Surya memandang Burno, lalu berkata dengan nada datar, "Kamu nggak mampu mengganggunya bukan berarti aku juga nggak mampu. Aku beri dia puluhan ribu nyali, aku mau lihat dia berani usik aku apa nggak."Sekumpulan mahasiswa di sana pun terpana.Mereka tidak menyangka Surya yang tidak pernah banyak bicara selama ini ternyata punya nyali sebesar ini.Karena pada saat ini semuanya bisa melihat Burno juga tidak bisa mengusik Bos Rizam ini, jadi Surya punya kepercayaan diri dari mana sampai beraninya melawan Zoldik dan bos di belakangnya?Rania buru-buru menarik lengan pakaian Surya, sebagai isyarat agar dia jangan sembarangan bicara.Surya tersenyum pada Rania dan mengisyaratkan agar Rania tidak khawatir, lalu memandang ke arah Zoldik dengan tenang.Dalam sekejap, Zoldik tertekan oleh temperamen Surya.Sontak, dia tersadar dan berkata dengan marah, "Hei, bocah. Apa kamu tahu kamu sedang cari mati?"Surya berkata dengan nada datar, "Masih belum pasti siapa yang cari mati. Keluarga Mesadi sep
Rizam memandang Zoldik dengan sorot mata tidak percaya. Sementara itu, Zoldik memandang Rizam dan berkata, "Bos, awalnya beberapa bocah yang memukul orang itu sudah datang. Tapi orang ini ternyata bersikap nggak sopan pada Keluarga Mesadi. Jadi aku membawanya kemari agar bisa diatasi oleh Bos. Nanti, aku akan membereskan bocah-bocah itu."Begitu Rizam mendengarnya, sontak wajahnya kaku. Dia memandang Surya sambil berkata dengan nada dingin, "Bagus sekali. Kamu sungguh nggak tahu diri dan bahkan berani memprovokasi reputasi Keluarga Mesadi?"Surya tertawa, lalu berkata dengan nada datar, "Huh, apa Keluarga Mesadi sangat hebat? Kamu hanya pengikut orang dan tim penggembira mereka saja tapi bicaranya seperti kamu sangat hebat."Kini, Surya sudah tahu, Keluarga Mesadi yang disebutkan oleh Zoldik adalah Keluarga Mesadi yang merupakan salah satu tiga keluarga besar di Kota Juwana.Sedangkan Keluarga Mesadi di hadapan Keluarga Hatani ditekan sampai tidak bisa mengangkat kepalanya.Mereka hany
Begitu melihat yang menghubungi adalah ayahnya, Rizam buru-buru mengangkatnya."Ayah."Dari dalam ponsel, terdengar suara tegas Jorzy, "Rizam, cepat pulang. Keluarga besar kita akan mengadakan rapat penting.""Ayah ... sekarang masih ada hal penting yang harus kubereskan." Sejujurnya, Rizam tidak begitu tertarik dengan rapat keluarga.Begitu Jorzy mendengarnya, dia langsung membalas dengan nada keras, "Rapat kali ini sangat penting, tentang pembagian ulang kekuatan Kota Juwana."Rizam pun terpana. Sudah selama ratusan tahun Kota Juwana dikendalikan oleh tiga keluarga besar. Kenapa kali ini jadi begini?"Ayah, apa yang terjadi?" tanya Rizam dengan nada bingung.Jorzy menghela napas, lalu menjawab, "Semalam ada orang yang memiliki kekuatan nggak terbatas mengalahkan Aksan. Jadi, Keluarga Hatani dan kita mengumumkan akan mengikuti orang ini. Malam ini harus mengumumkan pada seluruh keluarga kita untuk menghindari masalah dengan orang ini.""Apa?"Saking terkejutnya, ponsel di tangan Rizam
Setelah menutup telepon, Rizam menarik napas dalam-dalam dan berjalan ke depan Surya. Dia membungkuk sembilan puluh derajat, lalu berkata, "Pak Surya, maaf karena bersikap lancang dan nggak tahu diri sampai menyinggung Pak Surya. Pak Surya bisa menghukumku."Tindakan Rizam ini membuat semua orang terkejut.Krisna, Zoldik dan para bawahannya pun ternganga tidak percaya dengan apa yang mereka lihat.Rania juga terlihat terkejut dan tidak tahu akan apa yang sedang terjadi. Kenapa sikap Rizam berubah sangat drastis hanya dalam waktu sesingkat ini?Hanya Surya yang paham dengan situasi ini, karena kelima inderanya jauh lebih peka dibandingkan orang pada umumnya.Dia mendengar pembicaraan Rizam dan ayahnya di telepon tanpa melewatkan satu kata pun.Melihat ini, Surya mengerutkan alisnya, lalu berkata, "Karena kamu sudah tahu kesalahan sendiri, bahkan mau memperbaikinya, aku pun nggak akan menyulitkanmu. Nggak perlu begitu panik.""Terima kasih, Pak Surya. Tolong tunggu sebentar, ayahku seben
