"Surya, ada sesuatu yang harus kamu lakukan.""Senior, silakan beri tahu aku.""Tunggu sebentar, gunakan misteri kegelapan yang sudah kamu pahami. Apa pun yang terjadi, lahap energi gelap di sekitarmu secepat mungkin.""Karena dia ingin melahapmu, lebih baik lahap dia balik dan lihat siapa yang bisa melahap siapa."Semburan aliran listrik mengalir ke seluruh tubuh dan Surya kembali menguasai tubuhnya. Melihat bola energi gelap yang menyusut, Surya menutup matanya, merapalkan mantra di mulutnya dan mengeluarkan misteri kegelapan, lalu mulai melahap energi gelap."Huh, dengan sedikit pemahamanmu itu, apa kamu juga ingin melahapku?"Bola energi gelap itu makin mempercepat kontraksinya dan tekanan besar datang dari sekeliling, sepertinya hendak menghancurkan Surya menjadi bubuk. Namun, pada saat ini, aura energi abu-abu terpancar dari Sarung Tangan Cahaya yang dengan cepat menutupi seluruh tubuh Surya, membentuk perisai pertahanan energi abu-abu yang sedikit lemah.Tiba-tiba, tekanan kuat
"Tapi, Senior, kamu ....""Nggak ada tapi, jangan bicara banyak omong kosong, aku cuma ingin bertanya kamu setuju atau nggak?Surya tidak tahu apa yang ingin dilakukan Dewa Iblis Senior, tetapi menyelamatkan bumi adalah keinginannya sendiri. Sekarang, Surya tidak terlalu peduli lagi. Dia menggertakkan gigi dan berkata, "Baiklah, Senior, aku setuju!""Kalau begitu aku merasa lega."Detik berikutnya, Surya merasakan energi gelap yang kuat dimasukkan ke dalam tubuhnya dengan cepat. Kekuatan energi ini melebihi imajinasi Surya. Pada saat yang sama, energi gelap terpisah dari tubuh Surya dan membentuk menjadi sebuah sosok.Akhirnya, seorang pria tampan muncul di hadapan Surya. Melihat ekspresi kesakitan Surya, wajah pria itu berubah dan dia berkata, "Sepertinya kamu nggak bisa menahan 10% dari energi gelap ini. Biarkan aku membantumu."Setelah berkata demikian, pria itu merapalkan mantra, lalu lingkaran sihir segel hitam muncul di udara. Detik berikutnya, pria itu langsung mengarahkan lingk
"Govi Sakhala?"Surya mengerutkan kening dan bergumam dengan suara pelan. Saat berada di Negara Aerovia, Surya menerima banyak barang antik yang mengandung energi unik. Asal muasal barang antik tersebut juga menjadi subjek penelitian Surya. Secara kebetulan, Surya menemukan nama klan besar di zaman kuno ribuan tahun yang lalu, pada sebuah barang antiknya.Klan besar ini mulai berkultivasi sejak zaman dahulu. Menurut rumor yang beredar, pada masa itu klan besar ini banyak melakukan hal-hal yang bermanfaat bagi Negara Aerovia. Bahkan, dikabarkan bahwa selama cara-cara yang disebutkan di atas dilakukan sesuai dengan metode kultivasi yang ada, maka anggota dari klan tersebut dapat berumur panjang hingga sepuluh ribu tahun.Jika catatan ini benar, maka kemungkinan besar klan besar ini masih ada hingga saat ini, tetapi mereka menyembunyikan identitasnya. Sementara itu, klan ini adalah klan dengan nama marga kuno.Dewa Iblis ini bersedia memberi dirinya nama dari klan bermarga kuno. Hal ini b
Kali ini, tempat yang dituju Surya bernama Pegunungan Lambert. Pegunungan Lambert terletak di utara Horace, sebuah negara kecil yang dekat dengan Samudra Arktik. Di sini, terjadi badai salju lebat sepanjang tahun dan jumlah penduduknya sedikit. Ada rumor bahwa muncul manusia salju.Tiga jam kemudian, Surya tiba di Pegunungan Lambert, terbang di langit dan mencari pemandangan familier di bawah. Sore harinya, Surya menemukan gua tersebut.Saat memasuki gua, Surya bertemu dengan dua kultivator di dalam. Mereka menggunakan lingkaran sihir untuk membuka pintu ke tiga dimensi yang berbeda. Meskipun kedua orang ini sangat kuat, mereka juga dapat memanggil monster dimensi lainnya untuk membantu menyerang Surya.Namun, Surya tidak lagi seperti dulu. Dia langsung membunuh mereka berdua, memutus lingkaran sihir dan memperoleh pecahan kaldron naga ketujuh.Tiga hari kemudian, Surya menemukan pecahan kaldron naga kedelapan di Sebury. Setelah mandi di hotel, Surya mengeluarkan pecahan kaldron naga k
