Guntur mulai panik dan ia pun membawa Yuna ke rumah sakit menggunakan mobil seorang mandor di lokasi konstruksi. Beruntung ia pernah bekerja menjadi seorang sopir sebelumnya, jadi ia tak masalah saat menggunakan mobil orang lain. Hanya saja keadaan Yuna terlihat memprihatinkan. Wajah gadis itu menjadi putih dan terlihat pucat seolah tak bernyawa lagi. Tentu saja hal itu membuat Guntur merasa takut, karena selama bertahun-tahun mereka berhubungan ia tak pernah melihat Yuna lemah seperti ini.
Setelah sampai di rumah sakit, Guntur langsung membawa Yuna menuju ruang gawat darurat. Akan tetapi ia harus meninggalkan gadis itu untuk sejenak karena mengisi surat administrasi.
"Maaf Pak, kami belum bisa menangani pasien jika belum ada pengisian surat administrasi."
Mendengar hal itu Guntur pun langsung marah. "Apakah tidak bisa menanganinya lebih dulu? Bukankah memeriksa keadaan pasien adalah prioritas utama?!"
"Maaf Pak, ini memang sudah menjadi prosedur di rumah sakit ini."
Guntur pun langsung mengumpat, ia selalu tahu bahwa menjadi orang miskin akan selalu diperlakukan seperti ini. Itulah yang membuat Guntur merasa enggan untuk bertanggung jawab. Ia takut Yuna dan anaknya nanti tak mampu mengimbangi kemampuannya dalam memenuhi kebutuhan hidup mereka.
Guntur pun segera berlari menuju tempat parkir di mana tempat mobil yang sempat ia tinggalkan tadi. Ia ingat Yuna membawa sebuah tas di bahunya. Mungkin saja di sana terdapat buku serta kartu identitas untuk mengisi administrasi.
Saat Guntur membuka pintu mobil, ia melihat ada tas coklat yang tergeletak di atas kursi. Ia pun segera mengambilnya dan menyerahkannya ke meja resepsionis, tempat di mana ia harus mengisi surat administrasi.
Selama di perjalanan Guntur membuka isi tas itu dan berhenti hidup sejenak. Ia melihat beberapa kartu identitas dan kartu kredit berwarna hitam di sana. Guntur bukan orang bodoh ia tahu hanya orang yang benar-benar kaya yang memiliki kartu itu. Sekarang yang menyadari bahwa Yuna adalah orang yang sangat kaya dan hal itu membuat harga dirinya jatuh kembali.
"Ternyata kamu tidak berbohong."
Selama mereka berpacaran, Guntur tahu bahwa Yuna berasal dari kalangan orang kaya. Hanya saja ia tak pernah tahu bahwa Yuna bukan hanya sekedar orang kaya biasa, tapi orang yang sangat kaya.
Kepercayaan diri Guntur perlahan mulai hancur. Ia semakin takut akan penolakan dan tuntutan dari orang lain. Ia adalah laki-laki miskin yang terbiasa menunduk pada orang kaya untuk mendapatkan uang. Hal itu membuatnya merasa rendah diri dan tak pantas dengan orang yang memiliki status jauh lebih tinggi dari dirinya.
Guntur pun berjalan menuju resepsionis dan menyerahkan langsung semua kartu yang dimiliki oleh Yuna. Melihat kartu berwarna hitam yang dibawa oleh Guntur membuat proses administrasi menjadi begitu cepat dan lancar. Sekarang Guntur hanya harus menunggu hasil dari pemeriksaan Yuna. Bahkan saat ini Yuna telah berada di ruang VVIP tanpa harus dipesan atau diminta.
'rumah sakit ini begitu profesional' ucap Guntur mencibir di dalam hati.
Setelah lama menunggu akhirnya dokter keluar, wajahnya tidak terlalu enak di pandang. Hal itu membuat Guntur menjadi lebih gugup.
"Apakah bapak suaminya?"
Mendengar kata suami keluar dari mulut dokter itu, tubuh Guntur langsung tegang. Dari raut wajah dokter itu ia dapat menyimpulkan bahwa ia akan diomeli sesaat lagi.
"Ya Dok, saya suaminya."
