Kening Burno langsung bercucuran keringat dingin, tetapi Mira malah berkata, "Baik, kami akan pergi, siapa takut! Burno, kalau terjadi sesuatu tinggal telepon papamu saja."Burno ingin menjawab, tetapi kata-kata itu sulit untuk diucapkan. Di sisi lain, masalah ini tetap harus diselesaikan, akhirnya Burno melihat ke arah Zoldik dan berkata, "Pak Zoldik, apa boleh kalau aku sendiri saja yang pergi?"Maksud dari ucapan Burno adalah kalau dia pergi seorang diri, paling-paling dia hanya perlu membayar ganti rugi.Keluarga Mesadi harusnya tidak akan begitu memperbesar masalah ini, mengingat hubungan antara Keluarga Mesadi dengan orang tua Burno. Namun, Zoldik tidak berencana demikian, dia berkata dengan dingin, "Apa kamu nggak mengerti perkataanku barusan?"Pada saat ini, Edward berdiri dan berbicara dengan nada tinggi, "Apa maumu? Apa kamu tahu siapa Burno ini? Mana sopan santunmu?"Kelihatannya, Edward sama sekali tidak mengetahui seberapa menakutkannya Keluarga Mesadi.Zoldik menolehkan
Surya memandang Burno, lalu berkata dengan nada datar, "Kamu nggak mampu mengganggunya bukan berarti aku juga nggak mampu. Aku beri dia puluhan ribu nyali, aku mau lihat dia berani usik aku apa nggak."Sekumpulan mahasiswa di sana pun terpana.Mereka tidak menyangka Surya yang tidak pernah banyak bicara selama ini ternyata punya nyali sebesar ini.Karena pada saat ini semuanya bisa melihat Burno juga tidak bisa mengusik Bos Rizam ini, jadi Surya punya kepercayaan diri dari mana sampai beraninya melawan Zoldik dan bos di belakangnya?Rania buru-buru menarik lengan pakaian Surya, sebagai isyarat agar dia jangan sembarangan bicara.Surya tersenyum pada Rania dan mengisyaratkan agar Rania tidak khawatir, lalu memandang ke arah Zoldik dengan tenang.Dalam sekejap, Zoldik tertekan oleh temperamen Surya.Sontak, dia tersadar dan berkata dengan marah, "Hei, bocah. Apa kamu tahu kamu sedang cari mati?"Surya berkata dengan nada datar, "Masih belum pasti siapa yang cari mati. Keluarga Mesadi sep
Rizam memandang Zoldik dengan sorot mata tidak percaya. Sementara itu, Zoldik memandang Rizam dan berkata, "Bos, awalnya beberapa bocah yang memukul orang itu sudah datang. Tapi orang ini ternyata bersikap nggak sopan pada Keluarga Mesadi. Jadi aku membawanya kemari agar bisa diatasi oleh Bos. Nanti, aku akan membereskan bocah-bocah itu."Begitu Rizam mendengarnya, sontak wajahnya kaku. Dia memandang Surya sambil berkata dengan nada dingin, "Bagus sekali. Kamu sungguh nggak tahu diri dan bahkan berani memprovokasi reputasi Keluarga Mesadi?"Surya tertawa, lalu berkata dengan nada datar, "Huh, apa Keluarga Mesadi sangat hebat? Kamu hanya pengikut orang dan tim penggembira mereka saja tapi bicaranya seperti kamu sangat hebat."Kini, Surya sudah tahu, Keluarga Mesadi yang disebutkan oleh Zoldik adalah Keluarga Mesadi yang merupakan salah satu tiga keluarga besar di Kota Juwana.Sedangkan Keluarga Mesadi di hadapan Keluarga Hatani ditekan sampai tidak bisa mengangkat kepalanya.Mereka hany
Begitu melihat yang menghubungi adalah ayahnya, Rizam buru-buru mengangkatnya."Ayah."Dari dalam ponsel, terdengar suara tegas Jorzy, "Rizam, cepat pulang. Keluarga besar kita akan mengadakan rapat penting.""Ayah ... sekarang masih ada hal penting yang harus kubereskan." Sejujurnya, Rizam tidak begitu tertarik dengan rapat keluarga.Begitu Jorzy mendengarnya, dia langsung membalas dengan nada keras, "Rapat kali ini sangat penting, tentang pembagian ulang kekuatan Kota Juwana."Rizam pun terpana. Sudah selama ratusan tahun Kota Juwana dikendalikan oleh tiga keluarga besar. Kenapa kali ini jadi begini?"Ayah, apa yang terjadi?" tanya Rizam dengan nada bingung.Jorzy menghela napas, lalu menjawab, "Semalam ada orang yang memiliki kekuatan nggak terbatas mengalahkan Aksan. Jadi, Keluarga Hatani dan kita mengumumkan akan mengikuti orang ini. Malam ini harus mengumumkan pada seluruh keluarga kita untuk menghindari masalah dengan orang ini.""Apa?"Saking terkejutnya, ponsel di tangan Rizam
