Beranda / Urban / Touch You / 109. (Not) Defendant: Opening Confession

Share

109. (Not) Defendant: Opening Confession

Penulis: Lefkilavanta
last update Terakhir Diperbarui: 2021-07-16 20:17:15

Alexa menghela napasnya panjang. Tatapannya kokoh menatap kolam kecil yang ada di depannya saat ini. Wanita muda itu terus saja menitikkan pandangan netranya untuk air yang mengalir dari atas patung berbentuk peri kecil dengan sayap bewarna putih yang terjun tepat di atas permukaan kolam dengan ikan-ikan hias yang berenang di bawah permukaannya. Alexa tak berucap apapun sebab dirinya sedang sendirian saat ini. Selepas berbincang dengan sang ayahanda, ia tak kunjung pulang ke rumahnya. Halaman belakang rumah mewah ini menjadi tempat singgah untuknya sementara waktu sembari menikmati segelas wine yang ada di sisi tempat duduknya saat ini. Alexa memikirkan pasal Naxious Luciano. Tawaran kerja sama yang rumit, tetapi jaminan untuk itu sangat menarik. Jika dirinya bisa mempertahankan hubungan baik dengan Naxious Luciano maka, Alexa akan resmi diangkat menjadi CEO utama di dalam perusahaan induk Joy Group. Kekuasaannya akan semakin besar. Bukan hanya mengendalikan Joy Holding's Company, t

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Touch You   110. (Not) Defendant: A False Confession

    Alexa kini mulai berjalan mendekati wanita sialan itu. Ia menodongkan ujung pecahan gelas tepat di depan mata milik Alice. "Mata ini bersalah ... mata ini melihat tubuh kekasihku. Matamu bersalah, Alice. Haruskah aku melukainya dan mengambilnya seperti mata milik Mrs. Marina?"Mendengar kalimat mengejutkan itu keluar dari bibir Alexa dengan ekspresi wajah seperti itu juga ujung pecahan kaca yang bisa melukai mata indahnya, Alice bungkam tak berucap sepatah kata pun. Ia terus memandangi wajah Alexa. Sang adik terlihat lain dan asing untuknya malam ini. Dulu, kala mereka masih bermain bersama-sama, Alexa bahkan menangis saat serangga hinggap di ujung sepatunya. Namun, waktu mengubah sang adik menjadi wanita yang mengerikan seperti ini. Alexa bahkan bermain dengan benda tajam untuk mengancam nyawanya. Wanita yang kini berdiri dengan tatapan tajam untuk dirinya itu bukan adiknya lagi. Hanya namanya saja yang sama, waktu membuat Alexa yang dulu ia kenal mati dan terk

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-16
  • Touch You   111. A Feeling: Before judging something.

    "Harry sudah memberi kabar?" tanya Alexa pada pria yang berjalan di belakang tubuhnya. Sedari tadi pagi, Alexa tak mendapat kabar baik apapun dari pria bernama Harry Tyler Lim. Katanya, ia akan memberikan sebuah keputusan pada Alexa besok pagi. Menunggu waktu yang tepat untuk memutuskan sebuah kerja sama dengan sistem pekerjaan yang baru. Harry juga harus mengurus banyak hal kalau ia mulai bekerja di bawah naungan Joy Holding's Company, jadi pria itu meminta waktu untuk menentukan keputusan yang paling baik dan paling tepat untuk diambilnya dalam merintis kariernya. Harry bukan orang yang bisa memutuskan hal besar secara tergesa-gesa. Ia enggan melakukan kesalahan apapun nanti. Harry tak ingin hidupnya kacau dan tujuannya terhambat selepas bergabung dengan keluarga Joy Holding's Company. Baginya Alexa lebih mengerikan dari S.E Association atau Naxious Luciano. Wajah cantik yang menjadi topeng segala kejahatannya itu tak pernah bisa membuat Harry mengerti apa yang sebenarnya ada di d

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-17
  • Touch You   112. Two Sisters : Do you understand?