Begitu Jorzy melihat Surya, dia langsung membungkuk hormat dan berkata, "Jorzy memberi hormat pada Pak Surya."Surya melambaikan tangannya dan berkata, "Jangan begitu sungkan.""Apa Rizam sudah menyinggung Pak Surya? Aku pasti akan menghukumnya dengan berat," ucap Jorzy.Surya mengerutkan kening, lalu menjawab, "Cuma salah paham, jadi nggak perlu dibesar-besarkan.""Rizam, cepat kemari dan minta maaf." Jorzy berkata dengan tegas.Rizam mendekat dan meminta maaf dengan sungguh-sungguh. Surya berdiri, lalu berkata, "Aku sudah bilang, ini cuma salah paham. Aku terima maaf kalian, jadi hentikan masalah ini sampai sini saja."Surya tidak ingin membuang-buang tenaganya untuk mengurus masalah ini.Melihat Surya tidak mempermasalahkan hal ini lagi, Jorzy menjadi lega. Lalu, dia berkata kepada Rizam, "Bawakan kartunya kemari."Rizam seketika mengerti. Dia mengeluarkan kartu berwarna emas dan menyerahkannya kepada ayahnya.Jorzy menyerahkan kartu itu kepada Surya dan berkata, "Pak Surya, Keluarg
Keduanya pun mengobrol, membicarakan masa-masa indah mereka di bangku sekolah.Namun, saat ini Rania merasa sangat sedih.Kali ini suatu kebetulan dia bisa bertemu dengan Surya, karena keduanya dulu adalah teman sebangku, dan dia juga tahu bahwa Surya sejak kecil sudah kehilangan orang tuanya. Pria itu tinggal bersama kakeknya, menjalani kehidupan yang tidak mudah.Jadi saat di bangku sekolah, dia sangat peduli pada Surya, bisa dibilang keduanya memiliki perasaan satu sama lain.Sayangnya saat itu mereka belum dewasa, mereka tidak memahami perasaan satu sama lain, hingga suatu ketika akhirnya mereka putus. Sepuluh tahun telah berlalu, begitu mereka bertemu, Surya sudah berubah menjadi orang yang berbeda, dia saat ini sudah memiliki kekuatan supernatural.Rania tidak bodoh.Dari perkataan Zoldik di ruang VIP, dia sudah bisa menebak bahwa Bos Rizam bukan orang dengan status biasa.Begitu Surya muncul, Bos Rizam langsung bersikap hormat padanya, maka Surya pasti juga bukan orang dengan s
Tendangan itu terlihat kuat dan juga cepat, bahkan Rania di dalam mobil menutup mulutnya dengan terkejut.Sedangkan Surya malah mendengus, melawan serangan itu dengan tinjunya.Di tinjunya muncul sebuah cahaya, cahaya itu sangat silau.Seketika tinju dan tendangan itu saling bertemu sehingga menimbulkan suara kencang.Tinju Surya tepat mengenai telapak kaki pihak lawan, seketika ada sebuah kekuatan yang membuat kaki orang itu pecah hingga berkeping-keping.Orang itu berteriak kesakitan. Tubuhnya terdorong mundur, dia dengan susah payah berdiri menggunakan satu kaki, lalu menatap Surya dengan tatapan terkejut.Surya segera menoleh pada Rio dan bertanya, "Orang lemah seperti ini ingin membunuhmu?"Rio berkata dengan malu, "Pak, aku yang terlalu lemah jadi nggak bisa melawannya."Namun, saat ini Rio akhirnya sedikit mengetahui tingkat kekuatan Surya.Kekuatan Rio sendiri sudah mencapai tingkat untuk melepaskan energi sejatinya, tapi tetap saja ada perbedaan dalam satu tingkat yang sama.H
Saat ini, Surya kembali melayangkan tendangannya ke perut Parto.Ketika terdengar dentuman keras, tubuh Parto terpental dengan mulutnya yang memuntahkan darah. Kemudian, Parto terjatuh dan pingsan.Saat tubuh Parto tersungkur di tanah, lencana seukuran telapak tangan pun terjatuh dari tubuhnya dan bergulung ke kaki Surya.Surya mengulurkan tangannya, lalu mengambil lencana itu.Lencana itu adalah lencana berwarna hitam yang sangat sederhana. Sekeliling lencana itu dipenuhi dengan ukiran awan dan pedang panjang berwarna merah darah di tengahnya.Ada kekuatan aneh dari lencana itu yang mencoba untuk memasuki tubuh Surya.Namun, begitu Surya mengerahkan tenaganya, sebuah kekuatan pun langsung mengisolasi lencana itu dan menyegel semua kekuatan aneh tersebut.Setelah berpikir sejenak, Surya pun menyimpan lencana itu.Terlihat jelas bahwa lencana itu sangat mencurigakan. Surya berencana membawa pulang lencana itu dan mempelajarinya dengan perlahan.Semua kejadian ini terjadi dalam sekejap m