Cahaya putih melonjak, lalu melahap keinginan hitam Surya dalam sekejap. Kemudian, mengubahnya menjadi bubuk dalam cahaya putih dan menghilang tanpa jejak.Tidak lama kemudian, cahaya putih berangsur-angsur menghilang. Ketika cahaya putih menghilang sepenuhnya, Surya memancarkan aura naga ke seluruh tubuhnya. Setiap inci kulitnya sudah pecah-pecah dan dia jatuh ke tanah dengan suara keras dan tidak sadarkan diri.Pada saat ini, Lingkaran Sihir Perangkap Naga memancarkan cahaya keemasan, menyelimuti Surya di dalamnya, lalu aura naga berubah menjadi naga emas kecil yang terus-menerus berenang di sekitar tubuh Surya. Pada saat yang sama, kulit pecah-pecah Surya langsung sembuh dengan sangat cepat.Kali ini, Surya pingsan dalam Lingkaran Sihir Perangkap Naga selama lima hari. Dia perlahan-lahan bangun dan membuka matanya setelah lima hari."Ini ... tempat apa ini?""Tuan, Tuan, kamu akhirnya bangun!" Pada saat ini, suara Hamdan datang dari luar Lingkaran Sihir Perangkap Naga. Surya duduk d
Genderang perang ini mengeluarkan suara keras, kemudian Hamdan berkata, "Sudah datang, Edmund ada di sini. Tuan, aku tahu kamu sangat membenci Edmund di dalam hatimu, tapi masalah ini bukanlah masalah sepele. Jadi, Tuan, ayo pergi dulu. Belum terlambat untuk melawan Edmund lagi saat kekuatanmu pulih suatu hari nanti.""Nggak."Wajah Surya menjadi muram dan dia menyahut dengan nada dingin, "Aku bilang, aku nggak akan pergi. Kali ini, aku memilih untuk menghadapi Edmund!"Pada saat yang sama, di luar rumah Keluarga Christo, Edmund turun dari langit. Sambil ditemani oleh Connor, dia berjalan menuju rumah Keluarga Christo. Namun, pada saat ini, sesosok tubuh muncul di langit dan bergegas ke arah mereka.Detik berikutnya, Groot muncul di depan Edmund, menghalangi jalannya. Groot berkata dengan gugup, "Pak Edmund, tolong jangan lakukan ini. Surya adalah orang yang berjasa di Kota Utama Barker. Terakhir kali, Hamza memerintahkan pembantaian di kota. Kalau bukan karena Surya, sekarang semua ku
"Benar. Edmund mengangkat kepalanya dan menyahut, "Surya, beraninya kamu menyakiti Connor. Apa kamu tahu kalau Connor sekarang adalah budakku yang paling setia? Kalau aku nggak membunuhmu, bagaimana aku bisa mempertahankan keagungan dari penguasa kota?""Huh."Surya mencibir dan berkata, "Pak Edmund, kamu nggak perlu bertindak lagi. Kamu dan Connor bekerja sama untuk meracuni minumanku. Kenapa sekarang kamu berpura-pura bersikap baik di sini?""Lancang. Surya, beraninya kamu mempermalukanku, sekarang aku ingin kamu mati!"Setelah mengatakannya, Edmund berubah menjadi bayangan dan bergegas menuju Surya. Pada saat yang sama, Surya juga bergegas maju. Keduanya mengepalkan tangan pada saat bersamaan dan saling menyerang.Kedua tinju mereka bertabrakan di udara, meledak menjadi dua kekuatan konfrontasi yang kuat. Hanya dalam beberapa detik, Surya pun terlempar.Ekspresi bersemangat muncul di mata Edmund. Suatu kali, Edmund dan Surya pernah bertarung, Edmund sudah mengetahui kekuatan Surya.
