Ratusan serigala tampak menggila ketika mencium bau darah di udara. Serigala-serigala yang mengelilingi Surya dengan cepat berlari menyerangnya. Saat berada beberapa meter dari Surya, beberapa ekor serigala melompat dari tanah, membuka mulut dengan taring yang tajam, siap menggigit Surya.Pada saat itu, Surya tidak membuat gerakan apa pun, hanya ada kilatan dingin yang terlihat di matanya. Serigala yang melompat di udara tiba-tiba membeku di tempat dalam sekejap seiring dengan angin kencang yang menderu. Semua serigala di tanah juga berhenti bergerak.Detik berikutnya, tornado besar terbentuk dengan Surya sebagai pusatnya. Tornado ini membungkus kawanan serigala, berputar dengan cepat, membuat mereka bertabrakan di udara hingga membentuk bola besar.Surya melompat ke udara, membalikkan tangan kanannya untuk mengeluarkan Pedang Petir. Dia berdiri di atas bola serigala itu, lalu mengayunkan pedangnya berkali-kali.Segera setelah itu, Surya menyarungkan pedangnya. Tiba-tiba, suara ledakan
Kemudian, Surya segera terbang turun ke tanah dengan tidak sabar. Begitu dia menyentuh tanah, Lawne muncul dengan pedang hitam di tangannya, lalu menusuk ke arah dada Surya. Surya dengan cepat menggunakan tangan kirinya untuk menahan pedang hitam Lawne. Sementara itu, tangan kanannya yang memegang Pedang Petir, menebas ke arah Lawne.Dalam sekejap, Lawne menghilang tanpa jejak dengan senyuman di wajahnya. Surya terdiam selama dua detik, kemudian menyimpan Pedang Petir di tangannya. Dia mulai berjalan dengan cepat melintasi padang rumput, sambil mencari mata lingkaran sihir.Pada saat ini, semua serigala yang sudah mati berubah menjadi debu, melayang naik ke udara. Kemudian, mereka kembali membentuk wujud serigala. Dalam sekejap, ratusan kawanan serigala hidup kembali.Surya hanya menoleh sebentar, lalu melanjutkan perjalanannya. Setelah dua langkah, dia tiba-tiba berbalik, mengangkat Pedang Petir untuk menangkis. Suara dentingan keras terdengar ketika pedang Lawne menghantam Pedang Pet
"Kamulah yang bodoh!"Lawne mundur beberapa langkah, lalu menghilang kembali. Surya menarik napas dalam-dalam, melihat serigala yang baru saja terpotong menjadi dua olehnya tadi. Sekarang serigala itu sudah hancur menjadi serpihan, kemudian kembali menyatu di udara. Dalam sekejap, seekor serigala hidup kembali!Saat melihat pemandangan ini, Surya merasa bosan. Dia berbalik untuk melangkah pergi. Namun, setelah mengambil beberapa langkah, langkah Surya tiba-tiba terhenti. Dia berbalik untuk menatap serigala itu.Kata-kata Lawne tadi kembali bergema di telinganya. Surya langsung menyadari bahwa Lawne bukanlah musuhnya. Sebaliknya, dia sedang membantunya. Lawne hanya menjalankan perintah dari Senior Zony. Dia juga berharap Surya bisa melewati ujian ini."Kamu, lihatlah pedangku!"Pada saat ini, Lawne muncul dari kanan. Surya mengangkat pedangnya untuk menahan serangan Lawne. Mereka saling menatap, lalu Surya dengan lembut berkata, "Terima kasih."Ekspresi terkejut melintas di mata Lawne.
"Kali ini, apakah dia bisa lulus ujian akan tergantung pada kekuatan dan takdirnya."...Berdiri di atas lingkaran sihir utama, Surya melangkah beberapa langkah ke depan. Tiba-tiba, sebuah ruang medan muncul. Surya menyadari bahwa dia sedang melayang di udara. Di atasnya ada matahari yang menyilaukan, sementara di bawahnya ada lautan luas yang tak berujung."Lautan?"Surya yang merasa bingung bergumam pada dirinya sendiri, "Apakah ruang medan ini akan membuatku berhadapan dengan monster laut?"Monster laut adalah makhluk yang sangat kuat. Sebelumnya, Surya pernah melihat monster laut di Negara Kamber. Jika bukan karena identitasnya sebagai seorang kultivator Klan Naga, serta karena monster laut itu menghormatinya, Surya tidak yakin dia bisa mengalahkan monster laut itu.Pada saat ini, pusaran besar terbentuk di permukaan laut. Segera, seorang wanita cair terbang keluar dari air laut, berdiri di udara, lalu menatap Surya dari ketinggian.Wanita cair itu berkata, "Surya, akhirnya kita be
Kematian Adam memang adalah kesalahannya sendiri. Namun, wanita cair itu tidak akan berhenti sampai di sini. Dia bahkan mencoba menantang lagi. Di hadapan situasi seperti itu, Surya tidak memiliki pilihan selain berhadapan dengan wanita cair itu.Wanita cair itu menatap Surya yang memancarkan niat membunuh dengan wajah yang tampak berubah muram. Dia berujar dengan marah, "Kamu sudah membunuh Adam. Sekarang, kamu bahkan nggak mau melepaskanku?""Kamu sendiri yang memilih jalan ini. Berhenti bicara omong kosong, matilah!"Surya melompat ke udara, serangan pedangnya ditujukan ke arah wanita cair itu. Namun, wanita cair itu tiba-tiba mengayunkan tangannya dengan kuat. Dalam sekejap, sebuah gelombang laut yang menjulang tinggi langsung menelan serangan pedang Surya."Hahaha!"Wanita cair itu mendongakkan kepalanya sambil tertawa keras, lalu berkata, "Surya, kamu sudah terpengaruh oleh pikiran jahat. Kali ini, kamu juga akan mati!""Acard, keluarlah!"Wanita cair itu berteriak dengan marah.
