Share

Bayang-bayang Penyesalan

Kevin meninggalkan ruang kunjungan penjara dengan langkah berat, seolah-olah setiap langkahnya menambah beban di pundaknya. Kata-kata Alex terus terngiang di telinganya, menggema seperti mantra yang tak henti-hentinya mengoyak hatinya. Rasa penyesalan yang mendalam menguasai dirinya, seiring dengan kesadaran bahwa segala sesuatu yang dia yakini selama ini hanyalah sebuah ilusi yang dipelihara oleh kebohongan.

Sesampainya di rumah, Kevin disambut oleh keheningan yang menyesakkan. Rumah megah yang biasanya terasa nyaman kini seperti menyerap semua kegelisahannya. Ibunya, Ny. Helena, duduk di ruang tamu dengan wajah yang pucat dan mata yang lelah. Ketika Kevin masuk, Ny. Helena menatapnya dengan tatapan yang sulit dijelaskan — campuran antara marah, kecewa, dan luka yang dalam.

"Akhirnya kau pulang," kata Ny. Helena dengan suara serak. Kevin bisa merasakan sakit dalam setiap katanya. "Aku dengar kau pergi menemui Alex."

Kevin menelan ludah, mengangguk pelan. "Ya, Ma. Aku ingin mendengar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status