"Nggak mungkin."Seiring suara terkejut semua orang, mereka segera mendekat ke area pemotongan batu.Mereka melihat batu yang sudah dipotong setengah, mengeluarkan cahaya berwarna hijau.Sepertinya di dalamnya terdapat jade berkualitas bagus.Semua pun mengeluarkan suara terkejut.Saat ini ahli batu yang memotongnya pun jadi lebih berhati-hati, dia membalikkan batu itu, lalu memotongnya lagi dengan perlahan.Wajah Yusuf saat ini sudah terlihat sangat kesal, dia tidak percaya batu tadi bisa menghasilkan giok, bahkan berwarna hijau.Jade dengan kualitas bagus adalah giok terbagus.Karena para pakar berpikir, jade merupakan giok dengan kualitas terbagus di antara yang lainnya.Setelah beberapa potongan, batu itu sudah sepenuhnya terpotong, muncul batu jade yang besarnya seperti buah persik.Setelah semua orang melihatnya dengan jelas, mereka tercengang."Itu giok es.""Bukan, seharusnya itu giok es berkualitas baik.""Jenis giok obsidian."Karena batu itu belum semuanya dikeluarkan, semua
Surya tertawa, tapi dia tidak berkata apa-apa.Setelah beberapa saat, bos memegang giok kekaisaran itu dengan kedua tangannya, lalu berjalan ke depan Surya sambil berkata dengan menyesal, "Selamat, kamu telah mendapatkan giok kekaisaran."Surya menerimanya, lalu melihatnya sejenak.Jade itu berbentuk kristal, warna hijaunya mengkilat, terlihat sangat cantik.Saat terkena sinar matahari, warnanya akan sedikit berubah.Dia mencoba menggunakan kekuatan pikiran melihat ke dalam, ternyata giok ini cukup tebal, benar-benar sesuai dengan yang dia inginkan.Surya tertawa dan berkata, "Terima kasih, Bos."Bos itu terlihat tidak berdaya. Saat ini Surya menatap ke arah Yusuf dan berkata, "Pak Yusuf, bukankah sudah saatnya kamu memberiku uang taruhan tadi?"Yusuf seketika tertawa, ekspresinya masih terlihat mengerikan. Dia dengan lugas mengeluarkan cek, menulis di atasnya sebentar lalu menyerahkannya kepada bos di sana."Sobat, apakah kamu takut aku berbuat curang?" kata Yusuf. Bos itu mengambil
Giok kekaisaran adalah jade dengan kualitas terbaik, bahannya sangat keras, pisau ukur padanya umumnya tidak akan bisa mengukirnya.Hanya saja, seiring Surya memegang pisaunya, di sekitar pisau itu terdapat lapisan berwarna putih, pisau itu sudah dia lapisi energi spiritual.Pertama-tama, dia menggunakan pisau besar untuk membuat jade itu menjadi bentuk tetesan air, lalu membuat permukaannya menjadi lebih halus.Setelahnya dia mengambil pisau kecil, dia mulai mengukir pola yang rumit di atasnya.Dia pun mulai fokus mengerjakannya.Di setiap goresannya akan ada cahaya energi spiritual.Dia terus mengukirnya, seketika di atas jade itu muncul sebuah pola, perlahan-lahan mulai membentuk sebuah formasi.Seketika ukiran itu semakin lama semakin rumit, dahi Surya pun dipenuhi keringat.Surya membutuhkan waktu tiga jam untuk mengerjakan hal itu, lalu Surya memasang ekspresi paling serius untuk mengukir garis terakhir.Seketika di atas jade itu muncul sebuah formasi yang bercahaya, cahaya energ
Hari ini, Linda hanya menggunakan gaun lengan buntung, bagian leher bajunya yang berbentuk V sangat rendah sehingga memperlihatkan belahannya, yang paling memusingkan adalah, bisa dilihat di dalamnya tidak ada apa-apa lagi.Selain itu gaunnya sangat pendek, hanya bisa menutupi sedikit bagian pahanya, bahkan bisa dilihat bekas yang ditinggalkan celana dalamnya. Surya curiga Linda juga tidak memakai celana dalamnya.Wajahnya yang cantik memakai riasan tipis, badan yang indah itu menggunakan pakaian yang amat seksi.Benar-benar sangat menggoda.Surya hanya meliriknya sebentar, lalu segera menoleh, dia takut dirinya akan mimisan nanti, jika begitu pasti sangat memalukan.Linda berjalan ke bawah dengan anggun, dia melihat rak minuman di sana, lalu mengambil sebotol sampanye.Setelah berjalan ke arah meja, Linda segera duduk di depan Surya, dia menuangkan sampanye untuk mereka berdua, lalu bersulang. "Bos, aku bersulang untukmu.""Seharusnya aku yang bersulang untukmu, tapi sebelumnya aku pu
