Share

Sebuah Drama

Tetapi saat itu, kompleksitas yang lama terpendam muncul kembali di hati yang keras dan tegar milik Pak Tua Hermawan. "Kamu adalah Alfian?"

"Ya, betul.” Alfian menjawab dengan tenang, "Pak Tua Hermawan, jika Anda memiliki hal untuk saya, mari kita masuk dan bicarakan. Nyaris waktu kerja berakhir, saya tidak ingin masalah pribadi saya jadi perbincangan karyawan di sini."

Pak Tua Hermawan memperhatikan sikap dan penampilan tenang Alfian serta mencoba mendapatkan perhatiannya. "Baiklah, kita akan bicarakan. Ayo masuk ke dalam."

Sementara itu, Luna yang murung mencoba menenangkan dirinya dan menawarkan bantuannya, "Kakek, apakah Anda ingin aku membantu Anda masuk?"

"Baiklah.” Pak Tua Hermawan menerima tawaran Luna dengan ramah, tetapi kemudian mengalihkan perhatiannya pada Ardhan, Chrystal, dan Luna yang masih berdiri di belakangnya.

Ardhan, yang cerdas membaca ekspresi di mata Pak Tua Hermawan yang menandakan bahwa mereka harus meninggalka

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status