Setelah menutup telepon, Rizam menarik napas dalam-dalam dan berjalan ke depan Surya. Dia membungkuk sembilan puluh derajat, lalu berkata, "Pak Surya, maaf karena bersikap lancang dan nggak tahu diri sampai menyinggung Pak Surya. Pak Surya bisa menghukumku."Tindakan Rizam ini membuat semua orang terkejut.Krisna, Zoldik dan para bawahannya pun ternganga tidak percaya dengan apa yang mereka lihat.Rania juga terlihat terkejut dan tidak tahu akan apa yang sedang terjadi. Kenapa sikap Rizam berubah sangat drastis hanya dalam waktu sesingkat ini?Hanya Surya yang paham dengan situasi ini, karena kelima inderanya jauh lebih peka dibandingkan orang pada umumnya.Dia mendengar pembicaraan Rizam dan ayahnya di telepon tanpa melewatkan satu kata pun.Melihat ini, Surya mengerutkan alisnya, lalu berkata, "Karena kamu sudah tahu kesalahan sendiri, bahkan mau memperbaikinya, aku pun nggak akan menyulitkanmu. Nggak perlu begitu panik.""Terima kasih, Pak Surya. Tolong tunggu sebentar, ayahku seben
Begitu Jorzy melihat Surya, dia langsung membungkuk hormat dan berkata, "Jorzy memberi hormat pada Pak Surya."Surya melambaikan tangannya dan berkata, "Jangan begitu sungkan.""Apa Rizam sudah menyinggung Pak Surya? Aku pasti akan menghukumnya dengan berat," ucap Jorzy.Surya mengerutkan kening, lalu menjawab, "Cuma salah paham, jadi nggak perlu dibesar-besarkan.""Rizam, cepat kemari dan minta maaf." Jorzy berkata dengan tegas.Rizam mendekat dan meminta maaf dengan sungguh-sungguh. Surya berdiri, lalu berkata, "Aku sudah bilang, ini cuma salah paham. Aku terima maaf kalian, jadi hentikan masalah ini sampai sini saja."Surya tidak ingin membuang-buang tenaganya untuk mengurus masalah ini.Melihat Surya tidak mempermasalahkan hal ini lagi, Jorzy menjadi lega. Lalu, dia berkata kepada Rizam, "Bawakan kartunya kemari."Rizam seketika mengerti. Dia mengeluarkan kartu berwarna emas dan menyerahkannya kepada ayahnya.Jorzy menyerahkan kartu itu kepada Surya dan berkata, "Pak Surya, Keluarg
Keduanya pun mengobrol, membicarakan masa-masa indah mereka di bangku sekolah.Namun, saat ini Rania merasa sangat sedih.Kali ini suatu kebetulan dia bisa bertemu dengan Surya, karena keduanya dulu adalah teman sebangku, dan dia juga tahu bahwa Surya sejak kecil sudah kehilangan orang tuanya. Pria itu tinggal bersama kakeknya, menjalani kehidupan yang tidak mudah.Jadi saat di bangku sekolah, dia sangat peduli pada Surya, bisa dibilang keduanya memiliki perasaan satu sama lain.Sayangnya saat itu mereka belum dewasa, mereka tidak memahami perasaan satu sama lain, hingga suatu ketika akhirnya mereka putus. Sepuluh tahun telah berlalu, begitu mereka bertemu, Surya sudah berubah menjadi orang yang berbeda, dia saat ini sudah memiliki kekuatan supernatural.Rania tidak bodoh.Dari perkataan Zoldik di ruang VIP, dia sudah bisa menebak bahwa Bos Rizam bukan orang dengan status biasa.Begitu Surya muncul, Bos Rizam langsung bersikap hormat padanya, maka Surya pasti juga bukan orang dengan s
