Pada saat ini, Surya makan sambil menatap pria asing itu.Dia selalu merasa ada yang aneh dari kata-kata Mira.Kenapa tiba-tiba Mira bisa kenal pria asing yang berposisi begitu tinggi?Sesaat kemudian, sambil pura-pura menelepon, Surya mengambil foto pria asing itu. Dia mengirimkannya ke petugas intelijennya, Elsa, seorang peretas genius dan penembak jitu di kantor pusat luar negeri Pelita di Walla. Surya juga melampirkan nama pria asing tersebut, Richard Tyson.Setelah mengirimkannya, Surya tersenyum simpul karena nama pria ini sepertinya agak aneh.Sekitar belasan menit kemudian, dia menerima balasan dari Elsa.Di Walla memang ada Konsorsium Kapita, tapi tidak ada orang bernama Richard Tyson. Nama asli orang ini adalah Robert Saxon, seorang dalang yang dicurigai melakukan berbagai kasus penipuan dan telah menjadi buronan Negara Hesos selama lebih dari setahun.Setelah Surya selesai melihatnya, diam-diam dia menggelengkan kepalanya. Tampaknya, Mira sudah diincar.Begitu memikirkan Mir
Surya tertawa.Pria asing ini takutnya tidak pernah menyangka Surya punya sebuah jaringan intelijen tingkat internasional dan seorang peretas top sedunia.Jika tidak memiliki kemampuan ini, Surya juga tidak akan begitu tak terbendung saat memimpin Korps Tentara Maut bertahun-tahun.Pada saat ini, Surya tersenyum simpul dan berkata, "Robert Saxon, kamu melakukan banyak kasus penipuan di Negara Hesos dan sudah jadi buronan jadi kamu kabur ke Aerovia. Sekarang kamu mau mengulangi perbuatan burukmu dulu lagi. Katakanlah, kamu ingin mendapatkan apa dari Mira?"Begitu mendengar kata-kata ini, sontak wajah Robert berubah, dahinya juga mulai berkeringat.Dia sungguh tidak menyangka di negara ini masih bisa ada orang yang tahu kejahatannya. Bagaimana ini mungkin?Namun, dia juga seorang penipu kelas atas. Jadi, dia tidak panik dan tetap diam, langsung memikirkan cara melawan Surya.Akan tetapi, di saat ini Mira sudah merasa sangat emosional.Terlihat dia bangkit dengan tiba-tiba dan menunjuk Su
Namun, Mira mana mau mendengarkan kata-kata ini? Sambil memandang Rania dan Surya dengan kesal, dia menggelengkan kepala dengan emosional."Sungguh dua orang yang sangat bodoh. Aku nggak mau berdebat dengan kalian lagi. Terserah kalian saja mau bagaimana. Nanti jangan sampai menyesal ya, Rania."Seusai mengatakan kalimat ini, Mira pun bersiap pergi.Namun, pada saat ini ponselnya berdering. Setelah melihat peneleponnya, dia langsung menjawabnya."Halo, Bu Linda, Anda mencari saya?" Nada bicara Mira terdengar senang.Sekarang semua orang di Sukajaya tahu Konsorsium Pelita adalah bos dari Grup Sukajaya yang sesungguhnya. Sedangkan Linda ini adalah bos terbesar di baliknya.Bagi Mira, bisa menerima telepon dari Linda secara langsung sungguh kehormatan tak terhingga.Namun, dari dalam ponsel malah terdengar suara Linda yang dingin berkata, "Mira Wesley, kamu dipecat. Segera pergi ke Grup Sukajaya untuk mengurus prosedur pengunduran diri.""Apa?" Mira sungguh tidak berani memercayai apa yan
Ekspresi Robert berubah sedikit, dari kedua matanya terpancar sinar yang sulit dijelaskan, sedangkan tubuhnya memancarkan aura kekuatan yang samar-samar.Pada saat ini, ekspresi Surya terlihat serius. Dari tubuhnya muncul tekanan kuat yang dalam sekejap menutupi Robert.Sontak, Robert hanya merasa dirinya sangat dingin. Sejenis rasa ketakutan raksasa melingkupi jiwanya dan membuatnya tidak bisa bergerak sedikit pun.Surya berkata dengan nada dingin, "Kekuatan selemah ini juga berani kamu tunjukkan di hadapanku."Robert terkejut. Dia juga orang yang pernah berlatih seni bela diri barat dan memiliki beberapa keterampilan.Namun, dia belum pernah bertemu kekuatan begitu mengerikan yang bisa langsung membuatnya kehilangan seluruh kekuatannya dan merasakan ketakutan dari dalam jiwanya.Surya berkata dengan pelan,"Jangan berusaha lagi. Katakan sejujurnya apa yang kamu ingin dapatkan dari Mira lalu pergi serahkan dirimu. Kami dan Negara Hesos nggak punya kebijakan ekstradisi, jadi kejahatanmu
