Saat Surya melihat ini, dia berteriak, "Jangan bergerak. Mereka sudah tahu kamu akan menyerahkan diri."Seiring perkataan Surya, Jasim melemparkan pisaunya dan mengangkat kedua tangannya.Surya juga mengangkat kedua tangannya, dengan perlahan berjalan ke arah wanita berkemeja putih itu.Wanita berkemeja putih itu melangkah maju ke depan, menarik Surya, lalu mengulurkan tangannya ke belakang pinggang.Namun, Surya segera menekan tangan wanita itu.Sebuah kekuatan yang begitu besar menekan wanita berkemeja putih itu sehingga dia tidak bisa melepaskan tangannya. Dia menatap Surya dengan terkejut.Surya berbisik, "Jangan terburu-buru dulu, dia sudah nggak dapat mengancam kita."Sedangkan Jasim saat ini sudah berlutut, lalu ditahan di lantai.Surya melepaskan tangannya. Wanita berkemeja putih itu menatap Surya sambil mengerutkan alisnya, lalu dia melambaikan tangannya.Sekelompok agen rahasia segera maju, menangkap Jasim dan membawanya langsung ke mobil polisi.Melihat kondisi sudah terkend
Beberapa tahun yang lalu, banyak orang yang bunuh diri karena masalah pinjaman dengan bunga tinggi.Yang parahnya adalah kebanyakan korban adalah murid-murid sekolah.Hanya saja selama beberapa tahun negara mulai mengontrol hal ini, masalah tersebut menjadi lebih jarang terjadi.Namun, ada juga beberapa orang yang memiliki kedudukan di negara ini masih melakukan tindakan tersebut, mereka bahkan tidak ketahuan.Seperti Yusuf bukan orang yang mudah dilawan, mungkin kemampuan Yenny akan diuji.Setelah beberapa saat, Surya menggelengkan kepalanya.Kita lihat saja nanti, jika Yenny tidak mampu, baru dia turun tangan.Sebenarnya dia tidak mau ikut campur dalam masalah ini. Hal yang tidak seharusnya dia urus, seharusnya tidak perlu dia urus.Namun, agar Jasim tadi tidak memilih langkah yang salah, dia telah berjanji pada pria itu akan mengembalikan perusahaannya. Jika Yenny tidak bisa menyelesaikan masalah ini, mau tak mau dia harus turun tangan.Surya menutup matanya sambil menghelakan napas
Surya tersenyum dengan pahit. "Apa yang kamu pikirkan?""Ya sudah jika nggak mau bilang. Lagi pula kamu bosnya, aku nggak ada hak untuk tahu juga." Linda segera menundukkan kepalanya sambil makan.Seketika Surya merasa tidak nyaman, dia hanya bisa menggelengkan kepala sambil berkata, "Dia dulu temanku, lalu dia ditipu oleh seseorang, aku takut hal ini akan melibatkan Konsorsium Pelita, jadi aku menyuruhmu untuk menghentikannya.""Ternyata begitu." Linda tersenyum sambil mengangguk, "Tapi jika dipikir-pikir lagi Mari benar-benar cantik, memangnya nggak masalah kamu melepaskannya?""Mungkinkah aku harus mempertahankannya?" Surya berpura-pura berpikir keras, wajahnya terlihat serius.Linda tertawa, lalu mulai makan dengan lahap.Setelah beberapa saat, mereka berdua sudah selesai makan. Surya meninggalkan piring dan gelasnya berantakan, lalu kembali ke kamarnya.Linda pun menghela napas, dia membereskan piring dan gelas, lalu berjalan ke dapur....Keesokan paginya.Saat Surya selesai mand
Mereka hanya perlu melihat batu, lalu taruhan apakah di dalamnya berisi giok bagus atau bukan. Jika isinya giok bagus, dia akan untung, jika tidak dia akan rugi.Oleh karena itu, ada sebuah istilah dalam perjudian giok itu, satu potongan bisa memutuskan orang tersebut akan menjadi kaya atau miskin.Kebetulan sekali Surya juga membutuhkan hal ini, jadi dia segera berjalan ke toko itu.Pegawai itu dengan ramah menyambut Surya, membawanya masuk melewati aula hingga ke belakang halaman Toko Giok Sempurna.Dia berada di area terbuka dengan luas tiga hingga empat meter persegi, di sana terdapat banyak batu dengan beraneka ragam warna, bentuknya juga berbeda-beda.Di atas batu-batu itu juga terdapat nominal harga, paling murah seharga beberapa puluh juta, paling mahal bisa sampai lebih dari 10 miliar.Saat ini di halaman itu juga terdapat banyak orang, mereka sedang melihat-lihat, terkadang menilai batu yang ada di sana, terlihat seperti pakarnya.Sedangkan Surya, dia terlihat seperti amatir.