    Sebuah ruangan pribadi. Semacam taman kecil yang dibangun di lantai belakang bangunan Alice Palace. Tempat ini sedikit tersisih, sebab hanya orang-orang tertentu yang boleh masuk. Jika Alexa menyukai keindahan dengan memandang suasana mewah dan modern, Alice berkebalikan dari itu. Wanita yang jauh lebih tua dari sang adik itu lebih nyaman kalau berada di tengah rimbunnya tumbuhan hijau. Pot-pot kecil berjajar di setiap sudut bangunan dengan tanaman hias mirip rumput liar. Bahkan alas pijakan Alexa saat ini bukan ubin atau semen keras yang rata. Ia harus menyakiti rumput-rumput hijau dengan jalan setapak yang terdiri dari susunan batu kerikil berwarna putih bersih. Tak ada sampah dan tak ada debu. Semua bersih juga tertata dengan rapi. Kesan minimalis begitu kental terasa sebab di sini tak banyak barang-barang yang memenuhi. Areanya luas, tetapi hanya berisikan satu meja bundar berukuran sedang dengan dua kursi yang saling berhadapan. Di sudut sana, ada jajaran pot semen berbentuk pe

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-17
  • Touch You   113. Let's Play Games!

    Tempat yang ramai. Alunan musik menggema di setiap sudut ruangan. Jajaran lampu gantung berkerlapan bak puluhan bintang di atas langit malam. Senja baru saja turun dari kedudukannya. Langit gelap dengan satu bulatan dewi malam begitu cantik dipandang oleh sepasang mata telanjang. Cahaya kuningnya menjadi saksi bisu yang mempertegas bahwa tak akan ada hujan malam ini. Bumi tak akan basah sebab cakrawala yang terluka hatinya dan berduka, lalu menangis tersedu-sedu. Suasana akan tetap kondusif sampai pagi datang dengan fajar yang mengintip di balik gumpalan awan putih.Alexa menatap pria yang ada di sana. Dari sekian banyak orang yang bergoyang dan berjoget mengikuti irama yang ada, hanya pria berambut keriting itu yang menjadi fokus untuk sepasang mata tajam milik Sherina Alexander Lansonia. Ace Brancroft, pria yang membuatnya datang ke tempat seperti ini. Sebuah klub malam dengan musik yang menggila di setiap menitnya. Dentuman keras benar-benar menganggu ketenangan Alexa mala

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-18
  • Touch You   114. Two Deer Antlers

    Alexa tersenyum manis melihat pria yang ada di depannya saat ini. Tubuhnya penuh dengan luka lebam dan babak belur sebab seseorang baru saja memukulinya habis dan menghakimi dirinya dengan penuh kemarahan. Ace Brancroft dicap sebagai seorang penipu saat ini. Ia menggunakan nama orang lain hanya untuk memikat seorang wanita cantik. Ia berbohong tentang identitasnya. Itu sebabnya orang-orang yang ada di sini marah dan murka padanya. Bar dan klub malam memang berisi orang-orang bejat dan bajingan. Banyak yang menghabiskan napsunya di tempat ini, tetapi sayang. Penipu tak dimaafkan di sini. Toh juga, Ace adalah orang baru untuk mereka. Baru memulai hubungan saja, Ace Brancroft sudah melakukan kebohongan besar. Ia duduk sebagai Mr. Lim, bukan Mr. Ace seorang peretas ilegal yang tak punya pekerjaan di atas pengakuan pemerintah kota.Nasib yang mengenaskan untuk Ace malam ini! Alexa hanya bisa tertawa untuk pria satu itu. Ia menatap kekalahannya dengan penuh kepu

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-18
  • Touch You   115. Love : Old Friend

    Harry berlari selepas ia turun dari mobil. Langkah kaki jenjangnya tegas memasuki bangunan rumah sakit untuk datang pada orang yang sedang membutuhkannya saat ini. Mr. Ace Brancroft dipukuli habis-habisan di dalam bangunan klub malam. Tulang kakinya patah, butuh waktu untuk yang sedikit lama untuk bisa membuatnya sembuh dan menyatu kembali. Bukan hanya itu, pihak rumah sakit yang memberi kabar padanya juga mengatakan bahwa keadaan Ace benar-benar miris untuk dipandang oleh kedua mata telanjang. Babak belur, luka menghitam, dengan beberapa darah segar yang yang masih menetes kadang kala. Sisi matanya bengkak sebab bogem mentah mendarat di atas sana. Ace tak bisa lagi dikatakan tampan dengan seluruh luka yang ada di wajahnya saat ini. Beberapa sudut tubuhnya pun tak luput dari bulan-bulanan orang yang ada di dalam tempat itu. Harry benar-benar tak habis pikir apa yang sebenarnya terjadi pada Ace. Harry menghentikan langkah kakinya, tepat di depan meja rese

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-19
  • Touch You   116. Four devils