Wajah dokter itu terlihat dingin, ia menatap Guntur dengan tatapan tidak suka.
"Apakah bapak tau kondisi tubuh istri bapak sekarang?"
Guntur menggeleng kepalanya pelan. Hal itu membuat sang dokter memasang wajah lebih dingin.
"Malnutrisi, anemia, stres berat. Tiga hal yang harusnya tidak boleh seorang ibu hamil miliki dan sekarang tiga penyakit itu bersarang dalam diri istri bapak. Seharusnya sebagai seorang suami anda harusnya mengerti bahwa wanita hamil adalah orang yang sangat rentan. Anda......"
Dokter itu terus mengomel dan memarahi Guntur dengan keras. Hal itu membuat Guntur hanya mampu menundukkan kepala. Ia mulai berfikir tentang keadaan Yuna saat ini. Yuna berasal dari keluarga orang kaya, tapi saat ini mengalami malnutrisi. Padahal kalau dipikir-pikir Yuna bisa membeli atau memakan apapun yang dia mau. Mungkin karena efek mual yang terjadi pada saat hamil atau mungkin efek stres berat yang dialaminya.
Guntur menyadari bahwa orang yang paling menderita saat ini adalah Yuna. Dia cantik dan memiliki masa depan yang cerah. Dia juga bisa mencari pasangan yang jauh lebih baik darinya. Tapi lihat sekarang, dia justru hamil dengan seorang laki-laki miskin seperti dirinya.
Setelah dokter itu pergi, Guntur akhirnya diizinkan masuk. Ia pun melihat Yuna yang masih terbaring lemah di ranjang. Matanya tertutup dan wajahnya masih pucat. Guntur mendengar dan pandangan perlahan beralih ke perut Yuna yang masih datar.
'apakah ada bayi di sana?' ucap Guntur bertanya pada dirinya sendiri.
Ia masih tak percaya bahwa akan tiba saatnya ia menjadi seorang ayah. Ia masih merasa belum pantas mendapat gelar itu. Ia masih belum mapan dan tidak memiliki cukup kepercayaan diri untuk bersanding dengan Yuna. Tapi itu tidak menutupi kenyataan bahwa ia sebenarnya bahagia saat mendengar gadis yang ia cintai sedang mengandung anaknya.
Tangan Guntur perlahan mulai mendekat ke arah perut Yuna. Tangan itu begitu kasar dan penuh bekas luka, akan tetapi saat Guntur menyentuh perut Yuna, tangannya tiba-tiba lemas dan bergetar. Di dalam perut yang rapuh ini ada sebuah jiwa yang tak kalah rapuh. Hal itu membuat perasaan Guntur menjadi melankolis.
Guntur berfikir mungkin ini adalah sebuah jawaban dari Tuhan untuknya, bahwa ada masa depan yang bahagia untuknya dan Yuna. Jadi ia harus berjuang lebih keras dan membuktikan bahwa ia bisa membahagiakan Yuna dan anak mereka.
"Hey, aku Guntur. Aku adalah Ayahmu." ucap Guntur canggung. "Apakah kamu marah padaku karena berbicara kasar seperti itu? Jika kamu marah maka kamu harus mengumpulkan tenaga yang banyak dan keluarlah dengan sehat. Dengan begitu kamu bisa memiliki banyak tenaga untuk memarahiku. Tapi jangan buat ibu susah, apa kamu mengerti?"
Guntur terus berbicara pada anaknya yang masih berukuran seperti kacang. Padahal ia tau bahwa bayi pada waktu itu masih dalam kondisi rentan dan belum bisa diajak berkomunikasi. Hanya saja entah kenapa ia ingin terus melakukannya.
Guntur pun menatap wajah Yuna yang masih tertidur lelap, ia tidak menyangka bahwa gadis yang paling ia cintai akan mengandung anaknya saat ini. Saat Yuna meminta untuk berpisah, ia sangat sakit hati dan merasa begitu dendam. Tapi itu tak bisa menutupi fakta bahwa ia masih sangat mencintai Yuna. Hal itu juga membuatnya bertekad untuk membalas dendam dan membuat Yuna menyesal karena memutuskannya. Tapi siapa yang menyangka bahwa Yuna datang padanya dan ingin kembali. Guntur pun langsung menyadari bahwa kemarahannya sudah tak berguna lagi. Tekat untuk menjadi orang kaya untuk membalas dendam, kini telah beralih menjadi tekat untuk menjadi orang kaya untuk menghidupi anak dan istrinya.