Tendangan itu terlihat kuat dan juga cepat, bahkan Rania di dalam mobil menutup mulutnya dengan terkejut.Sedangkan Surya malah mendengus, melawan serangan itu dengan tinjunya.Di tinjunya muncul sebuah cahaya, cahaya itu sangat silau.Seketika tinju dan tendangan itu saling bertemu sehingga menimbulkan suara kencang.Tinju Surya tepat mengenai telapak kaki pihak lawan, seketika ada sebuah kekuatan yang membuat kaki orang itu pecah hingga berkeping-keping.Orang itu berteriak kesakitan. Tubuhnya terdorong mundur, dia dengan susah payah berdiri menggunakan satu kaki, lalu menatap Surya dengan tatapan terkejut.Surya segera menoleh pada Rio dan bertanya, "Orang lemah seperti ini ingin membunuhmu?"Rio berkata dengan malu, "Pak, aku yang terlalu lemah jadi nggak bisa melawannya."Namun, saat ini Rio akhirnya sedikit mengetahui tingkat kekuatan Surya.Kekuatan Rio sendiri sudah mencapai tingkat untuk melepaskan energi sejatinya, tapi tetap saja ada perbedaan dalam satu tingkat yang sama.H
Linda mengenakan gaun pengantin tradisional. Seluruh gaunnya berwarna merah terang, sementara wajahnya bahkan lebih merah dari pakaiannya.Surya juga mengenakan pakaian tradisional berwarna merah yang khas. Keduanya membawa minuman, memberikan penghormatan satu per satu pada keluarga dan teman-teman yang hadir dalam pernikahan tersebutOrang tua kedua belah pihak tersenyum lebar, tidak bisa menyembunyikan kegembiraan mereka. Sebagai orang tua, yang paling dikhawatirkan adalah pernikahan anak-anak mereka.Sekarang, keduanya telah menemukan pasangan yang begitu baik. Kebahagiaan mereka jelas tak bisa dilukiskan dengan kata-kata.Orang-orang lainnya juga ikut bersukacita. Mereka mengangkat gelas, lalu minum dengan gembira.Mereka adalah teman, bawahan, serta orang-orang yang setia pada Surya dan Linda. Mereka sangat senang melihat kebahagiaan keduanya.Tidak ada pembawa acara di pesta pernikahan ini, semuanya dilaksanakan dengan sangat sederhana, tapi juga sangat meriah dan penuh kegembir
Malam harinya, ketika kembali ke Pulau Aora, Surya merasa sangat terharu saat berdiri di jembatan tertutup. Dia diam-diam melepaskan sedikit auranya.Pulau Aora seketika menjadi ramai. Satu per satu sosok yang dikenalnya muncul dengan terburu-buru.Surya perlahan berjalan memasuki pulau dengan senyuman.Saat tiba di alun-alun, Surya melihat sosok-sosok yang sangat dikenalnya seperti Linda, Yenny, Raka, Gesang, serta yang lainnya. Senyum di wajah Surya tampak makin lebar.Ketika orang-orang ini melihat Surya, wajah mereka penuh dengan ekspresi gembira yang sulit untuk disembunyikan.Setelah sekian lama tidak bertemu dan tidak bisa dihubungi, mereka sangat khawatir, juga merindukan Surya."Surya, aku pikir kamu nggak akan kembali." Linda adalah orang lebih dulu membuka mulutnya. Dia berkata dengan penuh kesedihan.Surya berjalan mendekat, memeluk Linda, lalu berujar, "Maafkan aku, mulai sekarang aku nggak akan melakukannya lagi. Semua masalah sudah selesai. Aku nggak akan pernah meningga
Baroman sebenarnya adalah inkarnasi dari Govi. Saat ini, Baroman melesat menuju ke arah Surya. Keduanya berubah menjadi bentuk manusia setelah berada beberapa kilometer jauhnya, lalu mulai bertarung lagi. Govi mengalirkan energinya ke dalam tubuh Baroman, membuat Baroman menjadi makin kuat dalam pertempuran, hingga akhirnya dia berhasil melukai Surya dengan parah menggunakan satu tebasan pedang. Ini membuat Surya terjatuh dari udara."Hahaha!"Pada saat ini, Govi tiba-tiba muncul sambil tertawa, lalu berujar, "Baroman, kamu sudah melakukan pekerjaan dengan baik.""Terima kasih, Pak."Baroman mundur ke belakang Govi, menatapnya dengan tatapan dingin, lalu tiba-tiba mengeluarkan pedang dari balik jubahnya. Dia menusukkannya ke arah Govi. Govi dengan cepat berbalik, menangkap pedang hitam Baroman, lalu bertanya dengan ekspresi dingin, "Baroman, apa kamu sudah gila?"Pada saat itu, suara Penguasa Kegelapan terdengar dari tenggorokan Baroman, "Govi, kamu sudah beberapa kali menghentikanku.