    Semua yang ada di depannya saat ini, sungguh memukau! Matanya puas memandang seluruh tata ruangan yang terkesan mewah dan modern. Ruangan utama Puncak Camaraderie adalah surga untuk seluruh mimpinya. Inilah representasi nyata dari segala bentuk perjuangan seorang Sherina Alexander Lansonia untuk menjadi seorang wanita yang hebat di masa depan. Mata dunia masih membicarakan pasal Puncak Camaraderie. Bahkan, besok malam ia akan kembali bertemu dengan pria gempal pemilik sebuah perusahaan properti ternama di Inggris. Katanya, ia ingin menginvestasikan uangnya untuk pengembangan Puncak Camaraderie. Ia ingin mengulurkan tangan untuk Joy Holding's Company. Perusahaan kosmetik terbesar di Britania Raya yang mampu memberi harapan bagi orang-orang di sekitarnya. Joy Holding's Company menjadi lebih kaya dan terpandang selepas teknologi Camaraderie dipublikasikan pada dunia. Puncak persahabatan, itulah artinya. Alexa ingin puncak ini menjadi lambang persahabatan dirinya mewakili Joy Holding's

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-19
  • Touch You   117. Boyfriend : Luis Ambrosius

    "Kenapa datang malam-malam begini? Ada sesuatu yang penting?" Alexa mulia mulai menatap cairan wine yang jatuh tepat ke dasar gelas kaca di depannya. Di sudut ruangan, ia sedang menyiapkan jamuan kecil untuk kedatangan kekasihnya malam ini. Alexa tahu, kalau Luis Ambrosius membawakan buah tangan untuk dirinya saat datang tadi. Ia memeluk Alexa lalu mengecup puncak kepalanya. Wanita itu hanya bisa tersenyum manis, sesekali sang kekasih mengecup bibirnya dengan lembut. Lalu mulai melepaskan pelukan itu, selepas Alexa meminta ijin untuk menyuguhkan segelas wine untuk menemani percakapan keduanya malam ini. Larut sudah datang. Sebenarnya Alexa ingin pulang ke rumahnya setelah ini. Namun, kedatangan Luis Ambrosius menghentikan niatnya. Mau tak mau, ia harus menjamu tamu pertamanya yang datang menengok keadaan ruang kerja pribadinya di lantai Puncak Camaraderie.Wow! Itulah kata yang pertama kali keluar dari celah bibir milik Luis. Pria itu terkagum-kagum dengan apa yang ada di sek

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-20

Bab terbaru

  • Touch You   EXTRA PART

    Kapal berlayar. Bukan hubungan dua insan yang bisa saling menyatukan dua rasa yang sama tujuannya. Kapal besar itu membawa banyak kesedihan untuk meninggalkan London. Alexa tak bisa mempertahankan apapun lagi. Bangunannya runtuh, dirinya menjadi buronan dengan kedua orang tua yang sudah mendekam di dalam penjara. Wanita itu tak bisa berbuat banyak. Pasrah dan terkesan menyerah, tetapi laju kapal ini menjanjikan sebuah kehidupan yang baru.Wanita itu duduk di sisi kapal. Ia menatap laut lepas dengan ombak sedang yang bergulung di depannya. Matanya masih sayu, kakinya sesekali terasa begitu nyeri sebab ia belum mendapatkan pengobatan yang benar-benar layak. Pertolongan pertama yang dilakukan oleh Zia juga Dokter Lim tak bisa banyak membantunya sekarang. Katanya, yang terpenting peluru sudah keluar dari dalam kakinya. Jadi ia tak perlu mengkhawatirkan apapun sekarang ini.Duduk merenung seorang diri, sebelum akhirnya Harry menghampi

  • Touch You   192. End of Story

    Alexa terus meneteskan air matanya. Ia hanya bisa menatap dengan sayu bangunan besar miliknya yang hancur lebur sebab bom meledak dari atas Puncak Camaraderie. Ia tak menyangka kalau inilah akhir dari kisah hidup Alexa. Wanita itu benar-benar tak bisa melakukan apapun untuk saat ini. Isak tangis yang keluar bukan hanya sebab menahan rasa sakit yang ada di kaki kirinya, tetapi juga rasa sakit selepas kehilangan semua yang ia bangun selama sepuluh tahun terakhir. Semuanya hancur begitu saja, Mate dan Daniel benar-benar bajingan gila yang tak punya hati. Ia hanya adalah dua pria bodoh yang terlalu larut dalam dendam dan emosinya di masa lalu."Alexa ...." Mate berjongkok. Ia menarik rambut pendek wanita yang ada di depannya. Sebuah kepuasan tersendiri saat melihat wajah cantik itu menangis tersedu-sedu. Air mata itu mengisyaratkan kemenangan untuk dirinya. "Kau tahu ... dimana Xena dan Wriston meninggal?" tanyanya berbasa-basi. Alexa tak menjawab itu. Ia hany

