Share

To The Moon and Back, Only for You
To The Moon and Back, Only for You
Author: Jnxdoe

Blurb & Disclaimer

Author: Jnxdoe
last update Last Updated: 2022-09-19 17:52:31

Warning 21+

Karya ini mengandung konsep reinkarnasi, sedikit unsur religius, surga-neraka, malaikat-iblis-dewa dan juga kodrat manusia serta takdirnya. Harap tidak berusaha untuk melihatnya dari sudut pandang agama/ kepercayaan apapun, karena semua hal yang diceritakan ini hanyalah FIKSI dan tidak terkait langsung dengan agama/ kepercayaan apapun secara SPESIFIK. Hal yang diceritakan dalam karya ini merupakan sesuatu yang GENERAL dan bila ada yang tertarik untuk mendalaminya, silahkan mencari sumber referensi dari seseorang yang ahli mendalami agama/ kepercayaan tertentu. Mohon tidak menjadikan cerita yang ada dalam karya ini sebagai sumber referensi dalam bentuk apapun.

Karya ini juga mengandung unsur kekerasan, bahasa yang sedikit v*lgar dan kasar, serta adegan-adegan yang perlu ditelaah dengan cara bijak dan juga dewasa.

Cerita ini menggunakan alur maju dengan sudut pandang dari beberapa karakter. Satu tokoh dalam cerita ini dapat menjadi beberapa karakter yang berbeda, harap dapat mengikuti percakapan dan juga alurnya agar dapat lebih memahami. Akan banyak pula time jump di beberapa bab, yang akan diinformasikan dalam percakapan antar tokohnya.

Diucapkan terima kasih bagi yang mau membaca dan silahkan masukannya, agar karya ini bisa lebih baik. Selamat membaca :)

Song: Gregorian - The Sound of Silence

***

Blurb & Disclaimer

Adalah takdir seseorang untuk dilahirkan, dan juga takdirnya untuk menjemput kematian. Tapi bagaimana jika jiwa yang ada dalam raga yang telah mati itu masih ingin hidup? Ia masih ingin hidup dan memperbaiki segala kesalahan yang telah diperbuatnya. Dan bagaimana jika jiwa itu memang ingin hidup, karena ingin mencari jiwa lain yang menjadi tujuan dan misinya sedari awal?

Seseorang memutuskan untuk mati dan dilahirkan kembali selama beberapa kali. Ia juga menyambut segala penderitaan dan kesedihan yang didapat dalam kehidupannya di dunia, karena ia memang ditakdirkan untuk menjalaninya. Tapi di sisi lain, jiwanya sebenarnya telah terluka dan luka itu hanya bisa sembuh bila ia telah mencapai kesempurnaan. Dan kesempurnaan itu hanya bisa didapatnya saat ia mencapai kebahagiaan, dan yang bisa memberikan kebahagiaan itu hanyalah satu orang.

Satu orang istimewa yang memang sedari awal menjadi poros hidupnya, meski orang tersebut sama sekali tidak menyadarinya. Dan dalam takdirnya yang buruk itu, ternyata seseorang yang menjadi poros hidupnya pun memiliki tujuan yang sama dengan dirinya. Yaitu untuk mencapai kebahagiaan yang sempurna.

Ini adalah cerita mengenai garis hidup seseorang dan bagaimana seseorang menjalani kehidupannya, dari sejak ia dilahirkan hingga kematian menjemputnya kelak. Bagaimana perjuangan seseorang untuk meraih kebahagiaan dan bagaimana pada akhirnya, seseorang dapat menjalani hidupnya dengan tanpa penyesalan.

***

DISCLAIMER!

Jika ada kesamaan nama tokoh, karakter atau alur cerita dengan karya lain atau pun kondisi yang sebenarnya, maka itu semua hanya kebetulan dan tidak disengaja.