"Yuna... terimakasih karena tidak menggugurkannya."
Kejadian demi kejadian telah berlangsung begitu cepat dan dalam waktu yang begitu singkat. Yuna tak bisa mengimbangi perubahan hidupnya yang begitu tak terduga dan di luar ekspektasi. Sebagai seorang gadis yang berumur 16 tahun Ia masih ingin terus berlari dan bermain seperti layaknya gadis pada umumnya.Akan tetapi duka demi duka terus datang secara bergantian. Kematian orang yang tersayang, penghianatan dari banyak orang, kata kematian yang begitu tragis. Sekarang ya harus berhadapan dengan kenyataan bahwa dia telah pulih kembali ke masa yang dia tidak tahu kapan. Tempat ini begitu asik sehingga membuatnya merasa kesepian dan sendiri. Tak ada orang tua yang memanjakannya, tak ada robot yang cekatan dan tak ada pelayan yang membujuknya untuk makan.Perlahan mata Yuna kembali terbuka dan dia menyadari satu hal bahwa ini bukanlah mimpi. Tak ada suara sistem yang terdengar di otaknya menandakan bahwa karakter penjahat berada 100 m di dekat. Saya ingat seberapa kasarnya laki-laki itu saa
Guntur dan Yuna akhirnya bisa keluar dari rumah sakit dan dapat tinggal bersama. Dalam perjalanan Guntur meminjam mobil dari sang mandor untuk membawa Yuna beserta barang-barang yang dimiliki oleh wanita itu di hotel. Namun betapa kagetnya Guntur saat melihat barang-barang Yuna. Barang-barang itu adalah baju bermerek yang masih memiliki berapa cap harga dan betapa kagetnya Guntur saat melihat harga dari baju-baju itu. Hampir semuanya memiliki nominal paling sedikit dua digit."Ini semua milikmu?" ucap Guntur heran."Ya, ini semua milikku. Aku membelinya beberapa saat sebelum berangkat kesini. Karena aku berkomitmen untuk tinggal bersamamu, jadi aku membelinya supaya aku tidak membeli baju baru lagi selama kehamilan."Yuna tersenyum dengan begitu bahagia, ia menatap Guntur punya tatapan seolah meminta pujian. Yuna telah mempersiapkan semuanya untuk hidup melarat bersama Guntur. Ia pikir Guntur pasti akan senang saat mendengar betapa berhematnya ia dengan semua rencananya itu.Akan teta
Saat matahari masih belum terlihat, Guntur yang terbiasa bangun pagi langsung bersiap untuk pergi ke tempat kerja. Ia tidak enak pada rekan-rekannya karena telah mengambil cuti sebelumnya. Apalagi sekarang ia sangat membutuhkan uang mengingat ada tanggungan baru yang harus ia nafkahi.Guntur melihat istrinya yang masih tertidur pulas. Hal tersebut membuatnya merasa lega, mengingat Yuna sedikit demi sedikit mulai beradaptasi dengan kehidupan miskinnya."Sangat cantik."Tak ada yang bisa menolak pernyataan yang diucapkan Guntur saat ini. Yuna memang wanita yang sangat cantik, bahkan jika Yuna ingin mungkin dia bisa mendapatkan laki-laki yang jauh lebih baik darinya. Tapi apa yang tidak duga adalah, tak mengatakan padanya bahwa Yuna telah diciptakan untuk menjadi miliknya.Guntur lalu beralih melihat perut Yuna dan akhirnya semangatnya untuk bekerja lebih keras menjadi berkobar. Ia pun segera pergi ke dapur untuk menyiapkan sarapan untuk istrinya. Walaupun itu sederhana, tapi ia akan pas