  • Touch You   191. Revenge

    "Mr. Luis Ambrosius, Anda ditangkap atas pembunuhan Mr. Joe Franky. Anda berhak diam atau menyewa pengacara." Sial! Seseorang melaporkan dirinya. Kini bukti ada di depan mata, Luis tak bisa mengelak apapun lagi. Seseorang menyimpan bukti ini dengan cara yang aman selama ini, hingga ia lupa bahwa ada orang lain selain dirinya. Luis bukan orang yang memotong jari jemari milik Mr. Joe, ia hanya membunuh pria itu juga membunuh mata-mata yang dikirimkan oleh Alexa lalu menyayat telinganya. Luis membenci anggota tubuh yang mempunyai dosa. Itu sebabnya ia melakukan hal itu. Ia tak bisa berbicara apapun selepas rekaman video amatir menampilkan betapa kejamnya ia membunuh dua orang sekaligus dalam satu malam. Kiranya, orang inilah yang ada di tempat kejadian malam itu. Ia muncul pada akhirnya. "Kau tak ingin berbicara apapun lagi, Mr. Luis?" Seorang detektif mencoba untuk menggali informasi darinya. Membuat pria yang ada di depannya itu berbicara. Luis sedari tadi han

  • Touch You   190. World Hell Destruction

    -Laboratorium BioCell, Dokter Lim, London, Inggris-Suasana riuh, kedatangan beberapa polisi yang cukup mengejutkan Dokter Lim tak bisa dibendung lagi. Semuanya menerobos masuk, tak ada satu ruangan pun yang tak dijamah oleh mereka. Seseorang melaporkan laboratorium ini. Bukan sebab penelitian gila yang mencuat ke permukaan, tetapi sebuah laporan yang mengatakan bahwa ruangan ini menyimpan potongan jari jemari milik Mr. Joe dan seorang bocah malang bernama Daniel Denan Ambrosius. Tentu, itu adalah potongan jari manusia yang ilegal. Tak ada perjanjian untuk menempatkan itu di dalam bangunan Dokter Lim. Sekarang pria itu tahu, mengapa Mr. Cristiano datang waktu itu. Pria itu hanya ingin memastikan bahwa jarinya masih ada di dalam laboratorium ini. Ia menunggu waktu yang tepat untuk menghancurkan bangunan ini.Dokter Lim hanya bisa pasrah. Ia tak bisa mengelak dan tak bisa berbicara banyak lagi. Ia hanya bisa menundukkan kepalanya dengan dua polisi yang menjaga di belakan

  • Touch You   189. Honesty

    "Pemilik gedung Shan Entertainment ditemukan tewas gantung diri di dalam apartemen pribadinya. Sebuah surat ditinggalkan oleh Nona Xena Alodie Shan terkait dengan beban yang sedang ia tanggung saat ini. Kasusnya masih didalami oleh pihak kepolisian, Nona. Tak ada yang bisa memberikan jawaban pasti untuk saat ini. "Alexa memejamkan matanya. Menarik napasnya dalam-dalam lalu mengembuskannya dengan kasar. Ia memberikan kode pada pria yang ada di sisinya untuk segera membuka pintu mobil. Ia akan pergi menjenguk jenazah si kawan lama.Senja yang buruk, dirinya tak habis pikir jikalau semuanya terjadi begitu cepat. Alexa dan Xena bahkan belum bisa kembali bertemu selepas waktu itu. Percakapan mereka terhenti dan komunikasi mulai putus begitu saja. Ia terkejut, meksipun dasarnya Alexa enggan peduli. Ia benar-benar tak peduli dengan apa yang menimpa Xena, tetapi tetap saja. Bunuh diri? Xena bukan orang bodoh yang akan melakukan itu.&n

