Surya menatap Tyas sambil menggelengkan kepalanya dan berkata, "Betapa menyedihkan memiliki ibu sepertimu.""Katakan sekali lagi, lihat saja apakah aku akan merobek mulutmu!" Tyas berkata dengan marah sambil menunjuk ke arah Surya dengan jari gemetar.Kedua bersaudara itu juga sangat marah dan melihat ke dua pendekar Alam Spiritual tahap puncak di belakang mereka.Keduanya saling mengerti dan berjalan mendekati Surya perlahan.Saat ini, Surya menatap Arga dan berkata perlahan, "Bagaimana kalau kamu mengatakan yang sebenarnya?""Apa yang sebenarnya?" Arga berkata dengan bingung.Surya menatapnya dan berkata dengan suara yang dalam, "Kenapa kamu mengutuk Jimmy?"Mendengar ini, semua orang tercengang."Apa kamu sudah gila? Mana mungkin itu dia?" Dio bertanya dengan dingin.Devan juga terlihat terkejut dan berkata, "Dia telah mengikuti ayah kami selama bertahun-tahun dan selalu setia. Omong kosong apa yang kamu bicarakan?""Omong kosong! Dika, di mana kamu menemukan orang gila ini? Kamu be
Saat Arga melihat ini, dia menggertakkan gigi dan mengikuti keduanya.Mereka bertiga sampai ke ruang dalam, tempat Jimmy terbaring di kasur dalam keadaan koma.Surya menatap Jimmy dan berkata perlahan, "Kalau aku memindahkan kutukannya, ayahmu akan bangun. Seseorang akan bertanggung jawab atas keseluruhan situasi dan keluargamu nggak akan terpecah belah dari dalam. Apa yang aku janjikan kepadamu akan dianggap sudah selesai."Awalnya, Surya berencana untuk membantu Keluarga Hartanto sepenuhnya dan menyelesaikan masalah selanjutnya.Akan tetapi, sekarang sikap Tyas membuatnya sangat tidak senang. Biarkan saja mereka menyelesaikan sisanya sendiri.Surya telah melakukan apa yang perlu dia lakukan dan tugas tersebut dianggap selesai.Dika tertegun dan berkata, "Pi ... pindahkan ke siapa?""Biar aku yang menanggungnya." Arga yang berdiri di samping berkata dengan wajah bersalah.Surya menatapnya dan berkata, "Sudah sadar?""Tuan, aku bersalah kepada Tuan Besar Jimmy. Seharusnya sejak awal ak
Surya menggelengkan kepalanya saat melihatnya dan Arga langsung menjelaskan, "Tuan Besar sudah bangun."Saat Tyas mendengar ini, dia bergegas mendatangi Jimmy. Setelah melihat Jimmy benar-benar membuka matanya, Tyas tiba-tiba menjadi bersemangat dan memegang tangan Jimmy sambil menangis."Suamiku, sudah bangun? Kamu membuatku takut setengah mati!" teriak Tyas.Devan dan Dio juga berkumpul di sekitar Jimmy untuk menenangkannya.Surya hanya bisa menghela napas.Masih ada kasih sayang di dalam keluarga ini, tetapi tidak begitu banyak.Hanya saja saat ini Jimmy masih sangat lemah dan tertidur lagi.Dika mulai menjelaskan apa yang dikatakan Surya kepada ibunya untuk menyiapkan beberapa bahan obat yang berharga dan memulihkan kesehatan Jimmy.Akan tetapi, Tyas berkata, "Kamu mendengarkan dia dalam segala hal. Apa dia itu dokter? Kenapa nggak cepat bawa dia ke rumah sakit?"Saat Dika mendengar ini, dia menghela napas dan menatap Surya.Surya tidak mau memedulikan Tyas dan hanya berkata, "Urus
"Sistem jaringan sedang diaktifkan.""Mencari.""Ketemu. Akhirnya ketiga orang ini memasuki sebuah vila di pinggiran timur Kota Cakra dan nggak pernah keluar lagi."Hanya dalam beberapa menit, Nadya menggunakan sistem intelijen yang hebat dari Departemen Penelitian dan Pertahanan Kekuatan Supernatural untuk menemukan jejak keluarga Arga.Surya langsung berkata, "Kerja bagus, Nadya. Terima kasih.""Ini sudah sepantasnya kulakukan. Pak Surya nggak perlu berterima kasih padaku.""Bagaimanapun, terima kasih. Saat aku pergi ke Kota Senara, aku akan mentraktirmu makan.""Benarkah? Kalau begitu aku akan menunggumu." Suara Nadya terdengar penuh kegembiraan."Baiklah, sampai jumpa.""Selamat jumpa, Pak Surya."Surya menutup telepon dan tersenyum tipis.Dia juga penasaran seperti apa rupa Nadya. Dilihat dari suaranya, dia pasti sangat cantik, 'kan?Sambil tersenyum, Surya menghilang di malam hari....Kota Cakra, kota acara akbar di Provinsi Gantara.Di sebuah vila di pinggiran timur, beberapa p