Author sudah membaca dan menonton ratusan, mungkin ribuan film, drama, novel baik dari karya anak bangsa maupun luar, online maupun offline, sehingga adanya kemiripan dari beberapa referensi yang sudah di baca adalah hal yang sulit untuk dihindari.

Sedapat mungkin Author tidak mengambil bahan atau referensi dari karya seni apapun secara spesifik. Dan karya ini adalah murni dari pemikiran sendiri, dan dalam prosesnya sama sekali tidak ada studi yang secara khusus dilakukan.

Apabila ada yang merasa berkeberatan dengan karya ini, maka harap dapat menyampaikannya dengan baik dan disertai dengan dasar yang kuat, karena Author pun secara terbuka bersedia untuk menerima masukan dan kritik, yang sifatnya membangun.

Adanya kritikan yang bersifat SARA atau pun mem-bash dan menyerang secara langsung atau pun tidak langsung, tidak akan pernah ditanggapi karena tidak akan ada gunanya.

Dan seperti umumnya, setiap karya adalah buah pemikiran dari penciptanya. Mari saling menghargai karena karya seni adalah untuk dinikmati, dan bukan dijiplak seperti kertas fotocopy. Wokay, cekidot.

Terima kasih dan selamat membaca.

Related chapters

  • To The Moon and Back, Only for You   Chapter 1 - Follow you

    No one can believe or understandHow far I came just for my lovely familyI should have been there with them when the world crashed downBut now they rest with me-Gabriel-(Gregorian - Now We are Free)***Dalam sebuah area pemakaman yang luas, tampak sosok seorang pria yang sedang berdiri mematung di tengah hujan. Posisinya sangat kaku, dan kepalanya tertunduk dalam. Dengan bunga di tangan kanannya, ia menatap sebuah makam yang masih baru. Masih basah. Bahkan tanahnya pun masih belum mengering.Hujan yang semakin lama semakin deras membasahi sekitar area itu, membuat suasana semakin terasa syahdu. Mendung di angkasa membuat penerangan sekitar menjadi remang-remang, meski hari sebenarnya masih pagi. Suara petir yang terdengar bergantian di atas kepala sang pria, tidak membuat sosok itu bergerak dari posisinya. Ia masih terdiam. Seperti patung dan matanya nanar, menatap ke bawah.Ingatannya bergerak dari satu bayangan ke bayangan lain, ketika kenangan demi kenangan menyakitkan mulai b

    Last Updated : 2022-09-19
  • To The Moon and Back, Only for You   Chapter 2 - The truth in her heart

    = Flashback lima tahun yang lalu ="Bagaimana menurutmu? Apa kau mau melakukannya?"Tampak sosok seorang wanita yang sedang memegang berkas di tangannya. Raut mukanya terlihat datar dan tenang. Kedua mata besarnya yang berwarna hijau akhirnya terangkat, memandang pria di depannya. "Ya. Aku mau melakukannya. Tapi apa kamu yakin, Gabe? Kamu mau memilihku untuk menjadi isterimu?"Gabriel memundurkan tubuhnya, menyender pada kursi di belakangnya. Kepalanya memandang ke luar jendela restoran. Saat ini, keduanya sedang makan siang di salah satu restoran di dekat kantornya.Para pejalan kaki yang lalu-lalang di depannya, membuat pria itu sejenak terdiam dan pikirannya melalang buana, entah kemana. Ia baru menoleh kembali saat mendengar panggilan halus dari arah depannya."Gabriel?"Menatap wanita di depannya, benaknya berfikir cepat. Ia memandang perempuan itu dengan lebih intens. Mengamati satu demi satu bagian yang ada di tubuhnya.Sosok wanita itu sangat sempurna. Tubuhnya s*ntal dan ting

    Last Updated : 2022-09-19
  • To The Moon and Back, Only for You   Chapter 3 - Arienne Liliana Dalton

