Gerardo adalah sosok yang tenang dan angkuh sejak muda. Dia tidak pernah mau tunduk kepada siapa pun dengan mudah. Sekarang, dia melihat Surya yang mengelak dari tawaran jamuan makan penguasa kota hanya dengan mudah hanya dalam beberapa kata saja.Jika itu adalah kultivator lainnya, mereka mungkin sudah merasa tersentuh menerima perlakuan seperti ini. Yang paling penting bagi seseorang adalah tidak lupa akan identitasnya sendiri. Siapa pun yang dihadapinya, dia harus tetap menjadi dirinya sendiri. Oleh karena itu, sikap yang tak merendahkan diri adalah sikap yang seharusnya dimiliki seorang kultivator.Surya adalah seorang kultivator seperti itu. Dia adalah seseorang yang mengerti dirinya sendiri. Dalam melakukan sesuatu, dia tidak mudah membuat kesalahan.Setelah kembali ke kediaman penguasa kota, Surya kembali ke kamarnya setelah berkomunikasi singkat. Setelah menutup pintu kamar, Surya duduk bersila di atas tempat tidur, lalu mulai memulihkan dirinya. Meskipun dalam lima pertempuran
Kesenjangan dalam hal kekuatan di antara keduanya tampak makin menyempit. Oleh karena itu, keduanya bertarung dengan sangat sengit dalam pertempuran, sehingga pertandingannya menjadi sangat menarik. Dari empat pertandingan, setiap pemenang memiliki keistimewaannya masing-masing. Namun, orang yang menggunakan Teknik Cengkeraman Harimau pada pertandingan ketiga sangat mengesankan bagi Surya.Kultivator bernama Luca ini tidak membawa senjata seperti pedang atau pisau, tapi dia mampu menciptakan harimau melalui energi yang dikumpulkannya. Dengan mengendalikan harimau itu, dia berhasil membuat lawannya menyerah hingga bersujud.Surya menyadari bahwa Luca memiliki energi yang sangat kuat. Orang ini tidak hanya memiliki kemampuan untuk mengendalikan harimau saja, tapi Luca selalu menyembunyikan kekuatannya, tampak tidak ingin menunjukkan seluruh kemampuannya hari ini.Oleh karena itu, Surya menduga bahwa Luca pasti datang untuk mendapatkan status sebagai kepala penjaga. Tahun ini, hanya ada t
"Terimalah kematianmu, dasar kamu orang sombong."Diret berubah menjadi bayangan, berlari mendekat dengan cepat, lalu menghantamkan tinjunya ke arah wajah Surya. Surya menghindar ke samping, sementara Diret menghentakkan kakinya ke tanah dengan keras, menyebabkan retakan di atas panggung, menghalangi Surya.Dalam sekejap, Diret melompat tinggi, melancarkan tendangan berputar di udara menuju ke arah Surya. Surya tiba-tiba bersandar ke belakang. Tubuhnya membentuk sudut empat puluh lima derajat dengan tanah, menghindari tendangan berputar Diret.Namun, Surya sudah salah menilai kekuatan Diret. Diret melayang di udara, lalu dengan tiba-tiba menundukkan tubuhnya, tergantung terbalik di udara, lalu menghantamkan tinjunya ke dada Surya."Bum!"Surya terjatuh dengan keras ke tanah, menciptakan lubang yang dalam di panggung. Rasa sakit yang hebat muncul dari dadanya. Seketika itu juga, Surya akhirnya mengerti bahwa orang bernama Diret ini sudah menyatukan kekuatan fisik dan tekniknya dengan se
Surya mengayunkan Pedang Naga Iblis, serangkaian serangan energi pedang menghantam tubuh Diret, menghasilkan suara dentuman logam yang bergema. Diret membalas serangan Surya sambil tertawa kencang. Dia berkata, "Ini nggak ada gunanya. Pedangmu nggak akan bisa melukaiku!""Benarkah?"Mata Surya memancarkan kilatan cahaya dingin. Kemudian, dia melompat mundur sejauh sepuluh meter sambil memegang erat Pedang Naga Iblis di tangan kanannya. Kekuatan penghancur dari Sarung Tangan Cahaya terus mengalir ke dalam Pedang Naga Iblis. Saat melihat ini, Diret berteriak sambil bergegas menuju ke arah Surya."Apa kamu sudah cukup bertarung? Kalau sudah, mati saja kamu!""Hahaha!"Diret merasa sangat yakin dengan kekuatan fisiknya saat ini. Dia yakin bahwa Surya sama sekali tidak akan bisa melukainya. Dia tidak merasa takut sedikit pun. Namun, Diret tidak tahu bahwa ini adalah bagian dari rencana Surya. Sebelumnya, Surya hanya menggunakan sepersekian dari kekuatan kultivasi dua ribu tahun untuk melawa