"Baiklah, ada hal lain yang harus kulakukan di sini, kalau begitu sudah, ya. Selamat karena sudah melaksanakan tugasmu dengan lancar.""Tut, tut, tut."Setelah menjawabnya, Wilon langsung menutup telepon."Halo, Wilon?"Surya melihat ponselnya, lalu menghubungi nomor Wilon lagi."Maaf, nomor yang Anda panggil tidak aktif."Surya tidak punya pilihan selain meletakkan ponselnya, lalu matanya tertuju pada pecahan kaldron naga kedelapan di atas meja lagi. Setelah mengamati berulang kali, Surya memastikan bahwa dia tidak dapat menemukan titik terobosan dalam pecahan kaldron naga kedelapan. Oleh karena itu, Surya memutuskan untuk menyatukan ketujuh pecahan kaldron naga lainnya dan meletakkannya di atas meja.Saat menyatukan delapan pecahan kaldron naga, Surya dapat merasakan dengan jelas aura samar yang dipancarkan oleh delapan pecahan kaldron naga tersebut. Ini seperti aura khusus yang membuat orang merasa sangat nyaman. Setelah ragu-ragu sejenak, Surya secara naluriah mulai menyatukan dela
Surya berdiri di udara dan melihat pulau yang tenggelam di bawah. Dia menggertakkan gigi sambil berkata, "Nggak, aku nggak bisa menunggu tiga bulan lagi. Hari ini, aku akan pergi ke pulau itu."Setelah berkata demikian, Surya segera terbang turun dari udara. Ketika dia hendak mendekati pulau itu, perisai pertahanan emas muncul di atas pulau dan langsung menghalangi Surya."Nggak mudah untuk menghalangiku!"Surya meninju perisai pertahanan dengan satu pukulan. Naga emas muncul, tetapi langsung berubah menjadi bubuk dan diserap oleh perisai pertahanan tersebut. Perisai pertahanan itu memancarkan aura yang sangat familier bagi Surya."Aura naga?"Surya merasa ragu-ragu selama dua detik dan bergumam dengan kaget, "Ini adalah perisai pertahanan yang dibentuk oleh aura naga. Apa mungkin satu-satunya cara untuk memasuki pulau itu adalah melalui induksi aura naga?"Pada saat ini, pria tua berjubah putih di atas meja batu itu menatap Surya seraya berkata, "Sepertinya kamu cukup cerdas, tapi kal
"Aku ...."Surya hendak membela diri, tetapi dia tidak tahu harus berkata apa. Pria tua berjubah putih itu memandang Surya dengan saksama, lalu berkata dengan nada dingin, "Kalau kamu nggak mau susah, cepat pergi dari sini. Menyerah saja buat misi kaldron nagamu, berikan kesempatan itu buat mereka yang memang ditakdirkan untuk menyelesaikan misinya. Dengan begitu, kita pun sama-sama enak.""Kamu!"Surya memandang pria tua itu dengan marah sambil berkata, "Kalau begitu, aku akan menurut pada Senior. Tapi, sebelum bertarung, aku mau bertanya. Kalau aku bisa mengalahkanmu, aku bisa mendapatkan kaldron sembilan naga, 'kan?"Pria tua berjubah putih itu menarik napas dalam-dalam sebelum berkata, "Misimu adalah mengalahkan kelima Iblis Malam yang muncul di ruang tanpa malam setiap kali kegelapan menyelimuti.""Selama kamu membunuh kelima Iblis Malam itu, aku akan memberimu pecahan kaldron naga yang kamu inginkan. Tapi, hanya kultivator Klan Naga saja yang bisa memasuki ruang tanpa malam.""Se
Setumpuk kayu bakar sudah didirikan di alun-alun. Sepasang anak laki-laki dan perempuan yang kelihatannya baru berusia lima atau enam tahun diikat pada tiang kayu. Kedua anak itu terus menangis sambil berseru, "Ibu!""Ibu, aku nggak mau mati!""Aku mau hidup, Ibu!"..."Anakku!""Ibu!"Dua orang wanita pun berlari ke depan sambil menangis. Salah satu dari wanita itu mencengkeram kerah seorang pria yang memegang obor dan berkata dengan marah, "Keparat kamu, Jihad Noros! Kenapa? Kenapa kamu ingin menyakiti anak-anak kami? Mereka bahkan baru berumur enam tahun! Dasar bajingan!"Jihad adalah pria yang bertubuh kuat, dia langsung mendorong wanita itu hingga terjatuh ke atas tanah. Beberapa wanita lainnya pun bergegas melangkah maju untuk membantu wanita itu. Mereka berlutut di tanah sambil berkata, "Kak Adel, sudah tiga tahun hujan nggak turun di desa ini. Kalau terus begini, kita semua akan mati kelaparan. Jihad juga nggak mau seperti ini, tapi sebagai kepala desa, dia harus mengambil tind