    Arienne Liliana Dalton lahir dalam keluarga Dalton yang kaya raya. Ayahnya, Maurice Dalton memiliki bisnis pertambangan dan juga perkapalan yang berkembang pesat. Ia menyetok bahan bakar dan bahan baku, membuatnya memiliki cabang di beberapa negara. Hal ini membuatnya seringkali terbang ke berbagai belahan dunia untuk mengurus bisnisnya, dan juga selingkuhannya di beberapa tempat.Kehidupan ganda ayahnya, sudah diketahui oleh isteri dan juga anaknya sedari ia kecil. Tidak jarang, ayahnya pun membawa beberapa wanitanya ke dalam rumah mereka dan bermain gila di sana. Sepertinya pria itu sengaja melakukannya, agar bisa terlepas dari isterinya yang seorang sosialita.Dan yang terparah, ibunya pun membalas dengan melakukan hal yang sama seperti suaminya. Ia membawa teman mainnya yang jauh lebih muda darinya, dan mengenalkannya dengan tidak tahu malu pada anak dan juga suaminya yang menanggapinya dengan acuh-tak acuh. Kedua orangtua itu melupakan, kalau mereka memiliki seorang anak yang mas

    Last Updated : 2022-09-19
  • To The Moon and Back, Only for You   Chapter 4 - Her purpose in life

    Pernikahan antara Theodore Gabriel Hamilton dengan Arienne Liliana Dalton dilangsungkan dengan meriah. Kedua keluarga yang cukup berkuasa itu akhirnya bersatu dalam ikatan pernikahan, yang tentunya membuat Maurice Dalton cukup gembira. Akhirnya, ia memiliki sosok seorang anak lelaki yang selama ini diinginkannya dalam diri Theodore Hamilton. Ia juga mengira bahwa akan ada merger di antara dua keluarga, membuat kekuasannya semakin meningkat nantinya.Kekuasaan yang bertambah, berarti uang yang akan lebih melimpah. Uang yang melimpah, maka semakin banyak pula wanita yang akan tergila-gila padanya nanti. Sama sekali tidak terfikir olehnya, mengenai apakah anak perempuannya bahagia atau tidak dengan pernikahannya.Kegembiraan pria baya ini berakhir ketika menantu yang baru mengucapkan sumpah satu hari yang lalu, menjatuhkan bom di ruang makan keluarga malam itu."Jadi, karena keluarga Dalton dan Hamilton sudah bersatu maka aku kira tidak ada salahnya membicarakan mengenai kemungkinan bisn

    Last Updated : 2022-09-19
  • To The Moon and Back, Only for You   Chapter 5 - Our marriage

    "Darimana kau?"Pertanyaan itu dilontarkan oleh Gabriel, segera setelah Arienne memasuki kediaman mereka.Meletakkan tas tangannya di sofa, Arienne menghampiri suaminya yang tampak berdiri kaku di depan meja makan. Pria itu masih mengenakan jas dan dasi, menandakan kalau ia baru saja sampai dari kantor.Mengelus jas pria itu, Arienne membantu suaminya membuka jas dan juga dasinya. Sambil merapihkan kedua pakaian itu yang diletakkan di lengannya, ia berkata santai. "Dari rumah sakit. Papa meninggal."Penjelasan isterinya yang dingin menghentikan kegiatan Gabriel yang sedang menggulung lengan bajunya. Kedua alisnya yang tebal berkerut dalam. "Maurice meninggal?"Kepala Arienne mengangguk, dan Gabriel tidak menemukan tanda apapun yang menunjukkan kalau isterinya sedih dengan berita itu."Kau tidak apa?"Kedua mata hijau yang menatap Gabriel tampak jernih, dan kembali wanita itu mengangguk. "Ya. Aku baik-baik saja. Mama sempat histeris, tapi sudah ditenangkan oleh dokter. Untuk sementara,

    Last Updated : 2022-09-19
  • To The Moon and Back, Only for You   Chapter 6 - Divorce