Pada saat ini, Dewa Kejahatan Gunung Es tiba-tiba melafalkan mantra. Gunung-gunung es mulai berjatuhan dari langit. Salah satu gunung es menghantam Surya dan Oberon. Dewa Kejahatan Gunung Es tertawa terbahak-bahak, lalu berujar, "Hahaha, sepertinya kalian nggak begitu kuat."Belum selesai dia berbicata, terdengar suara ledakan keras. Gunung es meledak menjadi pecahan-pecahan kecil, sementara Surya dan Oberon muncul tanpa luka di hadapan para Dewa Jahat."Apa?""Dasar bajingan!"Dewa Iblis Api berteriak penuh amarah. Seketika itu juga, sekeliling berubah menjadi lautan api. Namun, api setinggi ratusan meter yang membara itu langsung lenyap begitu menyentuh perisai pelindung Surya dan Oberon.Dewa Iblis Bumi berkata, "Biar aku yang melakukannya!"Dewa Iblis Bumi melafalkan mantra, membuat tanah tiba-tiba terbelah, sementara Surya dan Oberon terjatuh ke dalam jurang tanpa dasar. Segera setelah itu, Dewa Iblis Bumi membuat tanah yang terbelah menutup kembali dengan pikirannya.Namun, hanya
Pada detik berikutnya, Surya menggunakan Pedang Naga Iblis untuk membuka sebuah celah di udara. Mereka berdua melewati celah tersebut, langsung menuju ruang bawah dari ruang atas, kembali ke ruang bumi.Celah tersebut kembali tertutup. Saat ini, gelombang besar energi hitam langsung mengalir dari langit ke laut di ruang bumi. Dalam beberapa menit saja, energi hitam tersebut sudah menyebar, mengubah seluruh ruang bumi menjadi ruang kegelapan.Beberapa celah retakan besar hitam muncul di langit, sementara satu per satu Dewa Iblis turun ke ruang bumi.Dewa Darah, Dewa Penghancur, Dewa Kejahatan Gunung Es, Dewa Iblis Api, Dewa Iblis Bumi, Dewa Iblis Angin, Dewa Pembantaian, serta Dewa Ular. Delapan Dewa Iblis tiba di ruang bumi pada saat yang sama.Surya melambaikan tangan kanannya, mengeluarkan Baju Besi Cahaya yang terpecah dari Cincin Naga Api. Pecahan-pecahan yang memancarkan cahaya putih itu melayang di udara seperti bulu putih yang bersih. Dengan pikirannya, Surya bisa dengan mudah m
Sebelum pilar cahaya putih tiba, Serena dan Karen segera menghindar. Dalam sekejap, mereka muncul di depan Silvan. Satu orang di depan dan satu di belakang. Pada saat yang sama, pedang panjang di tangan Serena dan tombak panjang di tangan Karen menusuk tubuh Silvan.Serena berkata dengan nada dingin, "Orang yang benar-benar kotor adalah kamu, Silvan. Selamat tinggal untuk selamanya!""Aaahh!"Tubuh Seth dipenuhi cahaya putih yang meledak-ledak. Diiringi dengan suara ledakan keras, Silvan hancur menjadi debu, lalu menghilang tanpa jejak.Detik berikutnya, Serena dan Karen berlutut dengan satu kaki secara bersamaan, menangkupkan tangan sambil berkata, "Kami berdua memberi hormat."Pada saat ini, Surya dan Oberon yang sedang melayang di udara, melihat ke arah Serena dan Karen. Oberon berkata pelan, "Sudahlah, nggak ada urusan lagi di sini untuk kalian. Kembalilah.""Baik, Pak."Setelah berkata demikian, Serena dan Karen menghilang. Namun, pada saat itu ada angin kencang yang bertiup, sert