Mendengar nama ini, Surya seketika tertegun. Kebetulan sekali.Pada saat yang sama bos tadi dan beberapa pelanggan di sana juga tertegun, sepertinya Yusuf cukup terkenal.Kemudian terlihat bos itu berjalan maju, berkata pada Yusuf dengan sopan, "Pak Yusuf, suatu kehormatan Anda bisa datang ke toko kami.""Iya," kata Yusuf dengan sombong.Bos berkata lagi, "Hanya saja, Istana Barang Antik punya peraturan, lelang ini tetap harus diadakan.""Memangnya aku bilang keberatan, lakukan saja sesuai dengan peraturan kalian," jawab Yusuf dengan nada dingin.Bos tersenyum sambil mengangguk, kemudian berjalan ke depan Surya. "Nak, apakah kamu keberatan?""Nggak keberatan."Karena di sini ada aturan, maka lakukan saja sesuai dengan peraturan, Surya tidak merasa keberatan.Saat ini bos berkata, "Baiklah, mohon kalian semua jadi saksi, kita akan mulai lelangnya."Begitu orang-orang melihat ada kehebohan, semuanya merasa sangat senang. Bagaimanapun mereka jarang melihat kejadian seperti ini.Setelah it
Semua orang merasa terkejut. Seketika Yusuf pun marah, dia segera bangkit dari bangku dan berkata, "1,6 miliar."Ini ....Semua orang menarik napas. Yusuf sudah marah, saat ini dia sudah tidak berpikir untuk berjudi batu lagi, tapi mempertaruhkan gengsinya.Saat ini, mata semua orang di sana menatap Surya, ingin melihat apa yang akan pria itu lakukan.Surya terdiam sejenak, lalu tiba-tiba berkata sambil tersenyum, "Bos Yusuf sungguh berani membuka harga, kalau begitu batu ini menjadi milikmu saja."Begitu semua orang mendengar ini, mereka menghela napas lega, tapi pada saat yang sama mereka juga merasa masih ingin melihat kehebohan ini lagi.Seperti makanan enak yang jumlahnya terlalu sedikit, baru makan sedikit, tapi sudah habis. Mereka merasa sedikit menyesal.Hanya saja, orang-orang yang mengenal Yusuf, mulai mencemaskan Surya.Yusuf orangnya pendendam, Surya kali ini membuatnya marah, mungkin ke depannya Surya akan terkena masalah.Pada saat ini, Yusuf mendengus dan meminum tehnya.
Batu yang ditunjuk oleh Surya, adalah baru jalan setapak. Apa yang pria ini pikirkan, bisa-bisanya dia ingin membeli barang itu, batu itu tidak terlihat seperti barang bagus, bagaimana mungkin di dalamnya akan ada barang bagus?Bahkan bos di sana tertegun, setelah beberapa saat, dia baru berkata, "Sobat, itu hanya baru pajangan, bukan batu yang menghasilkan giok. Kamu pasti salah sangka.""Aku tahu," jawab Surya dengan santai. "Bukankah kamu menjual batu, itu juga batu, kamu hanya perlu menyebutkan harganya saja.""Ini ...."Bos merasa serba salah, karena selama dia berbisnis, dia tidak pernah mengalami hal seperti ini, seketika dia tidak tahu harus menjawab apa.Saat ini Yusuf tersenyum dan berkata, "Sobat, kenapa? Kamu pikir batu yang berada di pinggir kolam itu bisa menghasilkan giok di dalamnya?""Mungkin saja, memangnya ada yang tahu?" jawab Surya sambil tersenyum.Pada saat ini, semua orang menggelengkan kepalanya. Cara berpikir Surya sungguh aneh.Jika batu seperti itu bisa meng
"Nggak mungkin."Seiring suara terkejut semua orang, mereka segera mendekat ke area pemotongan batu.Mereka melihat batu yang sudah dipotong setengah, mengeluarkan cahaya berwarna hijau.Sepertinya di dalamnya terdapat jade berkualitas bagus.Semua pun mengeluarkan suara terkejut.Saat ini ahli batu yang memotongnya pun jadi lebih berhati-hati, dia membalikkan batu itu, lalu memotongnya lagi dengan perlahan.Wajah Yusuf saat ini sudah terlihat sangat kesal, dia tidak percaya batu tadi bisa menghasilkan giok, bahkan berwarna hijau.Jade dengan kualitas bagus adalah giok terbagus.Karena para pakar berpikir, jade merupakan giok dengan kualitas terbagus di antara yang lainnya.Setelah beberapa potongan, batu itu sudah sepenuhnya terpotong, muncul batu jade yang besarnya seperti buah persik.Setelah semua orang melihatnya dengan jelas, mereka tercengang."Itu giok es.""Bukan, seharusnya itu giok es berkualitas baik.""Jenis giok obsidian."Karena batu itu belum semuanya dikeluarkan, semua