"Tuan Muda Marchi?"Surya bergumam pelan, mengerutkan kening sambil mengingat pertandingan kemarin. Orang bernama Marchi itu memang terlalu kejam. Pada akhirnya, dia dibunuh juga karena kesalahannya sendiri.Apakah Keluarga Silom benar-benar begitu tidak masuk akal, sehingga semua orang yang menyinggung Marchi harus mati? Jika demikian, apakah para kultivator yang bertanding di panggung yang sama dengan Marchi kemarin juga telah menyinggungnya?Saat dia berpikir demikian, pria berotot itu menoleh melihat ke arah Surya sejenak. Surya tidak pernah berbicara dengannya, hanya bertemu beberapa kali, seharusnya mereka hanya bisa disebut sebagai orang yang kebetulan berpapasan. Namun, saat ini pria berotot itu tiba-tiba mengarahkan jarinya ke arah Surya, menunjuknya dengan keras dua kali.Sepertinya dia sudah memastikan bahwa Surya adalah orang yang menyinggung Marchi.Semua orang mengikuti pandangan pria berotot itu ke arah Surya. Seketika, semuanya terdiam. Karena mereka tahu bahwa Surya mu
Namun, jawaban atas masalah ini segera terungkap.Setelah semua orang selesai membuat pilihan, penyelenggara Turnamen Penjaga, Brentley, berdiri di atas panggung sambil menghadap semua orang. Dia berkata, "Saudara-saudara sekalian, aku yakin semua orang sudah melihat pertandingan tadi. Aku percaya semua orang juga memiliki pertanyaan yang sama.""Kenapa dari lima puluh orang yang berhasil maju tahun ini, hanya sepuluh orang yang memilih untuk menjadi penjaga kecil?""Baiklah, sekarang aku akan menjawab pertanyaan kalian. Pertama, sebenarnya seseorang dengan status penjaga kecil berhak langsung mengikuti pertandingan dari tahap seleksi. Tahun ini, keluarga nomor satu dari Kota Utama Victor, yaitu Keluarga Silom, mengirimkan tiga puluh penjaga kecil untuk mengikuti pertandingan.""Dari tiga puluh orang ini, pada akhirnya ada dua puluh lima orang yang berhasil lolos kualifikasi akhir. Setelah mengalahkan penjaga kecil, lima orang dari mereka memilih mendapatkan status penjaga kecil dan mu
Karena mereka yang berhasil bertahan hingga mencapai tahap ini semuanya adalah para ahli, saat undian nomor dilakukan, setiap orang berharap agar tidak berhadapan dengan lawan yang kuat. Saat Surya mengambil nomor undian, dia melihat kultivator yang tadi merobek lawannya menjadi dua.Pria ini bernama Aiden. Dia memiliki garis keturunan darah manusia serigala. Sebelum berubah wujud, tinggi badannya sudah mencapai 180 sentimeter. Setelah dia berubah wujud, tingginya bisa mencapai hingga tiga meter.Aiden dan Surya memasukkan tangan mereka ke dalam kotak undian, lalu masing-masing mengambil sebatang bambu. Aiden menggertakkan giginya sambil berkata, "Bocah, lebih baik kamu berdoa agar nggak berhadapan denganku. Kalau nggak, aku pasti akan membunuhmu."Menghadapi kesombongan Aiden, Surya memilih untuk mengabaikannya. Meskipun Aiden memiliki garis keturunan darah manusia serigala, dibandingkan dengan Diret yang melatih kekuatan fisiknya sampai ke tingkat puncak, Surya tidak merasa bahwa Aid
Akhirnya, giliran Surya pun tiba. Dia menghela napas lega, lalu melompat ke atas panggung. Pada saat yang sama, Aiden juga melompat ke atas panggung. Aiden menatap Surya dengan tatapan dingin, lalu berkata dengan tegas, "Surya, berani-beraninya kamu nggak menghormati Tuan Muda Marchi. Hari ini adalah hari kematianmu."Surya tersenyum simpul sembari bertanya, "Jadi alasan kamu ingin membunuhku adalah karena aku nggak menghormati Tuan Muda Marchi?""Tepat sekali!""Lalu, kalau aku nggak menghormatimu, apakah kamu juga akan membunuhku?""Itu belum tentu."Surya mendengus dingin, lalu berujar, "Huh, sungguh anjing yang baik.""Hahaha!"Saat mendengar ini, orang-orang yang menonton di bawah panggung tidak bisa menahan tawa mereka. Saat Aiden tersadar, dia melirik marah ke arah penonton, lalu mengalihkan pandangannya kembali ke Surya sambil berujar, "Bocah, kamu sudah berani mengolokku. Jangan terlalu sombong, kita akan lihat berapa lama kamu bisa bertahan!"Setelah berkata demikian, Aiden t