    "Apa kekuranganku, Gabe?"Tidak ada. Kau sempurna, honey. Sangat sempurna.Kedua mata Gabriel yang hitam hanya memandang isterinya dalam diam, meski hatinya memberontak. Ia tidak ingin berpisah dari wanita ini, tapi ia sudah tidak tahan lagi. Karena ia juga tidak pernah tahu apa yang ada dalam otak wanita itu, membuatnya selalu bertanya-tanya saat ia berhadapan dengan isterinya."Kenapa kau menanyakan ini, Arienne? Kau sudah tahu dari awal, kalau aku tidak mencintaimu. Kita tidak saling mencintai. Pernikahan ini ada untuk keuntungan kita berdua. Kau dapat keluar dari rumah itu, dan aku terhindar dari omelan keluarga. Apalagi yang ingin kau ketahui?"Posisi Arienne tampak santai saat menatap foto pernikahan mereka berdua yang tegantung di salah satu dinding. Bukan reaksi seperti ini yang diharapkan oleh Gabriel, tapi itulah Arienne. Wanita itu selalu datar. Selalu terkontrol."Aku tahu. Tapi aku ingin tahu, apa kekuranganku sebagai seorang isteri, Gabriel. Aku berhak untuk tahu kan? Pa

    Last Updated : 2022-10-03
  • To The Moon and Back, Only for You   Chapter 7 - Explosion for the first time

    Malam itu seperti biasa, mereka makan malam dengan penuh sopan santun dan etiket. Setelah itu, keduanya pun tampak duduk di sofa sambil menonton acara di TV yang sebenarnya sama sekali tidak menjadi perhatian mereka. Benak suami-isteri itu penuh dengan berbagai macam pemikiran."Apa rencanamu besok?" Sambil lalu Arienne bertanya pada suaminya yang sedang duduk di sebelahnya."Tidak ada. Seharian sepertinya aku akan di rumah karena lusa aku ke luar negeri."Informasi itu membuat Arienne mengangguk singkat. Ia sudah terbiasa dengan jadwal Gabriel yang harus pergi di waktu week end, membuat keduanya cukup jarang menghabiskan waktu bersama di hari libur."Ke mana sekarang ini?""Amerika, kemudian Italia dan Perancis."Kembali kepala isterinya mengangguk. Ia bertanya lagi dengan pelan. "Berapa lama?"Ada jeda yang singkat sebelum akhirnya Gabriel menjawab pelan. "Sekitar tiga minggu."Jawaban itu membuat kepala Arienne berpaling dengan sangat cepat pada suaminya. "Tiga minggu? Tapi Gabe, k

    Last Updated : 2022-10-03
  • To The Moon and Back, Only for You   Chapter 8 - I love you, hon

    Setelah merasakan suaminya benar-benar terlelap di belakangnya, perlahan Arienne bangkit dari tidurnya.Duduk bersandar di kepala tempat tidur, wanita itu menutupi tubuh polosnya dengan selimut dan menatap Gabriel yang sangat terlelap seperti bayi. Raut pria itu tenang dan mulutnya sedikit terbuka.Tangan lentiknya mengusap-usap rambut tebal pria itu yang berwarna hitam selama beberapa saat. Pelan, ia menunduk dan mengecup kening suaminya penuh perasaan. Kedua matanya berair, ketika mengingat beberapa waktu lagi ia harus akan melepaskan lelaki ini untuk selamanya.Arienne sangat ingin mempertahankan Gabriel di sisinya, tapi ia sangat tahu prioritas pria itu dalam hidupnya. Theodore Gabriel Hamilton adalah seorang pengusaha yang sangat ambisius. Yang ada di benaknya adalah untuk membesarkan usaha keluarganya. Menjadi semakin besar, dan semakin berkuasa. Saat ini, kesempatan itu tengah datang apalagi dengan runtuhnya kerajaan Dalton, membuat peluang itu terbuka semakin lebar.Seringnya