Surya berbalik dan mengulurkan tangan kanan untuk menangkapnya.Pisau pria itu seolah otomatis terangkat ke atas di dalam genggaman Surya.Pria itu terkejut. Pria ini memegang pisaunya dengan tangan kosong?Pada saat ini, kekuatan mengerikan datang dari pisau dan langsung mengenai jantungnya.Jantung pria itu meledak di dalam tubuhnya.Dia terjatuh perlahan tanpa bisa memercayainya.Saat ini Surya melihat ke arah beberapa pria kekar lainnya yang sudah pingsan.Hanya pemimpinnya yang merupakan seorang seniman bela diri Alam Energi Sejati tahap awal, jadi dia masih memiliki kemampuan untuk bertarung.Kali ini Surya mengulurkan tangannya dan wanita itu perlahan meraih tangan Surya, kemudian berdiri sambil menggendong anak itu.Dari awal hingga akhir, dia tidak pernah melepaskan anak dalam pelukannya.Kali ini Surya mengeluarkan ponselnya, melakukan panggilan video Arga dan menyerahkannya kepada wanita itu.Setelah wanita itu menerimanya, dia menangis.Akhirnya Surya mengobrol sebentar den
Semua orang tiba-tiba tampak berdiri dan bertepuk tangan.Fabian tersenyum dan berkata, "Baiklah, mari kita mulai perjamuannya sekarang. Semuanya, selamat menikmati dan ayo bersenang-senang."Para pelayan berpakaian ketat pun masuk. Mereka mulai menuangkan minuman untuk para tamu.Pesta dimulai, orang-orang terlihat tertawa bahagia.Tapi beberapa orang tiba-tiba saja menerobos masuk seraya berteriak, "Kamu masih punya nyali untuk mengadakan pesta, Fabian?"Para hadirin pun langsung menatap ke arah pintu.Siapa yang berani mencari gara-gara dengan Fabian hari ini?Rupanya mereka adalah dua orang Hartanto bersaudara, yakni Devan dan Dio. Selain itu ada Tyas, bersama dua orang ahli tahap puncak Alam Spiritual yang berjalan masuk dengan tenang. Ada juga sosok Arga di antara mereka.Raut wajah Fabian pun langsung berubah menjadi suram. Dia tampak melirik ke sosok Sean.Sean pun segera menghentikan orang-orang tersebut. Dia berkata dengan nada dingin, "Kamu salah tempat kalau hanya mau membu
Sean mendengus. "Hari ini hari yang sangat membahagiakan bagi Keluarga Sanders. Aku, Sean Jatmiko, nggak akan melepaskan orang yang berani cari masalah di sini.""Sean Jatmiko?"Dua ahli Alam Spiritual tahap puncak tersebut terkejut usai mendengar nama barusan.Nama tersebut terdengar familier. Ada seorang ahli tingkat suci di Provinsi Gantara yang bernama Sean Jatmiko.Tapi orang itu jarang muncul, hanya beberapa orang yang mengetahui keberadaannya. Jangan-jangan ... dia orangnya?Kalau sampai benar dia orangnya, maka masalah ini tidak bisa dianggap remeh.Hal ini membuat dua orang ahli tingkat alam spiritual itu ragu sejenak.Kemudian, Fabian tiba-tiba saja bicara dari atas podium, "Hadirin sekalian, anggap saja acara hari ini selesai sampai di sini. Karena sepertinya saya harus mengurus beberapa hal dulu. Jangan cemas, saya pasti akan menyelesaikan masalah ini."Para hadirin pun buru-buru berdiri untuk mengucapkan selamat tinggal dan pergi usai mendengarnya.Orang-orang tahu kalau i
Orang lain mungkin tidak sadar kalau Miko hanya sedang menunjukkan siapa dirinya sebenarnya.Tapi karena Fabian sudah bekerja sama dengan Sean yang merupakan tokoh kuat di tingkat suci, maka Miko hanya bisa menunggu dengan sabar sampai tiba saatnya dia bisa mengungkap identitasnya.Miko hanya mendengus dan kembali ke kursi. Siap menyaksikan apa yang akan terjadi.Kemudian, Fabian berkata dengan nada dingin, "Tolong tutup pintunya."Pintu vila pun tertutup satu persatu. Tyas mulai panik dibuatnya. Dia lantas berseru, "Mau apa kamu?""Mau apa?" Fabian balik bertanya. "Apa kamu pikir bisa pergi begitu saja setelah mengacaukan pesta ulang tahunku?"Tyas membalas, "Jadi kamu memang ingin menghabisi keluargaku?""Benar, aku akui. Tapi kalian memang bodoh karena berani datang ke sini dan cari gara-gara denganku. Karena sudah begini, aku nggak akan tinggal diam. Bereskan mereka semua Sean, lalu berikan pada peliharanku yang sepertinya kurang makan selama beberapa hari ini," kata Fabian sembari