Saat ini, Mira masih menangis habis-habisan dengan ekspresi mengenaskan.Awalnya, dia memiliki masa depan yang bagus, tetapi dihancurkan oleh keserakahannya sendiri. Dia tidak hanya dipecat dari perusahaan dan kena tipu dari sisi fisik, bahkan hampir kena tipu dari sisi keuangan juga. Bisa dibilang dia mengenaskan tingkat tinggi.Akan tetapi, ini juga akibat perbuatannya sendiri dan tidak bisa menyalahkan orang lain.Surya pun berdiri dan berkata pada Rania, "Hibur dia baik-baik, aku pergi dulu."Rania mengangguk diam-diam. Acara makan bersama mereka sudah tidak bisa dilanjutkan lagi. Keberadaan Surya juga sangat canggung, jadi hanya bisa berbuat demikian.Surya melirik Mira, lalu menghela napas. Setelah membayar di kasir, dia pun beranjak pergi.Dalam perjalanan kembali ke rumah, Surya masih merasa tidak rela uang yang dia keluarkan untuk makan tadi.Totalnya 36 juta. Padahal, dia tidak pernah hidup foya-foya seperti itu.Saat dia masih merasa sedih, mobilnya sudah bergerak sampai ke
Saat mendengar ini, Surya tanpa sadar mendesah.Sejak Surya mendengar perkataan pria itu, dia tahu ada masalah yang terjadi di sini, jadi dia tidak segera mengambil tindakan karena ingin memahami dulu situasinya sebelum berbicara. Sekarang, tampaknya memang sesuai dugaannya."Kawan, jangan terlalu emosional dulu. Ceritakan dulu apa yang terjadi baru aku bisa lihat apa aku bisa bantu kamu menyelesaikannya. Kalau kamu terus begini, kamu nggak hanya akan kehilangan segalanya, mungkin juga harus masuk penjara," ujar Surya.Sambil menggelengkan kepala, pria itu menitikkan air mata dan berkata, "Aku nggak tahu harus bagaimana, aku nggak ada solusi yang baik!""Kamu nggak ada solusi bukan berarti orang lain juga nggak ada solusi. Ceritakan padaku, mungkin aku bisa pikirkan solusinya."Setelah dihibur Surya, mungkin pria itu sangat ingin mencurahkan dan melampiaskan perasaannya.Hanya terdengar dia berbicara dengan nada benci, "Setahun lalu, aku dijebak oleh Yusuf untuk masuk ke rumah judinya
"Sobat, kepalamu jangan bergerak-gerak, depan belakang kita ada penembak sniper. Jika mereka nggak bisa menghentikanmu, mereka akan menembakmu sampai mati. Bersembunyi dengan benar," kata Surya.Pria itu tertegun, dia seketika menyembunyikan kepalanya ke belakang Surya sambil berkata, "Bagaimana kamu bisa tahu?""Aku pernah menjadi tentara, aku sering mengalami hal ini. Sebaiknya kamu dengarkan kata-kataku," kata Surya.Pria itu menyembunyikan dirinya di belakang Surya, hanya saja dia masih merasa sangat gugup.Saat ini, wanita berkemeja putih itu berkata dengan kencang, "Pak, katakan saja apa maumu, kami akan berusaha untuk mengabulkannya, tapi jangan lukai sandera itu."Pria itu sedang merasa panik, seketika dia tidak tahu harus mengatakan apa. Dalam keadaan panik, dia bertanya pada Surya, "Apa yang harus kukatakan?"Surya berkata sambil tersenyum, "Seharusnya kamu tenang dulu, susun dulu kata-katamu, kemudian beri tahu mereka apa yang terjadi."Perkataan Surya yang terdengar tenang
Saat Surya melihat ini, dia berteriak, "Jangan bergerak. Mereka sudah tahu kamu akan menyerahkan diri."Seiring perkataan Surya, Jasim melemparkan pisaunya dan mengangkat kedua tangannya.Surya juga mengangkat kedua tangannya, dengan perlahan berjalan ke arah wanita berkemeja putih itu.Wanita berkemeja putih itu melangkah maju ke depan, menarik Surya, lalu mengulurkan tangannya ke belakang pinggang.Namun, Surya segera menekan tangan wanita itu.Sebuah kekuatan yang begitu besar menekan wanita berkemeja putih itu sehingga dia tidak bisa melepaskan tangannya. Dia menatap Surya dengan terkejut.Surya berbisik, "Jangan terburu-buru dulu, dia sudah nggak dapat mengancam kita."Sedangkan Jasim saat ini sudah berlutut, lalu ditahan di lantai.Surya melepaskan tangannya. Wanita berkemeja putih itu menatap Surya sambil mengerutkan alisnya, lalu dia melambaikan tangannya.Sekelompok agen rahasia segera maju, menangkap Jasim dan membawanya langsung ke mobil polisi.Melihat kondisi sudah terkend