Dadanya sesak dan sulit untuk bernafas, akan tetapi tak ada satupun yang datang menolongnya. Hampir semua orang yang ada di ruangan itu melihat dan menontonnya sambil tersenyum. Seolah mereka melihat sebuah fenomena menakjubkan yang telah mereka tunggu sejak lama. Fenomena menakjubkan itu merupakan kematian dari seorang pewaris muda yang kaya raya.Di abad akhir ke-22, di mana negara telah kembali menjadi kerajaan monarki. Di sanalah seorang gadis bernama Yuna terlahir dari pasangan orang paling kaya di dunia. Sebagai seorang gadis yang menjadi anak tunggal dan akan menjadi pasangan dari Raja di masa depan, tentu saja membuat Yuna dimanjakan dengan begitu berlebihan. Hal itu membuatnya menjadi anak yang keras kepala dan tidak dewasa. Hanya saja kebahagiaan Yuna telah berakhir semenjak kedua orang tuanya meninggal saat pergi liburan ke planet Mars.Sekarang ia sedang meregang nyawa dengan nafas yang tersendat-sendat. Hal ini dikarenakan para keluarga jauhnya ingin membagi harta warisan
Rasa sakit membuat Yuna meringis, hampir setiap sendi di badannya mengalami kejang karena menahan rasa sakit. Hal itu membuat Yuna tanpa sadar menggigit bibirnya hingga berdarah.Sistem: [Pencocokan jiwa dengan tubuh membutuhkan waktu satu menit. Harap Tuan Rumah bersabar]Mendengar suara sistem, Yuna ingin mengumpat dengan keras. Rasa sakit ini benar-benar diluar imajinasinya. Sebagai seseorang yang dimanjakan oleh keluarga, Yuna tak pernah mengalami yang namanya kesusahan. Akan tetapi demi iming-iming untuk hidup kembali, ia rela menahan rasa sakit yang tidak manusiawi ini.Selama hampir satu menit, pencocokan jiwa akhirnya selesai. Yuna sekarang telah resmi menjadi pemilik tubuh ini. Sebagai gadis yang berumur 16 tahun, ia tidak menyangka akan mengalami hal diluar nalar semacam ini, tapi untuk keberhasilan misi ia pun berusaha untuk tetap tenang.Yuna perlahan membuka matanya sambil mengamati lingkungan di sekitarnya. Ia sedikit kaget saat melihat pemandangan yang begitu tenang dan
Tubuh Yuna terasa begitu lemah dan tidak memiliki tenaga. Entah sudah berapa lama ia telah terlelap dalam tidurnya, setelah lelah dengan tidurnya yang terasa begitu lama, akhirnya Yuna pun perlahan membuka matanya. Hal pertama yang ia lihat adalah ruangan putih khas rumah sakit. Ia perlahan mulai bangun, akan tetapi sebelum ia bangun seorang dokter langsung menghampirinya."Jangan terlalu banyak bergerak, kamu masih butuh banyak istirahat."Yuna yang mendengar perhatian dokter itu pun langsung terdiam. Setelah semua yang terjadi beberapa saat yang lalu, ia merasa ia akan hancur dan ingin melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan oleh kakak Yuna sesuai plot. Yaitu terjun bebas di gedung bertingkat dan mati dengan sia-sia. Sekarang ia mulai berfikir sepertinya mati tidak begitu buruk. Tapi berterimakasih lah pada dokter ini, setelah memberinya sedikit perhatian akhirnya ia menyadari bahwa ia tidak boleh putus asa."Terima kasih," ucap Yuna pelan."Sama-sama."Suara dokter itu begit
Yuna berjalan sambil membawa kresek hitam, kresek itu adalah semua vitamin dan obat yang telah diresepkan oleh dokter. Saat dalam perjalanan Yuna merasa tidak nyaman, ini pertama kalinya ia berjalan ditempat yang panas. Ia ingat di tempat aslinya peradaban manusia sudah sangat canggih. Bahkan mampu mengatur suhu cuaca di tempat terbuka. Ia pun tidak sabar ingin mengeluh dengan sistem.'Sistem, kenapa peradaban manusia saat ini begitu terbelakang. Aku tidak sanggup hidup disini lebih lama. Aku merindukan tempat yang sejuk, aku juga merindukan para pelayan ku.Sistem 10 [Bersabarlah Tuan Rumah, ini pasti akan berlalu].Melihat Tuan Rumah nya tidak semangat, terkadang sistem akan memutarkan lagu bahagia untuk membuat Yuna lebih bergairah.Saat Yuna sampai di depan apartemen miliknya, ia pun langsung tersenyum lega.Apartemen ini terlihat begitu sederhana di mata Yuna, hal itu dikarenakan ia telah terbiasa melihat kemewahan. Hanya saja jika tolak ukurnya pada zaman ini, maka apartemen ini