Dua energi kuat yang melingkari kepalan tangan mereka bertabrakan dalam sekejap. Tidak lama kemudian, suara ledakan yang keras terdengar di langit, energinya meledak, memicu embusan angin. Pada saat yang sama, Surya dan Edmund terempas lebih dari sepuluh meter."Huft!"Edmund menghela napas panjang, menatap Surya dengan tidak percaya, kemudian berkata, "Bagaimana bisa kekuatanmu pulih begitu cepat dalam waktu sesingkat itu? Bagaimana bisa?"Surya mencibir di dalam hatinya. Hanya Surya yang tahu alasan masalah ini dan dia menyahut, "Pak Edmund, mungkin ada celah dalam jebakan yang kamu dan Connor buat dan aku nggak terkena racun sama sekali. Kamu mengutus Connor untuk menanyakan berita tersebut, tapi aku mengetahuinya.""Sekarang, aku sudah menyiapkan permainan ini untuk memikatmu agar datang dan jatuh ke dalam perangkap.""Apa?"Saat mendengar ini, Edmund menggertakkan gigi, lalu berteriak marah dengan wajah garang, "Connor, dasar sampah nggak berguna!""Pak Edmund, semuanya nggak sepe
Saat melihat hal tersebut, Surya pun mengepalkan tinjunya dan langsung meninju cakar naga hitam itu secara tiba-tiba. Teknik Naga Dewa muncul! Seekor naga putih segera muncul dan menghilang, menembus naga hitam sebanyak enam kali. Detik berikutnya, naga hitam itu meledak dengan suara merasa dan berubah menjadi aura hitam.Edmund berdiri di udara, lalu bergumam dengan tatapan terkejut di matanya, "Ini ... bagaimana mungkin?"Saat ini, Edmund terbungkus aura hitam. Tak seorang pun di luar bisa melihat Edmund. Dalam sekejap, Surya muncul di belakang Edmund. Saat Edmund tiba-tiba berbalik, Surya mengulurkan tangan dan mencekik leher Edmund.Saat mata mereka saling bertemu, Surya memancarkan aura hitam yang kuat, lalu mengembun menjadi pusaran dan melahap aura energi di tubuh Edmund dengan cepat.Saat ini, leher Edmund tercekik dan dia tidak bisa mengeluarkan suara sama sekali. Edmund menunjukkan wajah kesakitan dan memohon, berharap Surya bisa melepaskannya.Namun, bagaimana Surya bisa mel
Kedua penjaga lingkaran teleportasi membuka lingkaran teleportasi lagi. Cahaya putih melintas dan Surya tiba di Kota Utama Divente.Di alun-alun, orang-orang berlalu-lalang, tetapi Babbit tidak terlihat lagi. Surya sudah mencari di alun-alun, tetapi tidak melihat Babbit. Dia hanya bisa kembali ke Kota Utama Barker di tengah keputusasaan.Ketika Surya muncul di alun-alun Kota Utama Barker, Groot, Hamdan, beserta yang lainnya sudah tiba di sana.Hamdan bertanya dengan gugup, "Tuan, apa kamu sudah menemukan Babbit?""Belum, sayang sekali dia lolos."Setelah berbicara, Surya berjalan ke arah Groot, mengangkat tangan Groot, lalu berkata di depan puluhan ribu orang, "Aku menyatakan mulai sekarang, Groot akan menjadi penguasa kota yang baru di Kota Utama Barker!""Ini ... Pak Surya, bukankah ini nggak bagus?"Groot menatap Surya dengan ekspresi terkejut. Surya tersenyum tipis dan berkata, "Nggak apa-apa. Aku sudah memberitahumu, 'kan? Aku akan memberimu hadiah.""Bagaimana dengan hadiah ini?
"Pak Gerardo?"Groot dan Surya saling menatap, lalu Surya menatap Groot dengan tatapan menenangkan. Tiba-tiba, tawa Gerardo terdengar dari luar."Hahaha, Pak Groot. Apa kamu terkejut karena aku ada di sini?"Tidak lama setelah selesai berbicara, Gerardo masuk dari luar. Sambil tersenyum lebar di wajahnya, dia menangkupkan tangannya dan berkata, "Salam hormat untuk Pak Groot."Groot buru-buru berdiri dari tempat duduknya, mengulurkan tangannya untuk memberi isyarat mempersilahkan dan berkata, "Pak Gerardo, silakan."Keduanya duduk, kemudian Groot berkata, "Pak Gerardo, aku berencana pergi ke Kota Utama Victor, tapi aku nggak menyangka kamu akan datang lebih dulu. Kalau kamu punya sesuatu yang perlu aku lakukan, silakan katakan. Selama aku bisa melakukannya, aku pasti akan melakukannya.""Pak Groot, kamu terlalu serius.""Sekarang, identitasmu berbeda dari sebelumnya. Sekarang kamu adalah penguasa Kota Utama Barker. Kamu dan aku, punya identitas yang sama. Jadi, nggak perlu bersikap sopa
Surya menarik napas dalam-dalam, lalu menyahut, "Pak Groot, walaupun Aliansi Penguasa Kota nggak akan melanjutkan masalah ini, aku harap kamu ingat kalau masalah ini masih belum selesai. Sebaliknya, ini baru permulaan.""Baru permulaan?" ulang Groot mengerutkan kening seraya menatap Surya."Benar." Surya melanjutkan, "Jangan lupa, saat Hamza tewas di Kota Utama Barker, beberapa orang tua itu bersikap toleran atau kelihatan toleran. Sebenarnya, mereka punya tujuan masing-masing.""Hamza sudah tewas dan Kota Utama Divente sudah berpindah tangan. Pikiran mereka semua tertuju pada Kota Utama Divente. Tapi, Edmund akan memasang jebakan untuk membunuhku dalam waktu sesingkat itu. Ini sudah cukup untuk membuktikan kalau orang-orang dari Aliansi Penguasa Kota pasti memberikan tekanan padanya.""Jadi, Aliansi Penguasa Kota, sembilan penguasa kota ini terlihat tenang di permukaan, tapi nyatanya mereka semua punya rencana sendiri-sendiri. Ke depannya, kamu harus berhati-hati saat menghadapi merek