    Last Updated : 2022-10-03

Latest chapter

  • To The Moon and Back, Only for You   Chapter 83 - EPILOG

    = Suatu waktu, di suatu tempat. Nun jauh di sana ="Apa yang sedang kau lakukan di sini?""Tidak ada.""Kau sedang menatap siapa?""Tidak ada."Jawaban menyebalkan itu membuat Hermes kesal, dan ia malah semakin mengintip. Dewa pria itu sedikit mendorong bahu dewa wanita yang ada di sebelahnya, dan langsung bersiul saat berhasil melihat apa yang dari tadi dipandangi oleh rekannya ini."Malaikat...? Kau naksir salah satunya?"Raut Pandora sama sekali tidak berubah. Ia masih menyender santai di pohon dan menatap nun jauh di sana pemandangan yang hanya dapat dilihat oleh mata keduanya. Dalam pandangan mereka, terlihat sosok dua orang malaikat. Satu berambut hitam dan lainnya merah. Keduanya tampak saling berdebat tentang sesuatu, dan tampak si merah kesal dengan si hitam yang terlihat bermuka datar.Memanyunkan bibirnya, Hermes menoleh pada Pandora yang hanya membalasnya dengan muka datar."Mana yang kau suka. Yang hitam atau yang merah?"Wanita itu tidak menjawab, membuat Hermes makin pe

  • To The Moon and Back, Only for You   Chapter 82 - His final decision (2)

    "Gabriel, the supreme. Apakah masih ada lagi yang ingin dirimu tanyakan pada-Ku?"Gabriel mengangkat kepalanya dan ia menggeleng pelan. "Tidak Yang Maha Kuasa lagi Maha Pendengar dan Maha Segala Tahu. Aku Gabriel, telah sangat puas dengan jawaban-Mu. Tidak ada lagi keraguan dalam hatiku. Aku telah mengambil keputusan.""Kau memang telah mengambil keputusan, Gabriel. Jauh sebelum kau bertanya pada-Ku. Dan terpujilah semua langkah yang kau ambil, karena jiwa kasih sayangmu membuatmu menjadi seorang yang tidak egois dan sangat memikirkan orang lain. Kau telah menjalankan tugasmu dengan sangat baik. Lakukan semua menurut kehendak hatimu, karena hatimu telah dituntun oleh nuranimu. Ingatlah itu."Dan setelah itu, gaung mistis itu pun menghilang. Langit perlahan berubah menjadi cerah meski awan-awan masih mengelilingi langit, pertanda kalau mendung masih belum akan berakhir. Raphael yang tadinya terbang di angkasa pun pelan turun dan menjejakkan kakinya di permukaan. Tampak kedua matanya ya

  • To The Moon and Back, Only for You   Chapter 81 - His final decision (1)

    "Bagaimana dia?""Berhasil. Seharusnya.""Seharusnya?""Azrael yang datang.""Malaikat maut? Dia sendiri yang akan menyerahkannya? Pada Tuan Michael?""Ya. Sepertinya begitu. Sekarang Tuan Michael sedang menunggu kedatangan Tuan Gabriel."Kepala salah satu dari mereka menunduk dalam. "Kalau yang ini tidak berhasil juga..."D*sahan nafas berat terdengar dari sebelahnya. "Jiwa itu hanya akan menghilang. Dan-""Dan apa?"Suara yang sangat berat terdengar di belakang mereka, membuat keduanya langsung menoleh kaget dan menundukkan kepalanya hormat. "Tuan Gabriel.""Ambrosio. Persephone. Kembali kalian berdua yang menyambutku."Masih menunduk, Ambrosio menjawab pelan. "Tuan Michael sudah menunggu Anda, Tuan Gabriel."Tampak kepala Gabriel mengangguk. "Di taman suci? Azrael juga hadir?""Ya, Tuan Gabriel. Mereka sudah menunggu kedatangan Anda di sana."Sejenak suasana hening dan ketika Ambrosio mengangkat kepalanya, ia tertegun melihat seraut senyum lembut terpatri di bibir pria yang dikenal