Yuna tertidur pulas selama di perjalanan. Ia tidak tahan dengan bau bensin dan segala bentuk wangi-wangian yang ada di kendaraan. Di dunianya sudah tak ada lagi kendaraan yang menggunakan roda, hampir semuanya melayang dan tak menggunakan bahan bakar minyak bumi. Jadi dapat dianggap sangat ramah lingkungan dan terhindar dari limbah dan polusi. Akan tetapi di dunia kecil ini begitu terbelakang, mobil masih menggunakan minyak bumi dan suaranya sangat bising. Hal itu membuat Yuna merasa sangat mual.'Sistem, aku mulai tidak tahan. Aku rasanya ingin bunuh diri sekarang juga. Aku tidak mau tinggal di dunia kecil ini'Yuna sangat manja apalagi umurnya masih terbilang belia. Jadi sistem selalu berusaha untuk menghiburnya, hal ini untuk membuat Yuna tidak mudah putus asa. Karena jika Yuna gagal dalam misi ini, maka sistem juga dianggap gagal.Sistem 10 [tenanglah Tuan Rumah, semuanya akan cepat berlalu].'kamu selalu mengatakan hal yang sama selama berhari-hari, tapi sampai sekarang masih sam
Saat matahari masih belum terlihat, Guntur yang terbiasa bangun pagi langsung bersiap untuk pergi ke tempat kerja. Ia tidak enak pada rekan-rekannya karena telah mengambil cuti sebelumnya. Apalagi sekarang ia sangat membutuhkan uang mengingat ada tanggungan baru yang harus ia nafkahi.Guntur melihat istrinya yang masih tertidur pulas. Hal tersebut membuatnya merasa lega, mengingat Yuna sedikit demi sedikit mulai beradaptasi dengan kehidupan miskinnya."Sangat cantik."Tak ada yang bisa menolak pernyataan yang diucapkan Guntur saat ini. Yuna memang wanita yang sangat cantik, bahkan jika Yuna ingin mungkin dia bisa mendapatkan laki-laki yang jauh lebih baik darinya. Tapi apa yang tidak duga adalah, tak mengatakan padanya bahwa Yuna telah diciptakan untuk menjadi miliknya.Guntur lalu beralih melihat perut Yuna dan akhirnya semangatnya untuk bekerja lebih keras menjadi berkobar. Ia pun segera pergi ke dapur untuk menyiapkan sarapan untuk istrinya. Walaupun itu sederhana, tapi ia akan pas
Guntur dan Yuna akhirnya bisa keluar dari rumah sakit dan dapat tinggal bersama. Dalam perjalanan Guntur meminjam mobil dari sang mandor untuk membawa Yuna beserta barang-barang yang dimiliki oleh wanita itu di hotel. Namun betapa kagetnya Guntur saat melihat barang-barang Yuna. Barang-barang itu adalah baju bermerek yang masih memiliki berapa cap harga dan betapa kagetnya Guntur saat melihat harga dari baju-baju itu. Hampir semuanya memiliki nominal paling sedikit dua digit."Ini semua milikmu?" ucap Guntur heran."Ya, ini semua milikku. Aku membelinya beberapa saat sebelum berangkat kesini. Karena aku berkomitmen untuk tinggal bersamamu, jadi aku membelinya supaya aku tidak membeli baju baru lagi selama kehamilan."Yuna tersenyum dengan begitu bahagia, ia menatap Guntur punya tatapan seolah meminta pujian. Yuna telah mempersiapkan semuanya untuk hidup melarat bersama Guntur. Ia pikir Guntur pasti akan senang saat mendengar betapa berhematnya ia dengan semua rencananya itu.Akan teta