Silvan mendongak sambil tertawa terbahak-bahak, lalu berkata, "Nggak ada satu pun orang yang layak untuk menggantikan posisiku. Aku adalah penjaga ruang yang sejati, penguasa alam semesta!"Saat ini, dua sosok tiba-tiba muncul di langit. Mereka adalah penjaga ruang Serena dan Karen.Serena memegang pedang panjang, menatap Silvan yang ada di bawah dengan ekspresi dingin, lalu berujar, "Silvan, kamu sudah melanggar aturan alam semesta dengan secara sewenang-wenang mengubah mekanisme berjalannya alam semesta. Hari ini kamu bahkan membunuh Surya yang akan menggantikanmu. Oleh karena itu, hari ini aku dan Karen akan bersama-sama membunuhmu demi menjaga ketertiban alam semesta.""Huh."Setelah mendengar ini, sudut bibir Silvan melengkung sedikit. Dia tidak merasa terkejut, melainkan berkata, "Aku sudah tahu kalau setelah membunuh Surya, kalian pasti nggak akan membiarkanku begitu saja. Tapi dia sudah mati. Sebagai salah satu penjaga ruang, aku tetap harus terus menjaga ketertiban alam semest
"Apa?"Oberon bertanya dengan bingung, "Ruang atas? Ini terlalu mendadak, 'kan?"Surya berkata dengan wajah panik, "Nggak ada waktu untuk menjelaskan. Sebentar lagi, Oliver akan datang ke sini. Kita semua nggak akan bisa melarikan diri."Silvan menatap Surya, lalu berkata pada Oberon, "Benar, percayalah padanya. Bagaimana mungkin sahabat lamamu akan menipumu?""Benar, dia adalah penjaga ruang, Silvan. Aku memohon kepada Silvan, itulah sebabnya kami bisa kembali ke sini. Oberon, cepat ikut denganku!" kata Surya."Terima kasih. Tapi kalau kita benar-benar harus pergi, paling nggak kita harus pergi ke Kota Utama Barker dulu untuk bertemu dengan Senior Hamdan, 'kan?" ujar Oberon.Surya menatap mata Oberon, lalu perasaan saling pengertian yang khas tiba-tiba muncul. Seketika itu juga, Surya menyadari bahwa Oberon pasti memiliki rahasia di Kota Utama Barker. Mungkin ini adalah hal yang sangat penting baginya. Surya mengangguk tanpa daya, lalu berkata, "Baiklah, ayo kita pergi ke Kota Utama B
"Bajingan, keinginan keduamu seharusnya milikku!"Suatu ketika, karena suatu kebetulan, Oliver menangkap seorang pelayan penjaga ruang, menggunakan pelayan itu sebagai sandera untuk menukar dua keinginan terakhirnya.Keinginan pertama, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya. Keinginan kedua, Oliver meminta Silvan untuk membawanya menemukan Tongkat Kematian.Oliver memahami dua kekuatan aturan. Yang satu adalah kekuatan aturan cahaya, sementara yang lainnya adalah kekuatan aturan kematian yang khusus. Karena tubuhnya yang istimewa, Oliver dengan cepat memahami rahasia kekuatan aturan kematian. Dengan menggabungkan Tongkat Kematian dan teknik kultivasi terkuat dari kekuatan aturan cahaya, Oliver pada dasarnya sudah menguasai dua teknik kultivasi terkuat sekaligus.Oleh karena itu, Oliver memiliki kepercayaan diri yang besar. Meskipun kekuatannya sudah jauh melampaui kebanyakan kultivator di ruang atas, Oliver tetap tinggal di