  • To The Moon and Back, Only for You   Chapter 80 - The time is coming (2)

    Under my dreamsI see the other sideI am the space of moonlightUnder your doorAnd you come to meet meSay you knew me beforeAnd when i'm lying by your headYou put your body into mine (Gregorian - Dark Side)***"Kat.""Gabe."Tampak dua sosok yang saling berpandangan dalam ruangan putih itu. Sosok sang wanita terbalut jubah panjang berwarna ungu gelap dan sang pria masih berbalut dengan jubah putihnya. Keduanya berdiri saling berhadapan dengan tangan yang saling bertautan. Senyum tampak terpatri di bibir mereka dan untuk sesaat, dua orang itu saling memandang sosok masing-masing dengan intens. Dua pasang mata itu bergerak-gerak penuh emosi ketika akhirnya pandangan mereka kembali bertemu.Salah satu tangan Kat mengelus pipi Gabriel yang kencang dan bersih tanpa jenggot."Sudah lama sekali aku tidak melihat sosokmu yang seperti ini, Gabe..."Perkataan itu membuat Gabriel terkekeh. "Sudah lama sekali kita tidak bertemu seperti ini, Kat."Kat mengangguk. "Ya. Terakhir melihatmu saa

  • To The Moon and Back, Only for You   Chapter 79 - The time is coming (1)

    Dalam sebuah taman yang indah, tampak sesosok pria yang tinggi dan berbadan tegap sedang mengamati bunga-bunga yang bermekaran di sana. Ia juga mengelus bunga tulip berwarna putih. Bunga kesukaannya. Dan pria berambut hitam itu tampak melamun. Ia melamun tapi bibirnya tersenyum samar. Raut wajahnya terlihat bercahaya dan bahagia. "Kau masih di sini?"Pertanyaan itu membuat kepala Gabriel mengangguk pelan, dan orang di belakangnya mendengus."Di saat aku menginginkan kau untuk segera pergi, kau masih betah berada di sini.""Aku hanya menikmati taman indahmu. Mengaguminya. Apakah kau mau aku untuk mendustakan anugerah yang telah diberikan oleh-Nya?"Kembali dengusan itu terdengar. "Tapi apakah kau harus menikmatinya di sini? Di tamanku ini? Kau bisa langsung pergi ke taman Uriel dan menikmati keindahan taman hijaunya di sana!""Tidak ada yang bisa mengalahkan keindahan tamanmu ini, Apollyon. Kau diberkahi sepasang tangan dingin untuk menumbuhkan sesuatu yang indah.""Aku tersanjung den

  • To The Moon and Back, Only for You   Chapter 78 - Heredity

    "Jadi, kamu sudah serius akan menikahinya, Dec?"Saat ini, Gabriel sedang bersama dengan Declan di dalam ruangan kerja. Tampak keduanya duduk di sofa sambil menikmati teh, juga kue yang disajikan oleh isterinya serta calon menantunya.Meletakkan cangkir tehnya, kepala Declan mengangguk. "Ya, pap. Aku dan Angie sudah bersama sejak dua tahun ini. Aku juga sudah bertemu dengan keluarganya, dan latar belakang mereka cukup baik.""Mereka dari keluarga pebisnis juga?"Tampak Declan menggeleng pelan. "Mereka dari keluarga biasa, pap. Ayahnya Angie bekerja di perusahaan konstruksi sebagai engineer. Ibunya seorang psikolog. Adik Angie sekarang mengambil jurusan arsitektur dan akan lulus tahun depan. Ia juga sudah bekerja di sebuah perusahaan konsultan di Amerika sana sejak masih kuliah. Angie sendiri sekarang bekerja sebagai supervisor HC di HGC sudah sejak lima tahun ini. Mereka memang bukan dari keluarga kaya, tapi terpelajar." "Jadi dia bawahanmu di sana?"Pipi Declan tampak merona dan pri

  • To The Moon and Back, Only for You   Chapter 77 - Love you to the moon and back