Sebuah kilatan cahaya putih besar berkelebat di dasar laut. Dalam sekejap mata, cahaya itu menyebar ribuan meter, membuat monster laut Acard yang semula tersembunyi di dalam air juga meledak menjadi beberapa potongan, lalu tenggelam ke dasar laut."Acard!"Wanita cair itu berteriak. Kedua tangannya tiba-tiba berubah menjadi seperti dahan pohon yang merentang ke arah Surya. Dalam sekejap, kedua tangannya memeluk erat Surya. Wanita cair menggunakan kekuatannya untuk menarik Surya ke arahnya dengan cepat."Kamu sudah membunuh Adam, sekarang kamu juga membunuh Acard. Aku akan bertarung denganmu. Aku akan mati bersamamu!"Wanita cair itu mengunci tubuh Surya, membawa Surya menuju awan badai di langit bersama-sama.Pada saat ini, karena Acard sudah mati, tornado air juga langsung lenyap. Wanita cair itu membawa Surya terbang ke dalam awan badai di atas. Tiba-tiba, terdengar sudah gemuruh yang keras dari dalam awan badai.Sambaran petir menyambar Surya dan wanita cair itu. Hujan deras turun,
Wanita cair menyeka air matanya, lalu berujar dengan penuh penyesalan, "Aku harap kamu nggak menyalahkanku. Dulu aku masih bisa mengendalikan pikiran baik dan jahat di bumi ini. Tapi sekarang, banyak kultivator yang membuka hubungan dengan ruang lain setelah meningkatkan kultivasi mereka.""Banyak pikiran jahat yang sudah masuk ke dunia ini. Oleh karena itu, aku juga nggak bisa sepenuhnya mengendalikan pikiranku sendiri. Aku harap kamu nggak menyalahkanku."Setelah mengatakan ini, wanita cair sekali lagi berlutut. Surya segera membungkuk untuk membantunya bangkit, lalu berkata, "Senior, tolong jangan begitu. Aku tahu kamu juga kesulitan, jadi aku nggak akan menyalahkanmu.""Sebenarnya, aku masih memiliki satu permintaan lagi. Sekarang, Sarung Tangan Cahaya sudah muncul di dunia ini, menunjukkan bahwa Dunia Cahaya belum menyerah pada bumi ini. Aku harap kamu bisa mewakili anak cahaya, menggunakan Sarung Tangan Cahaya ini untuk menyerap pikiran jahat yang ada di dunia ini, lalu memberi d
Surya menggertakkan gigi sambil mengepalkan tinjunya erat-erat.Surya awalnya berpikir Senior Zony pasti sudah mempertimbangkan hal ini. Namun, sekarang tampaknya Senior Zony tidak memikirkan nasib penduduk Vecnaman. Jika dia mengambil pecahan kaldron naga, 200 ribu penduduk Vecnaman akan mati karenanya. Surya lebih memilih tidak mendapatkan pecahan kaldron naga."Dengar, Nak, ini adalah takdir mereka.""Nggak, aku nggak bisa melakukannya. Maaf."Surya berbalik untuk melangkah pergi saat suara wanita cair terdengar di belakangnya, "Kamu sudah melalui banyak kesulitan untuk sampai sejauh ini, apakah kamu akan menyerah begitu saja?""Apakah kamu benar-benar nggak menginginkan pecahan kaldron naga ini?"Mendengar itu, Surya berhenti. Meskipun Surya sangat ingin kembali untuk mengambil pecahan kaldron naga, dia akhirnya menahan diri, lalu berkata sambil menggertakkan gigi, "Aku nggak mau lagi!"Setelah berkata demikian, Surya melangkah pergi. Namun, pada saat itu ruang medan menghilang, la