  • Touch You   188. Goodbye, Xena and Wriston

    "Kepercayaan bisa mengubah orang baik menjadi orang jahat?" Tawa ringan muncul dari celah bibir wanita cantik yang baru saja meletakkan pantatnya di atas kursi. Pandangan wajahnya tak pernah luput dari pria berjenggot tipis yang baru saja mengundangnya untuk datang. Ia terkejut, saat sang kekasih membawanya pergi ke tempat pria asing yang sukses membuat Xena Alodie Shan terperangah tak percaya. Baiklah, jika Mate Xavier masih hidup. Xena menonton berita saat pria itu menjebloskan Alexa ke dalam penjara. Ia juga mulai percaya saat media menyebut dirinya sebagai si jaksa mata satu yang kompeten. Kiranya, mata itulah yang melambangkan bahwa pria ini benar-benar Mate Xavier yang datang dari masa lalu."Lagian, kau benar-benar Daniel Denan Ambrosius?" tanyanya lagi. Kali ini bukan hanya pria bertubuh kekar yang duduk di sisi meja yang mendapatkan perhatian Xena, tetapi juga sang kekasih. Alexa benar, pria ini dikendalikan oleh seseorang. Wriston tak benar-benar

  • Touch You   187. Bad past

    "Aku datang untuk memberikan sesuatu padamu, Alexa." Harry mengimbuhkan. Pria itu kembali membuat pernyataan yang cukup menyita fokus milik Alexa saat ini. Wanita itu menoleh dan mengarahkan pandangan matanya untuk Harry. Ia menunggu pria itu melanjutkan kalimatnya saat ini."Kau masih ingat dengan Mr. Daniel Denan Ambrosius?" tanyanya dengan ringan. Sukses membuat Alexa sejenak membuka matanya, pria itu membuat seluruh aktivitas milik Alexa terhenti begitu saja."Kakak dari kekasihmu, Luis.""Aku sudah putus dengannya." Alexa menjawab. Kembali melanjutkan aktivitasnya dan beranjak pergi dari posisinya sekarang ini. Ia berjalan kembali ke arah kursi dan meja besar tempatnya mengambil air putih untuk Harry. Ia duduk di sana dengan rapi. Menunggu Harry untuk datang menghampiri dirinya."Ada apa dengan kakak Luis? Kau menemukannya?" kekeh Alexa dengan nada ringan. Menatap ke arah pria yang baru saja duduk dan meletakkan pantatnya di atas kursi. "Sudah aku ka

  • Touch You   186. Two Lions

    Tersenyum manis, itulah yang dilakukan oleh Alexa dengan terus menatap ke arah rumah besar yang ada di depannya. Ia puas, bukan puas sebab sudah menyakiti hati wanita hamil yang terlihat malang saat ia menceritakan semuanya. Alexa adalah seorang gadis malang yang punya kisah masa lalu yang buruk. Ibunya adalah seorang selir, mati di tangan raja yang sudah meminangnya. Kakak dan ibu tirinya bersekongkol untuk hidup di atas penderita Alexa dan rasa sakit hatinya. Kisah ia persingkat, Alexa tak mau banyak berbasa-basi hanya untuk memperpanjang kalimat dan durasi berkunjung ke rumah istri Mate Xavier. Hal mengejutkan yang membuat air mata jatuh dari tempat persembunyiannya adalah kala Alexa berkata bahwa Mate adalah pria berengsek yang hampir memperkosa dirinya. Ia juga mengkhianati cinta dan kepercayaan Alexa dengan tidur bersama sahabatnya sendiri, Xena. Kiranya, Alexa punya satu alasan yang jelas mengapa ia menusuk mata Mate dan mendorongnya ke dalam sungai dengan aliran air yang sed

  • Touch You   185. Storm

    Sobraine Black Russians menjadi fokus pandangan pria gempal yang baru saja menyelesaikan tugasnya. Ia duduk bersandar tepat pada sofa besar yang di sisi ruangan. Pandangan matanya fokus menuju tepat ke arah pria muda yang ada di depannya. Harry Tyler Lim datang menyela fokus dan pekerjaan pria tua satu ini. Ia menghentikan aktivitasnya dan mulai fokus pada Harry yang baru saja melemparkan setumpuk kertas yang dikaitkan menjadi satu. Kiranya Harry datang membawa sebuah informasi untuknya. Ekspresi wajah yang tak mendukung, kiranya pria itu sedang memendam amarah yang menggebu-gebu di dalam hatinya saat ini. Harry datang dengan setumpuk dokumen yang berisi beberapa informasi aneh untuknya. Dokter Lim tak tahu apa tujuan dan maksud si ke ponakan datang dengan ekspresi wajah seperti itu."Duduklah, jangan hanya diam saja di sana. Katakan apa yang ingin kau katakan sekarang ini, Harry. Jangan membuatku banyak menunggu." Dokter Lim memprotes, membuat Harry menghentikan sejena

DMCA.com Protection Status