    "Kamu sudah baikan dengan Evan?""Kapan memangnya aku marahan dengan anak itu?""Gabe..."Sadar nada isterinya yang geram, Gabriel segera memeluk pinggang Kat dan mengusel-usel kepalanya di d*da wanita itu yang empuk dan hangat."Aku sudah bicara dengannya, honey. Semua sudah beres. Sekarang, usap-usap kepalaku."Menurut, Kat pun mengelus lembut kepala suaminya. Ia berhati-hati agar tidak sampai menyentuh bagian yang terluka. Meski seharusnya ia telah pulang, tapi Gabriel bersikeras agar dirinya dapat menginap di rumah sakit. Untungnya ruang rawat VVIP memiliki tempat tidur yang cukup luas, membuat mereka berdua leluasa untuk dapat berbaring tanpa saling mendorong. Seperti sekarang ini.Selama beberapa saat, Kat mengusap-usap kepala suaminya. Tampak pandangannya melamun."Gabe...?""Ya...?""Mengenai masalah Burton. Kamu yakin sudah beres?"Semakin memeluk erat pinggang Kat, pria itu mengangguk."Burton dan Luzt sudah dipenjara, honey. Meski mungkin jaringan pengedarnya masih belum te

  • To The Moon and Back, Only for You   Chapter 76 - No matter how old you are...

    "Benar dia tidak apa-apa, dokter?""Tidak ada gumpalan darah dalam kepalanya, Ny. Hamilton. Dan dari pemeriksaan, tidak ada retakan atau kerusakan yang parah karena kecelakaan itu. Tuan Hamilton hanya mengalami luka-luka luar saja. Ia cukup beruntung memiliki reaksi yang baik dan melakukan gerakan yang tepat. Jika tidak, mungkin saja akan ada cedera yang lebih fatal pada dirinya dan juga puteranya.""Tapi kenapa sampai sekarang dia belum sadar, dokter? Ini sudah hampir dua hari.""Kita hanya bisa berdoa saja, Nyonya. Karena meski secara medis tidak ada masalah tapi sebagai manusia, dokter juga punya keterbatasan. Dan yang perlu dingat, meski masih sangat bugar tapi Tuan Hamilton sudah berusia 60 tahun. Tentu fisiknya tidak akan sama dengan kondisinya 20 tahun yang lalu. Akan butuh waktu bagi tubuhnya untuk recovery yang kita juga masih memonitornya sampai dengan hari ini."Kepala Kat menunduk, dan ia kembali bertanya dengan suara pelan. "Apakah-"Belum juga kalimat Kat selesai, dari a

  • To The Moon and Back, Only for You   Chapter 75 - You are still a boy!

    "Aku ingin mengajakmu bertaruh, Apollyon."Saat ini, Apollyon dan Gabriel sedang bermain catur di taman bunga pria berambut merah itu. Melihat dari posisi bidaknya, tampaknya ia yang akan memenangkan pertandingan ini."Bertaruh? Kau yakin?""Ya."Pria berambut merah itu terkekeh arogan. Ia memindahkan salah satu bidak dengan santai di depannya. Setelahnya, ia menyenderkan punggungnya santai di kursi dan mengangkat kedua tangannya sombong."Baiklah. Aku menyukai pertaruhan, karena aku selalu menjadi pemenangnya. Apa yang kau inginkan?"Kepala Gabriel mengangguk dan ia menggerakkan bidaknya di papan catur."Kalau aku memenangkan pertandingan ini, maka aku akan memberikan tepukan sayang di pipimu."Mendengar itu, kedua alis Apollyon berkerut. "Tepukan sayang? Apa itu?""Kau akan mengetahuinya saat aku memenangkan pertandingan ini. Bagaimana? Kau takut?"Tantangan yang menyebalkan itu berhasil menyulut kemarahan Apollyon. "Ayo! Siapa takut! Tapi sebaliknya, kalau aku yang memenangkan pert

DMCA.com Protection Status