih kepada pelayan dan tampaknya ingin memecah keheningan. "Ketika saya masih muda, saya biasa minum segelas es Americano pekat setiap hari.”

Hal ini karena es Americano yang murah dan tersedia di banyak tempat memiliki daya tahan yang cukup untuk menemani Wulan sepanjang hari.

Wulan terlihat tenggelam dalam kenangannya. "Samudra, dia suka minumnya diam-diam waktu kecil. Selalu ada kerutan di keningnya karena kehadiran rasa pahitnya.”

Chrystal, mendengar cerita ini, membayangkan bayangan Samudra yang setiap pagi menyeruput kopi tanpa ekspresi di pikirannya. Apakah waktu telah meninggalkan jejak pada kebiasaannya atau bahkan merubah selera kopi bagi Samudra saat ini, Chrystal tak dapat mengetahuinya dengan pasti.

"Maafkan keterbukaan saya, Nyonya Wulan. Saya mengundang Anda ke sini hari ini karena saya ingin menggunakan sta

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status