Kejadian demi kejadian telah berlangsung begitu cepat dan dalam waktu yang begitu singkat. Yuna tak bisa mengimbangi perubahan hidupnya yang begitu tak terduga dan di luar ekspektasi. Sebagai seorang gadis yang berumur 16 tahun Ia masih ingin terus berlari dan bermain seperti layaknya gadis pada umumnya.Akan tetapi duka demi duka terus datang secara bergantian. Kematian orang yang tersayang, penghianatan dari banyak orang, kata kematian yang begitu tragis. Sekarang ya harus berhadapan dengan kenyataan bahwa dia telah pulih kembali ke masa yang dia tidak tahu kapan. Tempat ini begitu asik sehingga membuatnya merasa kesepian dan sendiri. Tak ada orang tua yang memanjakannya, tak ada robot yang cekatan dan tak ada pelayan yang membujuknya untuk makan.Perlahan mata Yuna kembali terbuka dan dia menyadari satu hal bahwa ini bukanlah mimpi. Tak ada suara sistem yang terdengar di otaknya menandakan bahwa karakter penjahat berada 100 m di dekat. Saya ingat seberapa kasarnya laki-laki itu saa
Guntur mulai panik dan ia pun membawa Yuna ke rumah sakit menggunakan mobil seorang mandor di lokasi konstruksi. Beruntung ia pernah bekerja menjadi seorang sopir sebelumnya, jadi ia tak masalah saat menggunakan mobil orang lain. Hanya saja keadaan Yuna terlihat memprihatinkan. Wajah gadis itu menjadi putih dan terlihat pucat seolah tak bernyawa lagi. Tentu saja hal itu membuat Guntur merasa takut, karena selama bertahun-tahun mereka berhubungan ia tak pernah melihat Yuna lemah seperti ini.Setelah sampai di rumah sakit, Guntur langsung membawa Yuna menuju ruang gawat darurat. Akan tetapi ia harus meninggalkan gadis itu untuk sejenak karena mengisi surat administrasi."Maaf Pak, kami belum bisa menangani pasien jika belum ada pengisian surat administrasi."Mendengar hal itu Guntur pun langsung marah. "Apakah tidak bisa menanganinya lebih dulu? Bukankah memeriksa keadaan pasien adalah prioritas utama?!""Maaf Pak, ini memang sudah menjadi prosedur di rumah sakit ini."Guntur pun langsu
Guntur terdiam sesaat, ia terlihat pucat dan takut. Ia melepas tangan Yuna dengan keras dan mengatakan pada Yuna bahwa ia tidak menginginkan anak itu."Itu adalah anak dari benih orang miskin. Aku yakin kamu akan merasa jijik karenanya. Jadi gugurkan saja." ucapnya enteng.Penolakan Guntur padanya begitu keras dan berhasil membuat Yuna tersadar, bahwa laki-laki di depannya tidak hanya laki-laki miskin tapi juga seorang laki-laki pengecut. Hal itu membuat Yuna mengasihani bayi yang ada di dalam kandungannya. Ia tidak menyangka akan ada sepasang orang tua yang begitu egois dan begitu mudah untuk meninggalkannya.Rasa cinta orang tua Yuna padanya begitu tulus, hingga Yuna rela berkorban menjalankan misi agar dapat kembali ke saat di mana orang tuanya masih hidup dan berkumpul lagi. Akan tetapi lihatlah bayi yang belum lahir ini, ibunya memilih mati dengan putus asa. Sedangkan ayahnya memilih untuk mempertahankan ego dan harga dirinya. Guntur berbicara seolah nyawa yang ada di dalam perut
Yuna tertidur pulas selama di perjalanan. Ia tidak tahan dengan bau bensin dan segala bentuk wangi-wangian yang ada di kendaraan. Di dunianya sudah tak ada lagi kendaraan yang menggunakan roda, hampir semuanya melayang dan tak menggunakan bahan bakar minyak bumi. Jadi dapat dianggap sangat ramah lingkungan dan terhindar dari limbah dan polusi. Akan tetapi di dunia kecil ini begitu terbelakang, mobil masih menggunakan minyak bumi dan suaranya sangat bising. Hal itu membuat Yuna merasa sangat mual.'Sistem, aku mulai tidak tahan. Aku rasanya ingin bunuh diri sekarang juga. Aku tidak mau tinggal di dunia kecil ini'Yuna sangat manja apalagi umurnya masih terbilang belia. Jadi sistem selalu berusaha untuk menghiburnya, hal ini untuk membuat Yuna tidak mudah putus asa. Karena jika Yuna gagal dalam misi ini, maka sistem juga dianggap gagal.Sistem 10 [tenanglah Tuan Rumah, semuanya akan cepat berlalu].'kamu selalu mengatakan hal yang sama selama berhari-hari, tapi sampai sekarang masih sam