Bagi pria, mereka bukan orang suci, mereka juga punya nafsu.Hanya saja, kondisinya dan Linda sedikit berbeda, ditambah dengan masalah Maya, membuat Surya memiliki penilaian yang baru tentang dirinya.Saat dia bersama Maya, dia sudah tidak ingin membunuh, dia hanya ingin kembali ke kampung dan hidup damai seperti orang pada umumnya.Lalu setelah bercerai dengan Maya, dia pindah ke sini. Menghadapi godaan Linda ini, dia beberapa kali hampir gagal mengontrol dirinya.Namun, setelah berpikir cukup lama, dia akhirnya mengerti akan satu hal.Saat ini usianya bisa melebihi orang pada umumnya, jika dia bersama dengan Linda, setelah mereka semakin bertambah usia, Linda akan menjadi tua dan mati.Dia merasa dirinya tidak akan sanggup mengalami hal ini, melihat orang yang dia cintai mati di pelukannya.Begitu memikirkan ini, dia mengubur keinginannya untuk bersama Linda, setiap hari berpura-pura bodoh di depan Linda.Setelah berpikir cukup lama, Surya menggelengkan kepalanya. Sebelum dia mendapa
Mendengar ini, mata Yenny berbinar, tapi dia terdiam.Dia terdiam.Jasim bilang, dirinya ditipu oleh Yusuf di tempat judi, setelah uangnya habis semua dia bahkan berutang dengan bunga tinggi, lalu dengan terpaksa memberikan perusahaannya, peristiwa ini memang sudah biasa terjadi.Hanya saja, Jasim tidak memiliki bukti, penyelidikannya juga dihentikan, dirinya tidak punya jalan lain lagi.Sedangkan Surya bisa pergi mengambil bukti, maka dia bisa langsung menyelidikinya, saat itu atasannya juga tidak ada alasan lagi untuk melarangnya, sehingga kasus ini akan ada jalan keluarnya.Memikirkan hal ini, Yenny segera berkata, "Kamu ada di mana, bagaimana kalau kamu ke sini sebentar. Aku akan meletakkan alat penyadap suara di tubuhmu, sehingga bisa menjamin keselamatanmu dan bisa mendapatkan bukti juga.""Ketua Yenny, Yusuf bukan orang bodoh, alat penyadap suara nggak akan berguna, mungkin saja akan ketahuan olehnya nanti," kata Surya dengan santai.Seketika Yenny terdiam, lalu dia berkata, "Ka
Yusuf memperkenalkan tiga pria lainnya, semuanya adalah pengusaha dan cukup berduit.Setelah itu, Yusuf berkata, "Sobat, kamu ingin bermain apa?""Terserah kalian," kata Surya dengan santai.Yusuf tersenyum sambil mengangguk. "Kami sering main blackjack, apakah kamu keberatan?""Nggak, aku juga suka blackjack."Setelah memutuskannya, Yusuf melambaikan tangannya, kedua pengawal tadi segera membawa kedua kotak, membukanya di atas meja judi, di dalamnya berupa uang tunai.Yusuf berkata, "Semuanya, masing-masing berisi 2 miliar, kalian gesek saja."Ketiga orang lainnya segera mengeluarkan kartu mereka, lalu menggesek kartunya di tempat para wanita itu.Surya mengeluarkan sebuah kartu, lalu menggesekkan 2 miliar.Setelah itu, kedua pegawai tadi mulai membagikan uang tunainya, mereka berlima pun mulai bermain.Wanita yang menjadi bandar segera mengeluarkan kartu, juga mengeluarkan sebuah mesin, menguji kartu itu di depan semua orang.Saat ini, Yusuf berkata, "Semuanya, segala macam sinyal di
"Nggak berlebihan," kata Surya.Yusuf melambaikan tangannya. Kemudian, seseorang membawa surat pinjaman yang telah dicetak dari awal. Surya hanya perlu menuliskan nominal dan informasi peminjam.Surya melirik sejenak, lalu berkata, "Bunga yang tertulis di surat pinjaman ini berbeda dengan yang dikatakan Pak Yusuf. Bunga ini bahkan sesuai dengan penetapan negara?""Tentu saja. Hanya saja kamu seharusnya tahu bunga yang sebenarnya harus sesuai dengan kesepakatan lisan kita," kata Yusuf sambil tersenyum.Surya menganggukkan kepalanya sambil berkata, "Aku mengerti."Yusuf melambaikan tangannya, kemudian dua pengawal membawa 4 miliar dan meletakkannya di depan Surya.Perjudian dilanjutkan kembali.Namun, Surya sepertinya sedang bernasib sial. Hanya dalam dua jam, dia telah kehilangan 4 miliar.Saat ini, Surya berkata dengan kesal, "Pinjamkan aku 4 miliar lagi, aku nggak percaya aku nggak bisa menang.""Dik." Saat ini, Yusuf menyalakan cerutu sambil berkata dengan perlahan, "Kita baru saja b