Yuna berjalan sambil membawa kresek hitam, kresek itu adalah semua vitamin dan obat yang telah diresepkan oleh dokter. Saat dalam perjalanan Yuna merasa tidak nyaman, ini pertama kalinya ia berjalan ditempat yang panas. Ia ingat di tempat aslinya peradaban manusia sudah sangat canggih. Bahkan mampu mengatur suhu cuaca di tempat terbuka. Ia pun tidak sabar ingin mengeluh dengan sistem.'Sistem, kenapa peradaban manusia saat ini begitu terbelakang. Aku tidak sanggup hidup disini lebih lama. Aku merindukan tempat yang sejuk, aku juga merindukan para pelayan ku.Sistem 10 [Bersabarlah Tuan Rumah, ini pasti akan berlalu].Melihat Tuan Rumah nya tidak semangat, terkadang sistem akan memutarkan lagu bahagia untuk membuat Yuna lebih bergairah.Saat Yuna sampai di depan apartemen miliknya, ia pun langsung tersenyum lega.Apartemen ini terlihat begitu sederhana di mata Yuna, hal itu dikarenakan ia telah terbiasa melihat kemewahan. Hanya saja jika tolak ukurnya pada zaman ini, maka apartemen ini
Tubuh Yuna terasa begitu lemah dan tidak memiliki tenaga. Entah sudah berapa lama ia telah terlelap dalam tidurnya, setelah lelah dengan tidurnya yang terasa begitu lama, akhirnya Yuna pun perlahan membuka matanya. Hal pertama yang ia lihat adalah ruangan putih khas rumah sakit. Ia perlahan mulai bangun, akan tetapi sebelum ia bangun seorang dokter langsung menghampirinya."Jangan terlalu banyak bergerak, kamu masih butuh banyak istirahat."Yuna yang mendengar perhatian dokter itu pun langsung terdiam. Setelah semua yang terjadi beberapa saat yang lalu, ia merasa ia akan hancur dan ingin melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan oleh kakak Yuna sesuai plot. Yaitu terjun bebas di gedung bertingkat dan mati dengan sia-sia. Sekarang ia mulai berfikir sepertinya mati tidak begitu buruk. Tapi berterimakasih lah pada dokter ini, setelah memberinya sedikit perhatian akhirnya ia menyadari bahwa ia tidak boleh putus asa."Terima kasih," ucap Yuna pelan."Sama-sama."Suara dokter itu begit
Rasa sakit membuat Yuna meringis, hampir setiap sendi di badannya mengalami kejang karena menahan rasa sakit. Hal itu membuat Yuna tanpa sadar menggigit bibirnya hingga berdarah.Sistem: [Pencocokan jiwa dengan tubuh membutuhkan waktu satu menit. Harap Tuan Rumah bersabar]Mendengar suara sistem, Yuna ingin mengumpat dengan keras. Rasa sakit ini benar-benar diluar imajinasinya. Sebagai seseorang yang dimanjakan oleh keluarga, Yuna tak pernah mengalami yang namanya kesusahan. Akan tetapi demi iming-iming untuk hidup kembali, ia rela menahan rasa sakit yang tidak manusiawi ini.Selama hampir satu menit, pencocokan jiwa akhirnya selesai. Yuna sekarang telah resmi menjadi pemilik tubuh ini. Sebagai gadis yang berumur 16 tahun, ia tidak menyangka akan mengalami hal diluar nalar semacam ini, tapi untuk keberhasilan misi ia pun berusaha untuk tetap tenang.Yuna perlahan membuka matanya sambil mengamati lingkungan di sekitarnya. Ia sedikit kaget saat melihat pemandangan yang begitu tenang dan